Anda termasuk gamer yang sudah berusia di atas 18 tahun, yang
kebetulan suka dengan film-film seri yang lebih berfokus pada intrik
politik dengan ekstra konten dewasa di mana-mana? Jika Anda belum pernah
mencicipi Game of Thrones dari HBO, maka Anda baru saja kehilangan
salah satu film seri terbaik yang bisa Anda temukan saat ini. Baru
hendak memasuki season kelima yang akan dirilis tahun 2015 mendatang,
Game of Thrones menawarkan sensasi sebuah series yang seringkali tampil
mengejutkan lewat kekuatan cerita yang ia usung. Oleh karena itu, tidak
mengherankan, jika antisipasi terhadap interpretasi yang dilakukan oleh
developer kawakan terhadap adaptasi novel dari George R.R. Martin ini
begitu kuat. Kesempatan yang akhirnya tiba di depan mata.
Anda yang sudah cukup familiar dengan nama Telltale, tentu saja sudah
punya sedikit gambaran gameplay seperti apa yang akan Anda dapatkan di
sana. Anda selalu bisa melihat The Walking Dead, Wolf Among Us, dan
Tales from the Borderland yang belum lama ini kami review sebagai sebuah
point referensei. Sebagai sebuah film seri yang memang menjadikan
cerita sebagai kekuatan utama, seolah menjadi sesuatu yang sangat pas
bahwa Game of Thrones akan ditangani oleh developer yang juga menjual
kekuatan yang sama – Telltale. Kejutan seperti apapun yang ditawarkan
oleh Westeros kali ini tentu saja akan kian menarik, mengingat Anda kini
punya andil menentukan kemana arahnya ia akan bergerak. Setidaknya
untuk beberapa karakter utama.
Lantas, apa yang ditawarkan oleh Game of Thrones versi game dari
Telltale ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah proyek khusus
untuk para fans? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda?
Plot
|
Mengambil
arah yang berbeda di versi filmnya, game Game of Thrones dari Telltale
ini mengeksplorasi kisah keluarga yang berdiri di bawah bendera Stark –
Forrester. |
Anda yang mengikuti Game of Thrones mungkin akan familiar dengan
beberapa nama keluarga besar seperti Stark, Lannister, atau Frey yang
kesemuanya punya peran besar dalam pertempuran memperebutkan sang Iron
Throne. Namun alih-alih mengambil kesempatan untuk mengeksploitasi
sedikit latar belakang terkait nama-nama populer ini, Telltale membawa
Anda masuk ke kisah pilu sebuah keluarga yang bahkan belum pernah
disebut-sebut dalam versi filmnya. Sebuah faksi yang tinggal di belahan
utara – Forrester.
Forrester merupakan keluarga pendukung bendera Stark yang begitu
disegani di wilayah utara. Namun kisah pengkhianatan dan tragedi membuat
Stark luluh lantak, menyisakan para pengikut setianya terpecah belah.
Forrester sendiri merupakan salah satu sumber supply persenjataan
utamaStark. Menguasai resource penting – Ironwood dan keahlian untuk
mengolahnya menjadi beragam persenjatan, dari sekedar tameng hingga
kapal perang, Forrester memainkan peranan yang sangat penting. Namun
seperti faksi-faksi lainnya, ia juga bersinggungan dengan faksi
Whitehills yang sejak lama, hendak menguasai Ironwood untuk diri mereka
sendiri.
|
Anda
akan melihat konflik Westeros ini dari tiga kacamata keluarga
Forrester. Pertama adalah seorang Squire bernama Gared yang diasingkan
ke The Wall. |
|
Kedua dari Ethan Forrester – sang pemimpin faksi yang naik setelah sang ayah tewas. |
|
Yang ketiga dari Mira Forrester yang kini tinggal di King’s Landing. |
Forrester menjadi fokus di game Game of Thrones dari Telltale ini.
Anda akan memainkan peran sebagai tiga karakter berbeda dari keluarga
ini: Gared – sang Squire yang diusir ke Wall karena dianggap melakukan
kejahatan terhadap keluarga Bolton, Ethan – sang pria muda yang
“dipaksa” menjadi raja Forrester setelah tewasnya sang ayah, dan Mira
Forrester – sang anak perempuan tertua yang kini tinggal di King’s
Landing sebagai sebagai pembantu Margaery Tyrell.
|
Konflik seperti apa yang harus mereka hadapi? |
Konflik seperti apa yang harus mereka hadapi sebagai bagian dari
keluarga Forrester? Bagaimana nasib ketiganya akan berhubungan satu sama
lain? Anda bisa mendapatkan jawaban tersebut dengan memainkan Game of
Thrones ini.
Dengan Replayability Lebih Tinggi
|
Seperti
game Telltale pada umumnya, Game of Thrones ini juga mengusung genre
Interactive Story dengan begitu banyak pilihan dan konsekuensi yang
harus Anda hadapi, baik sekarang ataupun di episode-episode setelahnya. |
Sepertinya tidak ada hal mendetai lagi yang dibahas dari sebuah game
racikan Telltale. Formula yang mereka tawarkan di proyek sebelumnya
seperti The Walking Dead dan Tales from the Borderlands masih ditawarkan
di Game of Thrones ini. Tetap mempertahankan genre interactive story
yang membesarkan namanya, Anda masih akan berkutat dengan segudang
pilihan yang ada dengan konsekuensi spesifik. Tidak hanya akan
berpengaruh langsung pada permainan saat ini juga, pilihan tersebut juga
akan membentuk bagaimana sang cerita akan bergerak di chapter-chapter
selanjutnya mengingat posisinya sebagai sebuah game episodik.
|
Sesekali ada momen eksplorasi di ruang terbatas untuk mencari clue, informasi, atau memicu progress cerita. |
|
Tentu saja tetap dengan ekstra konten QTE untuk memvisualisasikan aksi yang ada. |
Formula yang sama. Mengikuti cerita, berhadapan dengan segudang
pilihan, dan kemudian melihat hasil seperti apa yang keluar dari
keputusan yang Anda ambil – Game of Thrones tetap mengakar pada sensasi
gameplay yang sama. Di beberapa titik, Anda akan diberi sedikit
kesempatan untuk bergerak bebas dan mengeksplorasi ruang yang terbatas,
dari sekedar untuk mencari informasi soal latar belakang cerita atau
setting, hingga clue untuk mendorong progress cerita. Momen QTE juga
tetap dipertahankan sebagai ujung tombak untuk memvisualisasikan beragam
momen aksi, dengan kombinasi yang tidak sulit untuk dieksekusi. Hampir
nihil resiko Anda akan gagal menempuh jalinan QTE ini.
Lantas apa yang membuat Game of Thrones berbeda? Dari semua game
Telltale yang diracik selama ini, Game of Thrones berhak menyandang
predikat sebagai proyek dengan pilihan yang paling banyak berpengaruh
pada arah cerita bergerak. Maksudnya? Tidak lagi sekedar menguji pilihan
moral Anda atau sekedar reaksi basa-basi, banyak pilihan di dalam game
ini yang berujung krusial dan sangat mempengaruhi cerita seperti apa
yang Anda dapatkan. Apalagi ketika Anda berperan sebagai Ethan yang
berperan sebagai pemimpin di Forrester. Anda akan dihadapkan pada banyak
kondisi yang membuat Anda harus memilih satu dari dua atau pilihan yang
ditawarkan, dengan outcome yang tidak hanya akan berpengaruh di episode
pertama – Iron from Ice ini, tetapi juga di episode-episode setelahnya.
|
Kini hadir dengan lebih banyak momen pilihan krusial yang berpengaruh besar pada cerita. |
|
Tentu saja meningkatkan level replayability yang ada. Membuat Anda cukup penasaran untuk melihat potensi outcome yang berbeda. |
Oleh karena itu, bercermin dari kondisi ini, Game of Thrones
menawarkan tingkat replayability lebih tinggi dibandingkan proyek game
Telltale sebelumnya. Ini bahkan menjadi game Telltale pertama yang
sangat menggoda kami untuk mengevaluasi kembali pilihan yang sudah kami
ambil dan memilih hal yang berbeda untuk menciptakan arah cerita yang
menurut pandangan kami, lebih baik. Godaan untuk memainkan game ini
untuk kedua kalinya begitu kuat. Namun untuk sementara ini, kami memilih
untuk bertahan dengan cerita yang sudah kami racik sendiri. Cerita
ketiga karakter utama ini akan hadir bergantian sesuai progress cerita
dengan transisi yang terasa cukup pas.
Secara garis besar, Game of Thrones tampil seperti layaknya game-game
dari Telltale selama ini. Berfokus pada cerita – pilihan – konsekuensi,
sedikit mode eksplorasi untuk clue dan item yang mungkin Anda gunakan
nanti, serta sedikit elemen QTE untuk memvisualisasikan elemen aksi.
Tidak ada inovasi yang berarti di sana. Yang berbeda hanya pada tingkat
replayability yang kini lebih tinggi karena banyaknnya momen keputusan
krusial yang akan menentukan arah cerita bergerak. Itu saja.
Hanya untuk Para Fans!
|
Game
ini dibuka dengan momen Red Wedding yang ikonik! Anda tidak tahu apa
itu Red Wedding? Maka bisa dipastikan, ini bukan game untuk Anda. |
Anda sudah membaca plot yang kami tuliskan di awal artikel ini?
Apakah kata Red Wedding punya efek apapun ke kepala atau hati Anda? Jika
jawaban dari kedua pertanyaan tersebut berujung pada kata “Tidak”, maka
Game of Thrones dari Telltale ini bukanlah game yang harus dan pantas
Anda jajal. Mengapa? Karena Telltale meracik game ini sedemikian rupa
hingga ia terkesan memang ditujukan hanya untuk pasar penonton film seri
Game of Thrones yang begitu masif di seluruh dunia. Jika Anda belum
pernah menikmati konten apapun terkait franchise ini sebelumnya, game
ini akan jadi mimpi buruk tersendiri.
Apa pasal? Karena Telltalte sendiri sama sekali tidak menyediakan
sedikit pun waktu untuk menjelaskan kepada Anda apa itu “Game of
Thrones” dan latar belakang seperti apa yang mendorong hal ini? Bahkan
untuk momen memorable seperti Red Wedding yang sudah diperlihatkan sejak
awal permainan, mereka tidak memberikan keterangan apapun mengapa ia
termasuk salah satu momen Game of Thrones paling ikonik dan bersejarah.
Tidak ada kejelasan siapa itu Stark, siapa itu Bolton, apa itu The Wall,
siapa pula Tyrion Lannister, dan sebagainya. Anda yang belum pernah
menonton Game of Thrones sebelumnya seperti dilempar di sebuah ruangan
super gelap tanpa diberikan sedikit pun cahaya untuk membantu Anda
memahami apa yang sebenarnya tengah Anda hadapi.
|
Karena
Telltale sendiri tidak cukup “baik” untuk memberikan sedikit kepada
Anda latar belakang cerita yang ada. Game ini dibangun dengan asumsi
bahwa Anda sudah mengenal setiap setting, karakter, dan peran signifikan
mereka dalam semesta Game of Thrones itu sendiri. |
|
Sementara
bagi para penggemarnya, game ini akan memenuhi hasrat Anda untuk
akhirnya benar-benar merasa terlibat dalam intrik mematikan yang satu
ini. |
Sementara untuk para fans, game Game of Thrones dari Telltale ini
mengusung daya tariknya tersendiri. Tidak hanya lewat kesempatan untuk
akhirnya benar-benar terlibat dalam serangkaian intrik politik dan
konflik yang selama ini hanya bisa Anda tonton secara interaktif, tetapi
juga berangkat dari fakta bahwa Telltale bertahan dengan banyak konten
originalnya. Anda akan bertemu dengan sosok seperti Cersei, Tyrion,
Snow, hingga Margaery Tyrell dengan wujud fisik serupa dengan versi
film-nya dan ekstra interaksi cukup banyak dengan karakter-karakter
ikonik ini. Berita baiknya? Voice act yang ditawarkan juga hidup,
lengkap dengan aksen khas masing-masing keluarga juga. Bagi para fans,
Game of Thrones dari Telltale ini adalah game Game of Thrones yang
selama ini Anda nantikan.
Kesimpulan
Game of Thrones tampil dengan daya tarik dan kekuatan utama game-game
racikan Telltale selama ini, tanpa ada inovasi yang signifikan. Ia
tetap sebuah game interactive story yang memaksa Anda untuk memilih dan
berhadapan dengan konsekuensi yang ada, baik sekarang ataupun yang
mungkin baru akan muncul di episode-episode sebelumnya. Acungan jempol
tentu pantas diarahkan pada konsistensi Telltale untuk menawarkan konten
yang mengakar pada seri filmnya dengan begitu baik, dari visualisasi
karakter, voice acts, konflik, bahkan theme song ikoniknya sendiri.
Dengan beberapa momen pilihan yang kian krusial, Game of Thrones –
Episode 1: Iron From Ice ini memiliki tingkat replayability yang lebih
tinggi dibandingkan proyek Telltale sebelumnya. Tetap sebuah game dengan
kekuatan cerita yang kuat, bahkan untuk sebuah franchise film seri yang
sudah terkenal akan hal tersebut.
Walaupun demikian, ada beberapa kekurangan yang pantas untuk
diperhatikan. Pertama, masih terkait animasi yang masih terkadang
terlihat patah dengan transisi yang tidak terlalu mulus. Kedua, Telltale
seperti menahan diri untuk menyuntikkan konten dewasa yang membantu
mendefinisikan Game of Thrones versi series ke dalam versi game ini.
Anda tidak akan berhadapan dengan adegan seksual eksplisit atau bahkan
ketelanjangan, yang tampaknya sudah jadi “santapan” mengenyangkan di
versi film serinya. Memang harus disesuaikan dengan konteks cerita,
namun ada kesan bahwa Telltale ini bermain sangat aman dengan
adaptasinya yang satu ini.
Jadi, pantaskah Game of Thrones dimiliki? Iya, jika Anda termasuk
penggemar novel atau film serinya. Kesempatan untuk mendalami keluarga
Forrester sebagai salah satu pondasi kekuatan Stark menjadi sesuatu yang
menarik, apalagi ia dilihat dari begitu banyak kacamata karakter dengan
kepribadian, setting, dan misi yang berbeda. Sementara untuk Anda yang
tidak pernah membaca novel atau menonton film serinya? Tidak ada alasan
bagi Anda untuk menyentuh game ini sama sekali. Telltale tidak
menawarkan banyak latar belakang cerita bagi Anda untuk mengerti dan
memahami scene ikonik dan betapa signifikannya mereka.
The North Remembers!
Kelebihan
|
Konsistensi
Telltale untuk bertahan dengan sumber materi Game of Thrones sendiri
pantas diacungi jempol. Karakter, dunia, voice acts, plot, semuanya
dipresentasikan dengan sangat baik. |
- Kisah Forrester yang menarik
- Kini penuh dengan pilihan yang lebih krusial
- Hadirnya beberapa karakter ikonik dari seri filmnya
- Voice acts yang tetap mantap
- Kejutan ending khas Game of Thrones
Kekurangan
|
Tanpa nude atau sex scene sama sekali? OH C’MON! |
- Animasi gerak yang terkadang masih terlihat canggung
- No nude or sex scene? C’MON!
Cocok untuk: gamer yang sudah membaca atau menonton Game of Thrones
Tidak cocok untuk: gamer yang tidak tahu apa itu Lannister, Red Wedding, atau “The North Remembers”
0 komentar :
Posting Komentar