Selasa, 03 Februari 2015

Home » » [review] Grey Goo

[review] Grey Goo

By Pladidus Santoso
January 26, 2015   ·   
 
Grey Goo jagatplay (1) 

Dari semua genre yang bertebaran di industri game, RTS boleh terbilang sebagai yang kian langka. Developer tampaknya tidak lagi tertarik untuk mengembangkan genre yang satu ini, apalagi setelah bukti jelas memperlihatkan bahwa sub-genre seperti MOBA ternyata mampu meraih popularitas, sekaligus penjualan yang lebih tinggi.  Nama besar sekelas Blizzard sekalipun bahkan menyuarakan keraguan mereka untuk kembali ke akar RTS lewat Warcraft 4 dan lebih memilih bertahan di ranah MMO. Ini tentu saja pukulan telak yang menyakitkan untuk gamer penggemar genre RTS di seluruh dunia. Kita semua begitu merindukan apa yang ditawarkan industri di masa lalu. Atau lebih tepatnya, keseruan dan pertempuran epik yang tercipta semasa Westwood berjaya.

Namun siapa yang menyangka, kesempatan untuk mencicipi game RTS yang berkualitas ternyata tidak senihil yang dibayangkan. Sebuah nama meluncur sebagai proyek beberapa mantan karyawan Westwood – sang dedengkot di balik nama besar Command & Conquer – yang kini bergabung di Petroglyph Games. Sambutlah Grey Goo, dan mengapa ia akan jadi oase di tengah musim kering para penggemar genre RTS di seluruh dunia. Terlepas dari nama unik dan aneh yang ia usung, Grey Goo sebenarnya merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan potensi akhir dunia karena berkembangnya nano teknologi hingga skala yang tidak bisa dibayangkan. Sebuah tema yang tentu saja menarik untuk dijajal.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Grey Goo ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai obat rindu untuk penggemar genre strategi klasik? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Anda bisa berperan menjadi tiga faksi yang berbeda; Human, Beta, dan Goo.
Anda bisa berperan menjadi tiga faksi yang berbeda; Human, Beta, dan Goo.
Pertempuran antara beberapa faksi besar tentu saja butuh dasar cerita untuk mendukung fakta bahwa semua konflik, perang besar, dan korban berjatuhan ini memang didasarkan atas alasan yang kuat. Grey Goo akan membawa tiga ras besar dalam pertempuran yang akan sangat menentukan kelanjutan hidup mereka masing-masing: Beta, Human, dan si aneh – Goo.

Mode campaign ditawarkan bagi Anda yang memang lebih menikmati untuk menikmati game RTS sendiri, dan tertarik untuk mengeksplorasi cerita yang ada. Mengambil setting 500 tahun setelah keberhasilan manusia untuk bergerak di luar sistem tata surya, manusia tidak lagi dicitrakan sebagai ras yang hanya menunggu kedatanang makhluk asing, tetapi juga membentuk dan bahkan menjadi penjelajah antar bintang. Sementara di sisi lain, sebuah ras alien – Beta tengah berjuang untuk mempertahankan eksistensi rasnya – setelah sang planet asal “Ecosystem Nine” ternyata harus luluh lantak karena kekuatan asing yang begitu mereka takuti. Berita buruknya? Sang kekuatan ini terus menghantui dan mengejar mereka. Dan hadirlah di tengah semua kekacauan ini, Goo – ras seperti jelly cair yang berbeda dengan kedua lainnya tanpa motif yang jelas.

Nasib ketiga ras ini akan terkait satu sama lain. Mode campaign dibagi ke dalam 15 misi terpisah, dengan masing-masing faksi akan berperan di 5 misi.
Nasib ketiga ras ini akan terkait satu sama lain. Mode campaign dibagi ke dalam 15 misi terpisah, dengan masing-masing faksi akan berperan di 5 misi.
Cerita ditawarkan lewat CGI sinematik.
Cerita ditawarkan lewat CGI sinematik.
Apa yang sebenarnya terjadi? Cerita yang ditawarkan oleh Grey Goo ini memang menyiratkan alur yang begitu klise, apalagi jika Anda termasuk yang cukup senang dengan film-film bertema science fiction. Keberlangsungan cerita akan dibagi menjadi 15 misi terpisah, dengan masing-masing ras akan mendapatkan porsi 5 cerita sebelum bergerak menuju ras selanjutnya. Cerita ditawarkan dalam mode cut-scene sinematik yang cukup apik, dengan voice acts yang juga pantas untuk diacungi jempol. Terlepas dari pendeknya misi untuk setiap ras, Anda akan berkesempatan untuk menikmati teknologinya hingga batas maksimal. Tingkat kesulitan yang cukup tinggi juga akan memastikan waktu gameplay yang lebih panjang, bahkan untuk level normal sekalipun.

Apa yang sebenarnya terjadi antara ketiga faksi ini?
Apa yang sebenarnya terjadi antara ketiga faksi ini?
Grey Goo hadir dengan garis cerita misterius yang cukup memancing rasa penasaran Anda, terutama motif dan alasan apa yang mendasari setiap faksi ini untuk saling bertempur satu sama lain. Apa yang sebenarnya dikejar Human dengan teknologi mereka? Mampukah Beta bertahan? Apa itu sebenarnya Goo? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan Grey Goo ini.

Tiga Faksi, Tiga Gaya Berbeda

Semua mode standar game RTS masuk di sini, termasuk Skirmish yang begitu efektif untuk menghabiskan waktu. Sayangnya, jumlah mapnya sendiri terhitung sangat terbatas.
Semua mode standar game RTS masuk di sini, termasuk Skirmish yang begitu efektif untuk menghabiskan waktu. Sayangnya, jumlah mapnya sendiri terhitung sangat terbatas.
Di tengah begitu banyak usaha untuk menawarkan genre baru dengan gameplay unik dan inovatif yang belum pernah ada sebelumnya, Grey Goo justru hadir dengan pendekatan RTS yang lebih klasik. Seperti yang bisa diprediksi, ia akan berkisar pada usaha untuk membangun markas dengan variasi jenis bangunan yang akan memiliki fungsi dan perannya masing-masing, memperbesar jumlah pasukan, beradaptasi dengan situasi pertarungan dengan mengkombinasikan unit yang ada, dan tentu saja – memastikan Anda memiliki resource yang cukup. Bagi Anda yang tidak senang dengan mode single player, Anda selalu punya opsi untuk menikmati game ini secara multiplayer. Atau lebih senang dengan Skirmish? Terlepas dari minimnya map yang masih ditawarkan, Anda bisa menghabiskan waktu di sini.

Bagian terbaik dari Grey Goo? Adalah fakta bahwa ketiga faksi yang ditawarkan di sini bukanlah sekedar hadir dengan perbedaan unit dan kosmetik, tetapi juga menuntut gaya permainan yang berbeda. Ia tidak seperti Red Alert, misalnya, yang walaupun terpisah dalam beragam faksi berbeda, punya intisari permainan yang serupa – dimana listrik, misalnya, punya peranan super penting. Human, Beta, dan Goo punya cara kekuatan, kelemahan, dan menuntut gaya bermain yang berbeda. Dikombinasikan dengan fokus tech upgrade yang bisa Anda tempuh dari beragam kategori yang ada, Anda bisa beradaptasi dan berhadapan dengan kondisi pertempuran yang berbeda, walaupun berhadapan dengan faksi yang sama, misalnya.

Walaupun cepat dengan pengumpulan resource efektif, Human butuh terkoneksi dengan sumber daya dari markas utamanya. Jalur listrik disebut "Conduit" jadi jalan yang harus dirancang.
Walaupun cepat dengan pengumpulan resource efektif, Human butuh terkoneksi dengan sumber daya dari markas utamanya. Jalur listrik disebut “Conduit” jadi jalan yang harus dirancang.
Human mungkin jadi ras yang pertama Anda pilih. Sebagai manusia, faksi yang kita asumsikan masih serupa dengan kita ini secara logis, seharusnya yang paling mudah untuk dikuasai. Namun apa yang Anda dapatkan? Sebuah ras yang sama sekali tidak mencitrakan nama yang ia usung – Human. Identitas rasnya justru terasa sangat mekanikal dengan unit yang kesemuanya adalah robot futurisik. Mengikuti tema bahwa ini adalah manusia-manusia yang sudah belajar mejelajahi bintang dan bergerak di luar tata cahaya selama 500 tahun lamanya. Human melimitasi usaha Anda untuk memperluas markas lewat sistem listrik yang ada. Untuk membangun bangunan tertentu, untuk memproduksi unit atau sekedar bertahan, Anda harus menghubungkannya dengan markas utama yang diceritakan sebagai sumber energi listik. Konsekuensinya? Anda butuh membangun jalur listrik bernama Conduit terlebih dahulu sebelum bisa memperluas daerah kekuasan Anda. Kompensasi yang diberikan adalah kecepatan bangun unit dan pengumpulan resource yang lebih efektif.

Di sisi lain, sang ras alien - Beta justru terasa lebih manusia. Sistem bangunannya sendiri mirip dengan Human, namun tanpa limitasi tenaga.
Di sisi lain, sang ras alien – Beta justru terasa lebih manusia. Sistem bangunannya sendiri mirip dengan Human, namun tanpa limitasi tenaga.
Anda bisa memperluas bangunan di mana saja dengan menggunakan "Hub".
Anda bisa memperluas bangunan di mana saja dengan menggunakan “Hub”.
Sementara di sisi lain, ras Beta justru memberikan kesan yang lebih dekat dengan manusia kita saat ini. Walaupun juga didominasi oleh unit mekanikal, Anda setidaknya masih bertemu dengan prajurit infanttri yang hanya sekedar berjalan dengan armor. Berbeda dengan Human yang terlimitasi oleh jalur listrik dari markas utama, Beta tidak dibatasi sama sekali oleh hal itu. Mereka bisa memperluas daerah semau mereka dengan hanya membangun sebuah power source kecil bernama “Hub” yang bisa ditempatkan di mana saja. Anda bisa menyertakan bangunan utama atau pendukung di daerah sekitar Hub. Sebagai kompensasi, metode pengumpulan resourcenya sendiri terhitung lambat dengan waktu produksi bangunan dan unit yang cukup lambat.

Mekanik dasar Human dan Beta sendiri terhitung serupa dengan sistem bangunan yang sama. Factory dan Attachment jadi andalan.
Mekanik dasar Human dan Beta sendiri terhitung serupa dengan sistem bangunan yang sama. Factory dan Attachment jadi andalan.
Baik Beta maupun Human sebenarnya berbagi mekanik yang sama, seperti halnya game-game RTS yang selama ini Anda kenal. Membangun markas dan kemudian mengembangkan unit yang dibutuhkan sudah jadi intisari yang pasti terasa familiar untuk penggemar RTS. Keduanya juga berbagi mekanik yang sama terkait “Tech Upgrade” dan “Attachment” untuk unit. Berbeda dengan game RTS biasanya yang meminta Anda melakukan research terlebih dahulu agar bisa membangun unit yang lebih kuat, baik Human dan Beta menuntut Anda untuk menyertakan “Attachment” tertentu di sebelah Factory atau Hangar untuk membuka akses. Misalnya, Heavy Unit yang bertindak sebagai tank. Untuk membangun mereka, Anda harus membangun Factory dan Tank Attachment di daerah sekitar. Jika Human menutut Anda membangun Attachment tersebut di sebelah Factory, Beta menutut Anda membangunnya dalam Hub yang sama. Keduanya cukup mirip satu sama lain.

Ras primadona di Grey Goo tentu saja adalah Goo! Gumpalan misterius ini menutut Anda memainkannya dengan pendekatan yang belum pernah ada di game RTS.
Ras primadona di Grey Goo tentu saja adalah Goo! Gumpalan misterius ini menutut Anda memainkannya dengan pendekatan yang belum pernah ada di game RTS.
Sifatnya sendiri seperti organisme sel tunggal yang berkembang lewat proses membelah diri. Belahan dirinya ini bisa jadi gumpalan besar baru, atau ditransformasi jadi unit penyerang.
Sifatnya sendiri seperti organisme sel tunggal yang berkembang lewat proses membelah diri. Belahan dirinya ini bisa jadi gumpalan besar baru, atau ditransformasi jadi unit penyerang.
Dan sekarang, tibalah Goo – ras misterius berbentuk jelly berwarna perak yang akan menawarkan strategi yang belum pernah Anda cicipi dari game RTS sebelumnya. Berbeda dengan Human dan Beta, Goo adalah faksi mobile yang sangat dinamis. Alih-alih menuntut Anda untuk menetapkan markas dan memperluasnya dengan bangunan, Goo hanyalah sebuah gumpalan raksasa bernama “Mother Goo” yang bisa Anda gerakkan, bahkan menyerang halnya sebuah unit. Ia bertindak seperti organisme level sederhana, membelah diri untuk menciptakan Mother Goo yang lain, atau justru unit-unit yang bisa Anda kategorikan sebagai pasukan. Resource yang dijadikan bahan bakar oleh faksi lain, diposisikan sebagai makanan oleh Mother Goo. Begitu mencapai level energi tertentu, Mother Goo bisa memecah atau tumbuh menjadi unit yang lain. Secara konsisten bergerak kesana-kemari sesuai dengan kebutuhan pertempuran, ditambah dengan upgrade yang bisa ia hasilkan, Goo berfokus pada kecepatan dan mobilitas.

Kuantitas adalah kekuatan utama Goo.
Kuantitas adalah kekuatan utama Goo.
Kompensasi dari absennya unit udara, beberapa unit Goo - terutama sang artileri bisa bergerak menaiki terrain yang ada.
Kompensasi dari absennya unit udara, beberapa unit Goo – terutama sang artileri bisa bergerak menaiki terrain yang ada.
Unitnya sendiri memang akan mudah diproduksi dan mengandalkan kuantitas, namun Goo juga harus berkutat dengan lemahnya sistem pertahanan dan minimnya unit yang bisa diprediksi. Berbeda dengan Human dan Beta yang masing-masing punya sistem pertahanan dan unit udaranya sendiri, Goo hanya bertahan di tanah dan berkembang dari sana. Sebagai kompensasi dari minimnya unit udara yang bisa ia hasilkan, unit artileri Goo dan termasuk “Mother Goo” itu sendiri tidak terhalangi oleh terrain. Mereka bisa memanjat gunung yang lebih tinggi dan menyerang dari sana jika dibutuhkan. Ledakan dan racun untuk unit musuh juga jadi salah satu senjata andalan.

Tidak hanya Light dan Heavy Units, setiap faksi juga punya senjata ultimate mereka masing-masing, sebuah unit yang dideskripsikan masuk ke dalam kategori “Epic”. Human punya “The Alpha” sebuah robot super raksasa dengan armor tebal yang bisa menembakkan laser berkekuatan tinggi dalam garis lurus. Ia bisa dengan mudah menghancurkan semua unit musuh yang berada di depan mata, apalagi dengan cooldown serangan yang terhitung cepat. Sementara Beta punya Hand of Ruk – sebuah mobile armor masif yang juga berperan sebagai pabrik mobile yang bisa menelurkan unit sembari berjalan, sekaligus melemparkan roket yang mampu menghasilkan ledakan masif secara seketika. Namun diposisikan sebagai unit artileri, ia tidak bisa menghajar musuh dalam jarak dekat. Dan yang terakhir adalah – Purger dari Goo yang bisa memperkuat diri dengan mengkonsumsi musuh atau Protean yang lain. Setiap Epic Unit ini, terlepas dari kekuatannya yang besar, punya requirements yang cukup pelik untuk diracik. Mereka butuh varian bangunan tertentu, kombinasi yang tepat, dan tentu saja resource yang sangat besar. Apakah mereka pasti akan menjamin kemenangan? Dengan gerak lambat sebagai kompensasi, ia akan efektif hanya untuk kondisi pertempuran tertentu saja.

Selain unit biasa, tiap faksi juga punya senjata ultimate bernama – Epic Unit. Unit berukuran masif ini diperkuat dengan senjata berkekuatan besar, namun sayangnya, gerak yang lambat. Alpha dari Human ini misalnya.

Grey Goo jagatplay (124)
Sementara di Beta, misalnya, Anda bisa membangun Hand of Ruk – sebuah mobile armor artileri berkekuatan besar yang juga bisa digunakan untuk membangun pasukan sembari bergerak.

Cara terbaik untuk menikmati Grey Goo tentu saja adalah melewati proses trial dan error tertentu. Butuh waktu untuk benar-benar bisa memahami apa saja yang harus menjadi prioritas untuk dikembangkan untuk memastikan kemenangan, apalagi ketika Anda berhadapan dengan player lainnya. Apa yang bisa diposisikan sebagai langkah preventif untuk mencegah kekelahan prematur atau justru sebaliknya, meraih kemenangan dengan super cepat. Menikmati setiap faksi yang ada, belajar, mengulang, dan Anda akan dengan mudah menikmati Grey Goo dalam waktu yang super singkat.

Beberapa Fitur Inovatif

Ada beberapa fitur inovatif yang ditawarkan game RTS yang satu ini.
Ada beberapa fitur inovatif yang ditawarkan game RTS yang satu ini.
Sebagai sebuah game RTS, Grey Goo memang menawarkan kesempatan untuk tidak hanya mencicipi pengalaman klasik yang harus diakui, kian sulit untuk ditemui. Terlepas dari perbedaan faksi yang ada, ia tidak lantas menyerap mentah-mentah pengalaman masa lalu tersebut tanpa menawarkan sesuatu yang baru. Ada beberapa hal baru yang pantas untuk dijadikan standar tersendiri untuk game-game RTS selanjutnya. Setidaknya untuk menjamin kenyamanan gameplay yang lebih efektif, mengingat genre ini membutuhkan kemampuan untuk menentukan pilihan dengan cepat dan media untuk mengeksekusi hal tersebut sesegera mungkin.

Shortcut membangun unit dan bangunan disederhanakan, membuat Anda bisa terus mengeksekusinya tanpa harus kehilangan kendali di peta.
Shortcut membangun unit dan bangunan disederhanakan, membuat Anda bisa terus mengeksekusinya tanpa harus kehilangan kendali di peta.
"Auto-Rebuild" untuk memastikan satu Factory terus menelurkan unit yang sama sampai Anda menyuruhnya berhenti.
“Auto-Rebuild” untuk memastikan satu Factory terus menelurkan unit yang sama sampai Anda menyuruhnya berhenti.
Hal-hal sederhana seperti fitur untuk melakukan toggle resource akan secara otomatis memperlihatkan kepada Anda, resource mana saja yang bisa Anda kumpulkan di dalam map. Anda langsung bisa melirik bagian peta mana saja yang harus menjadi fokus Anda, apalagi jika Anda termasuk gamer RTS yang sangat bergantung pada hal tersebut. Salah satu fitur yang juga terhitung pantas untuk diacungi jempol adalah penetapan shortcut yang begitu jelas untuk setiap unit dan bangunan yang bisa Anda racik. Dengan penetapan shortcut yang bisa diakses dengan sekedar melakukan beberapa perintah di Q,W,E,R ini, Anda bisa membangun unit dan bangunan yang Anda butuhkan, kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Tengah berperang panas di lini depan dan mulai kekurangan bala bantuan? Tetap berfokus pada pertempuran yang Anda jalani, sembari memastikan jari menari indah untuk terus memastikan produksi berlanjut. Shortcut sederhana ala game MOBA sangat membantu.

Di sudut kanan atas, informasi apakah Anda mengalami surplus atau defisit resource disajikan. Ia akan menentukan seberapa rasional langkah Anda selanjutnya dari sisi ekonomi.
Di sudut kanan atas, informasi apakah Anda mengalami surplus atau defisit resource disajikan. Ia akan menentukan seberapa rasional langkah Anda selanjutnya dari sisi ekonomi.
Salah satu fitur lain yang cukup membantu kami adalah “Auto Rebuild” yang bisa Anda sematkan untuk setiap bangunan yang bisa memproduksi unit untuk digerakkan (selain Goo tentu saja). Berapa sering Anda harus disibukkan dengan aktivitas menekan tombol yang sama berulang-ulang hanya karena ingin memastikan pabrik terus melemparkan unit artileri yang sama, misalnya? Dengan fitur “Auto Rebuild” ini, Anda bisa memastikan pabrik yang sama untuk terus menelurkan unit yang sama hingga Anda sendiri melemparkan perintah pembatalan. Informasi untuk memperlihatkan apakah resource Anda surplus atau negatif selama melakukan aksi tertentu juga membantu, setidaknya memberikan informasi yang bisa diandalkan untuk menentukan apakah Anda butuh membangun resource baru atau cukup dengan yang sudah ada.

Multiplayer?

Anda bisa memainkan game ini secara multiplayer, baik online via Steam ataupun LAN.
Anda bisa memainkan game ini secara multiplayer, baik online via Steam ataupun LAN.
Jika Anda membaca sebagian besar review Grey Goo di luar, maka Anda akan bertemu dengan pujian yang melayang di sana sini terkait pengalaman bermain dengan orang lain yang seru dan menyenangkan, terlepas dari isu balancing yang jadi catatan. Lantas, bagaimana dengan impresi kami sendiri? Sayangnya, mimpi buruk. Jangan salah, bukan karena masalah gameplay yang sudah kami jelaskan di atas, cukup memenuhi rasa rindu kami akan game RTS klasik yang berkualitas. Catatan berasal dari proses matchmaking yang justru mengundang lebih banyak rasa frustrasi daripada keseruan. Memiliki game ini sejak tiga hari yang lalu via Steam, proses matchmaking online hanya berhasil menemukan 1 musuh saja – dalam format pertempuran 1 vs 1. Padahal kami sudah melakukan set option ke yang paling umum. Apakah karena komunitas Grey Goo ini sendiri masih sepi? Ataukah servernya dibagi per region? Kami sendiri tidak bisa melakukan apapun selain menatap layar kosong matchmaking selama puluhan menit tanpa hasil. Anda bisa melihat screenshot di bawah, bagaimana kami sudah menunggu 16 menit tanpa hasil.

16 menit tanpa hasil? :((
16 menit tanpa hasil? :((
Berita baiknya? Anda tetap bisa menikmati game ini secara LAN dan bertarung melawan teman-teman satu jaringan Anda untuk menghabiskan waktu, misalnya. Dengan kompleksitas, gaya bermain, dan beragam arah tech upgrade yang bisa Anda uji di setiap faksi, arah pertempuran akan sulit untuk diprediksi. Tidak jelas apakah fitur yang satu ini tersedia hanya untuk gamer yang membeli versi original, atau gamer bajakan punya akses terhadapnya atau tidak.

Kesimpulan

Grey Goo jagatplay (52)
Ada kerinduan yang sangat mendalam untuk membangun sebuah markas, menyusun lineup pasukan, dan mulai menghajar markas lain secara membabi buta. Diperkuat kualitas visualisasi ciamik dan identitas tiga faksi yang ditawarkan cukup berbeda, Grey Goo seolah merangkul memori masa lalu Anda – perasaan nostalgia akan game-game racikan Westwood di masa lalu. Anda akan jatuh hati padanya.

Sebuah oase di tengah padang kering game strategi berkualitas, kalimat yang satu ini tampaknya sangat pantas untuk menjelaskan sensasi yang ditawarkan oleh Grey Goo. Di tengah menjamurnya genre MOBA,  pertumbuhan game strategi konvensional yang sempat mengalami masa keemasannya di masa lalu memang sedikit mengkhawatirkan. Ada banyak hal yang membuat Grey Goo begitu istimewa di tengah terjangan tren seperti ini. Anda tetap bisa mencicipi sensasi game strategi klasik, namun dengan tampilan visual yang lebih indah, apalagi pendekatan cut-scene sinematik dengan CGI yang begitu melekat di franchise game RTS di masa lalu. Perbedaan gameplay yang cukup signifikan ketika Anda menggunakan tiga faksi berbeda: Human, Beta, dan Goo juga jadi catatan tersendiri. Beberapa inovasi diluncurkan dan tampil begitu menarik. Salah satunya? Semua unit yang Anda masukkan ke dalam hutan akan tampil stealth, tidak terlihat dan mampu menyerang. Fitur yang bisa dikombinasikan untuk keuntungan strategis tertentu.

Walaupun demikian, ada beberapa catatan yang pantas untuk dicatat dari game yang satu ini. Pertama, tentu saja konten campaign yang boleh terhitung minim, dengan garis cerita yang berakhir cukup klise. Kedua, adalah tingkat kesulitan yang ada. Butuh waktu ekstra untuk benar-benar mempelajari ritme permainan yang cukup berbeda dengan game strategi lain ini, apalagi ketika Anda menggunakan Goo. Butuh waktu mengulang beberapa kali (setidaknya yang kami rasakan di Skirmish), sebelum Anda benar-benar bisa menentukan skala prioritas tersendiri. Ketiga adalah Epic Unit yang sayangnya, tidak meninggalkan kesan yang mendalam.

Namun terlepas dari semua kekurangan tersebut, Grey Goo adalah game strategi dengan cita rasa klasik yang sudah lama kita nantikan. Ada kerinduan yang sangat mendalam untuk membangun sebuah markas, menyusun lineup pasukan, dan mulai menghajar markas lain secara membabi buta. Diperkuat kualitas visualisasi ciamik dan identitas tiga faksi yang ditawarkan cukup berbeda, Grey Goo seolah merangkul memori masa lalu Anda – perasaan nostalgia akan game-game racikan Westwood di masa lalu. Anda akan jatuh hati padanya.

Kelebihan

Unit menjadi hidden ketika memasuki hutan dan tidak bisa diserang dari luar. Nice!
Unit menjadi hidden ketika memasuki hutan dan tidak bisa diserang dari luar. Nice!
  • Kualitas visual yang cukup baik
  • Tiga faksi yang butuh tiga pendekatan berbeda
  • Goo!!
  • Cita rasa game RTS klasik
  • Cut-scene CGI sinematik di campaign
  • Sistem stealth ketika memasuki hutan

Kekurangan

Butuh proses trial dan error berkali-kali sebelum Anda bisa menemukan ritme permainan dan prioritas  bangunan.
Butuh proses trial dan error berkali-kali sebelum Anda bisa menemukan ritme permainan dan prioritas bangunan.
  • Campaign per faksi yang pendek
  • Epic Unit dengan impact yang terasa kecil
  • Masalah multiplayer
  • Butuh proses trial dan error berkali-kali
  • Jumlah map sangat terbatas
Cocok untuk gamer: penggemar genre RTS klasik, pencinta produk Westwood di masa lalu
Tidak cocok untuk gamer: yang lebih menggemari pendekatan MOBA
 

sumber : http://jagatplay.com/2015/01/pc-2/review-grey-goo-obat-rindu-penggemar-genre-strategi-klasik/3/

0 komentar :

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys