Review Battlefield 4 – Seri Terbaik Battlefield Dengan Peningkatan Kualitas Cerita
Battlefield 4 adalah jawaban Electronic Arts terhadap game seri Call of Duty yang sudah sangat mendunia. Peluncuran Battlefield 4 ini sudah sangat dinantikan oleh para fans FPS diseluruh duniadan jika kamu tidak tahu pernah mendengar mengenai Battlefield sama sekali maka kemungkinan besar kamu tinggal di goa :). Tapi apakah game ini berhasil melakukannya kali ini atau apakah seri terbarunya ini hanya sekedar pembaharuan yang nantinya juga akan terlupakan dengan cepat?
Gameplay: Masih Sama Dengan Battlefield Sebelumnya
Jika kamu pernah memainkan seri sebelumnya maka kamu tidak akan menemukan banyak kejutan di Battlefield 4. Bahkan jika kamu pernah bermain game shooter apapun maka Battlefield 4 akan terasa sangat familiar. Kamu akan mengendarai kendaraan perang, meledakkan dinding, menembak tank dan ratusan tentara musuh. Seperti seri sebelumnya di seri Battlefield 4 ini, gamenya terasa lebih open dibanding dengan Call of Duty dalam hal pendekatan perangnya, namun masih belum dapat disebut sebagai open world game.
Kontrolnya terasa akurat seperti biasanya dan setiap senjata yang saya tembakan terasa memiliki bobot dan bertenaga. Tapi itu bukan berarti semua senjata terasa sama, tentu saja setiap senjata memiliki “feel”nya masing-masing dan kamu akan menemukan banyak sekali pilihan dalam seri kali ini. Dalam story modenya kamu dapat memilih senjata yang sudah kamu temukan selama bermain ketika mengakses ammo crate, jadi bukan senjata yang tergeletak di sekitar kamu saja yang dapat dipakai.
Memang pada awalnya tidak akan terlalu terasa, namun seiring kamu bermain maka kamu dapat melakukan experimen senjata dengan berbagai situasi yang kamu temui. Kamu juga akan masih membawa dua senjata dan dua peledak pada saat yang bersamaan, tapi tidak ada batasan senjata apa yang dapat kamu bawa.
AI musuh dalam game Battlefield 4 terbilang sangat baik. Mereka akan menggunakan perlindungan dengan baik dan akan berusaha untuk membuat kamu keluar dari tempat perlindungan dengan cara melempar granat atau memutar dari samping (flanking). Kesulitan untuk membunuh musuh (dan dibunuh musuh) tergantung dari tingkat kesulitan yang kau pilih. Di Battlefield 4 kamu tidak akan melihat terlalu banyak musuh berdiri di area terbuka sambil menembaki kamu, berjalan ke arah tembok, atau tidak menembak padahal sudah berhadapan muka seperti yang kamu sering temui di game dengan AI yang kurang pintar. AI dari pasukan kamu juga terhitung pintar, mereka akan berjalan di depan kamu ketika menyusuri sebuah jalan tapi ketika kamu mulai menembak mereka akan bergerak menyamping, AI pasukan juga tidak bodoh untuk stuck disebuah tempat dan menghambat perjalanan kamu.
Saya memang menemukan beberapa bug sewaktu bermain, tapi kebanyakan dari bug ini dapat diselesaikan dengan update driver graphic card. Beberapa bug lain yang saya temukan adalah mayat yang mengambang dan sebuah bug yang membuat saya mati ketika memanjat tangga. Walaupun begitu bug ini jarang terjadi dan tidak mengganggu saya ketika bermain sama sekali. Memang benar bahwa tidak terdapat banyak inovasi dalam gameplay Battlefield 4, namun menurut saya memang game ini tidak membutuhkannya. Kegagalan Battlefield 3 dikontribusikan oleh ceritanya yang tidak kuat dan untungnya hal tersebut diperbaiki di Battlefield 4.
Cerita: Acting Sedikit Saja Sebenarnya Sudah Cukup
Battlefield 3 mempunyai kualitas gameplay multiplayer yang sangat seru, namun mode single-playernya terasa kekurangan sesuatu. Para pemain jelas mengharapkan cerita yang sangat fantastis dari game ternama seperti ini, tapi sayangnya ceritanya hambar dan mudah terlupakan. Battlefield 4 memperbaiki hal ini dalam hampir segala sisi, Battefield 4 menawarkan mode story yang kuat dengan nama karakter yang pasti kamu akan ingat lama bahkan setelah menamatkan game ini.
Warning: Sedikit Spoiler tentang awal-tengah cerita.
Kamu akan berperan sebagai Daniel Recker, anggota dari US Special Force dengan nama team Tombstone. Tombstone ini adalah salah satu kelompok militer yang mencoba untuk mengatasi kudeta militer di China akibat pembunuhan Jin Jie, politikus yang menyuarakan pergantian sistem di negeri China dan berpotensi besar untuk menjadi president China selanjutnya. Akibatnya Shanghai menjadi kacau balau dan Komandan Zhang menyerbu kota ini dan merebut kepemimpinannya.
Seperti kebanyakan shooter, kamu akan berperan sebagai anggota militer tingkat rendah dan kamu akan menghabiskan banyak waktu dengan peluru dan granat dan bukan berdebat dengan politikus China untuk menyelesaikan masalah ini. Terlepas dari apakah cerita ini terbilang seru atau tidak, yang pasti adalah cerita ini mampu membuat ikatan yang terlihat jelas dengan setiap misi yang kamu jalani. Ini adalah peningkatan yang besar jika dibanding dengan Battlefield 3.
Kebanyakan karakter yang kamu akan temui dalam game ini akan meninggalkan kesan, namun sebagian besar waktu akan kamu habiskan dengan Irish, seorang rekan di Tombstone dan dengan “Hannah” seorang agen intelijen China yang bekerja sama dengan Tombstone. Untungnya, voice actor yang mengisi karakter ini terbilang sangat mantap. Irish diperankan oleh Micahel K. Williams yang terkenal lewat perannya sebagai Omar di acara televisi The Wire dan Hannah diperankan oleh Jessika Van. Kedua voice aktor ini saya sebutkan namanya karena tanpa mereka maka game ini tidak akan terasa sama. Kedua karakter ini mempunyai dialog yang ditulis dengan baik dan kedua voice actor terasa mempunyai chemistry yang begitu nyata.
DICE (developer game ini) telah cukup cermat untuk menekankan cerita dalam seri Battlefield 4 ini dan menjaga agar plotnya tetap masuk akal. Sebagai contoh kamu tidak akan pernah menerbangkan pesawat di game ini karena Recker bukanlah seorang pilot. Hal ini mungkin terasa mengurangi kesenangan bermain, tapi dengan fokus seperti ini ceritanya menjadi terjaga kualitasnya. Sayangnya ini juga berarti story modenya akan berlangsung pendek, seorang pemain veteran dapat menamatkan game ini dalam waktu kurang dari 6 jam.
Untungnya kamu akan mempunyai alasan untuk memainkan ulang story modenya karena nantinya kamu akan diberikan beberapa pilihan yang mempunyai pengaruh besar terhadap endingnya. Jika saya ceritakan lebih lanjut maka itu akan menjadi spoiler, tapi yang bisa saya katakan adalah saya sangat-sangat terkejut dengan ending pertama saya.
Cerita Battlefield 4 tidaklah sempurna. Kamu dapat melihat sifat sinis karakter Irish yang sangat berlebihan dan ada beberapa plot cerita yang akan membuat kamu bertanya-tanya mengapa hal itu mungkin terjadi. Game ini juga sempat hampir menyentuh beberapa masalah rasial namun sebelum itu terjadi Battlefield 4 mengakhirinya sehingga tidak akan mempengaruhi kamu dalam bermain. Ceritanya memang pendek tapi sangat seru seperti action movie dan kamu akan menemukan beberapa karaker menarik seiring perjalanan.
Atmosphere: Selamat Datang di Asia
Secara visual Battlefield 4 dapat dikatakan sangat-sangat mengagumkan. Pada setting grafis tertinggi gamenya terlihat sebaik game PC lain yang pernah saya mainan dan jalan dengan sangat smooth. Dan untungnya DICE menggunakan seluruh map dengan effesien, kamu akan diajak untuk menyusuri Shanghai dimalam hari ketika hujan deras dan Singapura ketika badai tropis menerjang. Kamu juga akan terlibat dalam petarungan di air dengan menggunakan perahu kencang yang sangat terlihat realistis.
Tapi apa yang membedakan game ini dari yang lain adalah tingkat detailnya. Lingkungan dibuat dengan berbagai ornamen lengkap dan terasa sangat nyata dan hidup. Namun sayangnya walaupun lingkungannya sangat indah tapi kamu tidak akan mempunyai banyak waktu untuk melihat-lihat, tidak dengan tentara China yang sedang menembaki kamu.
Suara di Battlefield 4 benar-benar layak diacungi jempol. Suara desingan peluru dan ledakan game ini mampu membuat tulang kamu bergetar (jika kamu menyetel suara cukup keras). Selain itu kamu juga dapat mendengar percakapan para tentara China dengan detail. Musiknya juga terbilang sangat baik, DICE memilih untuk menggunakan musik elektronik dengan sangat minimalis dan membiarkan suara asli dari suasana perang mengisi ruangan kamu. Tapi walaupun begitu musik dengan frekuensi yang rendah dan berulang-ulang ini mampu membuat pertempurannya terasa lebih seru lagi.
Multiplayer
Saya akan posting khusus mengenai multiplayer Battlefield 4 begitu saya telah memainkannya cukup lama dan naik level, tapi dari apa yang saya mainkan kali ini pengalamannya bisa dikatakan sama. Seperti seri sebelumnya pemain dapat memilih satu dari beberapa class dan melakukan kustomisasi dengan berbagai equipment. Tentu saja seiring kamu bermain dan naik level peralatan baru akan terbuka juga untuk digunakan.
Rush, Conquest dan Team & Squad Deatmatch masih menjadi menu utama dari multiplayernya. Terdapat menu baru yang bernama Obliteration yang nampaknya mencoba untuk mengabungkan pertermpuran dengan jumlah pemain yang banyak dengan mode Rush. Namun ketika saya coba, saya dipentalkan kembali ke lobby, ntah bug atau memang masih belum ada orang yang bermain mode ini. Nanti ini akan saya bahas lebih lanjut.
Tambahan baru di multiplayernya adalah Test Range, dimana kamu dapat mencoba semua senjata dan kendaraan dalam game ini dalam sebuah arena tanpa musuh. Kamu dapat mengakses menu ini untuk berlatih senjata dan juga kendaraan, cocok bagi pemain baru. Saya malah berencana untuk menghabiskan waktu cukup lama di Test Range untuk belajar menerbangkan helicopter tanpa menghancurkannya dalam seketika.
Ada juga mode baru bernama Commander, yang terintegrasi dengan aplikasi tablet dimana kamu dapat bermain sebagai komandan dalam perang yang memberikan bantuan berupa supplies dan memberikan panduan orang yang sedang bermain di PC, tapi itu belum tersedia pada saat revew ini dibuat. Dan jikalaupun sudah tersedia maka kamu harus naik level sampai 10 untuk bisa mengaksesnya.
Tidak ada yang benar-benar baru di multiplayer 4, bisa dibilang sama dengan Battlefield 3 kecuali dengan map baru dan beberapa perubahan minor. Tapi sekali lagi, itu bukan hal yang buruk. Jika kamu suka dengan multiplayer Battlefield 3 (yang mana jutaan orang menyukainya) maka kamu akan suka dengan multiplayer Battlefield 4. Secara pribadi, saya sudah tidak sabar untuk kembali ke medan perang.
Verdict
Battlefield 4 adalah game yang luar biasa. Kamu tidak akan menemukan inovasi yang benar-benar baru, tapi memang tidak diperlukan jika dari awalnya game ini sudah menggunakan formula yang benar-benar mantap. DICE lewat Battlefield 4 telah berhasil menambahkan potongan yang hilang dan itu adalah cerita yang menarik. Ini telah membuat Battlefield 4 sebagai seri Battlefield terbaik sejauh ini.
(diedit dan diterjemahkan oleh Hendri Salim)
Review ini pertama kali muncul di Games in Asia
0 komentar :
Posting Komentar