Sabtu, 28 Januari 2012

Home » » [review] Ghost Recon Advanced Warfighter 2

[review] Ghost Recon Advanced Warfighter 2


Jakarta - Ghost Recon Advanced Warfighter 2 memang sebelumnya sudah dirilis bagi pengguna konsol XBox 360 dan laku keras. Kini, berharap mengulang kesuksesan yang sama, game tersebut juga manyambangi para pengguna PC (personal computer). Ghost Recon Advanced Warfighter (GRAW) 2 yang sukses di konsol XBox 360 rupanya tak mau melupakan kawan lamanya, PC.


Dikutip detikINET dari GameSpot, Selasa (17/4/2007), game besutan Ubisoft bersama GRIN ini kemudian hadir dengan fitur baru untuk PC dan jelas berbeda dengan apa yang ada pada XBox 360. GRAW 2 memanjakan pemain PC untuk menjadi pemain pertama, sehingga pemain PC dapat bermain dan mengawasi keadaan langsung melalui mata karakternya. Sementara pada XBox 360, para pemainnya menjadi orang ketiga. GRAW 2 mengisahkan, pasukan elit tentara Amerika Serikat (AS) yang bernama The Ghosts ditugaskan ke Meksiko untuk bertempur melawan pasukan pemberontak yang mengancam AS. Didalamnya, disediakan 1 level dan 2 mode permainan. Mode pertama bernama Team Deathmatch. Dalam mode ini, 2 kelompok perang yang bernama the Ghosts dan pemberontak Mexican Army terjun ke medan laga.

Kedua tim tersebut dilengkapi dengan perlengkapan senjata yang sama, sehingga semua berjalan imbang. Namun hanya ada 1 tim yang mampu bertahan. Mode permainan kedua bernama Recon versus Assault. Pasukan the Ghosts harus menghancurkan 3 Air Defense Antitank Systems (ADATS) yang ada dalam peta, sementara pasukan pemberontak Meksiko harus menghentikan ulah tersebut. Namun sebenarnya, pasukan pemberontak dibekali dengan senjata yang lebih hebat sehingga The Ghosts hanya mampu bertahan apabila mereka berhasil memusnahkan ADATS.

Sisi lain, pemberontak dapat 'dihabisi' apabila waktu bertahan Ghosts lebih lama. Dalam mode ini juga terdapat sistem Veterancy sehingga pemain dapat mengambil berbagai senjata yang lebih kuat setiap saat. Game multiplayer ini juga punya fitur baru lain yaitu kelas permainan yang digunakan untuk mendefinisikan peran serta jenis senjata yang bisa digunakan. Jadilah, diciptakan 5 kelas permainan yaitu Demolitions, Assault, Rifleman, Support, dan Sniper.

 
Demolitions adalah kelas dengan persenjataan senjata pelontar granat, sedang kelas Assault dilengkapi dengan karabin yang bagus untuk mendekati area pertempuran. Kelas Rifleman merupakan kelas yang paling serba bisa karena memiliki senapan penyerbu standar.

Kelas Support melengkapi diri dengan senjata mesin penyembur api, sedangkan kelas Sniper menjadi kelas spesialis penembak mati musuh dari jarak jauh. Level tunggal yang tersedia bernama Calavera. Level ini berlatar perkampungan kumuh Meksiko. Sekalipun tunggal, level ini cukup luas sehingga mampu menampung 32 pemain sekaligus. Calavera adalah level laga taktis yang serupa dengan mimpi buruk. Kawasan pinggiran kota ditinggikan sehingga pemain dapat melakukan pengawasan lebih baik. Namun pengawasan juga harus lebih jeli karena perkampungan kumuh itu juga memiliki gang-gang sempit, jalanan tanah dan tempat sempit lain.

 

Namun penembak jitu bisa mengincar musuh melalui atap-atap gedung sementara pasukan infanteri dapat berpatroli melalui jalanan kota. Waspadalah, karena ada sesuatu yang menunggu disini. Satu hal yang tak berubah dari seri game ini adalah laju permainannya. Gerakan pemain lambat sementara senjata dalam keadaan siap tembak. Pemain memang bisa berlari cepat namun hal itu hanya akan menurunkan kemampuan senjata pemain dan bahkan tak bisa menembak. Jadi, kunci game ini adalah mempertajam efektifitas permainan dan akan lebih baik bila bermain dalam tim. Tertarik? Jangan buru-buru karena GRAW 2 baru akan dikapalkan pada Juni nanti.

0 komentar :

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys