Selasa, 24 Januari 2012

Home » » [review] Need For Speed The Run

[review] Need For Speed The Run


Developer Black Box dapat dikatakan sangat ambisius bersama Need for Speed: The Run. Tidak hanya menambahkan elemen gameplay quick time events (QTE) namun mereka juga memberikan cerita dan karakter, tiga unsur yang mungkin sangat jarang ditemukan sebelumya dalam game ber-genre racing pada umumnya. Sayangnya meskipun dapat menciptakan sebuah game racing dengan gaya baru, eksekusi Black Box sangat jauh dari maksimal sehingga hadir di bawah potensi yang ada.



Kita mengambil kendali Jack Rourke, seorang pengendara handal yang mengikuti ajang kompetisi balap bertajuk The Run untuk memperoleh $25 juta. Jack sangat membutuhkan hadiah tersebut untuk membayar sekelompok mafia asal Chigago yang sedang mengejarnya. Mengapa Jack dikejar dari ujung Amerika sampai ujung yang satunya lagi? Mengapa ia ditembaki? Mengapa ia menjadi target yang sangat penting? Black Box tidak memberikan jawaban satu pun terhadap semua pertanyaan tersebut sehingga adanya cerita dan karakter menjadi hambar.

Bagaimana dengan QTE yang sempat menjadi bahan pembicaraan ketika pertama kali diperlihatkan melalui trailer? Gameplay tersebut hanya memiliki bagian yang sangat kecil pada The Run dan itu pun hanya berlangsung dalam hitungan detik saja. Keberadaan QTE hanyalah sebuah ‘bumbu’ yang apabila tidak ada maka tidak akan memberikan dampak yang signifikan.

Masuk ke dalam mobil, The Run serasa seperti game NFS tradisional dengan membawakan game racing dengan gaya old-school arcade. Balapan di jalanan yang licin dan ditutupi salju, melintas di belokan tajam yang berada di tepi jurang, serta berkelok-kelok melewati mobil yang berhadapan merupakan daya tarik seri NFS yang terdahulu di mana berhasil menciptakan perasaan tegang dan menakutkan.


The Run merupakan kompetisi balap sepanjang 3000 mil dengan lebih dari 200 pembalap lainnya sebagai lawan yang terbagi atas banyak level. Terdapat beberapa jenis mode yang terbagi cukup seimbang, seperti balapan standar antara 8 - 10 lawan, time attack, race battle dimana kamu harus bisa melewati dan menahan lawan sampai waktu yang ditentukan habis, serta police pursuits yang mengharuskan kamu untuk kabur dari kejaran polisi di dalam ataupun di luar mobil atau menembus roadblocks. Berbagai jenis mode tersebut sangat jarang tampil dua kali berturut-turut, sehingga balapan pun terasa bervariatif. 


Overall mengendarai mobil pada The Run cukup menyenangkan, namun masih terasa terlalu ringan untuk sebuah game racing bergaya arcade. Meskipun tensi lebih terasa ketika sedang ngebut, namun ketika balap mulai ketat maka handling pun menjadi sangat sulit. Menjadi semakin menyebalkan lagi karena pada saat menabrakkan mobil atau keluar dari jalur maka akan berakibat ‘reset’ yang akan membawa kamu kembali ke checkpoint terakhir setelah melihat layar loading yang cukup lama. Ini sangat mengganggu karena cukup aneh untuk memainkan game balap dengan sistim trial-and-error.

Hal yang paling aneh pada game ini adalah ada saat dimana kamu hanya keluar jalur sedikit saja maka akan memasuki layar reset dan membawa kamu ke titik checkpoint, namun ada saat dimana dapat keluar jalur cukup jauh dan balap terus berlanjut. Sangat sulit untuk menentukan kondisi ini karena ada beberapa kejadian dimana hanya dua ban (contohnya ban kanan depan dan belakang) yang keluar dari aspal dan layar pun menjadi hitam lalu memasuki layar reset.


Satu hal yang paling mengagumkan pada The Run adalah visual. Menggunakan engine Frosbite 2, environment tampil hidup dan memiliki detil yang mendalam, mulai dari air terjun yang megah dan tinggi sampai bagian kota yang menakjubkan. Pemandangan sepanjang jalur yang melintasi negeri Amerika sangat indah dan memanjakan mata.

Mode campaign dapat diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat, antara tiga sampai empat jam. Setelah itu kamu masih bisa memainkan Challange Series, dimana kondisi dan mobil yang dipakai sudah ditentukan untuk menyelesaikannya dan memperoleh medali. Cukup disayangkan tidak terdapat free race yang memperbolehkan kita untuk memilih track atau mobil secara bebas, ataupun kustomisasi, upgrade dan modifikasi mobil. Minimnya pilihan atau opsi merupakan salah satu kelemahan The Run yang cukup terasa ketika sudah menyelesaikan campaign.


Sistim AutoLog kembali hadir, dimana setiap akhir balap akan muncul untuk membandingkan waktu dengan milik para temanmu. Online multiplayer yang ditawarkan memperbolehkan kamu untuk memilih playlist yang terdiri atas objektif masing-masing dengan kapasitas maksimal 16 pemain yang dapat bermain secara sekaligus.

Editor’s Tilt 6,5
Need for Speed: The Run sebenarnya bukan game yang buruk. Saya masih bisa menikmati balap yang seru dan juga menegangkan. Namun pada masa promosinya para gamer dijanjikan sesuatu yang beda dengan adanya cerita dan karakter. Memang Black Box menghadirkan unsur tersebut, namun ketika tidak dieksekusi dengan baik maka hasil pun jauh dari memuaskan sehingga berada di bawah ekspektasi saya.


// GAMEPLAY

Balap tetap menyenangkan seperti game NFS terdahulu, sayangnya penambahan cerita, karakter dan QTE tidak berbuah. 7,0

// GRAPHIC
Pemandangan terlihat sangat indah dan menawan, serta tampilan mobil pun sangat baik. 8,5

// SOUND
Memainkan game balap dengan soundtrack yang seakan-akan ditarik dari film Hollywood action kurang menarik. 6,5

// LONGEVITY & MULTIPLAYER
Campaign cukup singkat dan opsi mode lainnya pun terlalu minim. 6,5

by Remy Fabian

0 komentar :

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys