|
Add caption |
Lords of the Rings boleh terbilang sebagai salah satu karya yang
seringkali diadaptasikan oleh industri hiburan modern. Semesta kompleks
yang diciptakan Tolkien ini tidak hanya dilahirkan kembali dalam wujud
sebuah film Hollywood berbudget besar yang epik, tetapi juga video game.
Menariknya lagi, pendekatan berbeda terus dilakukan, melahirkan varian
game Lords of the Rings dari beragam genre, dari sekedar action hack and
slash, RPG, MMO, hingga MOBA sekalipun. Pendekatan baru ditawarkan oleh
developer dari seri game FPS ternama F.E.A.R – Monolith. Lewat proyek
Middle-earth: Shadow of Mordor, mereka menjajal sebuah konsep Lords of
the Rings yang berbeda dan unik di saat yang sama.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah
punya sedikit gambaran tentang konsep seperti apa yang ditawarkan oleh
Shadow of Mordor ini. Dilepas begitu saja di medan pertempuran Mordor
yang berbahaya, gamer memang sudah diberi kebebasan untuk melakukan
eksplorasi dengan optimal sejak awal permainan. Mekanik pertempuran yang
intuitif dan mungkin terasa familiar untuk gamer yang sempat menjadi
seri Batman Arkham di masa lalu menjadi nilai jual tersendiri. Didukung
dengan kualitas visual yang cukup memanjakan mata, Shadow of Mordor
berhasil menawarkan kesan pertama yang begitu kuat. Apalagi implementasi
Nemesis System-nya yang terhitung luar biasa.
Lantas, bagiamana dengan performa game ini secara keseluruhan?
Mengapa kami menyebutnya sebagai salah satu game open-world terbaik?
Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
|
Anda akan berperan sebagai Talion, seorang Ranger dari Gondor yang ditugaskan mengawasi Black Gate. |
Selamat datang di Mordor, dimana keputusasaan, kegelapan, dan
kematian menjadi satu-satunya jalan untuk “menikmati” hari. Tidak ada
yang lebih mengerti konsep ini tampaknya, selain Talion – seorang Ranger
dari Gondor yang ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi Black Gate.
Middle-earth memang tengah berada dalam kondisi berbahaya setelah
Sauron, perlahan namun pasti, mulai menghimpun kekuatan pasukan baru
yang sebagian besar berisikan para Orc dan Uruk Hai. Malang nasib bagi
Talion, ini juga menjadi akhir dari hidup bahagianya.
Menjadi target serangan dari tiga orang petinggi pasukan Sauron – The
Black Captains yang beranggotakan Hammer of Sauron, Tower of Sauron,
dan Black Hand of Sauron, Talion harus berjuang untuk memastikan dua
orang yang paling ia cintai, sang istri – Loreth dan anak – Dirhael
selamat dari invasi mengejutkan yang satu ini. Talion dikurbankan dalam
sebuah ritual untuk memanggil raja para Elf – Celebrimbor yang akan
memiliki peran signifikan untuk membantu perang yang dikobarkan Sauron.
Namun alih-alih bergabung dengan The Black Captain, Celebrimbor justru
merasuk ke dalam tubuh Talion, membuatnya selamat dari kematian. Namun
sebagai konsekuensinya, Celebrimbor pun kehilangan ingatan masa lalunya.
Tidak ada yang bisa menjelaskan mengapa Sauron begitu menginginkan
dirinya.
|
Diserang
oleh tiga komandan tinggi Sauron, Talion harus melihat sang anak dan
istri tercinta tewas di depan mata. Ia juga nyaris menjadi korban ritual
untuk memanggil sang raja Elf – Celebrimbor. |
|
Namun
alih-alih memasuki raga The Black Hand of Sauron, Celebrimbor justru
terjebak di tubuh Talion dan menyelamatkannya dari kematian. |
Berbagi satu tubuh yang sama, baik Talion dan Celebrimbor pun
berangkat menunaikan tugas suci mereka. Misi utama Talion sudah begitu
jelas, mencari para The Black Captains dan menghabisi ketiga-tiganya.
Sementara Celebrimbor berusaha menemukan kembali identitas dirinya dan
tentu saja alasan, mengapa ia terlihat dan terdengar begitu signifikan
bagi rencana Sauron untuk menguasai Middle-Earth.
|
Kedua
jiwa berbeda dalam satu tubuh ini pun berusaha menaklukkan Mordor
dengan agenda mereka masing-masing. Talion berfokus pada misi balas
dendam. |
|
Sementara Celebrimbor hendak mencari tahu siapa ia sebenarnya dan mengapa Sauron sangat tertarik dengannya. |
Namun perjuangan mereka tentu saja tidak akan mudah. Ribuan pasukan
Orc dan Uruk Hai sudah menunggu, menjadi penghalang antara Talion dan
The Black Hand of Sauron.
Lantas, mampukah Talion menyelesaikan misi balas dendamnya? Siapa
pula Celebrimbor ini dan mengapa ia begitu penting di mata Sauron?
Ancaman seperti apa yang harus mereka hadapi di sepanjang perjalanan?
Semua jawaban dari pertanyaan tersebut tentu saja bisa Anda jawab dengan
memainkan Shadow of Mordor ini.
Batman Arkham ala Mordor
|
Mekanik pertarungan Shadow of Mordor bisa dibilang serupa dengan sistem ala Batman Arkham dari Rocksteady Studios. |
Ketika pertama kali diperkenalkan kepada publik, dengan sedikit
elemen gameplayn yang diperlihatkan via video demo, Shadow of Mordor
memang sempat dituduh sebagai “tiruan” Assassin’s Creed. Animasi gerak
Talion yang bergerak mengendap sembari membunuh para Orc dengan beragam
gaya sinematik dianggap menyontek franchise andalan Ubisoft tersebut.
Tuduhan pencurian aset bahkan sempat disematkan, namun dibantah oleh
Monolith sendiri. Lantas benarkah hal tersebut? Bagi gamer yang sudah
mencicipi Shadow of Mordor, alih-alih disebut sebagai klon Assassin’s
Creed, ia justru menawarkan mekanik gameplay yang lebih melekat pada
franchise racikan Rocksteady Studios – Batman Arkham. Anda yang sempat
mencicipi Arkham Asylum atau Arkham City akan dengan mudah menguasai
mekanik pertempuran ini.
|
Melancarkan serangan yang efektif dan counter ketika dibutuhkan menjadi kunci permainan. |
|
Berhasil
menyentuh angka HIt Streak tertentu, Talion bisa mengakses serangan
pemungkas yang akan membunuh Uruks dan Orc manapun secara instan. Tentu
saja, dengan ekstra animasi sinematik yang super brutal. |
Talion menjadikan pedang sebagai ujung tombak-nya menaklukkan Mordor.
Menyerang lewat sistem kombo beruntut, Anda juga bisa melakukan counter
jika musuh berusaha menyerang dari belakang. Terlihat jelas dalam
bentuk indikator yang muncul di atas kepala mereka, Talion akan sesegera
mungkin menghentikan serangan dan menyerang balik dengan animasi yang
bergerak halus. Ketika mencapai jumlah hit streak tertentu, Talion punya
kesempatan untuk melancarkan serangan Finisher berbentuk sebuah animasi
eksekusi brutal yang akan membunuh Orc atau Uruk Hai manapun secara
instan. Menjalin kombo panjang, diselingi serangan finisher, sembari
memastikan diri tidak “makan” serangan akan jadi inti permainan. Namun
tentu saja tidak akan berjalan semudah yang dibayangkan. Seiring dengan
progress cerita, varian Uruk Hai yang lebih tangguh dan butuh strategi
tertentu untuk dibunuh akan muncul.
|
Anda selalu punya opsi untuk mengatasi ancaman secara diam-diam. Anda bisa membunuh mereka dengan “sopan”. |
|
Atau secara brutal untuk membuat Orc dan Uruks di sekitar kawasan ketakutan dan lari tunggang langgang. |
Tentu saja, Anda tetap punya kesempatan untuk menempuh perjalanan di
Mordor ini dengan pendekatan yang lebih minim resiko. Benar sekali, kita
tengah membicarakan pendekatan stealth yang tentu saja wajib untuk
game-game seperti ini. Mengendap dan menyerang dari belakang, Anda punya
dua opsi untuk membuat fungsi ini berhasil – Kill atau Brutalize. Kill
seperti halnya game stealth kebanyakan, akan meminta Talion mengeksekusi
musuh sehening mungkin, membuatnya bisa bergerak tanpa banyak ketahuan.
Sementara Brutalize hadir dengan pendekatan yang berbeda. Walaupun Anda
tetap bisa membunuh mereka secara instan, Brutalize justru didesain
menghasilkan suara yang keras untuk menumbuhkan status “Fear” pada
musuh. Orc dan Uruk Hai yang merasa “takut” akan kabur dari area secara
instan, meminimalisir ancaman. Namun sebagai resikonya, ia berpotensi
mengundang lebih banyak musuh dari area di luar efek Brutalize itu
sendiri.
Jika Talion-lah yang berperang terbuka melawan para Orc dan Uruk Hai,
lantas apa peran Celebrimbor dalam perang suci mereka ini? Sayangnya
tidak banyak. Celebrimbor tidak diposisikan sebagai karakter petarung
atau karakter kedua yang bisa Anda gunakan secara bebas untuk bertarung.
Ia hanya akan muncul dalam beberapa kondisi tertentu. Celebrimbor akan
memungkinkan Talion untuk melancarkan kombo serangan yang lebih cepat
dan mematikan jika berhasil melemparkan status “Stun” pada musuh. Di
sisi lain, Talion juga akan otomatis dirasuki arwah Elf ini secara total
ketika masuk ke dalam mode panah. Celebrimbor mampu melambatkan waktu,
memberikan Anda kesempatan lebih tinggi untuk melemparkan panah “gaib”
Anda dengan efek yang lebih fatal. Selain kedua fungsi di mode
pertarungan ini, Celebrimbor juga memainkan peranan yang cukup penting
di mode eksplorasi.
|
Celebrimbor berperan lebih penting di mode eksplorasi, menawarkan efek tak ubahnya Eagle Vision dari Assassin’s Creed. |
|
Ia tentu saja memungkinkan Talion untuk mengakses beberapa kemampuan Wraith dalam bertarung. |
|
Sistem “buka Tower” yang tampaknya kian sulit dipisahkan dari game-game open world saat ini. |
Anda bisa mengasosiasikannya dengan mode “Eagle Vision” milik para
Assassin dari Assassin’s Creed, kesimpulan inilah yang bisa ditarik dari
peran utama Celebrimbor sebenarnya. Masuk ke dalam Wraith World, ia
akan bisa melacak dan memperlihatkan posisi para musuh di sekitar Anda
tanpa dibatasi dunia fisik, dan membantu mengidentifikasi diri mereka
jika diperlukan. Sebagai game yang mengakar pada genre open-world,
Shadow of Modor memang harus diakui “mencontek” sedikit sistem yang
pertama kali diperkenalkan seri Assassin’s Creed sebelumnya. Benar
sekali, sistem Tower juga diusung game yang satu ini. Anda bisa membuka
lebih banyak side mission di sekitar wilayah Anda dengan memanjat tower
yang hanya bisa dilihat Celebrimbor dan mengaktifkannya di puncak.
Untungnya, jumlahnya sendiri tidak terlalu masif.
|
Untuk
akumulasi experience points dalam jumlah tertentu, Anda akan bisa
mengaktifkan atau memperkuat skill milik Talion, baik dari kemampuan
pedang atau Wraith. |
|
Dengan “mata uang” lain bernama Mirian, Anda bisa membuka slot Rune senjata atau memperkuat atribut Talion itu sendiri. |
Bertarung dengan begitu banyak Orc dan Uruk Hai, sekaligus dituntut
untuk menyelesaikan beragam side mission dan main mission yang
berpengaruh langsung pada progress cerita yang ditawarkan, Talion tentu
saja harus memperkuat dirinya sendiri. Anda bisa mengumpulkan sejumlah
experience points yang jika terakumulasi dalam jumlah tertentu, akan
berwujud Skill Points yang bisa disematkan untuk memunculkan varian aksi
baru untuk Talion itu sendiri. Pohon skill-nya sendiri terbagi menjadi
dua kubu sama besar – yang berfokus pada kemampuan Talion pribadi atau
fungsi Wraith-nya yang memesona. Tidak hanya experience points, beberapa
side mission juga akan menghadiahi “mata uang” bernama Mirian. Anda
memang tidak bisa berbelanja equipment di game ini, namun Mirian punya
fungsi lain untuk memperkuat Talion. Berbeda dengan Skill Points, Mirian
bisa digunakan untuk menguatkan atribut tertentu pada Talion atau
membuka lebih banyak slot Rune di senjata miliknya. Rune? Tenang saja,
kita akan membicarakan elemen yang satu ini di part selanjutnya.
Sistem battle yang intuitif, beragam side mission yang ditawarkan,
serta sense of progress yang kuat, sebagian besar dari Anda mungkin
sudah jatuh hati dengan Shadow of Mordor di titik ini. Namun tunggu
dulu, ketiga alasan ini tidak cukup untuk menjadikannya pantas disebut
sebagai salah satu game open-world terbaik di pasaran. Kita masih belum
menyentuh sang nilai jual utama – Nemesis System.
Nemesis System
|
Bagian terbaik dari Shadow of Mordor? Tentu saja mekanik inovatifnya – Nemesis System. |
Untuk menghasilkan sensasi kepahlawanan yang lebih optimal, video
game memang seringkali lebih berfokus hanya pada si karakter utama saja
dan melihat semua karakter lain (selain NPC yang punya perang signifikan
dalam cerita, tentu saja) sebagai pendukung untuk memunculkan efek
heroic tersebut. Hasilnya? AI seringkali muncul sebagai penghambat tidak
signifikan, yang tidak punya kepribadian cukup kuat, dan mudah untuk
ditundukkan. Namun tidak dengan Shadow of Mordor ini. Monolith
memutuskan untuk menyuntikkan IP baru mereka ini tidak hanya dengan
mekanik open world dan sistem pertempuran ala Batman Arkham, tetapi juga
inovasi baru bernama “Nemesis System”. Sebuah mekanik baru yang sudah
digembar-gemborkan sejak awal pengenalan game ini dan harus diakui,
berhasil dieksekusi dengan sangat manis.
|
Persinggungan
Anda dengan para Uruk level tinggi akan menghasilkan hubungan tertentu.
Mereka akan mengenali Anda dan membawa bekas luka yang mungkin sempat
tercipta di pertarungan sebelumnya. |
|
Para Uruks ini juga bisa saling bertempur dan memperebutkan kekuasaan, membuat medan pertempuran menjadi dinamis. |
Lantas apa itu Nemesis System? Anda bisa menyimpulkannya sebagai
sebuah mekanisme AI dinamis yang mampu membangun hubungan khusus lewat
aksi dan reaksi dengan Talion di sepanjang permainan. Para Orc ini
bukanlah sekedar tubuh tanpa kepribadian yang muncul sekedar sebagai
sasaran tusukan pedang Anda, mereka dapat tumbuh dan memiliki
kepribadian mereka sendiri. Orc yang gagal Anda bunuh dan lari dari
pertempuran ketika bertarung dengan Anda, misalnya, akan mengenali Anda
ketika bertemu kembali. Tidak hanya percakapan unik yang tercipta,
tetapi juga membawa bekas luka dari pertempuran sebelumnya. Nemesis
System tidak hanya terjadi antara Anda dan musuh saja. Para Orc dan Uruk
Hai yang berada di level tinggi juga akan saling menyerang, berebut
kekuasaan, dan berusaha menguasai yang lain. Hasilnya? Sebuah medan
pertempuran yang tampil begitu dinamis. Inilah Nemesis System.
|
Kematian
adalah sesuatu yang fatal. Setiap Uruks yang berhasil “membunuh” Anda
akan naik pangkat, lebih kuat, dan memiliki pengikutnya sendiri. |
Nemesis System juga membuat setiap kematian yang Anda alami menjadi
mimpi buruk tersendiri. Anda memang akan “dilahirkan kembali” di Tower
terdekat, namun situasi pertempuran akan berubah. Setiap Uruk atau Orc
yang berhasil melemparkan serangan terakhir di tubuh Anda akan
mendapatkan penghargaan jabatan yang lebih tinggi dan tentu saja,
pengaruh Power yang lebih kuat. Ini berarti ia akan menjadi komando
untuk lebih banyak kelompok Uruk dan menghadirkan ancaman yang lebih
berbahaya untuk aksi Anda. Semakin sering Anda mati, semakin banyak pula
Captain yang harus Anda habisi.
|
Anda
tidak bisa asal menyerang Uruks pangkat tinggi dengan membabi buta.
Mereka memiliki kekuatan, kelemahan, dan ketakutan mereka
sendiri-sendiri. yang tentu saja, harus dieksploitasi. |
|
Butuh strategi untuk meminimalisir resiko yang bisa terjadi. |
|
Menyerang secara frontal tanpa perencanaan? Shit..shit..shit..shit.. |
Para Uruk ini mungkin terlihat bodoh, namun bukanlah sebuah tantangan
yang bisa Anda selesaikan dengan hanya sekedar menyabet pedang
membabi-buta. Setiap Uruk level tinggi akan memiliki statusnya
sendiri-sendiri, termasuk kekuatan, kelemahan, dan sumber ketakutan
terbesar. Anda dituntut untuk mempelajari setiap aspek yang satu ini
untuk mencari cara membunuh yang paling efektif dan minim bahaya.
Mengapa? Karena bertarung secara frontal bisa berakhir bencana. Tidak
hanya fakta bahwa mereka sulit untuk ditundukkan, tetapi juga puluhan
pasukan Uruk lain yang siap mengepung dan menghancurkan tubuh Anda tanpa
ampun. Informasi adalah kekuatan di Shadow of Mordor, sekaligus
menjadi kunci utama untuk memastikan aksi Anda justru tidak berbalik
melawan Anda seperti layaknya bumerang. Terlalu banyak tewas di tangan
Captain atau Warchief yang sama? Mereka akan kian menguat di luar
perkiraan Anda.
|
Anda
akan mendapatkan Rune, semacam sistem buff permanen untuk senjata
Talion dari setiap petinggi Uruks yang berhasil Anda tundukkan. |
|
Anda
juga bisa mengumpulkan “Power” dari sini. Power adalah mata uang
terpisah untuk membuka kunci akses Talion ke skill level yang lebih
tinggi. |
Muncul sebagai side-mission, setiap Captain atau bahkan para Uruks di
level tertinggi – Warchief, menjadi sumber buruan yang terlalu sayang
untuk dilewatkan. Untuk setiap musuh level tinggi yang Anda bunuh, Anda
akan mendapatkan dua tambahan ekstra elemen untuk memperkuat Talion dan
mempermudah perjalanannya di masa depan – Power dan Rune. Power adalah
“mata uang” lain yang hanya bisa dikumpulkan dari membunuh para petinggi
Uruks ini. Ia bisa disebut sebagai pintu gerbang untuk mengakses skill
lebih tinggi untuk Talion. Seperti halnya experience points, Anda bisa
menggunakan dan memilih lebih banyak alternatif skill tinggi ketika
berhasil mengumpulkan Power dalam jumlah tertentu. Sementara Rune
berfungsi sebagai buff permanen untuk tiga senjata yang Anda miliki –
pedang, panah, dan dagger. Efeknya dan tingkat kelangkaannya sendiri
beragam dan akan menyuntikkan keuntungan bagi Talion. Sebagai contoh?
Rune langka untuk Dagger bisa membuat Talion tahan terhadap status
“Poison” secara permanen, misalnya.
|
Didn’t you die before? |
Namun sayangnya, Nemesis System juga memperlihatkan sebuah kelemahan
yang cukup mengacaukan pengalaman bermain yang ada. Ada kalanya Anda
bertemu dengan karakter Orc dan Uruk Hai yang sama berulang-ulang kali,
terlepas dari fakta bahwa Anda cukup yakin mereka sudah tewas di
pertemuan yang terakhir. Bagaimana mereka bisa selamat dari gerakan
finisher dengan kepala yang terpotong, jantung yang tertusuk, atau leher
yang bocor dari tusukan pedang? Tidak ada yang bisa menjelaskan dengan
pasti. Entah karena alasan apa, mereka terlihat baik-baik saja. Masalah
lain ada pada kepribadian para Captain yang Anda temukan. Menarik di
awal-awal pertemuan, Anda akan mulai menemukan repetisi dialog, voice
acts, dan skenario ketika berada di tengah progress permainan. Namun
konten yang disuntikkan Monolith sendiri terhitung cukup kaya untuk
membuat Anda terus tertarik.
Banyak Jalan Menuju Roma
|
Menghancurkan
pasukan Sauron, apalagi yang berada di level tinggi, bukan perkara
mudah. Daripada bertarung secara frontal, ada cara lain yang lebih
cerdas. |
Nemesis System adalah nilai jual Shadow of Mordor, ini menjadi sebuah
fakta yang tidak bisa lagi ditawar. Namun ada satu hal yang membuat
sistem ini terasa kian istimewa. Benar sekali, kebebasan. Alih-alih
menjadikan setiap pertempuran epik ini sebagai sebuah skenario yang
sudah ditentukan sejak awal (tentu saja di luar misi cerita utama),
Monolith memastikan Anda cukup banyak alternatif untuk membantai jajaran
heirarki pasukan Sauron ini dengan gaya Anda sendiri. Bertempur terbuka
sembari memastikan pedang Anda mencabut lebih banyak nyawa Orc dan
Uruk? Tentu saja bisa. Namun ada cara-cara “cerdas” lain yang lebih
menarik untuk ditempuh.
|
Dengan menggunakan skill bernama Brand, Anda bisa membuat Orc atau Uruks bertarung bersama dengan Anda sebagai ally. |
|
Tidak
hanya berlaku di level rendah, Anda juga bisa melakukan ini di Uruks
level tinggi. Anda bisa meminta mereka menunggu hingga momen yang tepat
sebelum beraksi, atau memerintah mereka menyerang kelompok Uruks yang
lain. |
Brand, inilah kemampuan ekstra yang ditawarkan oleh Celebrimbor.
Alih-alih membuat musuh yang Anda temui berakhir menjadi mayat busuk
Mordor yang tak banyak berguna, Celebrimbor memungkinkan Anda untuk
membangun pasukan Orc dan Uruk Anda sendiri lewat kemampuan Brand ini.
Dapat dieksekusi sebagai bagian finisher setelah menggunakan serangkaian
combo atau sebagai bentuk serangan stealth, inti dari Brand adalah
mengkonversi Orc dan Uruk yang Anda temui menjadi Ally. Di level
prajurit rendahan, proses ini akan menjadi penyeimbang dari kuantitas
musuh yang terkadang memang terlihat berlebihan. Anda akan bisa
menikmati pertempuran yang jauh lebih mudah jika Anda mendapatkan
bantuan tenaga dari para Orc dan Uruks yang sudah Anda kuasai terlebih
dahulu.
|
My little army.. |
|
Ada kepuasan tersendiri melihat jajaran pasukan Sauron kini berada dalam genggaman Anda. |
|
Anda juga bisa meratakan semuanya jika niat. |
Tidak ada cara yang lebih efektif untuk menguasai sebuah heirarki,
selain menggerogotinya dan menghancurkannya dari dalam. Brand juga bisa
digunakan untuk pasukan Orc dan Uruks yang sudah memiliki pangkat tinggi
seperti Captain, Bodyguards, atau bahkan Warchief, misalnya. Anda bisa
melakukan penyusupan ini untuk mempermudah proses menghancurkan pasukan
level tinggi yang memang harus diakui, sulit untuk ditundukkan dengan
hanya sekedar mengandalkan kemampuan fisik Talion saja. Anda bisa
meminta para Captain dan Bodyguard yang sudah Anda kuasai untuk
mengkhianati para Warchief dari belakang, menyerangnya ketika berada di
dalam satu kawasan yang sama, dan membuat perang internal yang ada
berkobar semakin intensif. Tidak ada perasaan lebih puas dan nikmat
selain melihat jajaran 5 Warchief utama pasukan Sauron semuanya berada
di bawah pengaruh kekuasaan Anda.
Well, di luar melihat mereka semua terkapar tewas.
Atmosfer yang Luar Biasa
|
Shadow of Mordor menawarkan atmosfer permainan yang luar biasa, di luar kualitas visual yang tentu saja, memesona. |
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sempat
membaca impresi kami yang mengomentari kualitas visualisasi Shadow of
Mordor yang tidak begitu istimewa. Menjajalnya di PC yang lebih kuat
dengan DLC Ultra-HD Texture yang juga ikut disertakan, secara otomatis,
pernyataan tersebut tidak lagi terasa relevan. Shadow of Mordor tampil
luar biasa ketika berjalan di setting mentok kanan dengan tersematnya
patch yang membuat size ukuran gamenya membengkak ini. Tidak hanya
tesktur yang lebih baik, kualitas tata cahaya yang memesona juga pantas
diacungi jempol. Ketika Anda memiliki rig yang cukup kuat untuk
menjalankannya di resolusi 4K dengan setting mentok kanan? Dua kata:
HOLY HELL!
|
Mentok kanan 1080p tanpa Ultra HD Textures. |
|
Resolusi 4K – Mentok Kanan, dengan Ultra HD Textures. |
Namun bukan hanya karena kualitas visual saja, tetapi juga dari
desain dan kehadiran beragam cameo karakter ikonik Lords of the Rings
yang juga disematkan di dalamnya, memperkuat fakta bahwa Anda memang
tengah bertarung mati-matian di dalam genggaman kekuasan Gollum. Anda
akan bertemu dengan Gollum, melihat sosok Sauron yang masih “utuh”,
hingga memahami lebih jauh latar belakang sosok karakter lain seperti
penyihir super kuat – Saruman, misalnya. Semua elemen ini memperkuat
atmosfer Shadow of Mordor itu sendiri.
|
Kehadiran karakter-karakter ikonik juga kian menguatkan atmosfer setting yang ada. |
Satu yang tidak boleh ketinggalan, tentu saja –musik. Cukup untuk
membawa Anda merasa tengah terlibat dalam sebuah perjalanan epik.
Kesimpulan
|
Menyenangkan, adiktif, inovatif, dan seru, Anda akan jatuh hati sejak pandangan pertama. Dijamin! |
Sangat tidak berlebihan rasanya untuk menetapkan Shadow of Mordor,
tidak hanya sebagai game bertema Lord of the Rings terbaik yang pernah
meluncur ke pasaran, tetapi juga IP baru yang paling memenuhi harapan di
sepanjang tahun 2014 ini. Ketika Destiny dan Watch Dogs berujung pada
hasil yang mengecewakan, Shadow of Mordor menjadi sebuah jawaban
tantangan yang memuaskan. Dunia yang indah, atmosfer yang pas, mekanik
gameplay yang intuitif, dunia Lords of the Rings yang digambarkan dengan
sangat baik, sistem progress karakter yang kuat, gameplay adiktif, dan
Nemesis System yang inovatif menjadi nilai jual yang sulit untuk
ditolak. Membantai para Orc dan mengatur strategi untuk menundukkan yang
lebih kuat membuat Shadow of Mordor menghasilkan pengalaman bermain
yang menyenangkan dan kuat di saat yang sama.
Tentu saja, tidak sempurna. Ada beberapa hal yang pantas untuk
dicatat dari Shadow of Mordor ini, terutama karena hal-hal ini ternyata
mengurangi kenikmatan bermain yang ada. Selain Nemesis System yang
terkadang “membangkitkan” karakter Uruks dan Orc yang sudah nyata kita
bunuh di pertemuan sebelumnya, Anda juga terkadang akan berkutat dengan
sistem free run yang terasa agak canggung. Menekan satu tombol untuk
berlari dan memanjat cepat di saat yang sama, bukan hal yang aneh jika
pergerakan Anda justru membuat Talion tersangkut di satu sudut tempat,
dimana ia tiba tiba menolak untuk melompat atau memanjat. Misi-misi
utama yang tidak menarik juga menjadi catatan tersendiri. Hal yang
menurut kami paling mengganggu? Bahwa ada beberapa skill yang ternyata
harus dibuka mengikuti alur cerita, yang berarti menihilkan sedikit
elemen kebebasan di dalam gameplay.
Namun di luar semua masalah tersebut, Shadow of Mordor membuktikan
diri sebagai sebuah game open-world yang harus Anda jajal, terlepas
apakah Anda familiar dengan dunia Lords of the Rings atau tidak. Semua
kekuatan gameplay yang ia tawarkan akan cukup untuk membuat Anda sulit
untuk memalingkan perhatian, bahkan terjebak menyelesaikan segudang misi
kecil tanpa akhir selama berpuluh-puluh jam hingga mengabaikan sang
cerita utama. Menyenangkan, adiktif, inovatif, dan seru, Anda akan jatuh
hati sejak pandangan pertama. Dijamin!
Kelebihan
|
Nemesis System yang cukup untuk membuat Anda sibuk dan teradiksi. Misi utama? Apa itu… |
- Kualitas visual yang memesona (setelah Ultra HD Texture Pack)
- Mekanik battle ala Batman Arkham
- Nemesis System
- Konsekuensi kematian yang cukup fatal
- Progress karakter yang bermakna
- Side mission yang banyak
- Adiktif
- Voice acts yang pantas diacungi jempol
- Music yang kian membuat perjalanan Anda terasa epik
- Bebas menentukan solusi
- Animasi serangan yang brutal dan super keren
Kekurangan
|
Free run dan tersangkut tanpa alasan jelas ketika berada dalam situasi seperti ini? Arrrggghhh!!! |
- Misi utama yang tidak terlalu menarik
- Free Run yang terkadang masih tersangkut
- Beberapa skill harus dibuka mengikuti progress cerita
- Musuh yang terlihat sudah “tewas”, muncul kembali di pertemuan selanjutnya
Cocok untuk gamer: pencinta seri Lords of the Rings, pencinta genre action open-world
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan adaptasi cerita dari versi film-nya, tidak suka mekanik battle ala Batman Arkham
0 komentar :
Posting Komentar