Rabu, 18 Maret 2015

Home » » [review] Dreadout Act 1 - 2

[review] Dreadout Act 1 - 2

By David Novan
March 6, 2015   ·   
 
Selamat datang di Dreadout!
Selamat datang di Dreadout!
Indonesia merupakan tanah yang penuh dengan kisah mistis dan keberadaan makhluk gaib sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya tanah air. Bila Anda telaah lebih dalam lagi, tidak ada daerah yang tidak memiliki kisah hantu. Mulai dari kuntilanak dengan lengkingan tertawanya yang mampu membuat panik hingga genderuwo pemakan manusia. Bahkan bisa dikatakan Anda besar bersama kisah hantu tersebut, apalagi bila Anda besar di daerah pedesaan atau kota kecil.

Banyak tampilan visual khas Indonesia
Banyak tampilan visual khas Indonesia
Budaya timur yang mengalir dalam darah daging orang Indonesia sampai mampu menciptakan cerita hantu yang lebih mengerikan daripada hantunya budaya barat. Itu pula sebabnya cerita hantu umumnya dari Asia jauh lebih membuat orang takut sendirian di malam hari ketimbang cerita dari Amerika atau Eropa misalnya. Selain film, game juga turut serta dalam mengambil tema yang ditakuti tapi secara bersamaan selalu menarik perhatian orang. Hal ini juga dilakukan oleh DreadOut, game Survival Horror dengan hantu khas Indonesia dan nuansa kental budaya tanah air.

Cerita berkembang melalui cutscene dan percakapan
Cerita berkembang melalui cutscene dan percakapan

Terjebak di Kota Hantu

DreadOut merupakan game Survival Horror yang terbagi menjadi dua episode. Karena bentuknya yang episodik tersebut, game ini terbilang cukup pendek durasi permainannya dan episode pertama saja dapat diselesaikan dalam satu hingga dua jam. Akibat lain yang dapat langsung dirasakan dalam permainannya adalah ceritanya menjadi ikut relatif pendek juga. Untungnya, alur cerita dari game ini sendiri mampu dipertahankan dengan baik.

Layar permainan berubah menjadi merah bila dekat hantu
Layar permainan berubah menjadi merah bila dekat hantu
Kisah dalam DreadOut dimulai dari pertemuan antara sekelompok anak SMU bersama guru pembimbingnya dengan kota tua. Sebelumnya Linda, tokoh utama dalam game ini, sempat bermimpi mengenai kejadian menyeramkan yang dapat ditemui pada demo game yang sempat kami bahas dahulu.. Bersama teman sekelasnya bernama Ira, Shelly, Yayan, Doni, dan gurunya Ibu Siska, mereka menemukan jembatan rusak yang menghubungkan mereka dengan kota tua berkabut.

Hantu khas Indonesia dapat Anda temukan di sini, seperti sundel bolong
Hantu khas Indonesia dapat Anda temukan di sini, seperti sundel bolong
Kebetulan akibat Ibu Siska salah jalan tersebut menjadi semakin serius berkat Doni dan Yayan yang menemukan jalan menuju kota tersebut. Keusilan mereka pula yang menarik anggota lainnya, yaitu Shelly, Ibu Siska, Linda, dan Ira masuk ke kota tersebut. Ternyata, kota tersebut tidak hanya ditinggalkan, ia juga menyimpan keadaan masa lalu sekitar tahun 1980-an. Hal itu terlihat dengan baik dari lingkungan sekitar ketika mereka mencoba menyusul Yayan.

Siapkan jantung Anda untuk hantu yang muncul mendadak!
Siapkan jantung Anda untuk hantu yang muncul mendadak!
Ketika mereka menemukan Yayan, ia sedang mengagumi sekolah tua berukuran besar cukup jauh di dalam kota. Rasa ingin tahu akhirnya membawa mereka masuk ke dalam sekolah tua tersebut dan cerita mencekam dari DreadOut dimulai. Linda harus berhadapan dengan kondisi mencekam akibat arwah gentayangan yang mendiami sekolah tua angker tersebut.

Melawan Hantu Dengan Kamera

Untuk membebaskan dirinya dari cengkraman hantu ganas dan menyelamatkan teman-temannya, Linda dipersenjatai dengan keberanian dan kamera smartphone-nya. Melalui kamera tersebut, Linda mampu mengusir dan menangkal serangan hantu yang mendatanginya. Seperti cerita yang dipercayai orang tua, kamera mampu mencuri roh dari orang yang diambil gambarnya. Arwah gentayangan yang seluruh tubuhnya adalah roh tentu saja takut bila difoto menggunakan kamera!

Seandainya muka Linda bisa lebih ketakutan...
Seandainya muka Linda bisa lebih ketakutan…
Aksi yang bisa dilakukan Linda pada episode pertama di daerah sekolah tua pada dasarnya tidak begitu banyak. Ia hanya bisa mengarahkan kameranya pada hantu untuk mengusirnya dan berlarian untuk menyelesaikan beberapa teka-teki. Daerah yang bisa dijelajahi di sekolah juga tidak begitu besar. Untungnya, pengalaman horor yang ditemui di daerah kecil tersebut cukup baik, terutama dari penataan visual lingkungan dan suaranya.

Ketika kalah, Anda akan masuk Limbo. Kejar cahaya untuk meneruskan permainan
Ketika kalah, Anda akan masuk Limbo. Kejar cahaya untuk meneruskan permainan
Bila Anda pernah bersekolah pada tahun 80-an, maka game ini justru mampu membawa Anda ke dalam perjalanan nostalgia. Begitu banyak visual yang mampu memperlihatkan dunia kecil yang Anda lalui saat itu, seperti buku pelajaran dan stiker zaman dahulu yang berserakan. Namun, bukan itu saja yang mampu ditampilkan oleh DreadOut. Suramnya lingkungan membuat semua sudut gelap menjadi perhatian. Anda juga selalu dibuat bersiap untuk kejutan hantu yang tidak selalu terlihat berjalan mendekati.

Tujuan Linda dapat ditemukan dalam buku hariannya
Tujuan Linda dapat ditemukan dalam buku hariannya
Sebagai bantuan untuk pemain, DreadOut memberikan efek visual yang muncul di saat tertentu. Ketika Anda mendekati hantu, keempat sisi layar permainan akan timbul warna merah dan Linda akan sedikit meringkuk karena ketakutan. Beda lagi ketika layar berubah menjadi biru; artinya Anda mendekati daerah dengan benda yang dapat dikumpulkan atau petunjuk mengenai teka-teki. Namun, jangan Anda kira peringatan merah dan biru tersebut dapat membuat game menjadi mudah. Sebab, lebih sering bantuan tersebut malah membuat Anda semakin tertekan mengantisipasi hantu yang muncul atau bingung mencari petunjuk yang ada.

Lorong gelap selalu menyimpan banyak ancaman
Lorong gelap selalu menyimpan banyak ancaman
Beragam benda yang dapat Anda kumpulkan sekilas tidak memberikan kegunaan untuk Linda. Namun, pada kenyataannya benda seperti cincin keramat, jenglot, dan keris membuat Linda menjadi lebih kuat ketika menerima serangan dari hantu. Selain itu, mereka juga mampu memunculkan hantu tersembunyi untuk difoto. Selain hantu ganas yang akan Anda hadapi langsung seperti pocong dan babi ngepet, ada pula hantu lain yang hanya muncul untuk menakuti, seperti kuntilanak dan sundel bolong.

Kebanyakan teka-teki dapat diselesaikan dengan bantuan kamera
Kebanyakan teka-teki dapat diselesaikan dengan bantuan kamera
Tingkat kesulitan untuk memecahkan teka-teki dalam DreadOut harus diakui cukup tinggi. Sebab, ia tidak memberikan petunjuk dengan gamblang seperti game survival horor buatan negeri barat. Malah Anda dibuat memutar otak dengan keras untuk menemukan petunjuk di daerah dengan aura visual biru. Anda tahu di sana ada petunjuk, tapi tidak semudah itu menemukannya. Ia bisa ada di mana saja dan untuk menemukannya Anda harus mencoba segala hal, termasuk melihatnya dari lensa kamera.

Episode kedua jauh lebih mencekam daripada pertama
Episode kedua jauh lebih mencekam daripada pertama
Melawan hantu pada DreadOut tidak melibatkan banyak hal. Anda pada dasarnya hanya perlu menjauh dari hantu dan memotretnya ketika gambar pada layar menjadi rusak. Namun, Anda tidak dapat terus-terusan melukai hantu hanya dengan menekan tombol potret. Setelah terkena luka, hantu tersebut akan kebal selama beberapa detik hingga akhirnya bisa diserang kembali. Pada episode pertama, hantunya tidak begitu sulit diserang sebab selalu kasat mata. Lain lagi dengan episode kedua.

Tunggu sampai gambar di kamera rusak sebelum menekan tombol potret!
Tunggu sampai gambar di kamera rusak sebelum menekan tombol potret!
Episode kedua memberikan tantangan baru yang jauh lebih sulit dari pertama. Mulai dari hilangnya kemampuan untuk menyerang balik hantu dengan menggunakan kamera dan hanya dapat berlari saja hingga hantu yang tidak kelihatan. Walaupun tidak ada feature baru yang ditambahkan dari sisi permainan, tetapi ia jauh lebih seru dan menegangkan. Begitu juga dengan peningkatan kesulitan dari sisi teka-tekinya.

Anda akan menemui beberapa momen pilihan untuk menentukan nasib Linda dan temannya
Anda akan menemui beberapa momen pilihan untuk menentukan nasib Linda dan temannya
Hal lain yang sangat menarik dari episode kedua adalah adanya pilihan untuk mendapatkan dua ending dari pemilihan dialog dan kondisi permainan tertentu. Bahkan Anda bisa sama sekali tidak mengetahui nasib dari teman Linda lainnya yang ikut terjebak di dalam kota angker tersebut. Suasananya juga menjadi jauh lebih mencekam bila dibandingkan episode pertama, terutama ketika Anda mendengar suara cekikikan di tengah gelapnya malam.

Kesimpulan

DreadOut memberikan pengalaman horor yang sangat menarik, baik dari tingkat kesulitan pertarungannya maupun teka-tekinya. Satu hal yang cukup disayangkan adalah waktu bermain yang cukup singkat akibat penggunaan tema episodik. Selain itu, singkatnya waktu permainan membuat game ini kurang baik dalam membangun suspense alias ketegangan; faktor yang sangat penting dalam horor Asia. Namun, game horor ini tetap jauh lebih mencekam dibandingkan game buatan negara lain. Sebab, horornya berada lebih dekat dan mungkin terjadi di dekat Anda.
Kelebihan
  • Horor lokal lebih mencekam
  • Hantu Indonesia
  • Anak SMU!
Kekurangan
  • Durasi game singkat
  • Membangun suspense terlalu cepat
  • Amunisi/foto tidak terbatas
Cocok untuk gamer: Menyukai horor, tidak jantungan, dan suka teka-teki
Tidak cocok untuk gamer: Suka mimpi buruk, takut kegelapan, gampang teriak ketakutan

Minimum Requirement

  • OS: Win 7 & 8
  • Prosesor: Intel Dual-Core 2.4 GHz atau AMD Dual-Core Athlon 2.5 GHz
  • Memori: 2 GB RAM
  • Graphics: NVIDIA GeForce 8800GT atau AMD Radeon HD 3830 atau Intel HD Graphics 4000
  • DirectX: 9.0c
  • HDD: 5 GB
  • Harga (Steam): Rp 165,000

Tidak semua hantu bisa dilihat!
Tidak semua hantu bisa dilihat!

 



0 komentar :

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys