Rabu, 17 Desember 2014

Home » » [review] Dragon Age - Inquisition

[review] Dragon Age - Inquisition

By Pladidus Santoso
November 24, 2014   ·  
 
Dragon Age™: Inquisition_20141118230849 

Hampir semua gamer penggemar RPG Barat yang sempat mencicipi Dragon Age Origins di masa lalu tentu sangat memahami pesona franchise racikan Bioware yang satu ini. Kesempatan untuk menikmati sebuah petualangan keren di dunia fantasi penuh dengan iblis dan naga yang harus dimusnahkan, Dragon Age juga mengusung kekuatan Bioware di dalamnya – sebuah skenario penuh pilihan dan rangkaian konsekuensi yang harus dihadapi. Sayangnya, pesona tersebut sempat terenggut di seri kedua yang akhirnya berbuntut pada banyak kritik pedas. Bioware berjanji akan “memperbaiki” nama besar franchise tersebut di seri terbaru – Dragon Age: Inquisition yang akhirnya meluncur ke pasaran.

Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya sedikit gambaran akan pesona seperti apa yang ditawarkan oleh game yang satu ini. Dengan kekuatan Frostbite Engine 3.0, ia memang tampil sebagai seri dengan kualitas visualisasi yang mumpuni, apalagi dengan rangkaian desain karakter dan dunia dari Bioware yang memesona. Kembali ke akar Origins dengan menyuntikkan mode tactical di dalamnya, Inquisitions ternyata menawarkan lebih dari sebuah game action RPG yang selama ini Anda kenal. Ia tampil sebagai proyek generasi terbaru yang tidak hanya tampil lebih memesona secara kosmetik, tetapi juga menawarkan fitur baru yang kian memperkaya pengalaman yang ada.

Lantas, apa yang ditawarkan oleh Dragon Age: Inquisitions ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai pengalaman RPG super epik? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Thedas tampaknya tidak pernah punya kesempatan untuk bernapas lega. Cobaan demi cobaan terus menghantui dunia yang seharusnya indah. Dan kali ini melibatkan Evelyn - karakter utama kami di Dragon Age: Inquisition.
Thedas tampaknya tidak pernah punya kesempatan untuk bernapas lega. Cobaan demi cobaan terus menghantui dunia yang seharusnya indah. Dan kali ini melibatkan Evelyn – karakter utama kami di Dragon Age: Inquisition.
Thedas adalah gudang ancaman, dua seri Dragon Age sebelumnya tampaknya sudah cukup untuk membuktikan hal tersebut. Terjangan para Darkspawn, perang antar faksi dan ras, konflik politik di kerajaan-kerajaan besar, hingga akhir dunia yang seolah sudah berada di ujung mata menghiasi dunia fantasi yang satu ini. Namun dari kegelapan inilah, muncul kisah-kisah kepahlawanan yang luar biasa. Sebuah takdir yang tampaknya menunggu Evelyn – karakter utama yang kami gunakan di Dragon Age: Inquisition.

Langit Thedas yang robek dengan pilar hijau raksasa ini menjadi sumber ancaman baru.
Langit Thedas yang robek dengan pilar hijau raksasa ini menjadi sumber ancaman baru.
Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Evelyn. Namun kekuatan hijau yang kini mengalir di tangannya - Anchor ternyata punya kemampuan untuk mengendalikan portal dunia Iblis dan Thedas. Ia menjadi ujung harapan Thedas untuk bangkit kembali.
Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Evelyn. Namun kekuatan hijau yang kini mengalir di tangannya – Anchor ternyata punya kemampuan untuk mengendalikan portal dunia Iblis dan Thedas. Ia menjadi ujung harapan Thedas untuk bangkit kembali.
Tidak ada yang bisa memberikan penjelasan yang pasti apa yang membuat langit Thedas robek dan melahirkan sebuah pilar energi hijau yang jatuh ke bumi. Kejadian yang sama tidak hanya menewaskan petinggi Chantry yang sangat dihormati – The Divine, tetapi juga melahirkan Evelyn – yang secara misterius berhasil selamat dari tragedi yang satu ini. Tidak hanya selamat, ia juga mengemban sebuah kekuatan misterius bernama “Anchor” yang membuat tangannya berkilau hijau, sesuatu yang tidak pernah ditemukan di Thedas sebelumnya. Di bawah investigasi tangan kanan The Divine – Cassandra dan Leliana, fungsi Anchor ini ternyata tumbuh menjadi sesuatu yang krusial. Evelyn memiliki kemampuan untuk mengendalikan Rift – gerbang hijau yang tampaknya menghubungkan dunia Iblis dan Thedas itu sendiri. Gerbang sama yang juga merobek langit dunia yang seharusnya indah ini.

Di tengah kosongnya kepemimpinan, Thedas butuh kekuatan baru untuk  memimpin dan mengembalikan stabilitas. Atas alasan inilah The Inquisition dibangun.
Di tengah kosongnya kepemimpinan, Thedas butuh kekuatan baru untuk memimpin dan mengembalikan stabilitas. Atas alasan inilah The Inquisition dibangun.
Menggali lebih banyak dukungan politik, menghimpun kekuatan bersenjata, The Inquisition punya tugas berat dengan satu tujuan utama - menutup  portal raksasa tesebut.
Menggali lebih banyak dukungan politik, menghimpun kekuatan bersenjata, The Inquisition punya tugas berat dengan satu tujuan utama – menutup portal raksasa tesebut.
Dengan kemampuan Evelyn, Thedas punya kesempatan untuk bangkit. Di tengah kosongnya kepemimpinan Chantry, Cassandra dan Leliana memutuskan untuk “menghidupkan” kembali sebuah unit khusus – The Inquisition sebagai respon tanggap darurat untuk menyelamatkan Thedas – tentu saja dengan misi utama untuk menutup portal raksasa yang menjulang ke angkasa tersebut. Merekrut lebih banyak tenaga dan terlibat dalam misi-misi penting di dua region besar Thedas – Orlais dan Ferelden untuk mengumpulkan dukungan, The Inquisition yang berbasis di Haven akhirnya mengumpulkan kekuatan yang cukup untuk menutup portal raksasa tersebut. Evelyn melakukan tugas tersebut dengan sempurna. Namun kembalinya langit Thedas tidak serta merta menjadi akhir perjalanan, bahwa dunia ini akan damai. Pilar hijau ini hanyalah awal dari lebih banyak tragedi.

Namun pilar hijau ini ternyata hanyalah awal dari tragedi yang lebih memilukan. Masa damai Thedas menemukan ancaman baru dari sebuah makhluk misterius bernama - Corypheus dengan naga hitamnya yang menyeramkan.
Namun pilar hijau ini ternyata hanyalah awal dari tragedi yang lebih memilukan. Masa damai Thedas menemukan ancaman baru dari sebuah makhluk misterius bernama – Corypheus dengan naga hitamnya yang menyeramkan.
Ia bahkan berhasil menghancurkan markas pertama The Inquisition dan menewaskan banyak anggotanya. Evelyn membawa rombongannya ke tempat baru - Skyhold.
Ia bahkan berhasil menghancurkan markas pertama The Inquisition dan menewaskan banyak anggotanya. Evelyn membawa rombongannya ke tempat baru – Skyhold.
Di tengah usaha menikmati kedamaian ini, sebuah serangan mendadak justru meluluhlantakkan The Inquisition. Haven hancur berantakan di tengah terjangan para pasukan Tevinter yang begitu masif. Dengan basis pertahanan yang begitu buruk dan jumlah orang yang minim, Evelyn tidak bisa bertahan lama. Di tengah kekacauan ini pulalah, ia bertemu dengan sang otak di belakang semua konflik yang ada – sebuah makhluk bernama – Corypheus yang juga menunggangi seekor naga besar yang dipercaya merupakan Archdemon – sumber dari kekuatan menakutkan – Blight. Kekuatan Corypheus akhirnya berhasil menundukkan The Inquisition, membunuh banyak orang, dan hampir membuat Evelyn sendiri meregang nyawa. Tetapi ujung tombak harapan Thedas tersebut tidak menyerah.

Dibantu oleh sang anggota Inquisition lain dari ras Elf – Solas, The Inquisition akhirnya bertahan hidup dan menemukan “rumah” baru – Skyhold. Dari sekedar menghancurkan pilar hijau, mereka kini memiliki satu misi penting – menemukan cara dan kekuatan yang cukup untuk menundukkan Corypheus yang penuh dengan tipu muslihat. Sebagai sebuah cerita berkelanjutan, Anda tentu saja akan bertemu dengan banyak karakter ikonik Dragon Age di masa lalu yang kini tampil dengan visual dan kepribadian yang lebih dewasa.

Anda akan bertemu dengan beberapa karakter ikonik seri ini di masa lalu. Morrigan, still  hot as ever..
Anda akan bertemu dengan beberapa karakter ikonik seri ini di masa lalu. Morrigan, still hot as ever..
Lantas, apa yang sebenarnya menjadi motif Corypheus? Darimana kekuatan Anchor dari Evelyn ini berasal? Mampukah Inquisition menjalankan tugas beratnya? Semua pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan game yang satu ini.
Lantas, apa yang sebenarnya menjadi motif Corypheus? Darimana kekuatan Anchor dari Evelyn ini berasal? Mampukah Inquisition menjalankan tugas beratnya? Semua pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan game yang satu ini.
Lantas, apa sebenarnya rencana Corypheus? Siapa pula Evelyn dan mengapa ia bisa selamat dari ledakan Rift di awal? Apakah The Inquisition akan mampu bertahan? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan Dragon Age: Inquisition ini.

Lebih Baik dari Dragon Age: Origins

Dragon Age™: Inquisition_20141121014815
Memenuhi janji mereka di awal, Bioware menawarkan sesuatu yang lebih baik daripada Dragon Age Origins di Inquisition ini. Termasuk membuktikan apa maksud mereka mengambil “inspirasi” dari desain game RPG barat populer lain seperti Skyrim.
Anda yang sempat mengikuti perkembangan berita industri game tentu saja sempat mendengar komentar Bioware yang secara terbuka menyebut Skyrim sebagai standar game RPG Barat saat ini. Dengan kemampuan game Bethesda tersebut untuk membuat banyak gamer menjajal genre ini untuk pertama kalinya, menjadi pilihan rasional bagi Bioware untuk menyuntikkan pesona yang tidak banyak berbeda di Dragon Age: Inquisition ini. Sesuatu yang berhasil mereka eksekusi dengan sangat manis. Dragon Age: Inquisition akan menjadi game RPG yang sangat menyita waktu Anda, sembari memastikan bahwa setiap detik menjajalnya, berakhir menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Sebuah pengalaman yang akhirnya membuat seri ini tampil lebih baik dari Dragon Age Origins yang begitu dipuja-puja.

Seperti seri Dragon Age sebelumnya, Anda akan diminta untuk menciptakan karakter Anda sendiri dan kelas yang ia usung. Kelas akan menentukan gaya bermain Anda.
Seperti seri Dragon Age sebelumnya, Anda akan diminta untuk menciptakan karakter Anda sendiri dan kelas yang ia usung. Kelas akan menentukan gaya bermain Anda.
Anda bisa nyaman memilih tanpa perlu takut bahwa kelas yang Anda pilih akan membuat permainan berjalan timpang. Mengapa? Karena Inquisition juga menyuntikkan serangkaian karakter pendukung dari beragam kelas untuk menutupi celah kelemahan Anda. Takut mudah mati menggunakan Mage? Tenang saja, ada karakter pendukung berkelas Warrior untuk jadi ujung tombak pertahanan Anda.
Anda bisa nyaman memilih tanpa perlu takut bahwa kelas yang Anda pilih akan membuat permainan berjalan timpang. Mengapa? Karena Inquisition juga menyuntikkan serangkaian karakter pendukung dari beragam kelas untuk menutupi celah kelemahan Anda. Takut mudah mati menggunakan Mage? Tenang saja, ada karakter pendukung berkelas Warrior untuk jadi ujung tombak pertahanan Anda.
Dengan variasi karakter yang bisa Anda bongkar pasang ini, Anda juga bisa menentukan kombinasi karakter yang menurut Anda - paling nyaman dan efektif untuk digunakan.
Dengan variasi karakter yang bisa Anda bongkar pasang ini, Anda juga bisa menentukan kombinasi karakter yang menurut Anda – paling nyaman dan efektif untuk digunakan.
Lebih mengakar pada cita rasa Origins, Dragon Age: Inquisition tentu saja memberikan kebebasan bagi Anda untuk memilih ras dan kelas yang akan digunakan oleh karakter utama yang sudah Anda racik sendiri. Setiap ras akan memiliki buff permanen tertentu yang akan lebih cocok dimaksimalkan untuk kelas tertentu. Anda yang sudah cukup familiar dengan konsep RPG tentu saja sudah sangat mengerti fungsi dan peran setiap kelas yang ada. Anda bisa bermain sebagai Rogue dengan dual-blade (seperti yang kami lakukan), Warrior yang berada di garis depan dengan ciri tanky yang menjadi fitur dominan, atau Mage yang berfungsi tak ubahnya artileri mematkan dari garis belakang. Kelas akan menentukan skill seperti apa yang bisa Anda ambil, kontribusi di dalam pertempuran, dan tentu saja – gaya bermain untuk memaksimalkan potensi yang ada. Namun tentu saja, sang Inquisitor (karakter utama Anda) akan ditemani oleh karakter-karakter pendukung lain, yang untungnya juga hadir dari beragam ras dan kelas. Dengan beragam kombinasi yang bisa Anda dapatkan, kelas The Inquisitor akan lebih diarahkan untuk mendukung gaya bermain RPG utama Anda, tidak lebih.

Mekanik dasar pertarungan sendiri tidak banyak berbeda dari seri-seri sebelumnya. Anda masih berhadapan dengan game action RPG yang berfokus pada  skill dan penempatan posisi karakter.
Mekanik dasar pertarungan sendiri tidak banyak berbeda dari seri-seri sebelumnya. Anda masih berhadapan dengan game action RPG yang berfokus pada skill dan penempatan posisi karakter.
Ada satu skill spesial yang menggunakan resource baru bernama - Focus untuk menghasilkan damage instan dalam AOE luas.
Ada satu skill spesial yang menggunakan resource baru bernama – Focus untuk menghasilkan damage instan dalam AOE luas.
Butuh serangan yang lebih terkoordinasi dan ekstra strategi, Bioware mengembalikan Tactical Mode ke Dragon Age: Inquisition.
Butuh serangan yang lebih terkoordinasi dan ekstra strategi, Bioware mengembalikan Tactical Mode ke Dragon Age: Inquisition.
Mekanik dasar gameplay yang ditawarkan tidak banyak berbeda dari seri-seri Dragon Age sebelumnya. Anda masih berhadapan dengan sebuah game action RPG yang lebih berfokus pada efektivitas Anda untuk mengakses setiap shortcut skill yang ada, dan tentu saja penempatan posisi karakter yang memainkan peranan yang sangat penting. Penempatan posisi karakter tidak hanya akan membuat beberapa skill menghasilkan damage lebih efektif tetapi juga menghindarkan Anda dari beragam serangan musuh, apalagi dengan tombol lompat yang bisa Anda akses secara real-time. Bergerak aktif sembari meluncurkan serangan sebaik mungkin akan jadi kunci untuk memenangkan setiap pertempuran yang ada. Anda tentu saja hanya akan bisa mengendalikan satu karakter saja, namun bebas untuk berganti-ganti dengan karakter pendukung lain kapapun Anda inginkan. Karakter yang tidak Anda kontrol akan dikendalikan oleh AI. Tidak hanya serangan biasa dan skill, setiap karakter ini juga akan didukung dengan sebuah serangan spesial yang akan menghabiskan resource baru – Focus. Serangan spesial ini tentu saja ditujukan untuk menghasilkan damage besar dan signifikna dalam AOE besar.

Namun tenang saja, untuk Anda yang khawatir bahwa AI yang diusung tidak akan cukup adaptif untuk berhadapan dengan ragam situasi pertempuran yang ada, Dragon Age: Inquisition membawa kembali mekanisme favorit dari seri Origins – Tactical Mode. Begitu mengakses mode ini, Anda akan masuk layaknya sebuah game RPG strategy yang memungkinkan Anda untuk memberikan komando bagi setiap karakter yang Anda bawa untuk melakukan hal apapun yang Anda inginkan – dari sekedar bergerak, mengakses skill tertentu, hingga berdiam di tempat dan tidak lagi bergerak secara acak. Anda bisa langsung keluar dari menu dan melihat efek perintah Anda dieksekusi dengan kecepatan gameplay biasa,  atau tetap berada di menu dan mulai menggerakkan waktu dan melihat semua aksi ini diakses dengan kecepatan lambat. Tactical Mode menjadi ujung tombak jika Anda kesulitan menundukkan pertempuran tertentu yang butuh ekstra strategi untuk diselesaikan.

Ekosistem di Dragon Age didesain untuk membunuh Anda. Mode tactical ini akan sangat membantu jika Anda berhadapan dengan beragam skenario mematikan, misalnya bertarung dengan dua raksasa ini.
Ekosistem di Dragon Age didesain untuk membunuh Anda. Mode tactical ini akan sangat membantu jika Anda berhadapan dengan beragam skenario mematikan, misalnya bertarung dengan dua raksasa ini.
Musuh yang hadir dalam jumlah masif, mode ini juga akan membantu Anda menentukan fokus serangan pada ancaman yang Anda anggap - paling berbahaya.
Musuh yang hadir dalam jumlah masif, mode ini juga akan membantu Anda menentukan fokus serangan pada ancaman yang Anda anggap – paling berbahaya.
Mengapa? Karena Anda akan banyak berhadapan dengan beragam skenario pertempuran yang ada. Bioware tampaknya tidak main-main ketika mereka menyatakan hendak belajar banyak dari Skyrim sekaligus memperkuat sensasi yang dicintai dari Origins. Inquisition membuktikan hal tersebut dengan sangat baik. Anda akan berhadapan dengan dunia super luas, dengan beragam terrain yang menjadi dasarnya, hingga jumlah side-quest yang cukup untuk membuat Anda melupakan waktu. Menariknya lagi? Setiap terrain ini akan hadir dengan ekosistem dengan yang unik. Tempat seperti Emerald Graves, misalnya, penuh dengan para raksasa yang walaupun bergerak lambat,  namun tanky dan memiliki damage super besar. Sementara di Hissing Waste, para Red Templar yang bertransformasi akibat Red Lirium lah yang akan menjadi tantangan terbesar Anda, dengan beragam kelas yang mereka usung. Ada banyak pertarungan kolosal yang akan sangat efektif untuk dieksekusi dengan Tactical Mode ini.

Percakapan dengan variasi pilihan dan konsekuensi beragam masih menjadi kekuatan Dragon Age: Inquisition.
Percakapan dengan variasi pilihan dan konsekuensi beragam masih menjadi kekuatan Dragon Age: Inquisition.
Tentu saja, Anda bisa menciptakan hubungan lebih romantis dengan "teman seperjuangan" Anda.
Tentu saja, Anda bisa menciptakan hubungan lebih romantis dengan “teman seperjuangan” Anda.
Kekuatan Bioware, seperti biasanya, tentu saja terletak pada kemampuan narasi yang membungkus kekuatan cerita yang ia tawarkan dengan manis. Diperkuat dengan voice act yang mumpuni serta beragam aksen yang membuat Thedas terlihat lebih kaya, Anda masih akan berhadapan dengan serangkaian percakapan yang menuntut Anda untuk memilih satu dari beragam opsi yang ada. Sebagian besar opsi ini akan berujung pada konsekuensi tersendiri yang akan mempengaruhi arah jalannya cerita. Dan tentu saja, dari semua karakter pendukung yang ia tawarkan, Anda masih bisa menjalin hubungan yang dekat dengan mereka, bahkan menciptakan Romance sendiri. Tidak ada yang lebih menarik selain membangun hubungan cinta dengan karakter-karakter yang secara penampilan ini (terutama Josephine dan Leliana) begitu menggoda ini. Ekstra misi yang pantas untuk dijajal.

Namun di tengah kekuatannya menggarap mekanik gameplay yang begitu nyaman dinikmati dalam dunia super luas dengan segudang ekstra side quest yang bisa ditempuh, daya tarik Dragon Age: Inquisition justru terletak pada seberapa acaknya beberapa momen yang ada. Anda bisa merasakan bahwa dunia yang tengah Anda hadapi ini bergerak dinamis, tidak hanya sebagai konsekuensi dari aksi Anda sebagai seorang Inquisitor, tetapi juga karena faktor eksternal. Tidak hanya dari sekedar fakta bahwa Anda akan menemukan para predator yang tengah berburu sang mangsa di tengah perjalanan, misalnya, tetapi juga beragam percakapan yang terkadang muncul dari hal yang tidak pernah Anda prediksi sebelumnya. Misalnya, ketika berbicara dengan Josephine di tengah usaha menuju War Room, sekedar acak. Josephine tiba-tiba melaporkan soal kejadian diplomasi yang meminta Anda untuk menaruh perhatian lebih dan memilih respon tertentu. Kami sendiri tidak tahun apa yang memicu hal seperti ini terjadi, namun sangat memberikan kesan yang kuat bahwa Thedas adalah sebuah dunia yang hidup dan tumbuh, sebuah dunia yang dinamis. Kami jatuh cinta karena hal tersebut.

Segudang side-quest yang akan terus membuat Anda sibuk. Ini hanya secuil dari apa yang bisa Anda dapatkan.
Segudang side-quest yang akan terus membuat Anda sibuk. Ini hanya secuil dari apa yang bisa Anda dapatkan.
Ada kesenangan lain dari mengumpulkan material dan meracik senjata atau armor Anda sendiri. Sesuatu yang esensial mengingat ia mampu menawarkan status dan efek jauh lebih baik dari equipment yang Anda beli atau temukan.
Ada kesenangan lain dari mengumpulkan material dan meracik senjata atau armor Anda sendiri. Sesuatu yang esensial mengingat ia mampu menawarkan status dan efek jauh lebih baik dari equipment yang Anda beli atau temukan.
Jika dunia luas dan segudang side-quest tidak cukup untuk menarik perhatian Anda, Dragon Age: Inquisition juga menyuntikkan mekanik lain yang tidak kalah kerennya. Setiap dunia yang menawarkan tantangan terrain untuk dieksplorasi ini, beragam gua dan dungeon yang mungkin tidak pernah Anda perkirakan sebelumnya. Walaupun tidak mengusung mekanik seperti Skyrim yang membuat setiap dungeon ini berakhir acak, namun selalu menarik untuk melihat apa yang bisa Anda temukan di Inquisition ini. Selain side quest yang meminta Anda mencari item hingga menutup puluhan Rift yang tersebar di Thedas, Anda juga bisa berburu beragam material langka – baju dan batu – untuk proses crafting senjata dan armor karakter-karakter kunci Anda. Ia menjadi sangat esensial mengingat bahwa sebagian besar armor dan senjata terkuat Anda didapatkan dari proses ini. Ia jadi ekstra kegiatan yang tidak bisa Anda kesampingkan begitu saja.

Berperan sebagai Sang Inquisitor

Bagian terbaiknya? "The Inquisitor" bukanlah sekedar gelar kosmetik yang disematkan ke karakter utama. Bioware berhasil menyuntikkan mekanisme gameplay yang memang memperkuat peran tersebut.
Bagian terbaiknya? “The Inquisitor” bukanlah sekedar gelar kosmetik yang disematkan ke karakter utama. Bioware berhasil menyuntikkan mekanisme gameplay yang memang memperkuat peran tersebut.
Anda adalah Yang Terpilih, Sang Herald of Andraste – seorang manusia yang dipercaya oleh keseluruhan Thedas sebagai pilihan para dewa, untuk menyelamatkan dunia ini dari beragam cobaan yang semuanya berujung pada satu hal yang sama – lebih banyak kematian dan kehancuran. Namun di atas itu semua, Anda adalah seorang Inquisitor – sang pemimpin The Inquisition – yang berperan sebagai roda penggerak institusi tanpa negara, faksi, dan ras yang berjuang untuk mengembalikan stabilitas tanpa pamrih apapun. Untungnya, Bioware memastikan bahwa “julukan” ini bukanlah sekedar panggilan untuk membuat sosok karakter Anda terlihat keren atau perjalanan Anda sekedar terasa penting. Mereka berhasil mengintegrasikannya ke dalam gameplay dengan eksekusi yang luar biasa.

Lewat war Room, Anda bisa mendelegasikan tugas untuk menstabilkan Thedas ke tiga orang kepercayaan Anda - Cullen, Josephine, dan Leliana.
Lewat war Room, Anda bisa mendelegasikan tugas untuk menstabilkan Thedas ke tiga orang kepercayaan Anda – Cullen, Josephine, dan Leliana.
Misi-misi yang terpapar dalam peta Orlais dan Ferelden ini akan butuh waktu tersendiri untuk diselesaikan. Namun hadir dengan reward yang pantas.
Misi-misi yang terpapar dalam peta Orlais dan Ferelden ini akan butuh waktu tersendiri untuk diselesaikan. Namun hadir dengan reward yang pantas.
Kuda? Terlalu mainstream! The Inquisitor harus naik ras naga, setidaknya. Mount yang satu ini juga bisa Anda dapatkan dari misi War Room.
Kuda? Terlalu mainstream! The Inquisitor harus naik ras naga, setidaknya. Mount yang satu ini juga bisa Anda dapatkan dari misi War Room.
Sebagai Sang Inquisitor, Anda akan menjalankan peran sebagai seorang pemimpin organisasi terkuat di Thedas yang memiliki pengaruh dan kekuatan yang sangat besar. Kita tidak sekedar membicarakan usaha untuk menciptakan party, berkeliling, dan membunuh para monster, tetapi juga peran politik Anda sebagai orang yang paling dihomati dan disegani di Thedas saat ini. Menjadikan Skyhold sebagai rumah Anda – tanggung jawab utama Anda tentu saja memastikan bahwa lebih banyak dukungan mengalir kepada Anda. Lewat sebuah fitur – War Room, Anda bisa mendelegasikan tugas tersebut dalam bentuk sebuah mini game yang terpampang di peta. Di atas peta Orlais dan Ferelden, berjejer tugas yang bisa ditempuh dengan ekstra reward yang tentu saja bisa Anda dapatkan. Anda bisa mendelegasikan Josephine, Leliana, dan Cullen untuk menyelesaikan setiap misi ini dengan tiga proses dan outcome yang berbeda. Setiap misi akan membutuhkan waktu tertentu untuk diselesaikan dan berakhir pada reward yang memang pantas. Di atas peta ini jugalah, Anda bisa membuka peta dan misi-misi baru.

Ada dua jenis "mata uang" di Inquisition ini - Influence dan Power yang masing-masing memiliki fungsi berbeda.
Ada dua jenis “mata uang” di Inquisition ini – Influence dan Power yang masing-masing memiliki fungsi berbeda.
Ada dua “mata uang” berbeda yang akan mempengaruhi aksi Anda sebagai seorang Inquisitor – Influence dan Power. Influence merepresentasikan seberapa besar pengaruh Anda pada kehidupan masyarakat di Thedas dan divisualisasikan dalam bentuk sebuah bar hijau yang menyerupai experience points. Dikumpulkan dari beragam misi dimana Anda terlibat langsung atau sekedar delegasi tugas dari War Room, Influence akan naik level begitu mencapai akumulasi angka tertentu. Kenaikan level akan menghadiahi Anda sebuah Perk Points – yang bisa didistribusikan untuk mengakses Perk yang berpengaruh pada mekanik tertentu – dengan empat kategori dan empat efek yang berbeda. Anda bisa menambah jumlah batas inventory, membuat Rogue akan bisa membuka akses kunci yang lebih kompleks, atau sekedar membuka akses item lebih langka. Semuanya tergantung pada cara Anda mendistribusikan Influence Points. Selain Influence, Anda juga akan berhadapan dengan “mata uang” lain bernama Power. Power digunakan untuk membuka misi-misi khusus yang menuntut mata uang ini, atau sekedar memperluas akses area yang sudah Anda eksplorasi sebelumnya.

Anda juga akan menjadi hakim untuk menentukan hukuman bagi para "penjahat perang" selama aksi Anda menyelamatkan Thedas.
Anda juga akan menjadi hakim untuk menentukan hukuman bagi para “penjahat perang” selama aksi Anda menyelamatkan Thedas.
Anda juga bisa memodifikasi tampilan Skyhold - markas utama Inquisition.
Anda juga bisa memodifikasi tampilan Skyhold – markas utama Inquisition.
Tidak hanya sekedar memperluas, memodifikasi, atau membantu meramainkan Skyhold, Inquisitor juga dipercaya sebagai mata pedang keadilan di tengah Thedas yang kacau. Berperan sebagai seorang hakim yang keputusannya tidak bisa dianulir, Anda juga akan dihadapkan pada sebuah skenario peradilan yang akan mempertemukan Anda dengan karakter-karakter dengan kesalahan fatal di singgasana Anda. Di sini, Anda akan menentukan nasib mereka lewat serangkaian pilihan yang ada. Tergantung pada “kebijaksanaan” Anda, Anda bisa mengasingkan, memenjara mereka tanpa batas waktu, membebaskan, hingga memenggal setiap dari mereka sebagai bahan pelajaran bagi yang lain. Anda sebagai Inquisitor yang akan menentukan hal ini. Semua pilihan ini tentu saja akan berakhir menjadi konsekuensi unik yang harus Anda hadapi.

Tentu saja, Anda juga punya tugas untuk merekrut lebih banyak karakter untuk membuat Inquisitor kian tumbuh sebagai kekuatan yang harus ditakuti oleh Corypheus. Beragam karakter dan aliansi bisa Anda racik di penghuni Thedas. Semuanya tentu saja bisa dicapai oleh aksi dan respon yang tepat.

Pertempuran Naga yang Epik!

Berburu dan bertarung dengan kesepuluh Naga yang ada membuat pengalaman Dragon Age: Inquisition ini tampil kian epik!
Berburu dan bertarung dengan kesepuluh Naga yang ada membuat pengalaman Dragon Age: Inquisition ini tampil kian epik!
Berapa banyak dari Anda sempat memainkan Dragon Age: Origins? Jika Anda termasuk salah satu yang cukup “menggilai” seri yang satu ini, maka Anda pasti masih ingat betapa memorablenya sensasi ketika Anda menemukan bahwa sang nenek “tua” yang tinggal di Korcari Wilds mampu bertransformasi menjadi seekor naga yang menakutkan. Pertempuran melawan Flemeth di Origins adalah salah satu momen paling epik di sepanjang sejarah hidupnya franchise yang satu ini. Sekarang bayangkan sensasi tersebut, Anda kali lipat 10 kali lebih banyak, maka Anda akan mengerti alasan mengapa Dragon Age: Inquisition begitu memenuhi banyak mimpi penggemar RPG.

Anda tentu saja butuh ekstra kerja keras untuk melacak dan menemukan  naga-naga ini.
Anda tentu saja butuh ekstra kerja keras untuk melacak dan menemukan naga-naga ini.
Sebagai binatang, sifat dasar mereka tidak banyak berbeda satu sama lain. Namun para naga ini punya tiga variasi elemen yang berbeda, yang juga menentukan kekuatan dan kelemahan mereka.
Sebagai binatang, sifat dasar mereka tidak banyak berbeda satu sama lain. Namun para naga ini punya tiga variasi elemen yang berbeda, yang juga menentukan kekuatan dan kelemahan mereka.
Seperti yang bisa diprediksi, tidak hanya berhadapan dengan para Red Templar, Darkspawn, atau Demon, Anda juga akan bersinggungan dengan naga-naga yang masih hidup dan menguasai beberapa wilayah di Thedas. Tidak diposisikan sebagai bagian dari cerita dan bisa dikategorikan sebagai misi sampingan, Anda punya kebebasan untuk mencari lokasi dan berburu tidak lebih dari 10 High Dragon ini. Terbagi menjadi tiga varian berbeda – bernafaskan api, es, dan tentu saja –  listrik, setiap naga ini hadir dengan kekuatan dan kelemahan mereka sendiri –sendiri, walaupun secara garis besar sebagai seekor binatang, mereka mempertontonkan ciri khas sifat yang sama untuk menghabisi Anda secepat mungkin. Menyemburkan nafas andalan mereka, melemparkan proyektil dengan AOE  dan damage mematikan, mengepakkan sayap dan memerangkap Anda dalam jarak dekat, semua hal inilah yang harus Anda hadapi. Satu yang pantas diacungi jempol, Bioware berhasil membuat setiap pertarungan melawan para naga ini terasa epik.

Satu yang pasti, mereka tidak mudah ditundukkan.
Satu yang pasti, mereka tidak mudah ditundukkan.
Namun semua kerja keras Anda akan terbayarkan manis. Tidak hanya material untuk crafting yang superior, setiap naga ini juga menawarkan equipment dengan tingkat kelangkaan yang menggoda.
Namun semua kerja keras Anda akan terbayarkan manis. Tidak hanya material untuk crafting yang superior, setiap naga ini juga menawarkan equipment dengan tingkat kelangkaan yang menggoda.
Pernahkah Anda membaca legenda tentang seekor naga di beragam buku fiksi yang ada? Bagaimana kulit mereka begitu keras dan sulit ditembus dengan senjata dan spell apapun? Bagaimana cakar mereka siap untuk mencabik armor terkeras Anda sekalipun? Semua hal tersebut diproyeksikan dengan sangat baik oleh Dragon Age: Inquisition ini. Bertempur dengan naga-naga ini bukanlah hal yang mudah, sesuatu yang butuh ekstra kesabaran untuk ditundukkan. Setiap naga ini akan memiliki 5 area yang bisa ditundukkan terlebih dahulu – keempat kakinya dan kepala, tentu saja. Mencederai kaki berarti menihilkan kesempatan mereka untuk terbang dan mengakses serangan yang menjengkelkan dari angkasa, yang tentu saja, tidak bisa Anda hentikan. Namun setiap proses ini berujung pada reward yang sangat manis. Setiap naga ini memuat tidak hanya material-material terbaik untuk Anda proses dalam crafting, tetapi juga senjata dan armor langka dengan efek tersendiri yang sulit untuk ditolak.
Holy...
Holy…
Mendengar raungan para naga, melihat kepakan sayap mereka yang penuh rasa frustrasi, dan melihat bayangan mereka sekedar menghalangi sinar matahari yang membelakangi Anda? Semua sensasi epik tersebut akan Anda dapatkan di Dragon Age: Inquisition ini! Dan misi “pribadi” Anda untuk berburu setiap dari mereka akan terbayarkan manis.

Mode Multiplayer Kooperatif Terpisah

Dragon Age: Inqusition juga menyuntikkan mode multiplayer kooperatif.
Dragon Age: Inqusition juga menyuntikkan mode multiplayer kooperatif.
Multiplayer tampaknya mulai bergeser menjadi sebuah mode yang harus dimiliki oleh setiap game terbaru saat ini, terlepas dari konsepnya yang mungkin terasa tidak cocok dengan genre yang diusung. Hal yang sama juga terjadi di Dragon Age: Inquisition ini. Tidak hanya puluhan jam waktu single player yang siap menyita perhatian Anda, Inquisition juga hadir dengan sebuah mode multiplayer kooperatif yang menjadikan dungeon-crawling sebagai pesona utama.

Anda akan menggunakan karakter baru yang sama sekali terpisah dari jalinan cerita utama.
Anda akan menggunakan karakter baru yang sama sekali terpisah dari jalinan cerita utama.
Gameplay-nya sendiri mengakar pada cita rasa dungeon crawler - bergerak dari titik A ke B sembari melawan segudang musuh yang siap menghabisi Anda dengan mudah.
Gameplay-nya sendiri mengakar pada cita rasa dungeon crawler – bergerak dari titik A ke B sembari melawan segudang musuh yang siap menghabisi Anda dengan mudah.
Anda akan berperan sebagai karakter baru yang terpisah dari karakter utama Anda di mode single player. Anda ingat bagaimana karakter utama Anda bisa mendelegasikan tugas untuk menyelesaikan beragam misi kecil di sepanjang Thedas via War Room? Disinilah, Anda berperan sebagai pasukan “kecil” yang ditugaskan oleh The Inquisitor untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Sebelum memulai permaainan, Anda akan diminta untuk memilih satu diantara berbagai job yang tersedia. Job ini tentu saja akan menentukan gaya Anda bermain dan berkontribusi dalam pertempuran. Tersedia dalam beragam map, sebagian misi Anda terdengar sederhana – berangkat dari titik A ke titik B sembari memastikan diri bertahan hidup. Di akhir, Anda harus bertahan dari kepungan musuh yang datang dalam jumlah besar. Koordinasi via voice chat menjadi sesuatu yang esensial, apalagi jika Anda berperan sebagai karakter support.

Kenaikan level karakter lain  juga berpengaruh pada karakter Anda.
Kenaikan level karakter lain juga berpengaruh pada karakter Anda.
Tidak hanya dari proses looting ketika bermain, Anda juga bisa membeli beragam peti berisikan item dan equipment acak dengan gold yang berhasil Anda kumpulkan. Tentu saja untuk membuat karakter Anda lebih kuat.
Tidak hanya dari proses looting ketika bermain, Anda juga bisa membeli beragam peti berisikan item dan equipment acak dengan gold yang berhasil Anda kumpulkan. Tentu saja untuk membuat karakter Anda lebih kuat.
Kenaikan level tidak hanya bergantung pada experience points, tetapi juga kenaikan level karakter yang lain. Setiap kenaikan level akan memberikan satu skill points yang tentu saja – bisa Anda arahkan untuk memperkuat atau membuka skill lain. Namun berbeda di mode single player, Anda tidak punya banyak kebebasan untuk mengkombinasikan skill yang ada. Lingkupnya lebih sempit dan terasa lebih linear. Semakin banyak misi yang Anda tempuh, semakin besar pula level, skill points, dan tentu saja kesempatna untuk mendapatkan rangkaian senjata dan armor yang Anda butuhkan. Setiap misi juga memuat mata uang “Gold” yang bisa Anda gunakan untuk membeli chest beragam ukuran. Hadir dengan loot random, Anda tidak bisa memprediksi apa yang bisa Anda dapatkan dari proses pembelian chest-chest ini. Dan tentu saja, Anda juga bisa menggunakan uang nyata untuk membeli chest-chest ini.

Cukup menarik memang, namun tidak seberapa wah. Kekuatan utama Dragon Age: Inquisitions masih mengakar pada mode single player yang ia miliki.
Cukup menarik memang, namun tidak seberapa wah. Kekuatan utama Dragon Age: Inquisitions masih mengakar pada mode single player yang ia miliki.
Tidak ada sesuatu yang terasa baru di mode multiplayer Dragon Age: Inquisition ini. Ia memang cukup untuk membantu Anda menghabiskan waktu atau sekedar menawarkan pengalaman bermain yang lebih bervariatif. Namun untuk dijadikan sebagai fokus permainan? Kekuatan utama Dragon Age: Inquisition masih terletak pada mode single playernya yang luar biasa.

Kesimpulan

Dragon Age™: Inquisition_20141123020323
Kualitas visual, konten, mekanik, musik, hingga serangkaian fitur baru yang ia suntikkan membuat puluhan jam permainan terasa berlalu begitu mudah dengan kenikmatan yang terjamin. Ia adalah sebuah RPG epik yang luar biasa!
Sebuah penebusan kesalahan yang berakhir manis, pujian tertinggi memang pantas dilayangkan kepada Bioware yang berhasil menjadikan Dragon Age: Inqusitions sebagai salah satu game RPG Barat terbaik di kelasnya. Mengambil semua hal positif dari Dragon Age: Origins, meramunya dengan dunia luas dan imersif ala Skyrim, menyuntikkannya dengan segudang side quest yang cukup untuk mengalihkan perhatian Anda dari misi utama, kesempatan untuk melakukan proses crafting, dan tentu saja – berburu naga menjanjikan sebuah pengalaman RPG yang super epik. Begitu banyak konten yang untuk Anda nikmati dan cerna. Bagian terbaiknya? Tidak hanya sekedar menjadikannya sebagai julukan “kosmetik” semata, Anda benar-benar akan merasakan peran sebagai seorang Inquisitor – membangun pasukan, menentukan nasib Thedas, hingga mengadili mereka yang melakukan kejahatan besar untuknya. Diperkuat dengan visualisasi Frostbite Engine 3.0 dan desain dunia serta karakter yang luar biasa indah, jatuh cinta adalah reaksi yang sangat normal.

Walaupun demikian, ada beberapa catatan ekstra yang pantas untuk diperhatikan dari Dragon Age: Inquisition ini tentu saja. Salah satu keluhan terbesar kami adalah sistem kontrol yang tidak intuitif di versi konsol. Sangat dimengerti bahwa dengan segudang shortcut skill yang harus dijadikan fokus di tengah jumlah tombol kontroler konsol yang terbatas, Bioware memang tidak punya alternatif lain untuk menjadikan tombol “X” (PS4) untuk melakukan semua hal – dari melompat, looting, membuka pintu, atau mengaktifkan sesuatu. Tombol ini jadi mimpi buruk ketika semua elemen ini ternyata berdekatan satu sama lain. Skenario yang pernah kami hadapi sendiri? Di tengah pertempuran melawan lawan, di tengah sebuah proyektil api yang tengah mendekat, kami memutuskan untuk menekan tombol lompat untuk menghindar. Namun alih-alih melompat, karakter kami justru melakukan looting sisa monster lain yang berada di dalam jarak dekat. Hasilnya? Bisa diprediksi, kami tewas bodoh. Masalah lain yang masih harus diperhatikan adalah bug dan glitch yang masih terasa kentara. Kami bahkan sempat berhadapan dengan karakter yang tiba-tiba diam di tengah pembicaraan dan tidak menelurkan opsi apapun. Satu-satunya cara adalah mematikan game dan mengulang skenario itu kembali. Untungnya, proses auto save sangat membantu dan memastikan Anda tidak mengulang dari jauh.

Namun dari semua kekurangan tersebut, Dragon Age: Inquisition adalah sebuah game RPG Barat yang harus Anda jajal. Kualitas visual, konten, mekanik, musik, hingga serangkaian fitur baru yang ia suntikkan membuat puluhan jam permainan terasa berlalu begitu mudah dengan kenikmatan yang terjamin. Ia adalah sebuah RPG epik yang luar biasa!

Kelebihan

Morrigan!! Hhnggg..
Morrigan!! Hhnggg..
  • Desain dunia yang indah
  • Peran sebagai Inquisitor yang direpresentasikan sangat baik
  • Mekanik action RPG yang tetap seru
  • Pilihan dengan beragam konsekuensi
  • Musik yang membuat atmosfer kian epik
  • Dragons!
  • Morrigan!!
  • Mode multiplayer yang bisa dimaksimalkan untuk menghabiskan wkatu
  • Sistem crafting yang menarik
  • Tactical Mode

Kekurangan

Tombol looting, aksi, dan lompat di tempat yang sama? Mimpi buruk.
Tombol looting, aksi, dan lompat di tempat yang sama? Mimpi buruk.
  • Bug dan Glitch yang masih ditemukan di sana-sini
  • Mekanisme kontrol kurang intuitif di konsol
Cocok untuk gamer: pencinta Dragon Age – Origins, penikmat RPG Barat dengan ekstra pilihan dan konsekuensi
Tidak cocok untuk gamer: yang lebih menggemari Dragon Age 2, penikmat RPG Jepang yang butuh gameplay linear
 

 

 



http://jagatplay.com/2014/11/playstation3/review-dragon-age-inquisition-pengalaman-rpg-super-epik/

0 komentar :

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys