Kamis, 27 Desember 2012

Home » » [review] The Amazing Spiderman

[review] The Amazing Spiderman

By
June 28, 2012   ·   
 


Industri hiburan memang memperlihatkan kecenderungan untuk melakukan penetrasi pasar dengan mengembangkan satu kesatuan produk yang akan mampu menarik beragam golongan calon konsumen. Alih-alih merilis dan menjual sebuah film saja secara global, produsen kini lebih memilih untuk menggandeng pemain besar di industri lain untuk merilis konten alternatif yang “memperkaya” pengalaman film tersebut. Mereka tidak akan segan untuk bekerja sama dengan industri musik untuk merilis satu album OST yang didedikasikan khusus untuk film tersebut. Sementara di dunia game? Tidak ada yang lebih baik selain merilis sebuah seri game baru yang didasarkan pada film-film ini. Salah satu yang teranyar? Tentu saja sang manusia laba-laba, Spider-Man.

Hampir semua penikmat film di dunia saat ini tentu saja sedang menunggu film The Amazing Spider-Man yang akan membawa petualangan manusia laba-laba ini ke arah yang berbeda. Sebagai sebuah seri reboot dengan aktor dan alur cerita yang baru, banyak orang yang tentu penasaran bagaimana Spider-Man akan didefinisikan kembali setelah trilogi awal yang berhasil mencapai kesuksesan yang luar biasa. Lantas bagaimana dengan sisi video gamenya sendiri? Keputusan untuk menjadikan video game sebagai media untuk menikmati konten “ekstra” dari film yang akan dirilis tampaknya kini sedang menjadi tren. Tidak sekedar mengadaptasi cerita di film, The Amazing Spider-Man (The Game) ini justru menghadirkan cerita epilogue dari filmnya sendiri. Bagian terbaiknya? Anda tidak perlu takut akan mendapatkan spoiler jika belum menonton versi filmnya, seperti yang kami rasakan ketika melakukan review game yang satu ini.

Lantas bagaimana performa keseluruhan dari game The Amazing Spider-Man ini? Mampukah ia mampu memenuhi ekspektasi dan menandingi hip yang sedang menyelimuti filmnya yang direncanakan akan dirilis akhir bulan ini di Indonesia? Mengapa kami justru melabelnya sebagai sebuah game yang tidak se-“amazing” namanya? Simak review ini.

Plot

Spider-Man..Spider-Man.. Friendly neighbourhood Spider-Man..
Walaupun kami belum menyaksikan film Amazing Spider-Mannya sendiri ketika artikel ini ditulis, namun melihat dari alur cerita yang ada, dapat dipastikan bahwa adaptasi game ini mengambil alur cerita setelah filmnya berakhir. Dari mana kami menyimpulkan ini? Tentu dari kehadiran berbagai karakter kunci di dalam film yang terlihat “dekat” dengan Peter Parker maupun Spider-Man itu sendiri. Selain itu, Dr. Connors yang seharusnya menjadi musuh utama Spider-Man sebagai Lizard di versi filmnya, tidak terlihat aktif sebagai seorang villain utama di seri game ini. Walaupun demikian, Anda yang takut akan mendapatkan spoiler film dari game ini boleh bernapas lega. Selain hubungan antar para karakter, hampir tidak ada yang dapat Anda pelajari dari game ini tentang film The Amazing Spider-Man. Anda bisa menikmati game ini terlebih dahulu sebelum menonton filmnya tanpa masalah.

Setelah kekacauan yang disebabkan oleh serum cross-species Dr. Connors yang kemudian melahirkan Lizard, Manhattan merasakan kembali masa-masa tenang berkat aksi heroik Spider-Man. Walaupun demikian, malapetaka yang jauh lebih besar ternyata sedang menunggu untuk terlepas. Alih-alih menghancurkan serum berbahaya tersebut, Oscorp Industries yang bertanggung jawab atasnya, justru melanjutkan penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan varian cross-species yang lebih sempurna. Dengan menggabungkan DNA manusia dan para hewan, Oscorp berhasil melahirkan beberapa spesimen yang terhitung sempurna. Kita sedang membicarakan Vermin, Scorpion, dan Rhino. Namun kesalahan yang fatal membuat monster-monster ini berhasil terlepas dan “menginvasi” kota Manhattan kembali. Tidak hanya sekedar mendapatkan kekuatan berkali-kali lipat, para cross-species ini juga memiliki kemampuan untuk menyebarkan, menginfeksi, dan membuat manusia biasa menjadi cross-species layaknya mereka. Spider-Man tidak punya alternatif selain bekerja sama dengan Dr. Connors, mantan musuhnya, untuk memastikan infeksi ini tidak berlanjut dan dapat disembuhkan.

