PROLOG
Pada pertengahan 1990-an, seri game Syndicate terkenal sebagai game bergenre taktikal real time strategy (RTS), dimana mode sudut pandang game memakai gaya isometric. harap maklum, gfx engine-nya masih bermodel 2D saja. Namun, pada 2012 ini, Starbreeze Studios sebagai pengembang di bawah EA, meneruskan dan meluncurkan seri Syndicate yang terbaru ke pasaran. Format game pun berubah total dari taktikal RTS menjadi 1st person action shooter, yang sedikit dibumbui dengan unsur-unsur RPG. Akankah seri terbaru ini masih mampu membawa nama besar serial Syndicate?
STORYLINE
Alkisah, pada 2060-an di masa depan, dunia sudah tidak lagi dibatas-batasi oleh wilayah garis perbatasan suatau negara, melainkan pembatasan besar kecilnya suatu pangsa pasar dari perusahan-perusahaan raksasa di dunia. Para perusahaan raksasa tersebut berhasil menanamkan mikrochip komputer ke dalam hampir sebagian besar umat manusia, dengan alasan demi memudahkan kehidupan sehari-hari manusia dalam berkomunikasi dengan berbagai gajet teknologi dan sesamanya. Jaman 2060-an itu, para perusahaan raksasa global berhasil menanamkan mikrochip sebanyak 57% dari jumlah total penduduk di Bumi yang sudah mencapai lebih dari 15 milyar jiwa.
Sedangkan penduduk sisanya, sebanyak 43% lainnya belum ditanami mikrochip. Hal itu mengakibatkan unsur kapitalisme di dunia Syndicate terasa makin kokoh menancapkan kekuasaan dalam berbagai bidang umat manusia, terutama bidang politik, ekonomi, budaya, keamanan dan militer. Sehingga, perusahaan-perusahaan raksasa itu menjadi sangat gemuk, semakin makmur dan berkuasa. Salah satu perusahaan raksasa itu bernama, Eurocorp Syndicate, yang memiliki seorang agen mata-mata terbaru dan sangat canggih, berkode Kilo.
Pada 2069, Eurocorp menugaskan Kilo dan seorang agen mata-mata veteran, Jules Merit, untuk membereskan salah satu chip hasil kreasi pesaing berat Eurocorp, yakni Aspari Corp Scientist. Ternyata, di tengah-tengah penugasan, Eurocorp mendeteksi jika telah terjadi kebocoran rahasia perusahaan, maka mereka menugaskan Kilo untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun, usaha Kilo mengalami banyak hambatan, ketika Cayman Global Corp, salah satu pesaing Eurocorp tiba-tiba turut campur.
Situasi makin pelik pada akhirnya, saat Kilo mengetahui Cayman Corp berniat mau perang habis-habisan melawan Eurocorp, dalam rangka memenangkan persaingan bisnis secara global. Sementara disisi lainnya, dikarenakan berbagai sebab, maka Eurocorp sendiri pun mulai tidak mempercayai kesetiaan Kilo selama ini. Akankah Kilo berhasil bertahan hidup dari segala tekanan yang datang dari berbagai pihak??
Sekilas, setting cerita sangat mirip dengan serial game rpg shooter terkenal, DEus EX. Namun, mengingat sejatinya jika Syndicate telah lama hadir sebelum Deus EX, maka adanya kemiripan antara kedua game tersebut memang tidak terhindarkan. Dikarenakan keduanya sama-sama bersetting cerita umat manusia di masa depan, yang masih banyak berkeliaran diatas muka Bumi. Jika di Deus EX, negara-negara masih berdiri yang disimbolkan dengan adanya lembaga kepolisian. Maka di Syndicate ini tiada polisi negara lagi, melainkan adanya polisi-polisi dan tentara swasta.
Alur cerita dari Syndicate, mulai dari awal hingga akhir cerita terasa berjalan begitu cepat. Dalam perjalanan cerita, gamer akan bertemu berbagai tokoh yang akan menjelaskan berbagai situasi dan kondisi terkini, seputar latar belakang cerita, mengapa Eurocorp memilih Kilo, mengapa begini begitu. Kedatangan para tokoh, yang hanya berjumlah sedikit itu lumayan banyak memperjelas alur cerita dan tidak akan membuat dahi gamer banyak berkerut seperti kulit jeruk. Penulis bisa bilang, ceritanya yang linier ini terlihat menarik dan bagus juga.
Menarik, karena cerita di game ini jadi mirip dengan perasaan yang menimpa sebagian penduduk di beberapa negara negara di dunia nyata pada saat ini, sedang heboh-hebohnya merasa terancam oleh kehadiran perusahaan-perusahaan raksasa global ke segala bidang. Pada game ini diperlihatkan dengan gamblang, bahwa ketika suatu perusahaan raksasa telah mencengkeram erat suatu peradaban manusia, maka atas nama pangsa pasar, mereka boleh untuk melakukan segala hal demi terus menjaga keuntungan perusahaan.
Termasuk, para petugas keamanan swastanya yang bebas membunuh warga sipil secara sistematis, atas nama perusahaan masing-masing. Tentunya, kasus tersebut hanya fiktif belaka dan hanya terjadi di dunia game. Semoga.
GAMEPLAY
Mengikuti alur cerita yang linier, maka sifat gameplay Syndicate 2012 masih berbau close ended. Sehingga, setiap gamer mau meneruskan ke peta level selanjutnya maka gamer harus membasmi musuh yang ada, dan atau menyelesaikan semua obyektif misi yang ada di peta level sebelumnya. Gamer yang berperan sebagai Kilo, harus sendirian dalam menghadapi semua prajurit musuh yang terus bermunculan dari berbagai sisi. Jenis-jenis persenjataan yang bisa gamer gunakan, seperti biasanya yang muncul dalam game action shooter.
Yaitu, pistol semi otomatis, revolver, SMG, shotgun, senapan serbu, sniper rifle, pelontar granat, dan peluncur granat, serta granat-granat berbagai tipe. Selain itu, game ini juga memberikan dua senjata futuristik, yakni gauss rifle dan laser rifle, disamping minigun tentunya. Kualitas kepintaran musuh-musuh yanga akn gamer hadapi dalam pertempuran di lapangan lumayan beragam, ada yang suka sembunyi terus sambil menembak, adapula yang bertugas melindungi temannya yang memiliki armor shield lebih tebal, serta selebihnya ada yang terus menerjang gamer secara terang-terangan.
Model pertempuran di Syndicate 2012 ini tipikal dengan serial game legendaris, Call of Duty (COD), yakni tembak terus ke arahmusuh-musuh yang terus hadir, lalu sembunyi untuk mengisi ulang peluru, sembuhkan diri sendiri jika terluka, baru kemudian menembak lagi, dst. Bedanya ialah, gamer memiliki DART 6, semacam mikrochip berteknologi mutakhir. Guna DART 6 itu untuk meretas chip-chip mikro yang diimiliki para prajurit musuh, sehingga akan memudahkan gamer untuk mengalahkan mereka, tanpa perlu sering menghabiskan banyak peluru.
Dengan adanya DART 6 ini, maka gamer akan memiliki tiga tipe peretasan chip milik musuh. Pertama, skill Suicide yakni gamer bisa membuat seorang musuh berpikiran untuk bunuh diri. Peretasan yang kedua yakni, Backfire, yang berfungsi untuk merusak dan meledakkan senjata yang sedang digunakan oleh seorang prajurit musuh. Peretasan yang ketiga yakni Persuade, yang berguna bagi gamer untuk membujuk salah seorang musuh untuk bertempur disisinya secara sementara. Jika selesai, maka sang musuh itu akan otomatis bunuh diri.
Gamer baru bisa mengaktifkan ketiga fitur diatas pada jarak tertentu saja. Sistem DART 6 ini juga berguna untuk menghadapi para musuh yang ber-armor shield super tebal, yakni dengan cara meretas lapisan shield-nya sehingga musuh tersebut akan lebih mudah diserang dan dibunuh, ataupun dihancurkan. Chip DART 6 ini juga bisa meretas berbagai gajet teknologi yang berada di beberapa peta level. Lalu, dengan DART 6 maka juga akan memberikan gamer kemampuan melambatkan waktu (slow motion ala bullet time), namanya fitur tersebut ialah Dart Overlay.
Dart Overlay itu juga berfungsi sebagai kacamata tembus pandang, sehingga apapun yang tersembunyi di balik dinding akan kelihatan oleh gamer. Di Syndicate 2012 ini juga memberikan gamer fitur tuk bisa upgrade chip, sehingga bisa memperluas daya rusak dari fitur peretasan suicide, backfire, dan persuade. Upgrade skill point baru bisa gamer dapatkan ketika berhasil mengumpulkan sejumlah info intelijen tertentu, dari suatu benda mati ataupun benda hidup.
Disamping fitur-fitur chip yang unik-unik tersebut, gamer akan menghadapi bermacam-macam musuh, dan di game ini memberikan begitu banyak mini boss dan big boss di sepanjang permainan. para mini boss dan big boss itu lumayan menantang dan tak mudah untuk dikalahkan. Lumayan banyak untuk ukuran game 1st person shooter. Hal itu semau membuat adegan tembak-tembakan di Syndicate 2012 terasa sedikit lebih dinamis dan seseru serial COD.
GFX
Rasa gameplay yang lumayan berbumbu tajam, juga akan terlihat pada sisi gfx game ini. Sebab, begitu memasuki dunia Syndicate 2012, pandangan penulis merasa sedikit terpesona dengan begitu banyaknya efek-efek pencahayaan yang indah di berbagai sisi, yang bisa menyilaukan mata. Komposisi efek-efek pencahayaan yang lumayan banyak ini mungkin demi menutupi detail texture berbagai obyek dan karakter yang kurang begitu tinggi. Namun, hasil kombinasi efek pencahayaan berikut detail texture yang terlihat sederhana itu sih memang bagus kok, gfx engine yang masih hanya mendukung DX9C ini terasa lumayan indah dimata.
Seindah seperti melihat gfx Mass Effect 3, yang memang terasa unsur kartun-nya. Maklum aja, sebagaimana Mass Effect 3 yang masih menggunakan gfx Unreal Engine 3 Dx9c dengan optimalisasi disana sini, maka Syndicate 2012 ini juga menggunakan gfx Starbreeze engine yang sama-sama dipakai oleh game The Chronicles of Riddick: Assault on Dark Athena, pada 2009. Dukungan gfx engine pada multicore CPU membuat game ini terasa amat sangat ringan jika gamer sudah memakai cpu quad core.
Detail setiap peta level yang seringkali berukuran sempit namun lumayan berisi, penuh dengan berbagai obyek, tidak kosong melompong. Misalnya jika gamer mendatangi uatu apartemen, maka tempat tersebut penuh dengan beberapa obyek pribadid ari sang pemililnya. Diantaranya majalah-majalah, gajet komunikasi, tempat tidur, kamar mandi, LCD TV, laptop, dsb. Pemandangan alam di game ini didominasi dengan pemandangan kota besar, terutama di wilayah gedung-gedung pencakar langit, serta berbagai setting dalam ruangan, semacam perkantoran, apartemen, stasin kereta, dst.
Kehalusan setiap obyek juga lumayan tinggi, ya setidaknya unsur jaggies tidak terlalu kelihatan-lah. hal itu terlihat pada setiap obyek dinding, berbagai macam senjata, pagar, serta para karakter yang ada. Semuanya terlihat pas.
SOUND
Kejernihan suara pas tembak-tembakan juga lumayan jelas terdengar. Serunya pertempuran sangat terasa di telinga penulis, dan seakan-akan peluru-pluru memang beterbangan diantara telinga penulis. Suara ledakan granat, tembakan sniper dari jarak jauh, sangat terdengar di telinga. Detail suara para karakter baik ketika lagi berdialog ataupun ketika lagi teriak-teriak di medan pertempuran, juga sangat jelas terdengar. Namun, musik-musik latarnya terdengar biasa-biasa saja, tidak ada yang spesial. Namun, asyikanya suara tembakan dan ledakan yang terus terdengar, mampu menutupi berbagai kelemahan tersebut.
REPLAYBILITY
Mode Multiplayer Online (MP OL) di game ini ada satu macam saja, yakni mode cooperative untuk empat pemain. Selebihnya, begitu gamer menamatkan game ini sekali saja ya sudah. Credit ending title. Di game ini memang memberikan beberap item intelijen serupa seperti yang muncul di mode Single Player (SP) COD. Namun, ya sudah, sehabis tamatkan mode SP di Syndicate 2012, gamer mungkin hanya tertarik untuk memainkan mode coop secara OL saja.
LONGEVITY
Lama permainan Syndicate 2012 setara dengan lamanya gamer dalam menamatkan gameplay serial COD. Alur permainan, meski membaskan gamer dalam berstrategi, apkah mau memakai fitur-fitur Chip DART 6 atau sepenuhnya mbertempur memakai berbagai persenjataan, ataupun kombinasi keduanya, tapi intinya gameplay tetap close ended. Maju ke titik B dari titik A, untuk melanjutkan ke titik C, yang sedikit dibumbui oleh puzzle dalam beberapa peta level. Lumayan menghiburlah unsur teka teki yang minimalis tersebut.
EPILOGUE
Lagi-lagi penulis belum pernah memainkan Syndicate versi klasik, jadi kurang mengetahui akan sejauh mana perubahan total natar veris klasik dengan versi 2012 ini. Akan tetapi, untuk ukuran game action 1st person shooter, maka SYndicate 2012 ini lumayan bagus, setidaknya memunculkan adanya banyak miniboss dan bigboss, serta beberapa unsur teka teki yang sangat sederhana, tapi menantang.
7.7 Overall Score
Storyline: 7/10
Gameplay: 7/10
GFX+Sound: 9/10
Pemadangan kota-kota besar di masa depan yang bagus | Ada unsur Puzzle | Banyak mini boss dan big boss
Kadangkala game berjalan agak stutter tanpa alasan yang jelas | Sekali tamat ya sudah
sumber : http://www.gamexeon.com/review/syndicate-review/
sumber : http://www.gamexeon.com/review/syndicate-review/
0 komentar :
Posting Komentar