Sepak bola. Olahraga yang satu ini memang punya penggemar segudang di
seluruh dunia. Tak peduli usia, tak peduli gender, dan tak peduli dari
kalangan apapun, sepak bola seolah menjadi bagian hidup yang tak
terpisahkan. Tidak hanya pertandingan di liga-liga papan atas Eropa di
dunia nyata, kebanyakan penggemar sepak bola juga menyukai game simulasi
dari olahraga tersebut. Bahkan, meski mengaku bukan seorang gamer,
biasanya seorang pencinta bola tetap tak akan menolak saat diajak
bermain FIFA atau PES.
Dengan dimulainya musim yang baru, tidak hanya klub sepak bola yang
sibuk jual beli pemain dan menyiapkan strategi untuk menyambut
pertandingan selanjutnya. Setiap tahunnya baik EA Sports maupun Konami
juga berusaha mengembangkan game andalannya untuk memberikan yang
terbaik agar gamer bisa merasakan pengalaman game simulasi sepak bola
se-realistis mungkin.
Satu yang telah terlihat hasilnya adalah EA Sports melalui FIFA 15.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentunya sudah memiliki
sedikit gambaran tentang apa saja hal baru yang ditawarkan FIFA 15.
Atau mungkin, sudah ada sebagian dari Anda yang telah membeli dan
memainkan game ini? Ya, harus diakui, EA Sports memang berhasil
menghadirkan berbagai peningkatan yang, beberapa diantaranya, bisa
langsung terlihat oleh mata ketika pertama kali mencobanya.
Visual dan Atmosfer Pertandingan yang Lebih Baik
|
Terlihat lebih sinematik |
|
Detail pertandingan yang kini terlihat lebih realistis. |
|
Italia! |
Ini yang kami sebut peningkatan yang mudah dideteksi oleh mata.
Secara visual, EA Sports memang mampu membuat FIFA 15 tampil menjadi
game simulasi sepak bola yang memanjakan mata. Seperti yang kami
sebutkan di artikel preview, EA memperhatikan hingga hal-hal terkecil
demi mewujudkan sebuah atmosfer yang mendekati kenyataan. Sebut saja
rumput di lapangan yang nampak detail, bergoyang, dan bahkan bisa rusak
seiring kerasnya pertandingan. Singkatnya, bukan lagi sekadar karpet
berwarna hijau yang digelar dari satu gawang ke gawang lainnya.
|
Rumputnya…. |
Penonton yang merupakan salah satu faktor penting untuk mewujudkan
suasana layaknya pertandingan sesungguhnya pun turut menjadi
fokus pengembangan EA. Baik penampilan maupun reaksi mereka dalam
menanggapi jalannya pertandingan cukup beragam, dan eksplosif. Jika Anda
bermain sebagai tuan rumah dimana para fans tumpah ruah memenuhi
stadion, saat-saat mencetak gol menjadi yang paling membuat adrenaline
bergejolak. Apalagi, ketika gol terjadi kamera bergetar seakan-akan
akibat teriakan menggelegar dari para penonton.
|
Pemain memasuki lapangan |
|
Semangat penonton membuat pertandingan semakin membara |
Yang lebih menarik, semua tim yang berlaga di Barclays Premier League
menawarkan suasana stadion yang otentik dengan yel-yel khas
masing-masing tim. Elemen-elemen lainnya pun coba dihadirkan senyata
mungkin. Pencahayaan yang lebih baik mampu menggambarkan setting waktu
dengan akurat. Siang, sore, atau malam, Anda akan dengan mudah melihat
perbedaannya. Beralih ke cuaca, di kala hujan Anda juga bisa melihat
percikan air ketika pemain berlari atau menendang bola. Meski begitu,
ada kalanya pula efek-efek tersebut muncul di saat yang tidak pas. Anda
bisa melihatnya lebih jelas lewat replay.
|
Nampak
rumput-rumput yang terangkat akibat tendangan Rooney. Ini merupakan
salah satu bukti EA memperhatikan hingga hal-hal kecil |
|
Percikan air yang muncul ketika pemain berlari di tengah hujan |
Wajah Lebih Mirip!
Satu hal yang selalu dikedepankan dari setiap game sepak bola adalah
soal kemiripan wajah antara versi animasi dengan sang superstar
sesungguhnya. Ya, untuk urusan yang ini, EA juga berhasil, walaupun
memang belum 100 persen. Di saat beberapa bintang sepakbola ternama
berhasil ditampilkan dengan baik, seperti Ezequiel Lavezzi (PSG), Wayne
Rooney (MU), Cesc Fabregas (Chelsea), Tim Howard (Everton), Daniel
Sturridge (Liverpool), dan masih banyak lagi, ternyata tak sedikit pula
wajah pemain yang, kalau diperhatikan, jauh dari kata mirip.
|
Ezequiel Lavezzi (PSG) |
|
Cesc Fabregas (Chelsea) |
|
Bastian Schweinsteiger (Jerman/Bayern Muenchen) |
|
Mario Balotelli (Italia/Liverpool) |
|
Wayne Rooney (MU) |
|
Daniel Sturridge (Liverpool)
|
|
Casillas??? |
|
Samir Nasri, kan? |
Terlepas dari hal itu, EA Sports tergolong sukses dalam memberi semua
peningkatan secara visual di FIFA 15. Segala hal yang mereka tampilkan
mampu menghadirkan atmosfer pertandingan yang lebih realistis. Sisi baik
lainnya, Anda yang berencana memainkan versi PC kini juga akan
mencicipi kualitas engine Ignite, yang kami yakin, akan langsung terasa
perbedaannya saat pertama kali Anda memainkannya.
|
Eitttss,, jangan tarik-tarik baju dong…! Melar nih..!! |
Gameplay: AI Lebih Baik, Tapi (Masih) Butuh Perbaikan!
|
Kick Off..!! |
Apalah artinya visual yang menawan jika secara gameplay FIFA 15 tidak
nyaman untuk dimainkan. Well, mengingat di FIFA 14 EA sudah mampu
memberikan kualitas gameplay yang bikin gamer betah berlama-lama di
depan TV/monitor, kini mereka hanya harus menyempurnakannya. Kualitas AI
yang selalu menjadi masalah klasik mengalami perbaikan di sana sini.
Contohnya, rekan satu tim yang lebih bisa di ajak bekerjasama, punya
inisiatif membuka ruang, dan mencoba menjalankan strategi yang
diterapkan oleh gamer. Di sisi lain, tim lawan pun memiliki AI yang
patut diacungi jempol dalam menjaga daerah pertahanan hingga ketika
melakukan serangan balik setelah berhasil merebut bola dari Anda.
|
Dari sudut pandang kiper, stadion terlihat sangat megah! |
Namun seperti layaknya game pada umumnya, tak ada AI yang sempurna.
Di beberapa kondisi, akan masih akan tetap menemukan gerakan-gerakan
yang tidak penting, tabrakan antar pemain, pemain yang terlihat
kebingungan, dan beberapa kejadian yang membuat Anda berkata: “Loh, kok
malah gitu?!”.
|
Hah..?? |
Untuk lebih menghidupkan nuansa pertandingan yang sesungguhnya, di
setiap seri FIFA EA Sports tentunya selalu memberi perhatian khusus
kepada komentator. Di FIFA 15, hal ini cukup terasa. Komentator tidak
hanya membicarakan seputar yang terjadi di lapangan, melainkan juga
hal-hal lainnya seperti bagaimana penampilan pemain tertentu di Piala
Dunia 2014 lalu. Sayangnya, terkadang komentar-komentar tersebut muncul
di saat yang kurang tepat. Contohnya, ketika salah satu tim tengah
melakukan serangan ke jantung pertahanan lawan, sang komentator justru
membicarakan hal lain yang tak ada hubungannya dengan kejadian di
lapangan.
|
Kedua orang ini masih menjadi duet yang tak tergantikan |
Terlepas dari itu, Anda tetap bisa merasakan sebuah pertandingan yang
dinamis, tidak lambat namun juga tidak terlalu cepat, dan tentunya fun.
Gerakan pemain dalam mengontrol bola nampak menawan. Tidak ada gerakan
yang terkesan dipaksakan. Dan emosi serta reaksi yang diperlihatkan
pemain di lapangan, pemain di bangku cadangan, dan penonton terlihat
beragam saat di-tackle keras, mencetak gol, maupun ketika gagal
memanfaatkan peluang.
|
Ekspreksi saat gagal memanfaatkan peluang |
|
Kebobolan itu… sakit men… |
|
Efek physics pada seragam pemain menjadi satu hal yang diperhatikan oleh EA |
Perlu diketahui pula bahwa di FIFA 15 EA memberi perhatian khusus
pada penjaga gawang. Intinya adalah, bagaimana membuat sang kiper punya
animasi yang menawan saat memblokir bola, dan bagaimana membuat mereka
bertindak layaknya seorang penjaga gawang kelas dunia. Untuk yang satu
ini, EA bekerjasama dengan kiper Everton, Tim Howard. Hasilnya,
next-gen goalkeeper is here, baby..!!
|
Next-gen Goalkeeper…!! |
|
Gerakan kiper yang lebih fantastis |
|
WTF…. |
Tak lengkap rasanya jika membahas tentang gameplay tanpa menyinggung
soal online match. Ya, inilah salah satu alasan utama seorang gamer
membeli game original: multiplayer online. Fungsi matchmaking berjalan
dengan baik. Anda akan dicarikan lawan yang menggunakan tim dengan
kekuatan sebanding. Login ke Origin, dan Anda akan menemukan lawan
dengan lokasi terdekat. Dengan bermain melawan player lain di region
yang sama, lagging akan terminimalisir. Tapi perlu diingat, semua itu
kembali ke kualitas ISP Anda.
|
Wajib login Origin untuk bisa bermain online |
|
Fungsi matchmaking membantu menemukan player lain di lokasi terdekat |
Pilihan mode permainan di FIFA 15 pada dasarnya tak jauh berbeda
dibanding game sebelumnya. Kick off, Tournament, Seasons, Career, Skills
Game, Pro Club, dan tentunya FIFA Ultimate Team, semua masih tersedia.
|
Mode di FIFA 15 tergolong komplit |
|
Jadi manager atau pemain? |
FIFA Ultimate Team: Kini Bisa Pinjam Pemain
|
Anda bisa memilih satu dari 4 kapten tim ketika memulai FUT |
Yap, mode FUT juga menjadi penawaran menarik yang bisa Anda cicipi
dengan memainkan versi non-bajakan. Tak banyak perubahan yang terjadi
dibandingkan FUT di FIFA 14. Intinya adalah bagaimana Anda membangun
sebuah tim dengan
chemistry yang kuat dan mampu bersaing di
papan atas. Untuk mewujudkan hal itu, Anda diberi kesempatan untuk
membeli pemain manapun yang diinginkan. Bagus tidaknya
chemistry
bergantung pada banyak hal. Misalnya, apakah setiap pemain ditugaskan
pada posisi yang seharusnya, komunikasi antar pemain berdasarkan negara
asal mereka yang berbeda-beda, serta seberapa lama mereka telah bermain
bersama.
|
Chemistry, penting untuk menjaga harmonisasi dalam tim |
|
Setiap pemain yang Anda pasang menentukan jalannya pertandingan |
|
Bursa transfer untuk mendapatkan pemain berkualitas |
|
Pilihan microtransaction |
Lalu, bagaimana untuk bisa membeli pemain berkualitas? EA Sports
memang menyisipkan microtransaction yang mengharuskan Anda mengeluarkan
dana lebih untuk dapat membangun tim yang kuat dengan lebih mudah.
Walaupun demikian, di FIFA 15 EA memberi satu solusi yang kami rasa
sangat bermanfaat: meminjam pemain untuk jangka waktu tertentu.
Menariknya, fungsi ‘loan player’ ini berlaku untuk semua pemain dan
gamer punya peluang besar untuk meminjam pemain-pemain mahal, termasuk
Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Kesimpulan
|
Yeay, Liverpool juara..!! |
Sebagai sebuah game simulasi sepak bola, FIFA 15 menawarkan banyak
hal baru yang membuatnya tampil lebih menarik dibanding game sebelumnya.
Kualitas visual menjadi bagian utama yang paling ditonjolkan oleh EA
Sports. Walaupun demikian, pihak perusahaan tak lupa untuk terus memberi
peningkatan agar mampu menyajikan pengalaman gameplay yang semakin
baik. Hasilnya, dua jempol pantas ditujukan ke EA Sports. FIFA 15
terbukti menawarkan atmosfer yang begitu kental dan mampu membuat gamer
merasa seperti sedang berada di pertandingan sesungguhnya.
Meski begitu, FIFA 15 bukan tanpa kekurangan. Memang lebih baik, tapi
masih jauh dari kata sempurna. AI tetap menjadi masalah utama. Tidak
buruk, namun masih ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian dari
EA. Komentator pun dibekali dengan kalimat-kalimat baru agar komentar
lebih variatif. Sayangnya, obrolan tersebut kerap keluar di saat yang
tidak tepat. Terakhir, wajah beberapa pemain yang belum bisa dibilang
mirip dengan aslinya tentunya perlu perbaikan lebih lanjut.
Secara keseluruhan, FIFA 15 boleh dibilang sebagai game simulasi
sepak bola terbaik yang ada di pasaran saat ini, setidaknya, itu yang
bisa disimpulkan sampai si pesaing utamanya, PES 2015, diluncurkan. Anda
yang mencintai sepak bola tentu wajib menjadikan FIFA 15 sebagai target
belanja. Beli original, dan Anda akan mendapatkan semua konten serta
pengalaman gaming secara maksimal.
Kelebihan:
|
Stadion yang semakin terlihat otentik |
- Visual yang lebih baik
- Atmosfer pertandingan yang semakin realistis
- Highlight pertandingan lebih sinematik
- Emosi pemain dan penonton dalam menanggapi setiap hal yang terjadi di lapangan
- Peningkatan AI
- Lisensi resmi dari hampir semua liga papan atas dunia
- FUT kini punya fitur Loan Player
Kekurangan:
|
Muller? |
- Masih banyak wajah pemain yang tidak mirip
- Komentator yang terkadang kurang pas
Cocok untuk gamer: Pencinta game sepak bola, fans FIFA.
Tidak cocok untuk gamer: Terlalu fanatik pada PES hingga tidak berniat mencoba game lain
sumber : http://jagatplay.com/2014/09/playstation3/review-fifa-15-selangkah-menuju-kesempurnaan/3/
0 komentar :
Posting Komentar