»
[review] Tomb Raider 2013 : Survivor
y Pladidus Santoso
March 14, 2013 ·
Penolakan, kekhawatiran, dan ketakutan memang menjadi sebuah reaksi
yang normal ketika berhadapan sebuah langkah ekstrim untuk merombak
sesuatu yang sudah begitu familiar dan melekat. Kondisi seperti inilah
yang tampaknya paling tepat untuk menggambarkan apa yang tengah terjadi
di industri game saat ini. Tidak hanya sekedar melakukan HD Remake untuk
membantu game-game lawas tampil maksimal dalam definisi tinggi, para
publisher mulai mencari cara untuk menghidupkan kembali franchise mereka
yang kian tenggelam. Salah satu cara yang dihitung paling rasional?
Tentu saja dengan melakukan sebuah reboot, tidak hanya membangun sebuah
franchise yang sudah mapan dari awal, tetapi juga merombak mekanisme
gameplay dan beragam elemen yang dulu identik dengannya. Inilah yang
berusaha dilakukan Crystal Dynamics dengan proyek terbaru mereka – Tomb
Raider.
Anda yang sudah membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah
mendapatkan sedikit gambaran apa yang ditawarkan oleh seri reboot yang
satu ini. Alih-alih berperan sebagai sosok ikonik Lara Croft yang sudah
mahir berpetualang, Crystal Dynamics membawa Anda menuju sang akar yang
belum pernah tersentuh sebelumnya. Tomb Raider versi reboot ini membawa
petualangan pertama sang Croft muda dengan kisah, tragedi, dan kepiluan
yang membentuknya menjadi seorang karakter heroine yang selama ini
dikenal oleh para gamer. Mereka juga merombak mekanisme gameplay yang
ada untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren gaming saat
ini. Lantas apakah formula ini berhasil? Anda yang sempat pesimis dan
skeptis akan cukup terkejut dengan hasil yang berhasil dicapai oleh
Square Enix dan Crystal Dynamics.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh seri reboot Tomb Raider
ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai petualangan Lara Croft dengan
sensasi yang benar-benar berbeda? Review ini akan mengupasnya lebih
dalam.
Plot
|
Anda
akan berperan sebagai Lara Croft muda, yang menjalani petualangan
besarnya yang pertama. Petualangan yang membentuknya menjadi karakter
yang selama ini kita kenal. |
Menyandang nama Croft seperti sang ayah, Lara Croft muda tampaknya
tidak bisa melepaskan diri dari hasratnya untuk berpetualang dan mencari
jawaban atas beragam misteri yang ada. Petualangan pertamanya dimulai
dari ekspedisi untuk mencari kebenaran dari legenda sebuah kerajaan kuno
di sekitaran wilayah Jepang – Yamatai dan sang ratu – Himiko, sang ratu
matahari yang diyakini memiliki kemampuan magis tertentu. Dengan sebuah
kapal besar bernama – Endurance, Lara Croft ditemani oleh sebuah tim
besar dengan perannya masing-masing, termasuk Roth sang guru dan Sam –
teman terbaiknya. Mereka mencurigai Yamatai berada di sekitar Dragon’s
Triangle, sebuah area laut yang selalu dipenuhi badai dan memakan banyak
korban kapal dan pesawat terbang. Dengan penuh keberanian, Endurance
bergerak menuju sang pusat. Benar saja, badai ini ternyata bukanlah
sebuah lawan yang bisa dianggap enteng. Endurance hancur berantakan,
melempar Lara Croft dan sisa krunya ke sebuah pulau asing yang tidak
mereka kenal. Sebuah pulau penuh dengan atmosfer mistis, kematian, dan
tragedi.
|
Berusaha
menyelidiki sebuah pulau legendaris – Yamatai, badai justru merenggut
kapal ekspeidisi Croft – Endurance dan membuat semua krunya terdampar,
termasuk Lara. |
|
Terdampar
bersama kru-nya yang lain, Lara harus mencari cara untuk dapat keluar
dari Yamatai – sebuah pulau terkutuk penuh kejadian supranatural. |
Terdampar dan diculik, Lara menemukan dirinya tergantung di dalam
sebuah gua dengan sebuah ritual yang mengerikan. Hampir menjadi korban,
ia berhasil melarikan diri dan kini jatuh pada satu tugas sederhana,
berusaha bertahan hidup seorang diri. Ia mulai belajar berburu untuk
mencari makan dan membuat api untuk membuat tubuhnya tetap hangat di
tengah terpaan badai yang seolah tidak bertahan diri. Mencari
teman-temannya yang tersebar di seluruh pula, Lara akhirnya bertemu
dengan sang teman baik – Sam yang juga berhasil selamat, ditemani oleh
seorang pria tua misterius yang memperkenalkan dirinya sebagai Mathias.
Dipenuhi rasa lega, Lara kecolongan. Di kala dirinya tidak sadarkan
diri, ia justru menemukan Sam menghilang dari pandangan. Usahanya untuk
menemukan Sam justru membuat Lara jatuh ke dalam tragedi yang lebih
dalam. Berhadapan dengan para pasukan bersenjata yang berada di bawah
komando Mathias, Lara yang masih lemah hampir diperkosa oleh sang
pemimpin. Dan untuk pertama kalinya, Lara Croft harus mengakhiri nyawa
seorang manusia, untuk mempertahankan diri.
|
Sejak
awal kemunculannya, sosok pria misterius yang memperkenalkan dirinya
sebagai Mathias – tampaknya memiliki agenda misterius terhadap Sam –
sahabat terbaik Lara. |
|
Perjalanan
untuk menolong Sam membawa Lara pada sebuah petualangan yang tidak
pernah ia harapkan. Untuk pertama kalinya jugalah, ia harus mengakhiri
nyawa manusia. Manusia yang berusaha untuk memperkosanya. |
|
Lara
menemukan bahwa jawaban untuk keluar dari Yamatai terletak pada sosok
sang Ratu legendaris – Himiko dan legenda yang mengikatnya. |
Setelah mengetahui identitas sang pulau yang diyakini benar merupakan
Yamatai, Lara dan timnya yang lain berusaha mencari cara untuk
menyelamatkan diri keluar dari pulau. Namun apa yang terjadi? Badai yang
mengelilingi pulau ini seolah menjadi perisai yang tidak memungkinkan
siapapun untuk masuk dan keluar. Kekuatan mistis kental dan petir yang
terus menyambar membuat bala bantuan yang seharusnya datang
menyelamatkan, berakhir menjadi korban. Pertempuran terus terjadi untuk
mencari jawaban di balik misteri ini. Tidak hanya harus membunuh, Lara
juga harus berhadapan dengan kepiluan melihat orang-orang yang ia kasihi
juga menjadi korban. Kesedihan terus mendorongnya untuk mencari jalan
keluar demi mereka yang berhasil mempertahankan diri. Jawabannya pun
terletak pada satu sosok – sang legenda, Ratu Himiko yang dipercaya
menjadi kunci sentral dari semua misteri yang ada, termasuk badai
konstan yang membuat semua orang terperangkap. Namun perjalanan Lara
tidak pernah mudah. Selain pasukan Mathias, ia juga harus berhadapan
dengan ancaman lain yang jauh lebih mengerikan. Sebuah ancaman yang
lahir dari masa lalu dan tetap bertahan, bahkan hingga masa hidup Lara
saat ini.
|
Perjalanan penuh tragedi dan darah untuk mencari jawaban misteri Yamatai pun dimulai. |
|
What the….. |
Lantas siapa sebenarnya sosok Mathias? Mengapa ia begitu tertarik
pada sosok Sam dan berusaha menculiknya? Kekuatan seperti apa yang
sebenarnya dimiliki oleh Himiko? Mampukah Lara dan sisa krunya keluar
dari Yamatai? Tragedi seperti apa lagi yang harus dipikul oleh sosok
muda yang satu ini? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda temukan
dengan memainkan Tomb Raider reboot ini.
Lara Croft dengan Sensasi Baru
Menyebut nama Lara Croft dan franchise yang ia sandang – Tomb Raider,
maka sebagian besar gamer lawas yang familiar dengan seri-seri awalnya
mungkin akan langsung mengasosiasikan nama ini dengan salah satu game
platformer tersulit yang pernah ada di industri game. Tomb Raider memang
identik dengan sebuah game penuh lompatan sulit, puzzle yang akan
dengan cepat membuat mata Anda berkunang-kunang, serta pertarungan
melawan berbagai ancaman yang butuh perhitungan. Dengan
dual-wielding
pistol-nya, Lara Croft tidak hanya menjelma menjadi karakter wanita
penuh sensualitas, tetapi juga ikon yang merepresentasikan sebuah
franchise dengan tingkat kesulitan yang menantang. Ada kebanggaan
tersendiri begitu Anda berhasil menyelesaikannya. Semua identitas ini
dibongkar dan diluluhlantakkan oleh Crystal Dynamics, yang membangun
seri reboot Tomb Raider dengan cita rasa yang benar-benar baru.
Sebelum kita terlibat lebih jauh, perlu diingat bahwa skill bertahan
hidup, bertarung, dan menggunakan senjata Lara Croft muda ini bukanlah
sesuatu ia dapatkan secara instan di Yamatai. Di beberapa percakapan dan
monolog yang ada, Croft sudah memiliki dasar lewat latihan intensifnya
dengan sang guru – Roth. Oleh karena itu, terlepas dari minimnya
pengalaman Lara berhadapan dengan beragam ancaman yang siap untuk
merenggut nyawanya kapan pun, tidak perlu diragukan ia mampu menangani
beragam senjata, perjalanan yang membutuhkan kemampuan fisik, dan
keberanian.
|
Jangan
bingung dengan kehandalan Lara untuk menggunakan senjata dan kecekatan
fisiknya. Lewat monolog dan percakapan yang ada, Lara sendiri sudah
dibekali dengan kemampuan bertahan hidup dari sang guru – Roth. |
|
Animasi
gerak yang disuntikkan oleh Crystal Dynamics begitu mengalir dan
dinamis. Ia akan secara otomatis berada dalam mode cover ketika bergerak
mendekati dinding terdekat. |
|
Tidak
hanya kamera yang berjalan sinematik, Anda juga akan dilibatkan dalam
beberapa QTE dan dramatisasi cerita yang memang harus diakui, berhasil
membuat atmosfer gameplay intens. |
Berbeda dengan game Tomb Raider selama ini, seri reboot ini memang
mengikuti tren sebagian besar game action bertema sama yang hadir di
pasaran, terlebih lagi franchise Naughty Dog – Uncharted. Kamera akan
berjalan dengan sisi yang sangat sinematik dan penuh dramatisasi,
memastikan gamer untuk dapat melihat dengan jelas gerak Lara dan
termasuk arah utama yang seharusnya ia ambil. Ini tentu saja menjadi
formula yang tepat untuk menawarkan sisi eksplorasi yang memanjakan
mata. Gerak Lara Croft sendiri dibangun dengan animasi yang mengalir dan
dinamis, dengan gerak yang akan bertransformasi dengan cepat ketika
sedang berada dalam siaga tarung, berlindung di balik tembok, atau
sekedar berjalan mengeksplorasi setiap area yang ada. Lara masih bisa
melompat tinggi, memanjat, dan tentu saja menggunakan obornya, tidak
hanya untuk menerangi area yang gelap, tetapi juga beberapa puzzle yang
ada.
Lantas bagaimana dengan sisi actionnya sendiri? Tidak ada yang
berbeda dibandingkan dengan game-game action pada umumnya. Croft akan
dibekali dengan empat senjata utama: panah, shotgun, machine gun, dan
pistol. Setiap senjata ini juga akan dibekali dengan mode tembak
alternatif untuk beradaptasi dengan beberapa situasi, seperti machine
gun dengan grenade launcher, ataupun shotgun yang mampu melontarkan
peluru yang lebih terpusat. Panah yang tengah menjadi tren tentu saja
menjadi jawaban ketika Anda berusaha untuk menghabisi para prajurit
Mathias secara stealth. Sementara tiga senjata lainnya dapat diandalkan
ketika Lara terjebak dalam konflik terbuka dengan desingan peluru yang
terus meluncur. Berhadapan dengan granat dengan serangan melee, Lara
juga dibekali dengan kemampuan untuk menghindar dengan cepat. Seiring
dengan progress permainan, kemampuan ini akan bertransformasi menjadi
sebuah bentuk counter yang bisa dibarengi dengan instant kill. Sementara
untuk Anda yang terobsesi untuk bermain secara stealth, tidak hanya
panah, Anda juga menghabisi setiap musuh dari belakang.
|
Layaknya
sebuah game action third-person shooter yang ada, Lara tentu saja
dibekali dengan empat jenis senjata utama untuk menetralisir setiap
ancaman yang ada. |
|
Seiring
dengan progress permainan yang ada, Lara juga dimungkinkan untuk
melakukan beragam gerakan eksekusi yang menjamin instant kill. |
|
Obor dengan pemantik ini akan memainkan peranan yang sangat krusial. |
Lara Croft juga akan dibekali dengan beragam perlengkapan untuk
memperkuat sisi eksplorasi yang ada. Ia tidak mungkin hanya dapat
bertahan hidup dan bergerak dengan hanya sekedar berlari, memanjat, dan
melompat. Ada pike yang akan membantu Anda tidak hanya membuka beragam
peti dan pintu yang ada, tetapi juga memanjat daerah berbatuan untuk
menuju ke tempat yang lebih tinggi. Ada panah dengan tali untuk bergerak
lintas area dengan cepat, apalagi dengan katrol yang bisa Anda dapatkan
seiring dengan progress permainan. Namun yang paling penting di antara
semua itu? Sebuah obor dengan pemantik yang akan menjadi kunci untuk
sebagian besar puzzle yang Anda temukan. Puzzle? Benar sekali, Lara
tidak hanya harus mengandalkan fisik, tetapi juga kemampuan nalar
otaknya. Jangan panik, Anda tidak akan berhadapan dengan puzzle ala Tomb
Raider lawas yang mengundang frustrasi. Puzzle di Tomb Raider reboot
ini memang terhitung jauh lebih sederhana dan dapat diselesaikan jika
Anda menemukan hubungan antara para elemen yang ada. Tidak perlu takut
terlebih dahulu.
|
Lara
juga akan dibekali dengan sejumlah perlengkapan untuk membantunya
menyelesaikan beberapa rintangan yang ada, termasuk menyelesaikan puzzle
yang tetap dihadirkan di seri reboot ini. |
|
Walaupun
mengusung satu garis cerita yang linear, Anda tetap memiliki kebebasan
untuk mengeksplorasi sudut Yamatai sesuka hati. Ada sejumlah side
mission dalam bentuk harta karun, makam, dan berbagai artifak yang bisa
Anda temukan. |
|
Tenang saja, sebuah peta akan disediakan untuk membantu Anda melacak beragam area penting yang pantas untuk dilirik. |
Berbeda dengan seri-seri sebelumnya, Tomb Raider reboot ini boleh
dikategorikan sebagai sebuah game open-world. Walaupun cerita akan
membawa Anda pada satu jalur gerak tertentu, namun Anda selalu punya
kebebasan untuk mengeksplorasi sudut pulau Yamatai yang lain, apalagi
dengan kehadiran fungsi fast travel yang ada. Percayalah, Yamatai
memiliki segudang misteri dan side mission untuk Anda selesaikan. Selain
mencari artifak dan harta karun yang bertebaran, ada beberapa harta
karun dalam makam yang bisa Anda invasi untuk mengukuhkan identitas Anda
sebagai “The Tomb Raider”. Lara juga akan dibekali dengan sebuah peta
yang terus ter-update untuk mengetahui
point of interest apa saja yang berada di sekitar keberadaan Anda. Keuntungannya? Anda berkesempatan untuk membuka part senjata dan
salvage points dalam kuantitas yang cukup besar. Untuk apa kedua elemen ini? Kita akan membahasnya di part selanjutnya.
Melihat Sang Karakter Ikonik Tumbuh
|
Api
unggun yang akan Anda temukan di sepanjang permainan tidak hanya akan
menjadi basis fast travel Anda, tetapi juga tempat untuk mempersenjatai
Lara dengan kemampuan dan senjata yang lebih kuat. |
Crystal Dynamics memang harus diakui berhasil menciptakan keterikatan
emosional yang kuat lewat tema Lara Croft muda yang diusungnya di seri
reboot ini. Alih-alih memainkan sosok Lara yang sudah mapan dan tangguh,
Anda akan terlibat dalam petualangan pertamanya yang rapuh dan penuh
rintangan. Tidak hanya itu saja, Anda juga berkesempatan untuk berperan
besar dan menjadikannya tumbuh lebih kuat dan mematikan. Semua berkat
sistem skill dan weapon upgrade yang disuntikkan Crystal Dynamic ke
dalamnya.
|
Ada
dua elemen penting di Tomb Raider reboot ini: experience points dan
salvage points. Exp points akan memberikan skill points ketika
terakumulasi dalam jumlah tertentu, sementara salvage memungkinkan Anda
untuk memperkuat senjata yang ada. Ada banyak cara untuk mendapatkan
kedua poin ini, dari membunuh, menghancurkan peti, mencari harta karun
dan efektif, hingga manjarah makam tertentu. |
Selama mengeksplorasi luasnya pulau Yamatai, mencari harta karun,
sekedar berburu, melakukan loot pada mayat musuh yang berhasil Anda
bunuh, atau menjarah makan rahasia yang Anda temukan, Lara akan
mendapatkan sejumlah salvage points dan Exp Points yang terus
terakumulasi. Seperti halnya intergrasi serupa yang dilakukan oleh game
lain, experience points yang terkumpul dalam jumlah yang cukup akan
memberikan Anda skill points yang dapat didistribusikan untuk
skill-skill tertentu yang ada, dari membuat Lara lebih tahan serangan,
melakukan instant kill dengan beragam senjata, hingga menampung amunisi
senjata lebih banyak. Sementara itu, salvage points memainkan peranan
krusial di sisi equipment.
|
Salah satu skill yang dapat Anda ambil. |
|
Menggunakan panah dan bermain secara stealth memang seru, namun bukan berarti Anda bisa melupakan senjata lainnya. |
Di sisi senjata, eksplorasi yang Anda lakukan akan memberikan dua
keuntungan utama: Salvage points dan part. Mengumpulkan part dalam
jumlah tertentu berarti memberikan kesempatan bagi senjata Anda untuk
dimodifikasi menjadi bentuk lebih kuat yang menawarkan fitur yang lebih
beragam. Di sinilah, salvage points berperan, untuk membuka beragam
fungsi dan fitur senjata yang sudah ada. Anda bisa memperkuat tarikan
sang busur untuk membuat panah Anda dapat menembus beragam armor,
menjadikan shotgun Anda memiliki alternatif fungsi tembak, atau sekedar
membuat akurasi
machine gun Anda lebih dapat diandalkan. Kedua
hal ini tentu saja saling mempengaruhi. Namun perlu diingat, panah
bukanlah jawaban untuk semua ancaman yang akan Anda hadapi sehingga Anda
juga perlu berfokus untuk memperkuat senjata yang lain.
|
Lewat
berbagai skill dan senjata yang ada, Anda akan melihat bagaimana sosok
Lara tumbuh dari yang diburu menjadi pemburu handal. |
Lewat dua fungsi ini, Anda akan melihat bagaimana Lara tumbuh dari
seorang karakter yang lemah menjadi heroine ikonik yang tidak hanya
sekedar bertahan hidup di Yamatai, namun berjuang untuk seesuatu yang
menurutnya berharga.
Kekejaman ala Film Thriller
|
Salah
satu hal yang pantas untuk diacungi jempol dari Crystal Dynamics?
Keberanian mereka untuk menyuntikkan desain setting yang mengerikan
lewat darah dan beragam potongan tubuh yang akan Anda temukan sepanjang
perjalanan. |
|
Mayat bergelimpangan dalam bentuk terpotong-potong? Tomb Raider ini tak ubahnya sebuah film thriller Hollywood. |
Apakah Anda merupakan penggemar franchise Tomb Raider yang juga
kebetulan merupakan pencinta film bergenre thriller? Anda suka dengan
beragam perangkap dan kematian penuh darah, mutilasi, luka, dan brutal?
Maka Tomb Raider reboot ini akan menjadi franchise yang Anda cintai. Apa
pasal? Tidak ingin setengah-setengah, Crystal Dynamics memang terbilang
efektif membuat gamer pencinta Lara Croft untuk mengalami lonjakan
emosi terhadap sosok mudanya yang satu ini, tidak hanya dari sisi cerita
dan ancaman yang harus ia hadapi, tetapi jugasemua rasa sakit yang
harus ia alami. Anda akan bertemu dengan Yamatai yang penuh darah dan
potongan tubuh, apalagi ketika berhadapan dengan bala tentara Ratu
Himiko – Stormguard.
|
No..no…Noooo..NOOOOOO…!! |
|
Terlepas
dari brutalnya sebagian besar kematian Lara yang ada, ini terbukti
menjadi strategi yang efektif untuk memperkuat keterikatan emosional
Anda dengan karakter ini. Anda akan berusaha untuk terus melindungi
sosok Lara muda ini sehingga ia tidak perlu lagi harus menjalani
kematian menyakitkan seperti ini. It works! |
Tidak hanya dari segi setting yang penuh darah dan luka, beberapa
adegan kematian yang harus dihadapi Lara ketika Anda kurang cekatan akan
cukup untuk membuat keringat dingin meluncur dari tubuh Anda. Bagaimana
tidak? Tidak ada yang ditutup-tutupi, Anda akan melihat bagaimana tubuh
Lara tertusuk, tembus, terpotong, dan mengerang menuju kematiannya
selama beberapa detik, penuh darah. Sebuah keputusan yang memang
terhitung sangat berani namun berhasil membuat keterikatan emosional
Anda dengan karakter ini menjadi sangat kuat. Ada keinginan untuk terus
melindungi Lara Croft muda ini, untuk memastikan dirinya tidak mengalami
kematian mengerikan yang sama berulang-ulang.
We love her too much, to let her get through all the painful experience..
Nikmati TressFX – The Hair Porn!
|
TressFX – teknologi baru dari AMD dan Crystal Dynamic yang diciptakan untuk mensimulasikan gerak rambut yang lebih realistis. |
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa untuk sebuah game yang dirilis
secara multiplatform, PC dengan spesifikasi perangkat yang lebih kuat
tentu saja menawarkan performa yang jauh lebih maksimal. Ia tidak hanya
menawarkan visualisasi yang lebih indah, tetapi juga framerate tinggi
yang membuatnya jauh lebih nyaman untuk dimainkan. Namun untuk Tomb
Raider reboot yang satu ini, versi PC mendapatkan satu ekstra fitur yang
mungkin akan membuat para gamer konsol iri. Benar sekali, kita
membicarakan teknologi gabungan antara AMD dan Crystal Dynamics yang
mensimulasikan gerak rambut yang lebih realistis lewat TressFX hair.
Lantas, bagaimana sebenarnya performa fitur terbaru yang satu ini?
|
Sayangnya,
bagian yang terpengaruh oleh efek fitur ini hanyalah pada bagian
kunciran Lara. Buktinya? Dengan posisi tergantung terbalik, hanya bagian
kunciran saja yang terpengaruh gaya physics gravitasi, sementara bagian
rambut yang lain tetap tertata rapi. |
|
Terlepas
dari klaim AMD bahwa rambut ini akan terpengaruh pada cuaca yang ada,
bukti yang kami jajal justru membuktikan kebalikan. Berdiri dan mengarah
pada sumber angin yang luar biasa kuat, kunciran Lara tidak terlihat
terpengaruh sama sekali. |
|
Bagaimana dengan efek air dan hujan? Selain bentuk yang lebih mengkilat, hampir tidak ada perbedaan yang signifikan. |
|
Terlepas dari potensinya yang besar, Crystal Dynamics harus diakui belum memanfaatkan fitur TressFX ini dengan sempurna. |
AMD sendiri sempat mengklaim bahwa TressFX akan mampu menampilkan
rambut yang realistis, tidak hanya dari bentuk tetapi juga sifatnya
ketika terlibat dalam berbagai kondisi yang ada, alias dengan fungsi
physicsnya sendiri. AMD mengklaim bahwa ia berubah sifat ketika
berhadapan dengan cuaca ekstrim Yamatai yang beragam, dari badai hingga
angin yang super kencang. Atas dasar klaim inilah, kamibergerak
menjajalnya. Hasilnya? Ternyata cukup mengecewakan. Terlepas dari bentuk
terurainya yang membuat tampilan Lara Croft jauh lebih memanjakan mata,
hanya bagian kuciran rambutnya saja yang bergerak secara aktif. Namun
sayangnya, kuciran ini juga tidak terpengaruh pada cuaca untuk
merepresentasikan kondisi yang lebih realistis. Kami menjajalnya melawan
angin dan hujan, namun tidak ada perubahan gerak signifikan yang
terjadi. Tidak berlebihan rasanya jika melihat TressFX sebagai sebuah
fitur yang penuh potensi, namun belum tampil maksimal di seri Tomb
Raider kali ini. Kami juga memberikan beragam screenshot untuk membantu
Anda mendapatkan sedikit gambaran tentang apa yang kami bicarakan.
|
TressFX memang harus diakui membuat tampilan Lara lebih memanjakan mata, tidak lebih. |
Lantas, apakah ini berarti Anda HARUS memainkan Tomb Raider di PC?
Jika Anda mengagungkan kualitas visualisasi yang lebih baik, maka ini
menjadi opsi yang rasional. Namun jika hanya ingin melihat dan menikmati
sisi TressFX yang ada, Anda mungkin akan terpesona di awal pertama kali
melihatnya, namun perlahan namun pasti, akan menemukan kekurangannya.
Tentu saja, sekedar kosmetik rambut tidak akan berpengaruh pada
keseluruhan pengalaman bermain yang ada.
Kesimpulan
|
Keberanian
untuk melakukan reboot sebuah franchise yang sudah melekat kuat di hati
gamer memang bukan pekerjaan yang mudah, namun Crystal Dynamics boleh
dikatakan berhasil melakukan pekerjaan yang mengagumkan dengan Tomb
Raider ini. Mengambil cerita petualangan awal Lara, Anda dibawa dalam
sebuah perjalanan penuh tragedi, kepiluan, dan sebuah kisah yang
berhasil membentuknya menjadi heroine yang selama ini kita kenal. |
Keberanian untuk melakukan reboot sebuah franchise yang sudah melekat
kuat di hati gamer memang bukan pekerjaan yang mudah, namun Crystal
Dynamics boleh dikatakan berhasil melakukan pekerjaan yang mengagumkan
dengan Tomb Raider ini. Mengambil cerita petualangan awal Lara, Anda
dibawa dalam sebuah perjalanan penuh tragedi, kepiluan, dan sebuah kisah
yang berhasil membentuknya menjadi heroine yang selama ini kita kenal.
Mekanisme open-world yang dipadukan dengan sisi action sinematik juga
menawarkan sensasi yang jauh berbeda, namun tentu, tetap membuatnya
mudah untuk dinikmati. Bagian terbaiknya? Anda akan merasakan
keterikatan emosional yang kuat dengan karakter yang satu ini lewat
rangkaian cerita dan elemen yang ada, membuat Anda ingin terus
memastikannya tidak tersakiti oleh apapun. Klise memang, namun Crystal
Dynamic terbukti berhasil melakukannya.
Apakah lantas game ini datang tanpa kekurangan? Ada beberapa hal yang
pantas untuk dicatat, terutama dari animasi gerak yang ada. Dalam
keadaan tenang, animasi geraknya sendiri memang tidak bercela, namun
begitu Anda terlibat dalam situasi genting yang memaksa untuk bergerak
cepat, Anda akan menemukan beberapa lompatan animasi gerak yang mudah
terlihat. Selain itu, senjata alternatif lain Lara, terutama Shotgun
harus diakui terlalu overpowered. Berbekalkan senjata ini, Anda bisa
dengan mudah tampil begitu mematikan ketika terlibat dalam perang
frontal. Hasilnya? Hampir tidak ada kebutuhan untuk bermain secara
stealth, selain untuk kepuasan pribadi semata. Kekurangan yang lain?
Ekspektasi terhadap TressFX yang tidak terpenuhi dengan baik. Pada
akhirnya, fitur kosmetik ini tidak merepresentasikan beragam klaim yang
sempat diluncurkan sebelumnya.
Namun terlepas dari kekurangan yang ada, seri reboot Tomb Raider ini
harus diakui, merupakan sebuah produk yang sangat mengagumkan dan akan
membuat insting gamer Anda terpuaskan. Memang, ia datang dengan beberapa
mekanisme yang mungkin akan membuat Anda merasa familiar dengan
franchise kompetitor yang lain, namun sejauh ini, Crystal Dynamics
membuktikan bahwa ini menjadi formula yang tepat untuk menghidupkan
kembali sosok Lara Croft yang mulai tenggelam. Sebuah game yang HARUS
Anda jajal dan antisipasi seri kelanjutannya.
Welcome back, Lara!
Kelebihan
|
kamera sinematiknya yang pantas untuk diacungi jempol! |
- Plot
- Mekanisme open-world yang akan mendorong Anda terus mengeksplorasi Yamatai
- Animasi gerak yang dinamis
- Kamera yang sinematik
- Dramatisasi yang epik
- Sistem skill dan upgrade senjata
- Beragam side mission dengan puzzle yang cukup menantang
- TressFX (versi PC) yang menawarkan sisi visual yang lebih baik
- Desain setting dan karakter jempolan
- Beragam adegan kematian yang brutal
- Background music
Kekurangan
|
Di beberapa scene yang cepat, Anda akan menemukan lompatan animasi yang membuatnya tidak terlihat mengalir. |
- Senjata diluar panah yang terlalu overpower, menihilkan kebutuhan untuk bermain stealth
- Potensi TressFX yang masih belum maksimal
- Lompatan animasi gerak yang terkadang terjadi
Cocok untuk gamer: pecinta franchise Tomb Raider, yang membutuhkan game action dengan kualitas tinggi.
Tidak cocok untuk gamer: yang melihat Lara Croft hanya sebagai ikon sensualitas belaka.
sumber : http://jagatplay.com/2013/03/playstation3/review-tomb-raider-lara-croft-dengan-sensasi-berbeda/3/
0 komentar :
Posting Komentar