»
[review] Dreadout Act 1 - 2
By David Novan
March 6, 2015 ·
|
Selamat datang di Dreadout! |
Indonesia merupakan tanah yang penuh dengan kisah mistis dan
keberadaan makhluk gaib sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
budaya tanah air. Bila Anda telaah lebih dalam lagi, tidak ada daerah
yang tidak memiliki kisah hantu. Mulai dari kuntilanak dengan lengkingan
tertawanya yang mampu membuat panik hingga genderuwo pemakan manusia.
Bahkan bisa dikatakan Anda besar bersama kisah hantu tersebut, apalagi
bila Anda besar di daerah pedesaan atau kota kecil.
|
Banyak tampilan visual khas Indonesia |
Budaya timur yang mengalir dalam darah daging orang Indonesia sampai
mampu menciptakan cerita hantu yang lebih mengerikan daripada hantunya
budaya barat. Itu pula sebabnya cerita hantu umumnya dari Asia jauh
lebih membuat orang takut sendirian di malam hari ketimbang cerita dari
Amerika atau Eropa misalnya. Selain film, game juga turut serta dalam
mengambil tema yang ditakuti tapi secara bersamaan selalu menarik
perhatian orang. Hal ini juga dilakukan oleh DreadOut, game Survival
Horror dengan hantu khas Indonesia dan nuansa kental budaya tanah air.
|
Cerita berkembang melalui cutscene dan percakapan |
Terjebak di Kota Hantu
DreadOut merupakan game Survival Horror yang terbagi menjadi dua
episode. Karena bentuknya yang episodik tersebut, game ini terbilang
cukup pendek durasi permainannya dan episode pertama saja dapat
diselesaikan dalam satu hingga dua jam. Akibat lain yang dapat langsung
dirasakan dalam permainannya adalah ceritanya menjadi ikut relatif
pendek juga. Untungnya, alur cerita dari game ini sendiri mampu
dipertahankan dengan baik.
|
Layar permainan berubah menjadi merah bila dekat hantu |
Kisah dalam DreadOut dimulai dari pertemuan antara sekelompok anak
SMU bersama guru pembimbingnya dengan kota tua. Sebelumnya Linda, tokoh
utama dalam game ini, sempat bermimpi mengenai kejadian menyeramkan yang
dapat ditemui pada demo game yang sempat kami bahas dahulu.. Bersama
teman sekelasnya bernama Ira, Shelly, Yayan, Doni, dan gurunya Ibu
Siska, mereka menemukan jembatan rusak yang menghubungkan mereka dengan
kota tua berkabut.
|
Hantu khas Indonesia dapat Anda temukan di sini, seperti sundel bolong |
Kebetulan akibat Ibu Siska salah jalan tersebut menjadi semakin
serius berkat Doni dan Yayan yang menemukan jalan menuju kota tersebut.
Keusilan mereka pula yang menarik anggota lainnya, yaitu Shelly, Ibu
Siska, Linda, dan Ira masuk ke kota tersebut. Ternyata, kota tersebut
tidak hanya ditinggalkan, ia juga menyimpan keadaan masa lalu sekitar
tahun 1980-an. Hal itu terlihat dengan baik dari lingkungan sekitar
ketika mereka mencoba menyusul Yayan.
|
Siapkan jantung Anda untuk hantu yang muncul mendadak! |
Ketika mereka menemukan Yayan, ia sedang mengagumi sekolah tua
berukuran besar cukup jauh di dalam kota. Rasa ingin tahu akhirnya
membawa mereka masuk ke dalam sekolah tua tersebut dan cerita mencekam
dari DreadOut dimulai. Linda harus berhadapan dengan kondisi mencekam
akibat arwah gentayangan yang mendiami sekolah tua angker tersebut.
Melawan Hantu Dengan Kamera
Untuk membebaskan dirinya dari cengkraman hantu ganas dan
menyelamatkan teman-temannya, Linda dipersenjatai dengan keberanian dan
kamera smartphone-nya. Melalui kamera tersebut, Linda mampu mengusir dan
menangkal serangan hantu yang mendatanginya. Seperti cerita yang
dipercayai orang tua, kamera mampu mencuri roh dari orang yang diambil
gambarnya. Arwah gentayangan yang seluruh tubuhnya adalah roh tentu saja
takut bila difoto menggunakan kamera!
|
Seandainya muka Linda bisa lebih ketakutan… |
Aksi yang bisa dilakukan Linda pada episode pertama di daerah sekolah
tua pada dasarnya tidak begitu banyak. Ia hanya bisa mengarahkan
kameranya pada hantu untuk mengusirnya dan berlarian untuk menyelesaikan
beberapa teka-teki. Daerah yang bisa dijelajahi di sekolah juga tidak
begitu besar. Untungnya, pengalaman horor yang ditemui di daerah kecil
tersebut cukup baik, terutama dari penataan visual lingkungan dan
suaranya.
|
Ketika kalah, Anda akan masuk Limbo. Kejar cahaya untuk meneruskan permainan |
Bila Anda pernah bersekolah pada tahun 80-an, maka game ini justru
mampu membawa Anda ke dalam perjalanan nostalgia. Begitu banyak visual
yang mampu memperlihatkan dunia kecil yang Anda lalui saat itu, seperti
buku pelajaran dan stiker zaman dahulu yang berserakan. Namun, bukan itu
saja yang mampu ditampilkan oleh DreadOut. Suramnya lingkungan membuat
semua sudut gelap menjadi perhatian. Anda juga selalu dibuat bersiap
untuk kejutan hantu yang tidak selalu terlihat berjalan mendekati.
|
Tujuan Linda dapat ditemukan dalam buku hariannya |
Sebagai bantuan untuk pemain, DreadOut memberikan efek visual yang
muncul di saat tertentu. Ketika Anda mendekati hantu, keempat sisi layar
permainan akan timbul warna merah dan Linda akan sedikit meringkuk
karena ketakutan. Beda lagi ketika layar berubah menjadi biru; artinya
Anda mendekati daerah dengan benda yang dapat dikumpulkan atau petunjuk
mengenai teka-teki. Namun, jangan Anda kira peringatan merah dan biru
tersebut dapat membuat game menjadi mudah. Sebab, lebih sering bantuan
tersebut malah membuat Anda semakin tertekan mengantisipasi hantu yang
muncul atau bingung mencari petunjuk yang ada.
|
Lorong gelap selalu menyimpan banyak ancaman |
Beragam benda yang dapat Anda kumpulkan sekilas tidak memberikan
kegunaan untuk Linda. Namun, pada kenyataannya benda seperti cincin
keramat, jenglot, dan keris membuat Linda menjadi lebih kuat ketika
menerima serangan dari hantu. Selain itu, mereka juga mampu memunculkan
hantu tersembunyi untuk difoto. Selain hantu ganas yang akan Anda hadapi
langsung seperti pocong dan babi ngepet, ada pula hantu lain yang hanya
muncul untuk menakuti, seperti kuntilanak dan sundel bolong.
|
Kebanyakan teka-teki dapat diselesaikan dengan bantuan kamera |
Tingkat kesulitan untuk memecahkan teka-teki dalam DreadOut harus
diakui cukup tinggi. Sebab, ia tidak memberikan petunjuk dengan gamblang
seperti game survival horor buatan negeri barat. Malah Anda dibuat
memutar otak dengan keras untuk menemukan petunjuk di daerah dengan aura
visual biru. Anda tahu di sana ada petunjuk, tapi tidak semudah itu
menemukannya. Ia bisa ada di mana saja dan untuk menemukannya Anda harus
mencoba segala hal, termasuk melihatnya dari lensa kamera.
|
Episode kedua jauh lebih mencekam daripada pertama |
Melawan hantu pada DreadOut tidak melibatkan banyak hal. Anda pada
dasarnya hanya perlu menjauh dari hantu dan memotretnya ketika gambar
pada layar menjadi rusak. Namun, Anda tidak dapat terus-terusan melukai
hantu hanya dengan menekan tombol potret. Setelah terkena luka, hantu
tersebut akan kebal selama beberapa detik hingga akhirnya bisa diserang
kembali. Pada episode pertama, hantunya tidak begitu sulit diserang
sebab selalu kasat mata. Lain lagi dengan episode kedua.
|
Tunggu sampai gambar di kamera rusak sebelum menekan tombol potret! |
Episode kedua memberikan tantangan baru yang jauh lebih sulit dari
pertama. Mulai dari hilangnya kemampuan untuk menyerang balik hantu
dengan menggunakan kamera dan hanya dapat berlari saja hingga hantu yang
tidak kelihatan. Walaupun tidak ada feature baru yang ditambahkan dari
sisi permainan, tetapi ia jauh lebih seru dan menegangkan. Begitu juga
dengan peningkatan kesulitan dari sisi teka-tekinya.
|
Anda akan menemui beberapa momen pilihan untuk menentukan nasib Linda dan temannya |
Hal lain yang sangat menarik dari episode kedua adalah adanya pilihan
untuk mendapatkan dua ending dari pemilihan dialog dan kondisi
permainan tertentu. Bahkan Anda bisa sama sekali tidak mengetahui nasib
dari teman Linda lainnya yang ikut terjebak di dalam kota angker
tersebut. Suasananya juga menjadi jauh lebih mencekam bila dibandingkan
episode pertama, terutama ketika Anda mendengar suara cekikikan di
tengah gelapnya malam.
Kesimpulan
DreadOut memberikan pengalaman horor yang sangat menarik, baik dari
tingkat kesulitan pertarungannya maupun teka-tekinya. Satu hal yang
cukup disayangkan adalah waktu bermain yang cukup singkat akibat
penggunaan tema episodik. Selain itu, singkatnya waktu permainan membuat
game ini kurang baik dalam membangun suspense alias ketegangan; faktor
yang sangat penting dalam horor Asia. Namun, game horor ini tetap jauh
lebih mencekam dibandingkan game buatan negara lain. Sebab, horornya
berada lebih dekat dan mungkin terjadi di dekat Anda.
Kelebihan
- Horor lokal lebih mencekam
- Hantu Indonesia
- Anak SMU!
Kekurangan
- Durasi game singkat
- Membangun suspense terlalu cepat
- Amunisi/foto tidak terbatas
Cocok untuk gamer: Menyukai horor, tidak jantungan, dan suka teka-teki
Tidak cocok untuk gamer: Suka mimpi buruk, takut kegelapan, gampang teriak ketakutan
Minimum Requirement
- OS: Win 7 & 8
- Prosesor: Intel Dual-Core 2.4 GHz atau AMD Dual-Core Athlon 2.5 GHz
- Memori: 2 GB RAM
- Graphics: NVIDIA GeForce 8800GT atau AMD Radeon HD 3830 atau Intel HD Graphics 4000
- DirectX: 9.0c
- HDD: 5 GB
- Harga (Steam): Rp 165,000
|
Tidak semua hantu bisa dilihat! |
0 komentar :
Posting Komentar