“Did i ever tell you what definition of insanity is? Insanity is
doing the exact…same frakking thing…over and over again, expecting shit
to change. That…is crazy”, kalimat yang dilontarkan oleh Vaas –
tokoh antagonis ikonik dari Far Cry 3 ini menjadi kiasan yang paling
tepat untuk menggambarkan industri game saat ini. Terlepas dari beberapa
judul yang mampu tampil berani lewat inovasi gameplay dan cerita,
sebagian besar judul game yang dirilis jatuh pada kebutuhan untuk
menciptakan intisari permainan yang serupa dengan beberapa judul game
mainstream yang sudah populer terlebih dahulu. Dari semua genre yang
ada, tren ini paling kentara terlihat di game-game military shooter.
Setelah kesuksesan Modern Warfare dan Battlefield, developer
berbondong-bondong untuk mengekor popularitas yang ada dengan
menciptakan atmosfer dan gaya permainan yang sama. Untungnya, di tengah
“kegilaan” ini, masih ada game FPS yang berani menawarkan sesuatu yang
berbeda. Sebuah game terbaru dari City Interactive – Sniper: Ghost
Warrior 2.
Gamer yang familiar dengan pesona game-game military shooter tentu
tidak asing lagi dengan peran sebagai seorang sniper alias penembak
jitu, sebuah profesi “sakral” yang tampil tak ubahnya malaikat pencabut
nyawa. Tidak perlu tampil frontal dan menghabiskan banyak peluru,
seorang Sniper dituntut untuk bergerak cepat, tersembunyi, namun tetap
mampu membunuh setiap musuh dengan efektif dan efisien. Terlepas dari
eksistensinya yang memang sudah terhitung cukup lama di industri game,
level Chernobyl di Modern Warfare memang harus diakui menjadi monumen
kebangkitan kembali peran ini di industri game. Anda termasuk gamer yang
begitu terpesona dan mencintai misi ini di masa lalu? Bayangkan jika
Anda menemukan sebuah game yang memuat sensasi serupa di sepanjang
permainan. Hal inilah yang akan Anda dapatkan dari Sniper: Ghost Warrior
2.
Lantas bagaimana dengan performa keseluruhan dari game yang satu ini,
apalagi setelah ekspektasi yang begitu tinggi darinya? Selamat datang
di dunia para penembak jitu.
Plot
|
Anda
akan berperan sebagai Cole Anderson, seorang penembak jitu
berpengalaman yang ditugaskan untuk merebut kembali sebuah senjata
pemusnah massal. |
|
Bersama
dengan sang companion setia yang juga seorang spotter – Diaz, Anderson
bertempur di sudut-sudut dunia untuk mengemban misi utamanya ini. |
Di tengah dunia yang penuh konflik dan usaha dari banyak pihak untuk
meruntuhkan dominasi negara Paman Sam, Anda akan berperan sebagai Cole
Anderson, seorang penembak jitu handal yang ditugaskan untuk
menginvestigasi sebuah senjata pemusnah massal yang jatuh ke tangan
teroris. Ini tentu saja menjadi mimpi buruk bagi Amerika Serikat,
apalagi investigasi mencurigai keterlibatan salah satu organisasi
teroris paling berbahaya di belakangnya. Namun perjalanan Anderson
justru menemukan sebuah fakta baru yang lebih mengejutkan, keterlibatan
masa lalunya di dalam konflik ini, seorang pedagang senjata yang memang
hidup dari perang dan kesempatan – Merinov. Anda pun akan dibawa dalam
sebuah timeline masa lalu-masa kini, menceritakan latar belakang konflik
antara Anderson dan Merinov, serta satu pihak lainnya yang lebih
krusial.
|
Anderson
terkejut bahwa salah satu pihak yang berhubungan dengan konflik ini
ternyata adalah Merinov – yang notabene memiliki sejarah kelam personal
dengannya.. |
|
Sniper:
Ghost Warrior 2 akan membawa Anda dalam dua buah timeline – masa lalu
dan masa kini yang ditujukan untuk mempelajari hubungan antara Anderson
dan Minerov. |
Lantas, siapa sebenarnya Merinov? Konflik seperti apa yang tengah ia
rencanakan? Mampukah Anderson memastikan bahwa serangan teroris ini
digagalkan? Semua jawaban ini akan Anda temukan dengan memainkan Sniper:
Ghost Warrior 2 ini.
Sejak diperkenalkan pertama kali lewat serangkaian screenshot dan
teaser, City Interactive sendiri memang sudah menggembar-gemborkan
tentang plot yang akan diusung oleh Sniper: Ghost Warrior 2.
Menjadikannya sebagai nilai jual utama, cerita seri ini diklaim lahir
dari para penulis kawakan yang akan membuat konflik di dalamnya tertata
rapi dan menarik. Namun begitu menjajalnya? Antisipasi ini boleh
terbilang, runtuh begitu saja. Terlepas dari beragam setting dan konflik
dunia nyata yang ia usung, ia kembali membawa sebuah alur cerita yang
terhitung klise dan tidak istimewa, apalagi jika dibandingkan dengan
beberapa game military shooter lain yang mengalir dengan dinamika lebih
unik.
Satu Peluru – Satu Nyawa!
|
Sesuai
dengan nama yang ia usung, game ini akan memaksa Anda untuk berperan
sebagai seorang penembak jitu. Alih-alih seperti game FPS lain yang
memungkinkan Anda untuk menyerang dan membunuh membabi buta, Anda butuh
memastikan setiap peluru yang meluncur berarti berakhirnya satu atau dua
nyawa di pihak musuh. |
Berbeda dengan sebagian besar game FPS arcade di pasaran yang
memungkinkan Anda untuk memegang senapan mesin yang tersedia dan
membantai setiap musuh dengan mudahnya, Sniper: Ghost Warrior 2 hadir
dengan pesona yang lain. Seperti nama yang diusungnya, sepanjang
permainan Anda akan berperan sebagai seorang penembak jitu yang memang
harus menyelesaikan misinya secara stealth, sembari menghabisi para
musuh dari kejauhan. Jika bisa disimpulkan, ia menawarkan sensasi yang
serupa dengan misi sniper Chernobyl yang ditawarkan oleh Modern Warfare
di masa lalu. Anda memang masih diminta untuk bergerak dari satu titik
ke titik lainnya, menghabisi setiap musuh yang ada sembari berusaha
bertahan hidup, namun metode yang diusung sangat terbatas. Selain
melee stealth kill,
Anda hanya akan dibekali dengan sebuah pistol dengan silencer dan
sniper untuk melakukannya. Anda tidak bisa memungut senjata yang tengah
digunakan oleh para musuh dan terlibat dalam perang terbuka secara
frontal. Anda memang dipaksa untuk berperan sebagai sniper dalam
kapasitas paling maksimal.
|
Tidak
hanya sekedar membidik dan melakukan zoom, ada beberapa elemen yang
harus Anda perhitungkan sebelum menekan pelatuk senjata laras panjang
Anda. Angin, detak jantung, dan posisi akan sangat menentukan seberapa
presisi peluru Anda meluncur. |
|
Terlepas
dari situasi apapun yang Anda hadapi, Anda tidak diperkenakan untuk
mengganti kedua senjata utama berperedam Anda. Sniper: Ghost Warrior 2
tidak memungkinkan Anda untuk memungut senjata musuh dan memulai sebuah
perang terbuka. |
|
Di
beberapa titik tertentu pada gameplay, Anda akan dibekali senjata yang
lebih kuat secara otomatis untuk menghabisi musuh di jarak yang lebih
jauh. |
Sebagai sebuah game yang menjual sisi sniper sebagai nilai jual
utama, Sniper: Ghost Warrior 2 tentu saja memastikan pekerjaan yang satu
ini tidak mudah dilakukan begitu saja. Anda tidak hanya bisa sekedar
membidik melalui scope, melakukan zoom, dan menekan pelatuk kapanpun
Anda inginkan. Ada beberapa faktor yang harus dicermati sebelum
memastikan meluncurnya peluru Anda berarti menambah satu ekstra tubuh
tidak bernyawa di pihak musuh. Selain angin yang akan terus bertiup dan
mempengaruhi arah gerak peluru ketika berada di jarak yang jauh, detak
jantung juga memainkan peranan penting. Aktivitas fisik seperti memanjat
dan berlari akan membuat nafas Anda terengah-engah sehingga sulit untuk
mendapatkan bidikan yang stabil. Posisi ketika menunduk, berbaring, dan
berdiri ketika meneropong di balik senjata laras panjang Anda juga akan
mempengaruhi akurasi tembakan Anda.
Bagaimana jika Anda masuk dalam situasi yang membutuhkan Anda untuk
menghabisi seorang target dengan cepat, namun Anda sulit untuk
mendapatkan bidikan yang tepat? Tenang saja, Anda bisa menahan nafas
Anderson dalam waktu tertentu untuk mendapatkan bidikan yang lebih
presisi. Semakin lama Anda menetapkan seorang target, maka mekanisme
bantuan berupa sebuah dot merah yang akan secara otomatis memprediksikan
arah jatuh peluru akan hadir. Gagal membunuh dengan satu peluru? Maka
Anda akan langsung membuat semua pasukan musuh dalam satu area memburu
Anda secara instan. Ingat ini bukan Call of Duty, hanya butuh sekitar
4-5 peluru untuk membunuh Anda dan memaksa Anda untuk menempuh gap
checkpoint yang terhitung jauh. Namun tenang saja, para AI yang mengejar
ini bukanlah musuh terpintar yang akan menyulitkan Anda. Tinggal
beralih ke handgun ber-silencer Anda dan tunggu saja mereka muncul satu
per satu untuk dihabisi.
|
Pertama
kali melihat efek kill-cam yang ada, Anda mungkin akan terpesona. Namun
seiring dengan frekuensi medapatkannya, Anda akan merasakan impact yang
kurang wah. Seandainya saja mereka juga ikut meniru efek brutal yang
ditampilkan oleh Sniper Elite V2. |
|
Fiuuuuuuuuu…………………………………….BAM! |
Apalah arti sebuah game FPS jika tidak mampu menawarkan atmosfer
pertempuran yang terus menegangkan dan epik? City Interactive menjawab
tantangan ini dengan menyuntikkan sedikit elemen dramatisasi untuk
peluru yang Anda lontarkan untuk musuh terakhir yang berada di sebuah
area. Seperti game bertema serupa seperti Sniper Elite V2, Anda akan
melihat jalur gerak peluru yang berputar dalam gerak lambat dengan
kamera sinematik yang berfokus padanya, pelan namun pasti, bersarang
pada tubuh musuh yang menjadi target Anda. Sayangnya, efek ini memang
terkesan hambar jika dibandingkan dengan Elite V2 yang menambahkan efek
hancurnya tulang dan organ tubuh yang membuat semua penantian ini
memuaskan. Efek zoom dan slow-motion yang ditawarkan kill-cam Sniper:
Ghost Warrior 2 ini mungkin akan terlihat menakjubkan di awal permainan,
namun mulai terasa biasa begitu Anda sudah melakukannya setidaknya tiga
kali.
Bukan CryEngine 3 yang Anda Harapkan
Mendengar Sniper: Ghost Warrior 2 akan mengusung salah satu engine
terbaik di industri game saat ini – CryEngine 3, JagatPlay langsung
mempersiapkan rig terkuat yang ada untuk memastikan diri mampu menangani
game ini dalam kualitas yang paling maksimal. Berkaca pada kasus Crysis
3 dari Crytek yang mengusung engine yang sama, ekspektasi tentu saja
menguat, kembali menikmati sebuah game shooter yang tidak hanya
menegangkan, tetapi juga memanjakan mata. Namun ekspektasi ini harus
dibayar mahal dengan kekecewaan.
|
Walaupun
mengusung CryEngine 3 sebagai engine utama, jangan berharap Anda akan
menemukan kualitas optimalisasi sebaik yang ditunjukkan Crytek lewat
Crysis 3. |
|
Melihat kualitas yang ada, besar kemungkinan ini merupakan CryEngine 3 “versi ringan” yang sempat diterapkan Crytek di Crysis 2. |
|
Lupakan tentang water-effect realistis. |
City Interactive memang tidak berbohong. Sniper: Ghost Warrior 2
memang datang dengan CryEngine 3, engine andalan Crytek yang luar biasa,
hanya saja bukan CryEngine 3 yang selama ini kita harapkan. Anda memang
akan menemukan kualitas visualisasi yang pantas untuk diacungi jempol,
namun tidak cukup untuk tampil memukau dan memaksa PC Anda untuk
menjerit layaknya yang terjadi pada Crysis 3. Besar kemungkinan, bahwa
engine CryEngine 3 ini merupakan produk yang belum dioptimalisasi secara
maksimal, sehingga justru terkesan mengulangi kesalahan kualitas sama
yang ditawarkan oleh Crysis 2. Kualitas lighting-nya sendiri masih
tampil memesona, namun segi lain seperti tekstur, detail, hingga
desainnya sendiri tidak merepresentasikan potensi CryEngine 3 yang
sebenarnya. Ini tentu saja menjadi pukulan yang telak.
Kesimpulan
|
Namun
terlepas dari semua kekurangan yang ia tunjukkan, Sniper: Ghost Warrior
2 tetap membuktikan diri sebagai sebuah game FPS military shooter yang
menarik untuk dijajal. Walaupun terlihat hambar, namun ada keasikan
tersendiri ketika Anda berjuang untuk terus bersembunyi sekaligus juga
menghabisi musuh-musuh yang berada dalam jangkauan tembak. Memang tidak
istimewa, namun harus diakui, Sniper: Ghost Warrior 2 tetap menjadi
sebuah game FPS yang menyenangkan. |
Di antara gempuran game-game military shooter, terutama mereka yang
menjadikan FPS sebagai genre utama, kehadiran Sniper: Ghost Warrior 2
dari City Interactive ini tentu saja menjelma menjadi oase tersendiri.
Tidak hanya bertindak layaknya orang barbar dengan senjata, peran Anda
sebagai seorang seorang penembak jitu memberikan persepktif yang berbeda
tentang perang, sebuah ketenangan di dalam kekacauan. Rapuhnya sang
karakter utama dari damage serangan yang ada membuat Anda terpanggil
untuk memastikan setiap peluru yang meluncur dari senapan bidik Anda
berakhir pada jatuhnya korban jiwa di pihak musuh. Perhitungan terhadap
angin, detak jantung, dan posisi bidik Anderson juga menjadi elemen yang
merumitkan, sekaligus juga memberikan atmosfer seorang penembak jitu
yang tepat untuk Sniper: Ghost Warrior 2.
Walaupun tampil unik dari sisi gameplay, ada beberapa kekurangan yang
pantas untuk disoroti dari Sniper: Ghost Warrior 2. Di samping plot
yang ternyata berakhir klise dan kualitas CryEngine 3 yang tidak sesuai
ekspektasi, game ini masih menemukan beberapa masalah krusial. Salah
satu yang pantas untuk disorot adalah jarak antar checkpoint yang boleh
terbilang jauh. Walaupun sistem seperti ini memaksa Anda untuk bermain
lebih hati-hati, namun harus diakui, sistem ini seperti ini seringkali
berakhir menyebalkan. Kehadiran AI yang kurang cerdas juga menjadi
kekurangan lain yang perlu dicatat oleh City Interactive. Seolah tidak
sadar dengan kondisi yang terjadi di sekitar mereka, Anda akan menemukan
musuh yang bergantian bergerak menuju ke tempat Anda untuk dibunuh
walaupun ada begitu banyak mayat bergelimpangan di sekitarnya. Kami
bahkan sempat menemukan kasus AI yang tetap berpatroli tenang walaupun
sebuah drum meledak di sampingnya. Waktu gameplay yang terlampau singkat
juga menjadi kelemahan tersendiri.
Namun terlepas dari semua kekurangan yang ia tunjukkan, Sniper: Ghost
Warrior 2 tetap membuktikan diri sebagai sebuah game FPS military
shooter yang menarik untuk dijajal. Walaupun terlihat hambar, namun ada
keasikan tersendiri ketika Anda berjuang untuk terus bersembunyi
sekaligus juga menghabisi musuh-musuh yang berada dalam jangkauan
tembak. Tidak jarang, pada beberapa kasus, tubuh Anda akan secara
otomatis menahan nafas bersama dengan Anderson ketika berusaha
menempatkan sang bidikan tepat di kepala target. Memang tidak istimewa,
namun harus diakui, Sniper: Ghost Warrior 2 tetap menjadi sebuah game
FPS yang menyenangkan.
Kelebihan
|
The epic battlefield of Sarajevo.. |
- Beragam elemen yang harus diperhatikan ketika melakukan sniping
- Desain setting, khususnya wilayah urban di daerah konflik – Sarajevo
- AI companion yang cukup membantu
- Health rapuh yang akan membuat Anda bermain lebih berhati-hati
Kekurangan
|
Seandainya
saja CIty Interactive membubuhkan kill-cam yang lebih memanjakan mata,
Sniper: Ghost Warrior 2 akan tampil lebih menarik. |
- Plot yang berakhir klise
- CryEngine 3 yang tidak sesuai dengan ekspektasi
- AI musuh yang tidak adaptif
- Kill-cam yang kurang memberikan impact
- Jarak checkpoint yang jauh
- Waktu gameplay yang sangat singkat
- Cut-scene yang kurang dramatis
Cocok untuk gamer: penggemar Sniper Elite V2 atau misi Chernobyl di Modern Warfare, penggemar military shooter
Tidak cocok untuk gamer: yang berharap ada ledakan besar, pesawat jatuh, dan laser dari angkasa setiap dua menit sekali.
sumber : http://jagatplay.com/2013/03/pc-2/review-sniper-ghost-warrior-2-satu-peluru-satu-nyawa/
0 komentar :
Posting Komentar