Alih-alih menghancurkan serum milik Dr. Connors, Oscorp Industries justru terus bereksperimen dengannya. Hasilnya? Lebih banyak Cross-species yang mengancam kota Manhattan!
Ancaman tidak hanya datang dari para cross-species, tetapi juga robot-robot raksasa milik Oscorp yang dikirim untuk membinasakan mereka. Spider-Man sebagai seorang cross-species tentu saja menjadi incaran.
Alistair Smythe dan Dr. Connors?! Apa yang mereka rencanakan?
Sayangnya, ancaman ini tidak hanya datang dari para cross-species. Oscorp Industries yang dipimpin oleh sang maniak – Alistair Smythe tentu tidak tinggal diam. Mereka meluncurkan varian robot-robot berukuran raksasa untuk berburu dan menghancurkan setiap cross-species yang mereka temukan, termasuk Peter Parker sendiri. Namun berbeda dengan Dr. Connors yang ingin menyembuhkan infeksi ini, Smythe lebih cenderung untuk membumihanguskan semua monster yang ia temui. Ketika infeksi terus berlanjut, ini tidak ubahnya membunuh setengah penduduk kota Manhattan yang tidak bersalah. Spider-Man pun kini menghadapi tiga tugas berat: menyembuhkan infeksi, menangkap kembali para cross-species super kuat yang kabur dari Oscorp, serta memastikan dirinya sendiri tidak tewas di tangan robot-robot Oscorp.

Lantas mampukah Spider-Man melanjutkan tugas heroiknya? Motif apa yang sebenarnya berada di balik otak Alistair Smythe? Apakah mempercayakan serum penyembuh ini ke tangan Dr. Connors aka The Lizard menjadi keputusan yang tepat? Anda harus memainkan game ini untuk mendapatkan jawabannya.

Mekanisme yang Serupa dengan Batman: Arkham City?


Alih-alih menyebutnya sebagai game open-world, kami lebih setuju jika The Amazing Spiderman dikategorikan hanya sebagai sebuah game action belaka.
Jika kita membicarakan satu genre yang dapat mendefinisikan keseluruhan gameplay The Amazing Spider-Man, maka kami akan mengambil kata “Action” sebagai yang paling tepat. Anda tidak mungkin akan menikmati petualangan sebagai seorang tokoh superhero jika ia tidak menampilkan kekuatan, aksi, dan kemampuan yang melebihi manusia biasa. Benar sekali, tidak ada cara yang lebih tepat untuk melakukan hal tersebut selain bertukar pukulan dengan pihak manapun yang berusaha mencegah tujuan baik Anda. The Amazing Spider-Man akan menghadirkan cukup banyak varian musuh untuk Anda kalahkan, dari sekedar manusia biasa, hingga para cross-species dan robot-robot dari Oscorp Industries. Spider-Man akan sangat sibuk di game yang satu ini. Kami tidak menyimpulkannya sebagai sebuah game “Open-World” (walaupun ia memungkinkan Anda untuk menjelajahi kota Manhattan secara bebas) karena suatu alasan yang akan kami jabarkan di bagian berikutnya.

Konsep pertarungan luar biasa yang disuntikkan Rocksteady Studios di seri Batman: Arkham City tampaknya mulai bergeser menjadi sebuah standar game action superhero, setidaknya inilah yang mungkin dipikirkan oleh Beenox dan Activision ketika mengembangkan The Amazing Spiderman. Anda akan lebih banyak terlibat dalam pertarungan dengan beberapa musuh sekaligus. Selain melancarkan kombo pada musuh yang Anda incar, Spider-Man juga dapat melakukan counter-attack ketika spider-sense nya sendiri memperingatkan ada bahaya, seperti yang mampu dilakukan oleh Batman. Tujuan utamanya tentu saja melancarkan kombo serangan sebanyak mungkin dan menutup serangan dengan signature move yang sinematik. Selain bertarung dengan tangan kosong, Anda juga dapat menggunakan jaring Anda untuk melambatkan, “membungkus” dan menarik musuh untuk keuntungan Anda. Anda akan merasakan kesan familiar seperti yang Anda dapatkan di Arkham City, terutama ketika Anda terlibat dengan mekanisme pertarungannya.

Sistem battlenya akan menghadirkan kesan yang familiar dengan gaya yang diusung Rocksteady di Arkham City. Flow pertarungannya juga serupa.
Merasa tidak aman untuk menjajal pertarungan secara frontal? Anda selalu memiliki opsi untuk melakukan stealth takedown.
Spider-Man tidak selalu terlibat dalam petempuran yang terbuka secara frontal. Walaupun ia memiliki kecepatan, kegesitan, dan spider-sense yang mumpuni, Anda selalu dapat memilih opsi untuk mengalahkan setiap musuh dengan gaya bermain yang lebih aman: stealth. Anda hanya perlu mencari posisi yang tepat dan mengeksekusi serangan sembunyi-sembunyi ini dari langit-langit setiap level atau daerah yang lebih tinggi. Tidak hanya 1, Anda juga dapat memperkuat Spider-Man dengan kemampuan untuk mengalahkan dua musuh secara sekaligus. Walaupun terdapat kemungkinan yang cukup besar bahwa Anda akan terekspose, Anda selalu dapat melakukan quick escape, tidak hanya untuk menghindari serangan, tetapi juga membuat musuh bingung akan lokasi Anda dan mengaktifkan kembali stealth mode. Ini selalu menjadi solusi yang tepat untuk menyelesaikan setiap chapter dengan setting indoor.

Lantas bagaimana dengan sistem navigasinya sendiri? Apalah arti seorang Spider-Man jika dia tidak mampu melakukan web-swing untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan satu tombol sederhana, Anda dapat mengeksekusi gerakan yang akan membuat perjalanan Anda jauh lebih nyaman dan cepat daripada sekedar berlari. Tidak hanya web-swing, The Amazing Spider-Man juga menghadirkan sebuah mode baru yang disebut dengan Web-Rush. Dengan mengaktifkan mode yang satu ini, Spidey seolah memberhentikan waktu dan Anda akan masuk ke dalam sudut pandang first person. Dalam web-rush mode, Anda dapat melemparkan jaring Anda untuk mencapai posisi-posisi tertentu secara otomatis, yang direpresentasikan dengan kehadiran bayangan Spidey dalam warna emas. Selain itu Web-Rush juga dapat digunakan sebagai senjata yang mumpuni untuk menarik diri ke arah musuh dan membuka serangan secara tiba-tiba. Kedua gerakan inilah yang harus diakui, mendefinisikan peran Anda sebagai seorang Spider-Man.

Web-Rush Mode akan menghentikan waktu bagi Spidey dan memberikan Anda kesempatan untuk meluncur cepat ke daerah2 yang dipresentasikan dengan bayangan Spidey berwarna emas.
Sebagian besar side-mission yang Anda hadapi akan meninggalkan kesan monoton, repetitif, bahkan terkesan “tidak penting”
Alur cerita yang terus bergerak maju memang akan membuat perjalanan Anda terasa linear. Anda hanya perlu menghabisi semua musuh yang berada di dalam satu chapter dan berlanjut ke chapter selanjutnya dengan intermezzo cerita untuk memberikan pondasi akan petualangan Anda. Walaupun demikian, seperti layaknya game-game “open-world” yang lain, Anda juga akan disuguhi berbagai side-mission yang akan tersebar di Manhattan, dari sekedar mencari foto, mengalahkan para berandalan yang mengancam penduduk, menyelamatkan penduduk yang terinfeksi, terlibat dalam tantangan kecepatan, hingga menghentikan mobil para penjahat yang sedang berada dalam kejaran polisi. Ketika semua side-mission ini muncul untuk pertama kali, Anda mungkin akan merasakan excitement yang begitu tinggi. Namun seiring dengan berjalannya waktu permainan, Anda akan menemukan kesan repeititif yang sangat kuat dari setiap side-mission ini. Kehadiran beberapa misi sampingan dengan bobot cerita justru harus tenggelam karenanya. Beenox harus diakui gagal memanfaatkan konsep “open-world” yang seharusnya potensial untuk dikembangkan lebih jauh. Ia justru jatuh pada “kesederhanaan” misi yang begitu monoton.

Dari sisi action yang ia hadirkan, The Amazing Spider-Man ini memang tidak menawarkan banyak hal baru, bahkan ia justru terkesan “mencuri” inovasi sistem gameplay dari Rocksteady. Di sisi yang lain, dunia “open-world” yang seharusnya potensial untuk mendapatkan kesan petualangan Spider-Man yang lebih maksimal, justru harus jatuh pada usaha untuk menghadirkan side-mission yang repetitif dan monoton.

Buat Spidey Menjadi Lebih Kuat!

Menemukan sebuah game hack and slash yang hanya menuntut Anda untuk datang, menghancurkan setiap musuh, dan merasakan sedikit kemenangan memang bukan lagi sesuatu yang mudah. Sebagian besar game action yang dirilis saat ini, cenderung untuk mengadaptasikan sistem yang memungkinkan karakter Anda untuk ikut berkembang sesuai yang Anda inginkan. Sebuah sistem yang berkorelasi kuat dengan genre RPG yang memiliki basis fans yang besar di industri game. Hal yang sama juga diterapkan oleh Beenox untuk The Amazing Spiderman ini. Tidak hanya sekedar memainkan sosok Spider-Man yang sudah “mapan”, Anda juga dilibatkan untuk mengembangkan dan memperkuat Spider-Man dengan alternatif kekuatan yang cukup banyak. Caranya? Tentu saja dengan sistem konvensional – Level Up!

Anda bisa memperkuat Spidey dengan meningkatkan kemampuannya di dua kategori utama: Character Upgrades dan Tech Upgrades.
Dengan menggunakan upgrade-upgrade ini, Anda dapat mengakses beragam serangan spesial, seperti Web-Hurricane ini
Kemampuan untuk memperkuat Spider-Man akan dibagi menjadi dua kategori utama: Character Upgrades dan Tech Upgrades. Seperti namanya, Character Upgrades berhubungan dengan kekuatan personal Spidey, seperti daya dan kombo-kombo serangannya. Sementara Tech Upgrades lebih berhubungan dengan perangkat yang digunakan oleh Spidey, dari ketahanan suit yang ia gunakan, alat pelacak,  hingga kecepatan lontaran web-ball yang ia kenakan. Syarat untuk meningkatkan setiap kategori ini juga berbeda. Poin untuk meningkatkan kemampuan di Character Upgrades didapatkan dari setiap level up yang berhasil Anda capai. Satu point upgrade untuk satu kali level up. Sementara untuk mendapatkan upgrade dari kategori Tech, Anda harus mendapatkan jumlah points yang cukup dari usaha untuk menghancurkan musuh-musuh mekanikal sepanjang permainan. Ini berarti semakin banyak Anda membunuh robot-robot Oscorp, semakin tinggi probabilitas Anda untuk mengupgrade sisi Tech Anda.

Tidak Ada Spider-Man Jahat: Konsep Open-World yang “Semu”

Mengapa kami mengkategorikan The Amazing Spider-Man ini HANYA sebagai sebuah game action tanpa embel-embel open-world di dalamnya? Bukankah ia memungkinkan Spidey untuk menjelajahi luasnya kota Manhattan secara bebas? Jika Anda hanya merujuk bahwa open-world = kesempatan untuk menjelajahi kota secara bebas, maka The Amazing Spider-Man pantas untuk disebut sebagai sebuah game open-world. Namun menurut kami, definisi open-world bukan hanya sekedar soal menjelajahi sebuah kota. Ia juga harus menghadirkan kesempatan bagi sang karakter utama untuk memanipulasi secara aktif dunia yang ia temui ini. Sesuatu yang sama sekali tidak ditawarkan oleh seri The Amazing Spider-Man ini.


Hanya karena ia mengusung kebebasan untuk menjelajahi Manhattan kapanpun Anda inginkan, game ini tidak otomatis pantas disebut sebagai sebuah game open-world!
Kesempatan untuk menjadi Spidey yang jahat akhirnya sirna begitu saja. Konsep open-world di game ini tidak lebih dari sekedar kosmetik, tanpa kesempatan untuk memanipulasi elemen-elemen di dalamnya sama sekali.
Semua gamer tentu sudah tahu bagaimana rasanya menjadi seorang Spider-Man yang beraksi dan berjalan hanya di jalur kebenaran, namun semuanya tentu penasaran apa yang terjadi jika sosok manusia laba-laba yang satu ini, tiba-tiba berubah menjadi jahat. Atas dasar rasa penasaran inilah, kami kemudian berusaha untuk menjajal konsep “open-world” yang ditawarkan oleh Beenox. Apa jadinya jika Spider-Man menjadi usil dan menembakkan jaring laba-labanya ke setiap mobil di jalan raya dan membuat kemacetan? Apa jadinya jika Spider-Man mulai menembakkan web-ball ke arah para pejalan kaki, membungkusnya, dan memukulinya hanya karena rasa bosan belaka? Kami tentu saja sangat mengantisipasi efek-efek tindakan seperti ini di Amazing Spider-Man. Namun hasilnya? Sangat mengecewakan. Beenox ternyata mendesain sebuah dunia open-world “semu” yang hanya berfungsi sebagai kosmetik belaka. Hampir tidak ada kesempatan untuk memanipulasi dan memancing reaksi dari berbagai elemen yang “hidup” di dalam kota Manhattan ini, baik dari pada penduduk maupun kendaraan yang malang-melintang di dalamnya. Setiap web-ball yang Anda tembakkan hanya akan memunculkan efek jaring saja dan tidak memberikan efek apapun. Sangat mengecewakan! Mimpi kami untuk menciptakan sosok Spider-Man yang super jahat seolah sirna begitu saja!

Kesimpulan

Ada segudang potensi yang mampu membuat The Amazing Spider-Man ini tampil sebagai game terbaik Spider-Man sepanjang sejarah. Namun sayang, tidak mampu dimanfaatkan oleh sang developer – Beenox. Akhirnya? Ia jatuh sebagai sebuah game yang tidak se-”amazing” namanya.
Beenox dan Activision harus diakui gagal untuk menghadirkan sebuah game Spider-Man yang mampu memenuhi ekspektasi. Walaupun ia hadir dalam kualitas visualisasi yang pantas untuk diacungi jempol serta plot epilogue yang terhitung “berani”, Beenox tidak mampu memanfaatkan segudang potensi yang seharusnya dapat meramu game yang satu ini menjadi game Spider-Man terbaik yang pernah dirilis sepanjang sejarah. Keputusan untuk mengadaptasi sistem battle yang diperkenalkan Rocksteady di Arkham City memang membuat flow pertarungan berjalan lebih mengalir, namun hampit tidak menawarkan sesuatu yang baru. Begitu juga dengan sistem stealth takedownnya. Namun untungnya, elemen-elemen dasar ini masih berada dalam tahap dapat dinikmati.

Sayangnya, ada begitu banyak hal lainnya yang membuat seri The Amazing Spider-Man ini ternyata tidak se-“Amazing” yang dibayangkan. Jumlah side-mission yang begitu repetitif dan monoton mematikan excitement untuk mengeksplorasi kota Manhattan lebih jauh. Pada akhirnya, ia hanya bertumpu pada kekuatan jalur cerita linear yang hanya membawa Anda bergerak dari satu chapter ke chapter yang lainnya. Kekurangan lain yang sangat fatal? Tentu saja kehadiran konsep “open-world” yang ternyata hanyalah sebuah kosmetik saja. Tidak ada kesempatan untuk memanipulasi lingkungan sama sekali dan bersenang-senang dengannya. Kekurangan terakhir inilah yang terkesan mengkhianati ekspektasi yang dilontarkan banyak gamer di dunia.

Lantas, pantaskah The Amazing Spider-Man ini dimainkan? Pantas, tetapi tidak menjadi sebuah keharusan. Selain kualitas grafis, cerita, dan sistem battle, hampir tidak ada yang dapat dibanggakan dari game yang satu ini. Namun bagi para gamer yang akan menyaksikan versi filmnya di akhir bulan nanti dan penasaran akan kelanjutan cerita selanjutnya, maka game The Amazing Spider-Man ini tentu “otomatis” menjadi seri yang harus Anda mainkan. Lagi-lagi, hanya karena sisi cerita yang diusungnya.

Kelebihan

Desain Rhino sebagai seorang cross-species? AWESOME!!!
  • Visualisasi jempolan
  • Sisi plot yang berperan sebagai epilogue dari seri filmnya
  • Flow pertarungan yang berjalan cukup mulus
  • Desain karakter, setting, dan musuh yang patut diacungi jempol

Kekurangan

Kota yang luas dan indah, namun dengan side-mission repetitif dan elemen yang tidak bisa dimanipulasi? What a waste!
  • Side-Mission yang repetitif dan monoton
  • Voice-acts yang buruk
  • Konsep Open-World yang semu
  • Tingkat kesulitan yang terlalu mudah
  • Collectibles yang tidak terlalu menarik
Cocok untuk gamer: yang ingin, akan, atau sudah menyaksikan versi film The Amazing Spider-Man dan penasaran dengan cerita kelanjutanya.

Tidak cocok untuk gamer: dengan ekspektasi bahwa game ini akan mengusung konsep Open-World yang sesungguhnya.


http://jagatplay.com/2012/06/xbox/review-amazing-spider-man-the-game-tidak-se-amazing-yang-dibayangkan/

0 komentar :

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys