»
[review] Dragon Age - Inquisition
By Pladidus Santoso
November 24, 2014 ·
Hampir semua gamer penggemar RPG Barat yang sempat mencicipi Dragon
Age Origins di masa lalu tentu sangat memahami pesona franchise racikan
Bioware yang satu ini. Kesempatan untuk menikmati sebuah petualangan
keren di dunia fantasi penuh dengan iblis dan naga yang harus
dimusnahkan, Dragon Age juga mengusung kekuatan Bioware di dalamnya –
sebuah skenario penuh pilihan dan rangkaian konsekuensi yang harus
dihadapi. Sayangnya, pesona tersebut sempat terenggut di seri kedua yang
akhirnya berbuntut pada banyak kritik pedas. Bioware berjanji akan
“memperbaiki” nama besar franchise tersebut di seri terbaru – Dragon
Age: Inquisition yang akhirnya meluncur ke pasaran.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah
punya sedikit gambaran akan pesona seperti apa yang ditawarkan oleh game
yang satu ini. Dengan kekuatan Frostbite Engine 3.0, ia memang tampil
sebagai seri dengan kualitas visualisasi yang mumpuni, apalagi dengan
rangkaian desain karakter dan dunia dari Bioware yang memesona. Kembali
ke akar Origins dengan menyuntikkan mode tactical di dalamnya,
Inquisitions ternyata menawarkan lebih dari sebuah game action RPG yang
selama ini Anda kenal. Ia tampil sebagai proyek generasi terbaru yang
tidak hanya tampil lebih memesona secara kosmetik, tetapi juga
menawarkan fitur baru yang kian memperkaya pengalaman yang ada.
Lantas, apa yang ditawarkan oleh Dragon Age: Inquisitions ini?
Mengapa kami menyebutnya sebagai pengalaman RPG super epik? Review ini
akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
|
Thedas
tampaknya tidak pernah punya kesempatan untuk bernapas lega. Cobaan
demi cobaan terus menghantui dunia yang seharusnya indah. Dan kali ini
melibatkan Evelyn – karakter utama kami di Dragon Age: Inquisition. |
Thedas adalah gudang ancaman, dua seri Dragon Age sebelumnya
tampaknya sudah cukup untuk membuktikan hal tersebut. Terjangan para
Darkspawn, perang antar faksi dan ras, konflik politik di
kerajaan-kerajaan besar, hingga akhir dunia yang seolah sudah berada di
ujung mata menghiasi dunia fantasi yang satu ini. Namun dari kegelapan
inilah, muncul kisah-kisah kepahlawanan yang luar biasa. Sebuah takdir
yang tampaknya menunggu Evelyn – karakter utama yang kami gunakan di
Dragon Age: Inquisition.
|
Langit Thedas yang robek dengan pilar hijau raksasa ini menjadi sumber ancaman baru. |
|
Tidak
ada yang tahu siapa sebenarnya Evelyn. Namun kekuatan hijau yang kini
mengalir di tangannya – Anchor ternyata punya kemampuan untuk
mengendalikan portal dunia Iblis dan Thedas. Ia menjadi ujung harapan
Thedas untuk bangkit kembali. |
Tidak ada yang bisa memberikan penjelasan yang pasti apa yang membuat
langit Thedas robek dan melahirkan sebuah pilar energi hijau yang jatuh
ke bumi. Kejadian yang sama tidak hanya menewaskan petinggi Chantry
yang sangat dihormati – The Divine, tetapi juga melahirkan Evelyn – yang
secara misterius berhasil selamat dari tragedi yang satu ini. Tidak
hanya selamat, ia juga mengemban sebuah kekuatan misterius bernama
“Anchor” yang membuat tangannya berkilau hijau, sesuatu yang tidak
pernah ditemukan di Thedas sebelumnya. Di bawah investigasi tangan kanan
The Divine – Cassandra dan Leliana, fungsi Anchor ini ternyata tumbuh
menjadi sesuatu yang krusial. Evelyn memiliki kemampuan untuk
mengendalikan Rift – gerbang hijau yang tampaknya menghubungkan dunia
Iblis dan Thedas itu sendiri. Gerbang sama yang juga merobek langit
dunia yang seharusnya indah ini.
|
Di
tengah kosongnya kepemimpinan, Thedas butuh kekuatan baru untuk
memimpin dan mengembalikan stabilitas. Atas alasan inilah The
Inquisition dibangun. |
|
Menggali
lebih banyak dukungan politik, menghimpun kekuatan bersenjata, The
Inquisition punya tugas berat dengan satu tujuan utama – menutup portal
raksasa tesebut. |
Dengan kemampuan Evelyn, Thedas punya kesempatan untuk bangkit. Di
tengah kosongnya kepemimpinan Chantry, Cassandra dan Leliana memutuskan
untuk “menghidupkan” kembali sebuah unit khusus – The Inquisition
sebagai respon tanggap darurat untuk menyelamatkan Thedas – tentu saja
dengan misi utama untuk menutup portal raksasa yang menjulang ke angkasa
tersebut. Merekrut lebih banyak tenaga dan terlibat dalam misi-misi
penting di dua region besar Thedas – Orlais dan Ferelden untuk
mengumpulkan dukungan, The Inquisition yang berbasis di Haven akhirnya
mengumpulkan kekuatan yang cukup untuk menutup portal raksasa tersebut.
Evelyn melakukan tugas tersebut dengan sempurna. Namun kembalinya langit
Thedas tidak serta merta menjadi akhir perjalanan, bahwa dunia ini akan
damai. Pilar hijau ini hanyalah awal dari lebih banyak tragedi.
|
Namun
pilar hijau ini ternyata hanyalah awal dari tragedi yang lebih
memilukan. Masa damai Thedas menemukan ancaman baru dari sebuah makhluk
misterius bernama – Corypheus dengan naga hitamnya yang menyeramkan. |
|
Ia
bahkan berhasil menghancurkan markas pertama The Inquisition dan
menewaskan banyak anggotanya. Evelyn membawa rombongannya ke tempat baru
– Skyhold. |
Di tengah usaha menikmati kedamaian ini, sebuah serangan mendadak
justru meluluhlantakkan The Inquisition. Haven hancur berantakan di
tengah terjangan para pasukan Tevinter yang begitu masif. Dengan basis
pertahanan yang begitu buruk dan jumlah orang yang minim, Evelyn tidak
bisa bertahan lama. Di tengah kekacauan ini pulalah, ia bertemu dengan
sang otak di belakang semua konflik yang ada – sebuah makhluk bernama –
Corypheus yang juga menunggangi seekor naga besar yang dipercaya
merupakan Archdemon – sumber dari kekuatan menakutkan – Blight. Kekuatan
Corypheus akhirnya berhasil menundukkan The Inquisition, membunuh
banyak orang, dan hampir membuat Evelyn sendiri meregang nyawa. Tetapi
ujung tombak harapan Thedas tersebut tidak menyerah.
Dibantu oleh sang anggota Inquisition lain dari ras Elf – Solas, The
Inquisition akhirnya bertahan hidup dan menemukan “rumah” baru –
Skyhold. Dari sekedar menghancurkan pilar hijau, mereka kini memiliki
satu misi penting – menemukan cara dan kekuatan yang cukup untuk
menundukkan Corypheus yang penuh dengan tipu muslihat. Sebagai sebuah
cerita berkelanjutan, Anda tentu saja akan bertemu dengan banyak
karakter ikonik Dragon Age di masa lalu yang kini tampil dengan visual
dan kepribadian yang lebih dewasa.
|
Anda akan bertemu dengan beberapa karakter ikonik seri ini di masa lalu. Morrigan, still hot as ever.. |
|
Lantas,
apa yang sebenarnya menjadi motif Corypheus? Darimana kekuatan Anchor
dari Evelyn ini berasal? Mampukah Inquisition menjalankan tugas
beratnya? Semua pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan game
yang satu ini. |
Lantas, apa sebenarnya rencana Corypheus? Siapa pula Evelyn dan
mengapa ia bisa selamat dari ledakan Rift di awal? Apakah The
Inquisition akan mampu bertahan? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa
Anda dapatkan dengan memainkan Dragon Age: Inquisition ini.
Lebih Baik dari Dragon Age: Origins
|
Memenuhi
janji mereka di awal, Bioware menawarkan sesuatu yang lebih baik
daripada Dragon Age Origins di Inquisition ini. Termasuk membuktikan apa
maksud mereka mengambil “inspirasi” dari desain game RPG barat populer
lain seperti Skyrim. |
Anda yang sempat mengikuti perkembangan berita industri game tentu
saja sempat mendengar komentar Bioware yang secara terbuka menyebut
Skyrim sebagai standar game RPG Barat saat ini. Dengan kemampuan game
Bethesda tersebut untuk membuat banyak gamer menjajal genre ini untuk
pertama kalinya, menjadi pilihan rasional bagi Bioware untuk
menyuntikkan pesona yang tidak banyak berbeda di Dragon Age: Inquisition
ini. Sesuatu yang berhasil mereka eksekusi dengan sangat manis. Dragon
Age: Inquisition akan menjadi game RPG yang sangat menyita waktu Anda,
sembari memastikan bahwa setiap detik menjajalnya, berakhir menjadi
sebuah pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Sebuah pengalaman
yang akhirnya membuat seri ini tampil lebih baik dari Dragon Age Origins
yang begitu dipuja-puja.
|
Seperti
seri Dragon Age sebelumnya, Anda akan diminta untuk menciptakan
karakter Anda sendiri dan kelas yang ia usung. Kelas akan menentukan
gaya bermain Anda. |
|
Anda
bisa nyaman memilih tanpa perlu takut bahwa kelas yang Anda pilih akan
membuat permainan berjalan timpang. Mengapa? Karena Inquisition juga
menyuntikkan serangkaian karakter pendukung dari beragam kelas untuk
menutupi celah kelemahan Anda. Takut mudah mati menggunakan Mage? Tenang
saja, ada karakter pendukung berkelas Warrior untuk jadi ujung tombak
pertahanan Anda. |
|
Dengan
variasi karakter yang bisa Anda bongkar pasang ini, Anda juga bisa
menentukan kombinasi karakter yang menurut Anda – paling nyaman dan
efektif untuk digunakan. |
Lebih mengakar pada cita rasa Origins, Dragon Age: Inquisition tentu
saja memberikan kebebasan bagi Anda untuk memilih ras dan kelas yang
akan digunakan oleh karakter utama yang sudah Anda racik sendiri. Setiap
ras akan memiliki buff permanen tertentu yang akan lebih cocok
dimaksimalkan untuk kelas tertentu. Anda yang sudah cukup familiar
dengan konsep RPG tentu saja sudah sangat mengerti fungsi dan peran
setiap kelas yang ada. Anda bisa bermain sebagai Rogue dengan dual-blade
(seperti yang kami lakukan), Warrior yang berada di garis depan dengan
ciri tanky yang menjadi fitur dominan, atau Mage yang berfungsi tak
ubahnya artileri mematkan dari garis belakang. Kelas akan menentukan
skill seperti apa yang bisa Anda ambil, kontribusi di dalam pertempuran,
dan tentu saja – gaya bermain untuk memaksimalkan potensi yang ada.
Namun tentu saja, sang Inquisitor (karakter utama Anda) akan ditemani
oleh karakter-karakter pendukung lain, yang untungnya juga hadir dari
beragam ras dan kelas. Dengan beragam kombinasi yang bisa Anda dapatkan,
kelas The Inquisitor akan lebih diarahkan untuk mendukung gaya bermain
RPG utama Anda, tidak lebih.
|
Mekanik
dasar pertarungan sendiri tidak banyak berbeda dari seri-seri
sebelumnya. Anda masih berhadapan dengan game action RPG yang berfokus
pada skill dan penempatan posisi karakter. |
|
Ada satu skill spesial yang menggunakan resource baru bernama – Focus untuk menghasilkan damage instan dalam AOE luas. |
|
Butuh serangan yang lebih terkoordinasi dan ekstra strategi, Bioware mengembalikan Tactical Mode ke Dragon Age: Inquisition. |
Mekanik dasar gameplay yang ditawarkan tidak banyak berbeda dari
seri-seri Dragon Age sebelumnya. Anda masih berhadapan dengan sebuah
game action RPG yang lebih berfokus pada efektivitas Anda untuk
mengakses setiap shortcut skill yang ada, dan tentu saja penempatan
posisi karakter yang memainkan peranan yang sangat penting. Penempatan
posisi karakter tidak hanya akan membuat beberapa skill menghasilkan
damage lebih efektif tetapi juga menghindarkan Anda dari beragam
serangan musuh, apalagi dengan tombol lompat yang bisa Anda akses secara
real-time. Bergerak aktif sembari meluncurkan serangan sebaik mungkin
akan jadi kunci untuk memenangkan setiap pertempuran yang ada. Anda
tentu saja hanya akan bisa mengendalikan satu karakter saja, namun bebas
untuk berganti-ganti dengan karakter pendukung lain kapapun Anda
inginkan. Karakter yang tidak Anda kontrol akan dikendalikan oleh AI.
Tidak hanya serangan biasa dan skill, setiap karakter ini juga akan
didukung dengan sebuah serangan spesial yang akan menghabiskan resource
baru – Focus. Serangan spesial ini tentu saja ditujukan untuk
menghasilkan damage besar dan signifikna dalam AOE besar.
Namun tenang saja, untuk Anda yang khawatir bahwa AI yang diusung
tidak akan cukup adaptif untuk berhadapan dengan ragam situasi
pertempuran yang ada, Dragon Age: Inquisition membawa kembali mekanisme
favorit dari seri Origins – Tactical Mode. Begitu mengakses mode ini,
Anda akan masuk layaknya sebuah game RPG strategy yang memungkinkan Anda
untuk memberikan komando bagi setiap karakter yang Anda bawa untuk
melakukan hal apapun yang Anda inginkan – dari sekedar bergerak,
mengakses skill tertentu, hingga berdiam di tempat dan tidak lagi
bergerak secara acak. Anda bisa langsung keluar dari menu dan melihat
efek perintah Anda dieksekusi dengan kecepatan gameplay biasa, atau
tetap berada di menu dan mulai menggerakkan waktu dan melihat semua aksi
ini diakses dengan kecepatan lambat. Tactical Mode menjadi ujung tombak
jika Anda kesulitan menundukkan pertempuran tertentu yang butuh ekstra
strategi untuk diselesaikan.
|
Ekosistem
di Dragon Age didesain untuk membunuh Anda. Mode tactical ini akan
sangat membantu jika Anda berhadapan dengan beragam skenario mematikan,
misalnya bertarung dengan dua raksasa ini. |
|
Musuh
yang hadir dalam jumlah masif, mode ini juga akan membantu Anda
menentukan fokus serangan pada ancaman yang Anda anggap – paling
berbahaya. |
Mengapa? Karena Anda akan banyak berhadapan dengan beragam skenario
pertempuran yang ada. Bioware tampaknya tidak main-main ketika mereka
menyatakan hendak belajar banyak dari Skyrim sekaligus memperkuat
sensasi yang dicintai dari Origins. Inquisition membuktikan hal tersebut
dengan sangat baik. Anda akan berhadapan dengan dunia super luas,
dengan beragam terrain yang menjadi dasarnya, hingga jumlah side-quest
yang cukup untuk membuat Anda melupakan waktu. Menariknya lagi? Setiap
terrain ini akan hadir dengan ekosistem dengan yang unik. Tempat seperti
Emerald Graves, misalnya, penuh dengan para raksasa yang walaupun
bergerak lambat, namun tanky dan memiliki damage super besar. Sementara
di Hissing Waste, para Red Templar yang bertransformasi akibat Red
Lirium lah yang akan menjadi tantangan terbesar Anda, dengan beragam
kelas yang mereka usung. Ada banyak pertarungan kolosal yang akan sangat
efektif untuk dieksekusi dengan Tactical Mode ini.
|
Percakapan dengan variasi pilihan dan konsekuensi beragam masih menjadi kekuatan Dragon Age: Inquisition. |
|
Tentu saja, Anda bisa menciptakan hubungan lebih romantis dengan “teman seperjuangan” Anda. |
Kekuatan Bioware, seperti biasanya, tentu saja terletak pada
kemampuan narasi yang membungkus kekuatan cerita yang ia tawarkan dengan
manis. Diperkuat dengan voice act yang mumpuni serta beragam aksen yang
membuat Thedas terlihat lebih kaya, Anda masih akan berhadapan dengan
serangkaian percakapan yang menuntut Anda untuk memilih satu dari
beragam opsi yang ada. Sebagian besar opsi ini akan berujung pada
konsekuensi tersendiri yang akan mempengaruhi arah jalannya cerita. Dan
tentu saja, dari semua karakter pendukung yang ia tawarkan, Anda masih
bisa menjalin hubungan yang dekat dengan mereka, bahkan menciptakan
Romance sendiri. Tidak ada yang lebih menarik selain membangun hubungan
cinta dengan karakter-karakter yang secara penampilan ini (terutama
Josephine dan Leliana) begitu menggoda ini. Ekstra misi yang pantas
untuk dijajal.
Namun di tengah kekuatannya menggarap mekanik gameplay yang begitu
nyaman dinikmati dalam dunia super luas dengan segudang ekstra side
quest yang bisa ditempuh, daya tarik Dragon Age: Inquisition justru
terletak pada seberapa acaknya beberapa momen yang ada. Anda bisa
merasakan bahwa dunia yang tengah Anda hadapi ini bergerak dinamis,
tidak hanya sebagai konsekuensi dari aksi Anda sebagai seorang
Inquisitor, tetapi juga karena faktor eksternal. Tidak hanya dari
sekedar fakta bahwa Anda akan menemukan para predator yang tengah
berburu sang mangsa di tengah perjalanan, misalnya, tetapi juga beragam
percakapan yang terkadang muncul dari hal yang tidak pernah Anda
prediksi sebelumnya. Misalnya, ketika berbicara dengan Josephine di
tengah usaha menuju War Room, sekedar acak. Josephine tiba-tiba
melaporkan soal kejadian diplomasi yang meminta Anda untuk menaruh
perhatian lebih dan memilih respon tertentu. Kami sendiri tidak tahun
apa yang memicu hal seperti ini terjadi, namun sangat memberikan kesan
yang kuat bahwa Thedas adalah sebuah dunia yang hidup dan tumbuh, sebuah
dunia yang dinamis. Kami jatuh cinta karena hal tersebut.
|
Segudang side-quest yang akan terus membuat Anda sibuk. Ini hanya secuil dari apa yang bisa Anda dapatkan. |
|
Ada
kesenangan lain dari mengumpulkan material dan meracik senjata atau
armor Anda sendiri. Sesuatu yang esensial mengingat ia mampu menawarkan
status dan efek jauh lebih baik dari equipment yang Anda beli atau
temukan. |
Jika dunia luas dan segudang side-quest tidak cukup untuk menarik
perhatian Anda, Dragon Age: Inquisition juga menyuntikkan mekanik lain
yang tidak kalah kerennya. Setiap dunia yang menawarkan tantangan
terrain untuk dieksplorasi ini, beragam gua dan dungeon yang mungkin
tidak pernah Anda perkirakan sebelumnya. Walaupun tidak mengusung
mekanik seperti Skyrim yang membuat setiap dungeon ini berakhir acak,
namun selalu menarik untuk melihat apa yang bisa Anda temukan di
Inquisition ini. Selain side quest yang meminta Anda mencari item hingga
menutup puluhan Rift yang tersebar di Thedas, Anda juga bisa berburu
beragam material langka – baju dan batu – untuk proses crafting senjata
dan armor karakter-karakter kunci Anda. Ia menjadi sangat esensial
mengingat bahwa sebagian besar armor dan senjata terkuat Anda didapatkan
dari proses ini. Ia jadi ekstra kegiatan yang tidak bisa Anda
kesampingkan begitu saja.
Berperan sebagai Sang Inquisitor
|
Bagian
terbaiknya? “The Inquisitor” bukanlah sekedar gelar kosmetik yang
disematkan ke karakter utama. Bioware berhasil menyuntikkan mekanisme
gameplay yang memang memperkuat peran tersebut. |
Anda adalah Yang Terpilih, Sang Herald of Andraste – seorang manusia
yang dipercaya oleh keseluruhan Thedas sebagai pilihan para dewa, untuk
menyelamatkan dunia ini dari beragam cobaan yang semuanya berujung pada
satu hal yang sama – lebih banyak kematian dan kehancuran. Namun di atas
itu semua, Anda adalah seorang Inquisitor – sang pemimpin The
Inquisition – yang berperan sebagai roda penggerak institusi tanpa
negara, faksi, dan ras yang berjuang untuk mengembalikan stabilitas
tanpa pamrih apapun. Untungnya, Bioware memastikan bahwa “julukan” ini
bukanlah sekedar panggilan untuk membuat sosok karakter Anda terlihat
keren atau perjalanan Anda sekedar terasa penting. Mereka berhasil
mengintegrasikannya ke dalam gameplay dengan eksekusi yang luar biasa.
|
Lewat
war Room, Anda bisa mendelegasikan tugas untuk menstabilkan Thedas ke
tiga orang kepercayaan Anda – Cullen, Josephine, dan Leliana. |
|
Misi-misi
yang terpapar dalam peta Orlais dan Ferelden ini akan butuh waktu
tersendiri untuk diselesaikan. Namun hadir dengan reward yang pantas. |
|
Kuda?
Terlalu mainstream! The Inquisitor harus naik ras naga, setidaknya.
Mount yang satu ini juga bisa Anda dapatkan dari misi War Room. |
Sebagai Sang Inquisitor, Anda akan menjalankan peran sebagai seorang
pemimpin organisasi terkuat di Thedas yang memiliki pengaruh dan
kekuatan yang sangat besar. Kita tidak sekedar membicarakan usaha untuk
menciptakan party, berkeliling, dan membunuh para monster, tetapi juga
peran politik Anda sebagai orang yang paling dihomati dan disegani di
Thedas saat ini. Menjadikan Skyhold sebagai rumah Anda – tanggung jawab
utama Anda tentu saja memastikan bahwa lebih banyak dukungan mengalir
kepada Anda. Lewat sebuah fitur – War Room, Anda bisa mendelegasikan
tugas tersebut dalam bentuk sebuah mini game yang terpampang di peta. Di
atas peta Orlais dan Ferelden, berjejer tugas yang bisa ditempuh dengan
ekstra reward yang tentu saja bisa Anda dapatkan. Anda bisa
mendelegasikan Josephine, Leliana, dan Cullen untuk menyelesaikan setiap
misi ini dengan tiga proses dan outcome yang berbeda. Setiap misi akan
membutuhkan waktu tertentu untuk diselesaikan dan berakhir pada reward
yang memang pantas. Di atas peta ini jugalah, Anda bisa membuka peta dan
misi-misi baru.
|
Ada dua jenis “mata uang” di Inquisition ini – Influence dan Power yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. |
Ada dua “mata uang” berbeda yang akan mempengaruhi aksi Anda sebagai
seorang Inquisitor – Influence dan Power. Influence merepresentasikan
seberapa besar pengaruh Anda pada kehidupan masyarakat di Thedas dan
divisualisasikan dalam bentuk sebuah bar hijau yang menyerupai
experience points. Dikumpulkan dari beragam misi dimana Anda terlibat
langsung atau sekedar delegasi tugas dari War Room, Influence akan naik
level begitu mencapai akumulasi angka tertentu. Kenaikan level akan
menghadiahi Anda sebuah Perk Points – yang bisa didistribusikan untuk
mengakses Perk yang berpengaruh pada mekanik tertentu – dengan empat
kategori dan empat efek yang berbeda. Anda bisa menambah jumlah batas
inventory, membuat Rogue akan bisa membuka akses kunci yang lebih
kompleks, atau sekedar membuka akses item lebih langka. Semuanya
tergantung pada cara Anda mendistribusikan Influence Points. Selain
Influence, Anda juga akan berhadapan dengan “mata uang” lain bernama
Power. Power digunakan untuk membuka misi-misi khusus yang menuntut mata
uang ini, atau sekedar memperluas akses area yang sudah Anda eksplorasi
sebelumnya.
|
Anda juga akan menjadi hakim untuk menentukan hukuman bagi para “penjahat perang” selama aksi Anda menyelamatkan Thedas. |
|
Anda juga bisa memodifikasi tampilan Skyhold – markas utama Inquisition. |
Tidak hanya sekedar memperluas, memodifikasi, atau membantu
meramainkan Skyhold, Inquisitor juga dipercaya sebagai mata pedang
keadilan di tengah Thedas yang kacau. Berperan sebagai seorang hakim
yang keputusannya tidak bisa dianulir, Anda juga akan dihadapkan pada
sebuah skenario peradilan yang akan mempertemukan Anda dengan
karakter-karakter dengan kesalahan fatal di singgasana Anda. Di sini,
Anda akan menentukan nasib mereka lewat serangkaian pilihan yang ada.
Tergantung pada “kebijaksanaan” Anda, Anda bisa mengasingkan, memenjara
mereka tanpa batas waktu, membebaskan, hingga memenggal setiap dari
mereka sebagai bahan pelajaran bagi yang lain. Anda sebagai Inquisitor
yang akan menentukan hal ini. Semua pilihan ini tentu saja akan berakhir
menjadi konsekuensi unik yang harus Anda hadapi.
Tentu saja, Anda juga punya tugas untuk merekrut lebih banyak
karakter untuk membuat Inquisitor kian tumbuh sebagai kekuatan yang
harus ditakuti oleh Corypheus. Beragam karakter dan aliansi bisa Anda
racik di penghuni Thedas. Semuanya tentu saja bisa dicapai oleh aksi dan
respon yang tepat.
Pertempuran Naga yang Epik!
|
Berburu dan bertarung dengan kesepuluh Naga yang ada membuat pengalaman Dragon Age: Inquisition ini tampil kian epik! |
Berapa banyak dari Anda sempat memainkan Dragon Age: Origins? Jika
Anda termasuk salah satu yang cukup “menggilai” seri yang satu ini, maka
Anda pasti masih ingat betapa memorablenya sensasi ketika Anda
menemukan bahwa sang nenek “tua” yang tinggal di Korcari Wilds mampu
bertransformasi menjadi seekor naga yang menakutkan. Pertempuran melawan
Flemeth di Origins adalah salah satu momen paling epik di sepanjang
sejarah hidupnya franchise yang satu ini. Sekarang bayangkan sensasi
tersebut, Anda kali lipat 10 kali lebih banyak, maka Anda akan mengerti
alasan mengapa Dragon Age: Inquisition begitu memenuhi banyak mimpi
penggemar RPG.
|
Anda tentu saja butuh ekstra kerja keras untuk melacak dan menemukan naga-naga ini. |
|
Sebagai
binatang, sifat dasar mereka tidak banyak berbeda satu sama lain. Namun
para naga ini punya tiga variasi elemen yang berbeda, yang juga
menentukan kekuatan dan kelemahan mereka. |
Seperti yang bisa diprediksi, tidak hanya berhadapan dengan para Red
Templar, Darkspawn, atau Demon, Anda juga akan bersinggungan dengan
naga-naga yang masih hidup dan menguasai beberapa wilayah di Thedas.
Tidak diposisikan sebagai bagian dari cerita dan bisa dikategorikan
sebagai misi sampingan, Anda punya kebebasan untuk mencari lokasi dan
berburu tidak lebih dari 10 High Dragon ini. Terbagi menjadi tiga varian
berbeda – bernafaskan api, es, dan tentu saja – listrik, setiap naga
ini hadir dengan kekuatan dan kelemahan mereka sendiri –sendiri,
walaupun secara garis besar sebagai seekor binatang, mereka
mempertontonkan ciri khas sifat yang sama untuk menghabisi Anda secepat
mungkin. Menyemburkan nafas andalan mereka, melemparkan proyektil dengan
AOE dan damage mematikan, mengepakkan sayap dan memerangkap Anda dalam
jarak dekat, semua hal inilah yang harus Anda hadapi. Satu yang pantas
diacungi jempol, Bioware berhasil membuat setiap pertarungan melawan
para naga ini terasa epik.
|
Satu yang pasti, mereka tidak mudah ditundukkan. |
|
Namun
semua kerja keras Anda akan terbayarkan manis. Tidak hanya material
untuk crafting yang superior, setiap naga ini juga menawarkan equipment
dengan tingkat kelangkaan yang menggoda. |
Pernahkah Anda membaca legenda tentang seekor naga di beragam buku
fiksi yang ada? Bagaimana kulit mereka begitu keras dan sulit ditembus
dengan senjata dan spell apapun? Bagaimana cakar mereka siap untuk
mencabik armor terkeras Anda sekalipun? Semua hal tersebut diproyeksikan
dengan sangat baik oleh Dragon Age: Inquisition ini. Bertempur dengan
naga-naga ini bukanlah hal yang mudah, sesuatu yang butuh ekstra
kesabaran untuk ditundukkan. Setiap naga ini akan memiliki 5 area yang
bisa ditundukkan terlebih dahulu – keempat kakinya dan kepala, tentu
saja. Mencederai kaki berarti menihilkan kesempatan mereka untuk terbang
dan mengakses serangan yang menjengkelkan dari angkasa, yang tentu
saja, tidak bisa Anda hentikan. Namun setiap proses ini berujung pada
reward yang sangat manis. Setiap naga ini memuat tidak hanya
material-material terbaik untuk Anda proses dalam crafting, tetapi juga
senjata dan armor langka dengan efek tersendiri yang sulit untuk
ditolak.
|
Holy… |
Mendengar raungan para naga, melihat kepakan sayap mereka yang penuh
rasa frustrasi, dan melihat bayangan mereka sekedar menghalangi sinar
matahari yang membelakangi Anda? Semua sensasi epik tersebut akan Anda
dapatkan di Dragon Age: Inquisition ini! Dan misi “pribadi” Anda untuk
berburu setiap dari mereka akan terbayarkan manis.
Mode Multiplayer Kooperatif Terpisah
|
Dragon Age: Inqusition juga menyuntikkan mode multiplayer kooperatif. |
Multiplayer tampaknya mulai bergeser menjadi sebuah mode yang harus
dimiliki oleh setiap game terbaru saat ini, terlepas dari konsepnya yang
mungkin terasa tidak cocok dengan genre yang diusung. Hal yang sama
juga terjadi di Dragon Age: Inquisition ini. Tidak hanya puluhan jam
waktu single player yang siap menyita perhatian Anda, Inquisition juga
hadir dengan sebuah mode multiplayer kooperatif yang menjadikan
dungeon-crawling sebagai pesona utama.
|
Anda akan menggunakan karakter baru yang sama sekali terpisah dari jalinan cerita utama. |
|
Gameplay-nya
sendiri mengakar pada cita rasa dungeon crawler – bergerak dari titik A
ke B sembari melawan segudang musuh yang siap menghabisi Anda dengan
mudah. |
Anda akan berperan sebagai karakter baru yang terpisah dari karakter
utama Anda di mode single player. Anda ingat bagaimana karakter utama
Anda bisa mendelegasikan tugas untuk menyelesaikan beragam misi kecil di
sepanjang Thedas via War Room? Disinilah, Anda berperan sebagai pasukan
“kecil” yang ditugaskan oleh The Inquisitor untuk menyelesaikan
tugas-tugas tersebut. Sebelum memulai permaainan, Anda akan diminta
untuk memilih satu diantara berbagai job yang tersedia. Job ini tentu
saja akan menentukan gaya Anda bermain dan berkontribusi dalam
pertempuran. Tersedia dalam beragam map, sebagian misi Anda terdengar
sederhana – berangkat dari titik A ke titik B sembari memastikan diri
bertahan hidup. Di akhir, Anda harus bertahan dari kepungan musuh yang
datang dalam jumlah besar. Koordinasi via voice chat menjadi sesuatu
yang esensial, apalagi jika Anda berperan sebagai karakter support.
|
Kenaikan level karakter lain juga berpengaruh pada karakter Anda. |
|
Tidak
hanya dari proses looting ketika bermain, Anda juga bisa membeli
beragam peti berisikan item dan equipment acak dengan gold yang berhasil
Anda kumpulkan. Tentu saja untuk membuat karakter Anda lebih kuat. |
Kenaikan level tidak hanya bergantung pada experience points, tetapi
juga kenaikan level karakter yang lain. Setiap kenaikan level akan
memberikan satu skill points yang tentu saja – bisa Anda arahkan untuk
memperkuat atau membuka skill lain. Namun berbeda di mode single player,
Anda tidak punya banyak kebebasan untuk mengkombinasikan skill yang
ada. Lingkupnya lebih sempit dan terasa lebih linear. Semakin banyak
misi yang Anda tempuh, semakin besar pula level, skill points, dan tentu
saja kesempatna untuk mendapatkan rangkaian senjata dan armor yang Anda
butuhkan. Setiap misi juga memuat mata uang “Gold” yang bisa Anda
gunakan untuk membeli chest beragam ukuran. Hadir dengan loot random,
Anda tidak bisa memprediksi apa yang bisa Anda dapatkan dari proses
pembelian chest-chest ini. Dan tentu saja, Anda juga bisa menggunakan
uang nyata untuk membeli chest-chest ini.
|
Cukup
menarik memang, namun tidak seberapa wah. Kekuatan utama Dragon Age:
Inquisitions masih mengakar pada mode single player yang ia miliki. |
Tidak ada sesuatu yang terasa baru di mode multiplayer Dragon Age:
Inquisition ini. Ia memang cukup untuk membantu Anda menghabiskan waktu
atau sekedar menawarkan pengalaman bermain yang lebih bervariatif. Namun
untuk dijadikan sebagai fokus permainan? Kekuatan utama Dragon Age:
Inquisition masih terletak pada mode single playernya yang luar biasa.
Kesimpulan
|
Kualitas
visual, konten, mekanik, musik, hingga serangkaian fitur baru yang ia
suntikkan membuat puluhan jam permainan terasa berlalu begitu mudah
dengan kenikmatan yang terjamin. Ia adalah sebuah RPG epik yang luar
biasa! |
Sebuah penebusan kesalahan yang berakhir manis, pujian tertinggi
memang pantas dilayangkan kepada Bioware yang berhasil menjadikan Dragon
Age: Inqusitions sebagai salah satu game RPG Barat terbaik di kelasnya.
Mengambil semua hal positif dari Dragon Age: Origins, meramunya dengan
dunia luas dan imersif ala Skyrim, menyuntikkannya dengan segudang side
quest yang cukup untuk mengalihkan perhatian Anda dari misi utama,
kesempatan untuk melakukan proses crafting, dan tentu saja – berburu
naga menjanjikan sebuah pengalaman RPG yang super epik. Begitu banyak
konten yang untuk Anda nikmati dan cerna. Bagian terbaiknya? Tidak hanya
sekedar menjadikannya sebagai julukan “kosmetik” semata, Anda
benar-benar akan merasakan peran sebagai seorang Inquisitor – membangun
pasukan, menentukan nasib Thedas, hingga mengadili mereka yang melakukan
kejahatan besar untuknya. Diperkuat dengan visualisasi Frostbite Engine
3.0 dan desain dunia serta karakter yang luar biasa indah, jatuh cinta
adalah reaksi yang sangat normal.
Walaupun demikian, ada beberapa catatan ekstra yang pantas untuk
diperhatikan dari Dragon Age: Inquisition ini tentu saja. Salah satu
keluhan terbesar kami adalah sistem kontrol yang tidak intuitif di versi
konsol. Sangat dimengerti bahwa dengan segudang shortcut skill yang
harus dijadikan fokus di tengah jumlah tombol kontroler konsol yang
terbatas, Bioware memang tidak punya alternatif lain untuk menjadikan
tombol “X” (PS4) untuk melakukan semua hal – dari melompat, looting,
membuka pintu, atau mengaktifkan sesuatu. Tombol ini jadi mimpi buruk
ketika semua elemen ini ternyata berdekatan satu sama lain. Skenario
yang pernah kami hadapi sendiri? Di tengah pertempuran melawan lawan, di
tengah sebuah proyektil api yang tengah mendekat, kami memutuskan untuk
menekan tombol lompat untuk menghindar. Namun alih-alih melompat,
karakter kami justru melakukan looting sisa monster lain yang berada di
dalam jarak dekat. Hasilnya? Bisa diprediksi, kami tewas bodoh. Masalah
lain yang masih harus diperhatikan adalah bug dan glitch yang masih
terasa kentara. Kami bahkan sempat berhadapan dengan karakter yang
tiba-tiba diam di tengah pembicaraan dan tidak menelurkan opsi apapun.
Satu-satunya cara adalah mematikan game dan mengulang skenario itu
kembali. Untungnya, proses auto save sangat membantu dan memastikan Anda
tidak mengulang dari jauh.
Namun dari semua kekurangan tersebut, Dragon Age: Inquisition adalah
sebuah game RPG Barat yang harus Anda jajal. Kualitas visual, konten,
mekanik, musik, hingga serangkaian fitur baru yang ia suntikkan membuat
puluhan jam permainan terasa berlalu begitu mudah dengan kenikmatan yang
terjamin. Ia adalah sebuah RPG epik yang luar biasa!
Kelebihan
|
Morrigan!! Hhnggg.. |
- Desain dunia yang indah
- Peran sebagai Inquisitor yang direpresentasikan sangat baik
- Mekanik action RPG yang tetap seru
- Pilihan dengan beragam konsekuensi
- Musik yang membuat atmosfer kian epik
- Dragons!
- Morrigan!!
- Mode multiplayer yang bisa dimaksimalkan untuk menghabiskan wkatu
- Sistem crafting yang menarik
- Tactical Mode
Kekurangan
|
Tombol looting, aksi, dan lompat di tempat yang sama? Mimpi buruk. |
- Bug dan Glitch yang masih ditemukan di sana-sini
- Mekanisme kontrol kurang intuitif di konsol
Cocok untuk gamer: pencinta Dragon Age – Origins, penikmat RPG Barat dengan ekstra pilihan dan konsekuensi
Tidak cocok untuk gamer: yang lebih menggemari Dragon Age 2, penikmat RPG Jepang yang butuh gameplay linear
http://jagatplay.com/2014/11/playstation3/review-dragon-age-inquisition-pengalaman-rpg-super-epik/
0 komentar :
Posting Komentar