Sudah ada berapa MMORPG free-to-play di Indonesia? Rasanya sudah terlalu banyak, dan rata-rata memberikan citarasa gameplay yang kurang lebih sama. Kini Gemscool telah menghadirkan lagi satu buah MMORPG ke tanah air Indonesia yang berjudul Dragon Nest. Apakah game MMORPG ini sama dengan yang lain?
Cerita Dragon Nest dimulai
dari perjuangan Sentinel Dragon dan Tempest Dragon untuk menjaga
Verathea, dunia ciptaan Dewi Althea, dari monster-monster yang datang
dari dunia ciptaan saudari Althea yang licik dan kejam, Vestinel. Lawan
terberat mereka adalah Void Dragon dan untuk dapat melenyapkan makhluk
ini, Sentinel Dragon dan Tempest Dragon harus rela mengorbankan diri
mereka.
Meskipun Void Dragon sudah
hancur, sisa-sisa kekuatannya tersebar di seluruh Verathea dan kekuatan
itu membutuhkan sebuah kunci agar dapat digunakan. Kunci itu adalah
seorang gadis bernama Rose, dan itulah misi kita sebagai pendatang: SELAMATKAN ROSE.
Keempat karakter awal, Cleric, Warrior, Sorceress, dan Archer
Dragon Nest adalah sebuah fantasy MMORPG dimana kita bisa berperan sebagai salah satu dari empat class awal yang diberikan: Cleric, Warrior, Sorceress dan Archer. Berbeda dengan MMORPG lainnya, Dragon Nest menitikberatkan pada gameplay full action. Kita dapat mengontrol penuh karakter kita menggunakan tombol WSAD keyboard dan mouse, berbeda dengan MMORPG lain yang rata-rata menggunakan sistem point & click.
Dragon Nest juga memiliki cutscene
Dragon Nest juga memiliki alur cerita tersendiri untuk masing-masing karakter. Setiap cerita ditemani dengan cutscene dan voice acting berbahasa Inggris. Meskipun voice acting-nya cukup cheesy dan terkadang annoying, namun lumayan menghidupkan suasana.
Nantinya kita juga bisa pindah kota
Sebenarnya yang paling penting dari sebuah MMORPG adalah individualitas. Dragon Nest kurang
memiliki individualitas, karena kita bukanlah menciptakan karakter,
melainkan memilih dari empat karakter yang disediakan untuk kemudian
kita kustomisasi sedikit penampilannya. Hal ini mengakibatkan kurangnya
variasi pada karakter yang berkeliaran di kota, apalagi kita tidak bisa
merubah sebuah class menjadi gender yang kita inginkan, misalnya female Warrior atau male Archer.
Inilah layar terlama yang bisa kita hadapi: memilih nama karakter
Untuk bisa tampil berbeda dari karakter lain, kita harus merogoh kantong kita dan membeli costume pada cash shop. Selain itu, slot inventory dan gudang juga sangat terbatas, dan untuk menambahkannya juga sama, lewat cash shop.
Meet Cownose the Warrior
Tapi hal tersebut jangan membuat kita enggan memainkan game ini. Memang progresi quest pada Dragon Nest berjalan seperti game MMORPG umumnya, namun game ini memiliki sistem pertarungan yang berbeda dengan game MMORPG lain.
Begitu kita keluar dari kota, maka kita tidak akan bertemu dengan pemain lain kecuali pemain tersebut adalah anggota dari party kita yang maksimum hanya empat pemain. Ini membuat setiap dungeon adalah private untuk masing-masing pemain. Dengan menyelesaikan dungeon, maka pemain akan mendapatkan experience, gold dan item.
Mengeluarkan skill
Pertarungan pada Dragon Nest juga cukup berasa hack & slash. Kita akan bisa menjalankan karakter kita dengan cepat, menghindari serangan musuh, mengeluarkan skill dan sebagainya, semua benar-benar terasa fast-paced.
Kalau Warrior mainnya bacok-bacokan
Setiap class dimainkan agak berbeda, dimana Warrior menyerang menggunakan pedang, Sorceress menyerang menggunakan magic, Archer menggunakan panah dan sebagainya. Teamwork
pun sangat berguna di sini. Misalnya untuk bisa mengalahkan lawan yang
sulit, kita harus bekerjasama dengan pemain lain, mengatur posisi siapa
menyerang, siapa healing, dan sebagainya.
Class customization cukup sederhana, kita bisa mempelajari berbagai skill dan nantinya akan bisa naik class menjadi lebih advanced dari keempat class awal yang ada, seperti Warrior yang bisa menjadi Swordmaster atau Mercenary, dan Sorceress yang bisa menjadi Elemental Lord atau Force User. Bahkan tersedia juga sistem untuk upgrade senjata.
Kenapa Cownose jadi buram begini?!?!?
Dari segi visual sebenarnya Dragon Nest tampil cukup standar, namun penampilan karakter yang cute membantu menutupi tingkat grafis yang sebenarnya biasa saja ini. Kita juga tidak bisa melakukan zoom terlalu dekat, karena karakter malah akan menjadi buram.
Tampilan NPC di Dragon Nest juga terhitung 'cute'
Setelah kita mencapai level 10, maka kita mendapatkan ijin masuk ke Colloseum, sebuah ajang Player vs Player pada Dragon Nest. Kita akan dibagi menjadi dua tim dengan total maksimum pemain 16 orang (8 vs 8). Pertarungan PvP sangat seru meskipun terkadang tidak imbang, tergantung tim yang kita dapatkan. Kalau sudah mulai bosan dengan co-op dan menjalankan quest, PvP ini patut dicoba.
Begitu level 10 langsung PvP? Bersiaplah dimarahi pemain lain.
Rasanya Dragon Nest pantas disebut berbeda dengan game-game MMORPG lain yang mengandalkan sistem point & click. Pertarungan ala fast-paced seperti ini memang mengasyikkan sebagai angin segar dalam segudang game MMORPG free-to-play yang membanjiri tanah air.
Editor's Tilt - 8.0
Meskipun Dragon Nest memiliki kelemahan dalam hal character creation yang sangat restriktif, namun gameplay yang cukup adiktif dan seru serta tampilan grafik yang imut ini tidak boleh dilewatkan oleh penggemar game MMORPG.
Kalau mau main gratis, harus sering-sering menjual inventory
Bagi yang berminat untuk mencoba Dragon Nest, bisa langsung kunjungi situs Dragon Nest Indonesia di sini. (ZBT)
VGI Ratings for Dragon Nest Indonesia
9.2 | Gameplay Action hack & slash dan tembak-tembakan (tergantung class) yang seru dan berbeda dengan MMORPG pada biasanya. |
7.2 | Graphic Meskipun grafis game ini tampil cukup blocky, namun berhasil diakali dengan design karakter yang cute. |
7.2 | Sound Voice acting cukup cheesy dengan lagu yang kurang menarik, namun sound effect ketika bertarung cukup asik. |
9.0 | Longevity Sebagai sebuah game MMORPG, tentu saja ada banyak yang bisa dilakukan, mulai dari menaikkan level, upgrade senjata sampai PvP. |
8.5 Awesome
| Overall |
sumber : http://www.videogamesindonesia.com/reviews/dragon-nest-indonesia.php
0 komentar :
Posting Komentar