»
[review] Metal Gear Solid V : Ground Zeroes
By Pladidus Santoso
March 25, 2014 ·
Rasa antisipasi yang besar dan kebingungan di saat yang sama, hal
inilah yang mengitari pengenalan Metal Gear Solid V untuk pertama
kalinya di industri game oleh sang mastermind – Hideo Kojima. Sejak awal
Kojima sudah menyebut bahwa proyek ambisius ini akan dibagi ke dalam
dua fase – Ground Zeroes dan juga – Phantom Pain. Sebagian besar
berspekulasi bahwa Ground Zeroes akan ditawarkan sebagai misi prolog
bundle layaknya level Plant di MGS 2: Sons of Liberty, namun pada
akhirnya, ia ditawarkan sebagai sebuah game terpisah. Kritik mengemuka
ketika sebagian besar preview dari media luar yang sempat menjajalnya
menginformasikan bahwa game ini bisa diselesaikan dalam hitungan jam.
Ditambah dengan kebijakan harga yang dirasakan tidak rasional, MGS V
Ground Zeroes dianggap sebagai proyek instan Kojima untuk mendulang uang
dengan cepat.
Setelah penantian yang cukup lama, kesempatan untuk membuktikan semua
klaim yang sempat didengungkan sejak tahun lalu akhirnya tiba juga.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah
mendapatkan sedikit gambaran akan apa yang ditawarkan oleh MGS V: Ground
Zeroes ini. Kami sendiri menyoroti kualitas visual yang terhitung luar
biasa dan mampu mendefinisikan generasi gaming yang baru, berkat
optimalisasi Fox Engine yang terlihat luar biasa. Setelah gagal memenuhi
ekspektasi di PES 2014, Fox Engine membuktikan bahwa dirinya memang
pantas disebut sebagai engine next-gen. Namun kekuatan utama Ground
Zeroes tentu saja terletak pada mekanik gameplay yang tidak akan terasa
familiar sama sekali, walaupun Anda merupakan penggemar franchise game
stealth action dari Kojima ini di masa lalu.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Metal Gear Solid V:
Ground Zeroes? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah seri game Metal
Gear yang jauh berbeda? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk
Anda.
Plot
|
Mengambil setting setelah Peace Walker, Anda kembali akan berperan sebagai Naked Snake aka Big Boss. |
Diposisikan sebagai sekuel resmi dari event terakhir yang terjadi di
Metal Gear Solid: Peace Walker, Anda kembali akan berperan sebagai Naked
Snake, atau yang lebih dikenal sebagai Big Boss. Di tahun 1975, dalam
usaha untuk mencari keberadaan Zero dan organisasi rahasianya – Cipher,
Big Boss mendapatkan informasi bahwa sang double agent – Paz dan salah
satu anggota pasukan Sandinista – Chico tengah ditahan di semua camp
bernama Omega di Cuba. Tugas infiltrasi pun dimulai untuk menyelamatkan
kedua orang ini.
Terlepas dari fakta bahwa ia melanjutkan perjalanan epik Big Boss
dari Peace Walker, Ground Zeroes juga menjadi pondasi untuk membangun
konflik utama dari Phantom Pain sendiri. Lewat sebuah cut-scene pendek
di awal, Anda diperkenalkan pada sosok tokoh antagonis baru bernama
Skull Face, yang tampaknya membawahi sebuah organisasi militer bayangan
dengan sandi “XOF” yang tentu saja berkebalikan dengan organisasi milik
Big Boss – FOX. Ground Zeroes juga menjadi proyek yang esensial untuk
Anda yang memang menantikan kehadiran Phantom Pain, mengingat ia akan
memperlihatkan prolog dari pembukaan Phantom Pain. Anda akan mengerti
alasan di balik koma dan cederanya Big Boss yang sempat diperlihatkan di
trailer sebelumnya.
|
Infiltrasi ke Camp Omega di Kuba dilakukan untuk menyelamatkan dua tokoh sentral – Paz dan Chico. |
|
Anda juga akan bertemu dengan karakter baru – Skull Face dan organisasi bayangan baru bernama XOF. |
|
Ia juga menyediakan jembatan cerita sebagai prolog untuk proyek MGS V: Phantom Pain mendatang. |
Lantas mampukah Big Boss menyelamatkan Chico dan Paz? Prolog dan
konflik seperti apa yang menjadi dasar untuk MGS V: Phantom Pain
mendatang? Semua pertanyaan ini akan bisa Anda jawab dengan memainkan
MGS V: Ground Zeroes ini
Berubah 180 Derajat!
|
Mengusung nama “Metal Gear” di dalamnya, Ground Zeroes bukanlah game Metal Gear yang selama ini Anda kenal. |
Jika kita membicarakan Metal Gear Solid sebagai sebuah franchise,
maka ada dua identitas terkuat yang melekat padanya – gameplay yang
berfokus pada sisi stealth action dan tentu saja pendekatan sinematik
untuk memproyeksikan cerita yang ada. Kedua nilai jual utama ini memang
masih ditawarkan di MGS V: Ground Zeroes, namun tidak lagi mendapatkan
porsi yang signifikan untuk dijadikan sebagai nilai jual yang utama.
Seperti yang sempat diklaim oleh Kojima beberapa waktu yang lalu, tidak
berlebihan rasanya untuk menyebut Ground Zeroes sebagai proyek Metal
Gear Solid yang “baru”. Sebuah inovasi yang ternyata berhasil
membuktikan diri bisa diadaptasikan untuk franchise raksasa yang sudah
matang untuk waktu yang cukup lama.
Ia tidak lagi sebuah game Metal Gear Solid yang selama ini Anda
kenal. Ia tidak lagi linear dan meminta untuk bergerak dari satu point
ke point lainnya, sembari menawarkan user-interface, senjata, dan gaya
bermain yang hampir serupa satu sama lain. MGS V: Ground Zeroes
menawarkan pendekatan yang benar-benar berbeda, bahkan hampir 180
derajat dari apa yang selama ini Anda ketahui soal Metal Gear Solid. Ini
adalah game perdana yang mengintegrasikan dua buah genre yang selama
ini mungkin tidak pernah terbayangkan bisa digabungkan – open world dan
stealth action di tempat yang sama.
|
Ia mengintegrasikan konsep dunia open-world dan gameplay stealth action dalam format yang optimal. |
|
Misi
memang sudah ditentukan, namun Anda punya kebebasan yang hampir mutlak
untuk menggunakan metode yang menurut Anda paling nyaman. |
Ketika Kojima mengklaim bahwa mereka akan menawarkan dunia open world
untuk Ground Zeroes, ia benar-benar tidak main-main. Anda sudah
mendapatkan kesan tersebut sejak pertama kali memainkan game ini.
Selayaknya sebuah game open world, Anda diberikan satu “ruang bermain”
super luas – keseluruhan camp Omega untuk Anda eksplorasi sejak awal
permainan. Misi yang ada memang jelas – Anda harus menyelamatkan Paz dan
Chico, namun metode seperti apa yang diusung akan sangat bergantung
pada pilihan Anda sendiri. Kebebasan yang ditawarkan hampir mutlak,
karena tidak ada cara yang benar-benar pasti untuk menempuh misi-misi
ini. Anda diminta untuk melakukan observersi wilayah lebih mendalam,
mencari celah, dan berjuang dengan gaya bermain Anda sendiri.
|
Anda
bisa bermain stealth dan menggunakan setiap musuh yang Anda temui
sebagai sumber informasi untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih
mendalam di sekitar area. |
|
Atau Anda bisa berperang secara terbuka menggunakan senjata dan equipment yang terbatas. |
Berangkat dari konsep inilah, tidak mengherankan jika MGS V: Ground
Zeroes juga membuka kesempatan bagi gamer untuk menyelesaikan misi
utamanya dalam hitungan menit hingga jam, tergantung pada gaya bermain
yang ingin Anda usung. Anda yang mengejar grade lebih tinggi dan
berusaha semaksimal mungkin untuk terus tersembunyi tentu akan menempuh
waktu gameplay yang lebih lama. Sementara Anda yang lebih nyaman untuk
terus menyarangkan peluru-peluru mematikan di kepala musuh yang Anda
temui tentu saja bisa menyelesaikan game ini dalam waktu yang sangat
singkat, bahkan hanya dalam waktu hitungan menit saja. Fleksibilitas
tersebut ditawarkan oleh Kojima.
|
Anda
akan dibekali binocular untuk melakukan tagging musuh yang Anda temui,
sehingga Anda bisa melihat detail pergerakan yang ada. |
|
Reflex
Mode juga diperkenalkan untuk membantu Anda menetralisir setiap ancaman
yang hampir membuka lokasi Anda dan membunyikan alarm. |
Selain konsep dunia open-world yang terbuka sejak awal, Ground Zeroes
juga menyuntikkan beberapa mekanisme baru untuk mengakomodasi genre
yang berubah drastis dari seri-seri sebelumnya. Ada dua sistem baru –
Binoculars dan Reflex Mode untuk membantu Anda mengatasi wilayah yang
kini hadir super luas dan sangat terbuka. Anda bisa menggunakan
Binoculars untuk melakukan tagging musuh-musuh yang Anda lihat, sehingga
Anda bisa terus memantau pergerakan mereka darimana pun Anda berada.
Sementara Reflex Mode tak ubahnya mekanisme bullet time yang disuntikkan
oleh game-game action kebanyakan saat ini. Namun bukan untuk membantu
Anda menghabisi semua musuh dengan super cepat, Reflex Mode dipicu
secara otomatis setiap kali Anda “tertangkap basah” oleh musuh yang siap
untuk memanggil bala bantuan. Waktu akan melambat dan memungkinkan Anda
untuk menetralisir ancaman ini sebelum alarm dibunyikan. Bagi Anda yang
tidak senang dengan sistem seperti ini, Kojima juga menyisipkan opsi
untuk mematikan efek Reflex ini, yang tentu saja akan membuat tingkat
kesulitan naik secara signifikan.
|
Kedua
fitur ini menjadi sangat krusial untuk menghadapi AI musuh yang luar
biasa adaptif. Coverage yang luas dan sensitif pada setiap aksi Anda,
Anda akan sulit memprediksi aksi mereka. |
|
Anda
juga harus berhati-hati dengan beragam objek yang Anda temui di sekitar
lingkungan, mengingat suara yang bisa mereka hasilkan. Detail ini akan
sangat menentukan keberhasilan Anda menyusup ke belakang musuh. |
Lantas mengapa kedua fitur ini menjadi sangat krusial? Ancaman tidak
hanya hadir dari lingkungan luas yang membuat musuh bisa saja hadir dari
beragam sudut, tetapi fakta bahwa Ground Zeroes memuat salah satu AI
musuh terbaik di industri saat ini. Masalah pertama adalah coverage.
Tidak seperti game action lainnya dimana AI biasanya bergerak dalam
wilayah yang sangat terbatas, Ground Zeroes memuat begitu banyak AI
dengan wilayah jaga super luas yang hampir tidak bisa diprediksi. Reaksi
terhadap panggilan teman yang lain atau ketika mereka mulai curiga pada
pergerakan membuat semua gerakan ini tampil hampir acak. Tidak
melakukan tagging dengan binoculars, Anda hampir tidak akan bisa
memprediksi dari mana arah musuh akan datang dan pergi. Tidak hanya
gerak, semua AI ini kini jauh lebih sensitif. Mendengar sedikit saja
bunyi atau melihat pergerakan cahaya yang mencurigakan, mereka akan
masuk ke dalam mode cari dan memburu Anda. Tidak ada lagi sistem camo
atau sekedar mengetuk pintu untuk mencuri perhatian, semuanya berjalan
jauh lebih natural. Dan ingat, tidak akan ada lagi radar untuk membantu
Anda menentukan posisi musuh sama sekali.
|
Anda bisa memanggil helikopter sebagai transport untuk membawa Snake atau tawanan yang berhasil ia selamatkan keluar dari area. |
|
Kesempatan
untuk mengendarai kendaraan yang ada disediakan di dalam map juga bisa
dimanfaatkan untuk keuntungan tersendiri. Malas bermain secara stealth?
Naik saja kendaraan berat ini dan mulai menembak membabi buta –
menghancurkan setiap musuh yang Anda temui dengan canon besarnya. |
|
Tidak hanya kendaraan, beberapa senjata berat yang ada juga bisa dimanfaatkan. |
Dengan kebebasan gerak dan beragam metode yang bisa Anda tempuh untuk
menyelesaikan beragam misi yang ada, Ground Zeroes juga ternyata
memberikan ruang bagi Anda untuk memutuskan sendiri kapan Anda akan
mengakhiri misi yang ada. Terdengar absurd, namun memang inilah salah
satu keunikan dari seri terbaru Metal Gear Solid ini. Anda bisa
memanggil sebuah helikopter transport di landing zone terdekat, tidak
hanya untuk mengangkut semua tawanan yang berhasil Anda temukan – bahkan
termasuk Paz dan Chico, tetapi juga mengakhiri misi yang menurut Anda
tidak lagi memungkinkan untuk diselesaikan dengan lancar. Anda bahkan
bisa menentukan musik seperti yang didengunkan ketika helikopter ini
mencapai titik darat yang dibutuhkan. Menghasilkan sensasi epic
tersendiri. Anda kini juga bisa mengendarai kendaraan yang Anda temui,
tidak hanya untuk mobilitas, tetapi juga keuntungan tersendiri di sisi
gameplay.
|
Walaupun
menghadirkan tema yang lebih gelap, brutal, dengan visualisasi yang
lebih eksplisit, Ground Zeroes tetap memuat humor khas Kojima di
dalamnya. |
|
Sepertinya kenal dengan pria yang duduk di sebelah kanan….. |
Pendekatan sinematik yang ditawarkan oleh Kojima juga jauh berbeda di
Ground Zeroes. Tidak lagi harus berhadapan dengan potongan cut-scene
yang memakan porsi gameplay hingga 70% untuk menjelaskan kompleksitas
cerita dari seri fanchise ini sendiri, Kojima lebih memilih untuk
mendeskripsikan cerita via beragam file audio yang bisa Anda temukan
sepanjang permainan. Anda hanya akan menemukan dua bagian cut-screne
yang terhitung cukup pendek untuk standar Kojima. Anda juga akan
menemukan tema cerita yang jauh lebih brutal dan gelap, memberikan
gambaran yang lebih eksplisit tentang horror seperti apa yang bisa Anda
temukan di kala perang. Walaupun demikian, di saat yang sama, ia tetap
menyisipkan humor khas Kojima yang cukup mengejutkan.
Deja Vu – Menyusuri Kembali Jejak Solid Snake
|
Deja
Vu menjadi misi eksklusif untuk Playstation. Misi sampingan ini memang
tampil menarik, meminta Anda menelusuri dan mereka ulang kejadian ikonik
dari MGS pertama di Playstation. |
Terlepas dari misi utama yang berjalan sangat singkat, MGS V: Ground
Zeroes memang menawarkan beberapa misi sampingan yang tidak hanya
memberikan lebih banyak ruang untuk mengeksplorasi kamp Omega, tetapi
tentu saja – memperpanjang “usia” dari game yang berjalan singkat ini.
Dari semua misi yang ada, Kojima juga menyuntikkan misi-misi eksklusif
untuk dua platform yang berbeda – Playstation 4 dan Xbox One. Konsol
Microsoft tersebut mendapatkan misi bernama “Jamais Vu” yang menjadikan
Raiden sebagai karaker utama. Sementara, Playstation 4 mendapatkan “Deja
Vu” yang bisa dibuka setelah berhasil mengumpulkan kesembilan patch XOF
dan menyelesaikan Ground Zeroes. Dan seperti halnya si nama yang
diusung, misi ini akan membawa kembali ke jejak jejak Metal Gear Solid
pertama.
|
Anda bahkan berkesempatan membuka skin lawas yang sudah pasti tidak asing lagi bagi para penggemar franchise ini. |
|
Huh?? |
Berbeda dengan misi-misi lain Ground Zeroes yang biasanya meminta
Anda untuk menghancurkan sesuatu atau menyelamatkan yang lain, Deja Vu
hanya meminta Anda untuk mereka ulang beragam kejadian ikonik di Metal
Gear Solid pertama untuk Playstation di masa lalu. Anda akan mendapatkan
beragam contoh gambar yang harus Anda reka ulang di dalam misi hingga
selesai. Berhasil melakukan semuanya, dengan dua tingkat kesulitan yang
berbeda, Anda bisa mendapatkan dua buah skin unik – Solid Snake lawas
dan sang Ninja Cyborg dalam bentuk polygon lawas. Tidak hanya itu saja,
menyelesaikannya di mode hard, Anda juga bisa membuka skin yang sama
untuk beragam musuh dan objek yang berada di sekitar Camp Omega. Dan
Anda akan bertemu dengan salah satu karakter ikonik yang tentu saja
tidak asing lagi bagi para pengikut franchise ini sejak awal.
Yeah, We Miss David Hayter!
|
Jika ada satu hal yang tidak kami sukai dari Ground Zeroes, adalah keputusan untuk mengganti David Hayter sebagai voice actor. |
|
Suara Keifer Sutherland tidak “sedingin” dan “seberat” yang sudah melekat dengan sosok Snake selama ini. |
Dari semua perubahan yang ditawarkan oleh MGS V: Ground Zeroes,
proyek terbaru Kojima ini memang terasa menyegarkan, setidaknya
menawarkan pengalaman Metal Gear yang benar-benar berbeda, dan tetap
menarik di saat yang sama. Anda bisa melihat beberapa elemen yang
familiar, tetapi juga seolah dihadapkan pada sebuah game yang
benar-benar baru dan belum pernah terjamah sebelumnya. Kombinasi konsep
open world dan stealth-action tereksekusi dengan sangat manis. Walaupun
demikian, dari perubahan yang ia tawarkan, hanya satu hal yang cukup
membuat kami terpukul sejak pertama kali memainkan game ini di
Playstation 4. Fakta bahwa tidak ada lagi suara khas David Hayter di
belakang sosok Snake.
Keputusan untuk memilih aktor kawakan di balik film seri 24 yang
ternama – Keifer Sutherland memang sempat memicu kontroversi, apalagi
dari gamer pencinta seri-seri lawas MGS, seperti halnya kami. Namun
bercermin dari sepak terjang Kojima saat ini, kami lebih memilih untuk
percaya, setidaknya hingga menjajal sendiri seberapa cocok suara
“ringan” Sutherland disuntikkan di kepribadian Snake yang keras.
Hasilnya? Sangat di luar ekspektasi kami. Setelah begitu lama terbiasa
dengan suara Hayter di balik sosok Snake, suara Keifer Sutherland
benar-benar tidak bisa menangkap kepribadian Snake yang begitu dingin
dan efektif sebagai prajurit terbaik. Intonasi suara, gaya bicara,
hingga suara yang ditawarkan tidak memenuhi standar pribadi kami. Please, bring back Hayter, Kojima!
Kesimpulan
|
Ini
bukan masalah waktu gameplay cerita utama yang bisa Anda selesaikan
dalam hitungan menit, ini soal experience baru dari sebuah franchise
lawas yang sudah mengikat hati jutaan gamer di seluruh dunia. |
Beberapa gamer mungkin akan langsung berkomentar soal waktu
penyelesaian game yang bisa berlangsung sangat singkat, namun MGS V:
Ground Zeroes benar-benar menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda di
luar seri MGS yang selama ini kita kenal. Variasi waktu penyelesaian
yang bisa ditempuh justru membuktikan keunggulan game terbaru racikan
Hideo Kojima ini. Apa pasal? Karena ia merepresentasikan kebebasan untuk
memilih metode gameplay di dalam sebuah skema dunia open-world yang
berjalan sangat efektif. Fleksibilitas gaya bermain yang tercermin
dengan sempurna membuat Anda punya segudang cara untuk menyelesaikan
misi ini seperti yang Anda inginkan. Implementasi beberapa fitur baru
juga disesuaikan dengan perubahan genre ini dan berhasil terintegrasi
dengan baik dengan beragam tantangan yang bisa muncul. Apalagi kini Anda
harus berhadapan dengan salah satu AI terbaik di industri, dimana
mereka tidak hanya bergerak dalam coverage yang lebih luas dan acak,
tetapi juga lebih sensitif terhadap suara, cahaya, dan pergerakan.
Adalah keberhasilan tersendiri melihat bahwa kombinasi stealth dan game
stealth action seperti ini ternyata berakhir manis, bahkan untuk
franchise yang sudah begitu matang.
Keluhan utama tentu saja ada pada pemilihan Keifer Sutherland sebagai
voice actor di balik kehadiran sosok Big Boss, yang walaupun berusaha
diterima dengan pikiran yang lebih terbuka, ternyata tidak sebaik yang
dibayangkan. Sulit untuk mendengar suara “sehalus” Sutherland di balik
karakter Big Boss yang keras. Kelemahan lain yang pantas untuk dicatat
adalah singkatnya waktu gameplay yang tetap tidak berbanding dengan
tingkat harga yang ditawarkan. MGS V: Ground Zeroes akan tampil jauh
lebih menarik jika Kojima secara konsisten menyuntikkan lebih banyak
update dan konten di masa yang akan datang, membuatnya tampil sebagai
seri game yang tumbuh dinamis seiring dengan waktu, setidaknya hingga
Phantom Pain hadir di awal 2015.
Dengan perubahan signifikan yang ditawarkan, MGS V: Ground Zeroes
memang menjadi salah satu seri game yang menarik untuk dimiliki,
terutama bagi mereka yang sudah mengikuti sepak terjang franchise ini
sejak lama. Tidak hanya karena ia akan menjadi prolog untuk sebuah game
final yang diklaim akan hadir dengan luas 200x lipat, tetapi juga
sebagai persiapan untuk mencicipi seri Metal Gear yang benar-benar
berbeda – di Phantom Pain nanti. Ini bukan masalah waktu gameplay cerita
utama yang bisa Anda selesaikan dalam hitungan menit, ini soal
experience baru dari sebuah franchise lawas yang sudah mengikat hati
jutaan gamer di seluruh dunia.
Kelebihan
|
The true power of Fox Engine! |
- Kualitas Fox Engine yang luar biasa
- Perubahan mekanik gameplay yang dieksekusi dengan baik
- Kemampuan AI yang lebih hidup dan menantang
- Kebebasan untuk menentukan metode bermain
- Side mission yang sama menariknya
- Misi Deja Vu yang unik
Kekurangan
|
We need David Hayter back! |
- Waktu gameplay yang memang terasa singkat
- Suara Keifer Sutherland yang tidak terasa sekuat Hayter
Cocok untuk gamer: pencinta seri Metal Gear Solid, yang mengantisipasi kehadiran MGS V: Phantom Pain di masa depan
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan game yang bisa dimainkan untuk waktu yang sangat lama
sumber : http://jagatplay.com/2014/03/playstation3/review-mgs-v-ground-zeroes-seri-metal-gear-yang-jauh-berbeda/3/
0 komentar :
Posting Komentar