Minggu, 06 April 2014

[spec] Torchlight 2


Developer:Runic Games
Publisher: Runic Games
Genre:Action role-playing

Minimum System Requirements
OS: Windows XP/Vista/7
Processor: Intel Pentium 4 @ 2.0 GHz / AMD Athlon XP 2200+
Memory: 1 Gb
Hard Drive: 1.5 Gb free
Video Memory: 256 Mb
Video Card: nVidia GeForce 6600 / ATI Radeon X1300
Sound Card: DirectX Compatible
Network: Broadband Internet Connection for Online Multiplayer
DirectX: 9.0c

Recommended System Requirements
OS: Windows XP/Vista/7
Processor: Intel Core 2 Duo @ 2.0 GHz / AMD Athlon 64 X2 4400+
Memory: 2 Gb
Hard Drive: 1.5 Gb free
Video Memory: 512 Mb
Video Card: nVidia GeForce 8800 / ATI Radeon HD 3870
Sound Card: DirectX Compatible
Network: Broadband Internet Connection for Online Multiplayer
DirectX: 9.0c

[gameplay] Torchlight 2

Jika ingin melihat review dari game ini, silahkan download video di bawah :

REVIEW

 

[review] Torchlight 2


torchlight 2 logo 

Dalam review torchlight 2 ini saya tidak akan membandingkan game ini dengan game lainnya maupun torclight versi sebelumnya, Anggap saja saya ini baru maen Game RPG. Saya akan coba membahas sedikit tentang keseruan, kelebihan dan kekuragan game Torchlight 2 ini.

[Torchlight 2 Custom Character]

 

Baiklah kita mulai dari pertama kali membuat Karakter. Dalam torchlight 2 ini kita bisa memilih 4 class yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kita juga bisa memilih gender dari karakter kita bisa cowok ataupun cewek, tapi tanpa maho ya :D
Setelah itu kita bisa memilih dan membuat penampilan karakter yang kita inginkan mulai dari rambut, muka, kulit dst. Jujur dalam custom karakternya Torchlight 2 ini kurang banyak tapi tidak apa saya rasa ini juga sudah cukup daripada tidak bisa dicustom. OK Saast ini saya memilih karakter [kjdka] dengan gender laki-laki.

[Torchlight 2 Pets]
Wow ternyata belum selesai, di torchlight 2 ini kita diharuskan mempunyai pets alias binatang peliharaan yang nantinya akan menemani kita bertarung dan menjelajah seluruh perjalanan. Yang saya pilih disini adalah phoenix

[Torchlight 2 Gameplay Pertama Kali]

Maen pertama kali rasanya memang fun dan terasa sangat menyenangkan. Ada beberapa shortcut yang bisa kita gunakan untuk combos dan lainnya. Tebas-tebas-tebas musuh dan cari loot pokoknya fun banget nih game. pas naik level juga banyak sekali tingkatannya. Bisa mancing juga, trus hasil dari pemancingan tadi ikannya di kasih ke pets kita. Alhasil pets kita jadi berubah bentuk, bisa jadi lucu atau malah menyeramkan dengan kemampuan yang berbeda pula dari masing-masing bentuknya.

dari segi gameplay saya beri nilai 9.6 deh
Musuhnyapun lumayan kuat sehingga permainan terasa lebih menantang [meskipun masih mode normal] apalagi kalau veteran ya levelnya wahaha pasti udah matot tuh di awal-awal tempat.

[Senjata]

Senjatanya banyak lho yang bisa kita pilih, banyak yang unik kuat dan pokoknya mantap

[Grafis]


Dari segi grafis, torclight 2 ini terasa nyaman dimata namun masih tergolong kualitas rata-rata kalau menurut pandangan saya. 8.7 deh di grafiknya.

[Multiplayer LAN]

Terakhir yang paling seru kita bisa maen multiplayer gratisan via LAN bareng temen2 kita mengarungi perjalanan dan saling membantu untuk mengalahkan raja-raja atau bos yang sulit untuk dikalahkan

Dari keseluruhan game ini saya beri nilai 9.2
Sayapun ketagihan maen Torchlight 2 ini dan kuat sampai berjam-jam untuk memainkannya. Semoga saja ada sequelnya ya!

Jumat, 04 April 2014

[spec] Bioshock Infinite



You can find out more on the system requirements for Bioshock Infinite by clicking here.
In the meantime, here is a breakdown of the minimum and recommended system requirements for your PC:

Minimum PC Requirements:
  • OS: Windows Vista Service Pack 2 32-bit
  • Processor: Intel Core 2 DUO E4600 2.4 GHz or an AMD Athlon 64 X2 2.7 GHZ 5200+
  • Memory: 2 GB RAM
  • Hard Drive: 20 GB free space
  • Video Card: DirectX10 Compatible ATI Radeon 3870 / NVIDIA 8800 GT / Intel HD 3000 Integrated Graphics
  • Video Card Memory: 512 MB, ie GeForce GT 340 or Radeon HD 3800 or similar
  • Sound Card: DirectX Compatible, pref DX10
Recommended PC Requirements:
RECOMMENDED
  • OS: Windows 7 Service Pack 1 64-bit
  • Processor: Intel Quad Core 2 Processor Q6600 2.4Ghz or AMD Athlon II X4 610e
  • Memory: 4 GB RAM
  • Hard Drive: 30 GB free space
  • Video Card: DirectX11 Compatible, ATI Radeon 6950 or NVIDIA GeForce GTX 560
  • Video Card Memory: 1024 MB
  • Sound Card: DirectX Compatible DX11

[review] Bioshock Infinite

April 2, 2013   · 
  
 

Dipuji sejak awal rilisnya di industri game, Bioshock memang tumbuh menjadi salah satu franchise game FPS terbaik di industri game. Bagaimana tidak? Ketika sebagian besar developer dan publisher terpaku untuk mengekor kesuksesan game-game military shooter di pasaran yang kini mulai berubah menjadi sebuah genre mainstream, Bioshock menawarkan sesuatu yang jauh lebih dalam. Tidak hanya memompa adrenalin Anda lewat mekanisme gameplay aksinya yang memang didesain dengan baik, Bioshock juga terkenal lewat sisi plot-nya yang pantas untuk diacungi jempol. Memasuki ranah psikologi dan pemikiran filosofis, Bioshock  tetap mampu membungkusnya dalam sebuah plot yang tidak hanya akan membuat gamer menikmati, tetapi juga terus bertanya-tanya secara konsisten. Pesona yang kembali berhasil dihadirkan oleh Ken Levine dan Irrational Games dalam seri terbaru – Bioshock Infinite.

Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah memiliki sedikit gambaran tentang apa yang ditawarkan oleh Bioshock Infinite ini. Tidak hanya tampil memanjakan mata lewat kualitas visualisasi dan desain Columbia yang memanjakan mata, Bioshock Infinite tampaknya tetap mengakar pada identitas franchise-nya selama ini. Bertahan dengan temanya yang terhitung “berat” untuk diproses secara nalar, Bioshock Infinite berhasil meninggalkan kesan pertama yang mendalam, tidak hanya dari sisi gameplay, tetapi juga karena kemampuan Irrational untuk menciptakan sebuah cerita yang bahkan lebih baik dibandingkan sebagian besar film-film Hollywood raksasa yang tersebar di pasaran saat ini.

Ada begitu banyak alasan untuk jatuh cinta pada Bioshock Infinite dan akhirnya terperangkap di Columbia bersama Elizabeth. Lantas, apa yang sebenarnya membuat kami – JagatPlay tidak bisa melepaskan pandangan dari game yang satu ini? Apa yang membuat kami menyebutnya sebagai sebuah mahakarya yang sempurna, sebuah game tanpa cela? Review ini akan mengupasnya lebih dalam.

Plot

Anda akan berperan sebagai Booker Dewitt – seorang detektif swasta yang mengemban satu tugas sederhana – membawa Elizabeth keluar dari Columbia.

Diterpa hujan badai dan laut yang mulai beringas, seorang detektif swasta yang juga menjadi karakter utama Anda – Booker Dewitt tengah menuju sebuah mercusuar aneh yang berdiri megah di tempat yang terpencil. Tugasnya sangat sederhana – mencari seorang target bernama Elizabeth dan membawanya pulang dengan selamat. Semuanya dilakukan untuk satu kalimat sederhana yang dicetuskan oleh sang klien yang meminta jasanya – “Berikan kepada kami gadis itu, maka utang-utangmu akan terhapuskan..”. Sebuah motif misterius yang cukup untuk membuat Booker siap untuk melakukan apapun. Namun untuk menyelesaikan tugasnya yang satu ini dan menemukan Elizabeth, Booker harus berangkat ke sebuah dunia yang baru dan berbeda. Booker harus menuju ke Columbia.

Welcome to Columbia!
Walaupun secara kasat mata Columbia terlihat seperti utopia, namun kota yang melayang di angkasa ini ternyata menyimpang segudang masalah sosial yang membuatnya kian rapuh.
Anehnya, Comstock seolah sudah memprediksikan kedatangan Anda jauh-jauh hari. Sejak awal kehadirannya, Booker sudah dicitrakan sebgai musuh terbesar Columbia – yang mereka sebut sebagai nabi yang palsu. Comstock bahkan mengetahui detail hingga bentuk tatoo di tangan Booker.
Selamat datang di Columbia, sebuah kota utopia yang tidak hanya sekedar melayang megah di angkasa, tetapi juga memiliki standar nilai agama dan sosial yang berbeda di dunia bawah – yang mereka sebut sebagai “Sodom”. Dipimpin oleh seorang nabi yang bernama Zachary Comstock, Columbia merepresentasikan sebuah dunia awal tahun 1900-an yang memang terlihat indah secara kasat mata, namun mengandung segudang masalah di bawah permukaan. Beragama secara fanatik, dipimpin oleh seorang nabi yang diktator, propaganda patriotik yang terus berkumandang jelas, rasisme terhadap golongan di luar kulit putih, dan bau pemberontakan yang mulai tercium memang memperlihatkan Columbia yang rapuh. Namun masalah terbesar yang akan dihadapi oleh Columbia baru saja tiba. Sebuah masalah bernama “Booker Dewitt”.

Terkurung di dalam sebuah menara yang dijaga oleh sebuah monster besar bernama – Songbird, Elizabeth bukanlah sosok wanita “biasa”.
Apa yang akan Anda lakukan ketika untuk pertama kalinya, Anda dapat mencium dan merasakan udara bebas? Perasaan inilah yang tampaknya menyelimuti Elizabeth.
Elizabeth menyimpan sebuah kekuatan luar biasa yang tentu saja membuatnya menjadi fokus Bioshock Infinite itu sendiri.
Mengikuti instruksi utamanya untuk menyelamatkan Elizabeth yang ditawan di dalam sebuah menara bernama – Siphon, Columbia secara mengejutkan ternyata sudah “menantikan” kehadiran Booker. Lewat serangkaian poster dan brosur yang menyebar luas, Booker diposisikan sebagai musuh masyarakat yang harus dimusnahkan secepat mungkin. Comstock sendiri menyebutnya sebagai “False Sheperd” – atau sang gembala sesat. Bertempur melawan para pasukan keamanan Columbia, Booker akhirnya bertemu dengan sosok Elizabeth untuk pertama kalinya. Dikurung di Siphon seumur hidupnya, Booker memang menjadi satu-satunya jalan bagi Elizabeth untuk mengecap udara bebas Columbia untuk pertama kalinya. Namun Elizabeth bukanlah sosok wanita biasa yang selama ini diperkirakan oleh Booker. Dijaga oleh sebuah makhluk besar bernama Songbird, Elizabeth juga memperlihatkan kemampuan luar biasa yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia biasa.

Rosalind dan Robert Lutece akan menjadi salah satu daya tarik misteri terbesar dari Bioshcok Infinite.
The battle of Columbia started!
Mampukah Booker menyelamatkan Elizabeth? Siapa sebenarnya pula wanita dengan kemampuan yang luar biasa ini? Mengapa Comstock mampu memprediksikan hadirnya ancaman dari Booker? Siapa pula sang klien utama yang meminta Booker melewati tugas  berbahaya yang satu ini? Semua pertanyaan ini akan dapat Anda jawab dengan memainkan Bioshock Infinite ini. Prepare to be mind-blown!

Selamat Datang di Columbia yang Berbahaya!

Selamat datang di Columbia, kota “indah” dengan segudang bahaya dan masalah!
Di permukaan, Columbia memang terlihat sebagai sebuah kota utopis yang akan memuat segudang alasan untuk memastikan penghuninya mengecap rasa damai secara maksimal. Namun seiring dengan perjalanan Anda menyusuri kota di angkasa ini, selain posisi Anda sebagai “nabi palsu” yang tengah diburu oleh Comstock, Anda akan memerhatikan fakta bahwa sebuah utopia tidak pernah bisa direalisasikan. Kota ini mengandung segudang masalah, dari masalah monopoli keuangan, rasisme dan supremasi kulit putih, propaganda patriotik dan agama, hingga kelaparan yang menyelimuti rakyat Columbia yang tidak mampu menembus akses menuju ke tempat elite Columbia. Ancaman ini pun kian kuat ketika Booker berusaha membawa pulang Elizabeth dengan selamat, hingga konfrontasi terbuka pun dimulai. Di sinilah sisi aksi Bioshock Infinite muncul.

Sebagai sebuah game FPS, fokus dan peran Anda sebagai Booker Dewitt tetap mengharuskan Anda untuk berperang terbuka, memanfaatkan setiap senjata secara efektif untuk menetralisir ancaman yang ada.
Namun Columbia bukanlah dunia yang mudah ditaklukkan. Anda akan bertemu dengan segudang varian musuh lain yang lebih kuat, termasuk Handyman yang satu ini. Sulit ditundukkan dengan kekuatan melee yang luar biasa, Handyman akan menghasilkan ketakutan tersendiri.
Berbekalkan dua senjata utama yang bisa Anda gonta-ganti dan dapatkan dari varian musuh yang Anda hadapi, Anda tidak akan kesulitan untuk mengatasi setiap ancaman yang ada. Sebagian besar musuh memang dapat ditundukkan dengan sekedar memuntahkan peluru secara efektif, namun Columbia juga menyimpan beberapa varian lainnya yang akan menghadirkan tantangan tertentu. Anda akan bertemu dengan Motorized Patriot – sebuah robot gatling gun alot yang akan mampu membunuh Anda dengan cepat, Handyman – “manusia kaleng” gesit yang sulit dibunuh dan mampu menghancurkan Anda dengan kepalan besarnya, atau Fireman – yang akan membakar Anda hingga menjadi abu. Untungnya, Anda juga akan diperkuat dengan sebuah shield yang dapat beregenerasi sebagai ujung tombak pertahanan utama.

Tidak hanya sekedar senjata api, Booker juga akan didukung dengan kemampuan “supranatural” – Vigor yang mampu menghasilkan efek serangan tertentu.
Electrocute them! Turn them into ashes!
Tidak hanya sekedar mengandalkan senjata api untuk menghancurkan bawahan Comstock, Booker juga akan diperkuat dengan kekuatan khusus bernama “Vigor” untuk membantu perjalanannya yang tentu saja, tidak mudah. Mendapatkan variannya seiring dengan progress permainan, Vigor ini akan memungkinkan Anda untuk menggunakan kemampuan “mistis” dengan efek khusus. Setiap vigor akan dibagi ke dalam dua mode serangan – serangan cepat dan perangkap yang tentu saja menghasilkan efek destruktif yang lebih berbahaya. Anda bisa mengendalikan kekuatan api dan menjadikannya sebagai granat, menguasai listrik dan menggunakannya untuk memberhentikan musuh secara sementara, memanggil burung gagak untuk menyerang siapapun musuh yang sedang Anda hadapi, memunculkan tentakel air yang mampu memerangkap musuh secara bersamaan, hingga sekedar sebuah shield elektromagnetik yang tidak hanya membantu Anda untuk melindugi diri dari ratusan peluru yang menerjang, tetapi juga menangkapnya sebagai tambahan amunisi ekstra. Semua vigor ini akan memainkan peranan yang krusial, apalagi jika Anda harus berhadapan dengan musuh dalam jumlah masif. Anda membutuhkan porsi Salt dalam jumlah tertentu untuk menggunakannya.

Anda juga akan menemukan equipment khusus bernama Gear di sepanjang permainan. Gear akan memberikan buff efek tertentu secara permanen selama dikenakan. Ada empat varian Gear yang bisa Anda kenakan dalam satu waktu..
Lewat vendng machine yang tersebar, Anda juga dapat memperkuat vigor dan senjata yang Anda miliki.
Anda juga akan menemukan upgrade permanen seperti ini untuk memperpanjang bar health, armor, maupun Salt yang Anda miliki.
Namun senjata api dan Vigor milik Booker bukanlah satu-satunya cara bagi Anda untuk memastikan diri bertahan dan menempuh perjalanan Bioshock Infinite yang lebih mudah. Seperti kedua seri sebelumnya, kini Anda juga berkesempatan untuk memperkuat senjata yang sudah Anda miliki. Dengan mengumpulkan koin yang tersebar di sepanjang perjalanan, Anda bisa mengakses vending machine yang ada dan memperkuat senjata yang mungkin menjadi favorit Anda sejauh ini. Tidak hanya itu, Booker juga mengusung sistem equipment – Gear yang membuat Anda mampu mengenakan empat varian yang akan memberikan boost status dan efek tertentu secara permanen. Berbeda dengan upgrade senjata dan vigor yang dapat diakses dengan uang yang Anda dapatkan, Gear harus didapatkan secara manual dengan menjelajahi setiap sudut Columbia.

Introducing the Sky Hook!
Lewat Sky Line yang tersebar di seluruh Columbia, Anda tidak hanya dapat bergerak cepat dari satu area ke area lainnya, tetapi juga dapat menggunakannya untuk keuntungan tertentu dalam pertempuran.
Menikmati pemandangan Columbia yang ada, Anda mungkin akan bertanya-tanya bagaimana caranya Anda dapat bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan cepat. Untungnya, Irrational menyuntikkan satu mekanisme yang tidak hanya efektif, tetapi juga berhasil menawarkan sensasi yang menyenangkan. Di sepanjang Columbia, Anda akan melihat rangkaian Sky Rail yang awalnya memang diciptakan untuk mendistribusikan komoditi sebagai “jalan lain” untuk mengakses beragam area dengan cepat. Dengan menggunakan perangkat di tangan kirinya – Sky Hook, Booker tidak hanya dapat bergerak cepat melewati sky rail untuk mencapai area yang lebih tinggi, tetapi juga menjadikannya sebagai tempat persembunyian untuk menghantam musuh yang berada di bawah dengan cepat. Sky Rail akan menjadi salah satu elemen yang akan membuat Anda jatuh cinta pada Columbia.

Semua elemen gameplay dari sisi aksi ini memang semakin memperkuat pengalaman yang ditawarkan oleh Columbia, memadukannya dengan sisi cerita yang terhitung “berat”, Irrational memang menyuntikkan alasan yang cukup untuk membuat semua gamer untuk jatuh cinta dengan Bioshock Infinite. Namun alasan ekstra untuk terus menggali lebih dalam dunia utopia ini? Satu kata: Elizabeth.

Jatuh Cinta Pada Elizabeth

Sulit untuk tidak jatuh cinta pada karakter yang satu ini – Elizabeth!
Jauh hari sebelum Irrational merilis Bioshock Infinite ke pasaran, sang konseptor – Ken Levine memang sudah menggembar-gemborkan eksistensi seorang karakter wanita bernama Elizabeth yang akan menjadi fokus cerita untuk seri kali ini. Tidak hanya itu saja, selain mengklaim karakterisasi yang akan tampil lebih hidup dan berbeda dengan sebagian besar karakter yang selama ini hadir di industri game, Irrational juga menyuntikkan AI yang lebih dinamis untuknya. Sebuah klaim yang untungnya, tidak berakhir menjadi sebuah omong kosong yang lain. Kehadiran Elizabeth akan membuat cinta platonik setiap dari Anda bersemi kembali.

Voice acts, animasi gerak, dan percakapan penuh emosi memang meninggalkan kesan hidup yang kuat pada sosok Elizabeth.
Satu hal yang menarik adalah kemampuan Irrational untuk menciptakan kesan yang begitu dinamis pada diri Elizabeth.
Keterikatan emosional dan kebutuhan untuk terus melindungi karakter yang satu ini memang sudah tumbuh sejak awal permainan. Hal sederhana seperti memilih sebuah liontin kalung saja sudah cukup untuk membuat Anda menimbang, seperti sedang memberikan hadiah kepada orang tersayang Anda.
Pertama kali menyelamatkan Elizabeth dari Siphon dan lari dari kejaran Songbird, Anda akan langsung berhadapan dengan seorang wanita yang mampu menampilkan kesan yang kompleks. Ia rapuh tetapi juga kuat dan tidak pernah mengeluh, ia lugu tetapi juga penuh dengan rasa penasaran, ia begitu menenangkan tetapi juga berbahaya di saat yang sama. Karakter inilah yang akan Anda temui di sepanjang Bioshock Infinite, tentu saja dengan plot kompleks nan dramatis yang akan membuat Anda kian ingin melindungi sosok Elizabeth yang satu ini. Tidak perlu jauh-jauh, Anda akan merasakan sensasi ini sejak awal permainan, setidaknya inilah yang terjadi pada kami. Sebelum bertemu dengan Elizabeth, hampir tidak ada konsekuensi moral yang tercipta, bahkan ketika Anda mencuri uang dari kasir NPC atau sekedar menyerobot senjata yang terpampang di etalase toko. Namun begitu ia berpetualang dengan Anda, ada rasa bersalah dan terkesan mengkhianati kepolosan Elizabeth begitu Anda melakukan tindak kriminal kecil seperti ini.

Ketakutan bahwa Anda akan terlibat dalam sebuah escort mission yang monoton dan merepotkan juga bisa Anda buang jauh-jauh. Sejak awal permainan, Elizabeth berdiri sebagai individu mandiri yang tidak perlu diawasi. Ia akan bergerak begitu Anda bergerak atau berhenti ketika Anda berhenti. Anda tidak akan menemukan kejadian dimana Anda harus menantikan kehadirannya sebelum dapat bergerak ke area selanjutnya. Alih-alih Anda yang melindungi Elizabeth, kesan yanig ditawarkan justru berkebalikan. Anda-lah yang justru “dilindungi” oleh sosok yang satu ini.

Tidak perlu takut Anda harus berjuang melindungi Elizabeth secara terus menerus. Ia mampu melindungi dirinya sendiri dengan sangat baik.
Bukannya Anda yang melindungi dirinya, Elizabeth justru berperan tak ubahnya pelindung Anda. Ia akan terus memberikan resource terbatas yang tengah Anda butuhkan.

Dinamis dan mampu beradaptasi dengan baik, Elizabeth tidak hanya mampu melindungi dirinya setiap kali terlibat dalam pertempuran terbuka, tetapi ia juga akan membantu Anda. Dalam kondisi yang acak, Elizabeth akan secara berkala memberikan ekstra supply dan biasanya berkisar pada sumber daya yang memang sedang Anda butuhkan. Elizabeth akan memberikan uang, vigor, hingga ammo begitu Anda kekurangan. Perlahan namun pasti, Anda tidak hanya akan membangun keterikatan emosional dengan karakter ini, tetapi juga ketergantungan yang unik. Lewat kemampuannya yang luar biasa untuk membuka ruang dan waktu, Elizabeth juga dapat “memanggil” beragam senjata, perlindungan, dan item ke dalam pertarungan secara real-time.

Cinta platonik Anda tidak hanya muncul dari ketergantungan Anda terhadap karakter Elizabeth ini, tetapi juga karena kemampuan Irrational untuk menyusun sebuah cerita, yang tidak hanya penuh drama, tetapi juga penuh misteri terkait dirinya. Anda akan terus didorong untuk melindungi, memperhatikan setiap tindak tanduknya, hingga terlibat dalam setiap usaha untuk memastikan Elizabeth ini berada dalam kondisi terbaiknya. Tentu saja, semua ini harus dicapai dengan sedikit pengorbanan.

Mendefinisikan Kata “Infinite” dalam Bioshock Infinite

“Infinite” dalam Bioshock Infinite? Hal “Tidak Terbatas” apa yang sebenarnya terdapat di seri Bioshock terbaru ini?
Sebagian besar dari Anda yang sudah menyelesaikan Bioshock Infinite, apalagi Anda yang sempat mencicipi dua seri sebelumnya tentu saja akan menutup seri ini dengan segudang tanda tanya. Bagaimana tidak? Layaknya sebuah novel sci-fi misteri yang dibangun dengan sangat solid, semua elemen gameplay yang Anda temukan sejak awal permainan, bahkan sebelum Anda memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi ternyata menjadi “kunci” untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di Bioshock Infinite. Menjelaskan apa yang sebenarnya “Tidak Terbatas” di judul seriyang satu ini.

Setelah kehancuran Siphon, Elizabeth membuka dimensi ruang dan waktu yang lain dan memerangkap Songbird di dalamnya.
Sekedar laut? Nope. Welcome to Rapture, dunia yang menjadi setting utama dari dua seri Bioshock sebelumnya.
Elizabeth membuka misteri terbesar tentang ketidakterbatasan yang ditawarkan oleh franchise Bioshock ini. Rapture dan Columbia hanyalah dua dari begitu banyak alternatif dunia lain yang dapat muncul di Bioshock. Namun Elizabeth menegaskan bahwa konstanta yang sama akan terus muncul – Elizabeth, Booker, Songbird, dan Comstock walaupun di dimensi yang lain.
Setelah kehancuran Siphon, Elizabeth akhirnya mampu menemukan kemampuannya secara maksimal, membuka dimensi ruang dan waktu, yang akhirnya mengurung dan membunuh Songbird di kedalaman laut. Namun ini bukanlah sekedar laut biasa. Elizabeth telah membawa Booker ke dalam Rapture, dunia utopia yang menjadi setting utama dari dua seri Bioshock sebelumnya. Di sana, Elizabeth menjelaskan bahwa Rapture hanyalah satu dunia dari begitu banyak dunia serupa di berbagai dimensi – yang kesemuanya selalu dimulai dari sebuah mercusuar misterius di tengah laut. Ada ribuan mercusuar, ribuan dunia, dan ribuan alternatif skenario yang terjadi – termasuk yang Anda alami lewat kacamata Booker saat ini. Ini adalah pembuka kata “Infinite” yang mencerminkan ketidakterbatasan. Bahwa sesungguhnya, ada begitu banyak dunia Bioshock yang tersebar dan alternatif skenario yang bisa tercipta darinya hampir tidak terbatas.

Elizabeth juga memperlihatkan kepada Booker sosok diri mereka yang lain, yang juga mengarungi langkah yang sama bersama di mercusuar yang berbeda. Sebuah alternatif cerita, alternatif skenario yang bisa tercipta di dimensi yang lain. Namun Elizabeth menegaskan konsep Konstanta – Variabel ke dalamnya. Ia menegaskan bahwa apapun dunia yang hadir di Bioshock, selalu ada “Elizabeth”, “Booker”, “Songbird”, dan “Comstock” itu sendiri, walaupun hadir dalam bentuk lain. Ini menjadi masuk akal jika melihat cerita Bioshock sebelumnya. Elizabeth serupa dengan Little Sisters, Booker Dewitt = Big Daddy (?), Songbird menjadi Big Sisters dan Comstock adalah Ryan sendiri. Kemampuan unik Elizabeth membuatnya mampu membuka setiap dimensi ini dan berpindah-pindah dari satu dunia Bioshock ke yang lainnya.

Misteri pun terkuak. Inti dari kelahiran Columbia sebenarnya terletak pada sosok Booker Dewitt ketika ia berada di lokasi penebusan dosa setelah event Wounded Knee. Booker yang tidak menerima baptis, hidup dengan dosa dan penyesalannya dan menjadi Booker yang kita gunakan. Sementara Booker yang menerima penebusan lahir kembali sebagai Comstock – karakter antagonis sentral. Cabang inilah yang kemudian melahirkan variasi Anna Dewitt aka Elizabeth di beragam dimensi ruang dan waktu yang ada.
Comstock yang mandul kemudian menculik Anna dan membawanya ke dimensi yang lain, membesarkannya sebagai Elizabeth dan memerangkapnya dalam Siphon.
Misteri ini kian membesar ketika Elizabeth membantu Brooker Dewitt mengenali dirinya sendiri. Lewat rangkaian cerita yang ada, Anda akan menemukan bahwa Brooker Dewitt dan Comstock sebenarnya adalah orang yang sama, namun hidup dalam dimensi yang berbeda. Semuanya kembali pada satu titik – penebusan dosa Booker setelah event di Wounded Knee – sebuah event yang melahirkan cabang semesta yang beragam. Booker yang menolak dibaptis kemudian tumbuh menjadi Booker Dewitt yang kita gunakan – menikah dan memiliki Anna Dewitt. Sementara Booker yang menerima baptisan kemudian mengubah identitasnya menjadi Comstock – membangun Columbia bersama dengan Lutece, menjadi “Nabi” di Columbia, dan berakhir mandul. Lewat sosok Anna Dewitt – anak dari Brooker Dewitt yang kita gunakan, kedua dimensi ini bertemu. Karena kemandulannya, Comstock memutuskan untuk menculik “anaknya” dari dimensi lain – Anna Dewitt sebagai sang penerus, dan kemudian menamakannya sebagai Elizabeth.

Rosalind dan Robert Lutece adalah tokoh sentral yang menjadi jembatan merah dari beragam dimensi dengan Booker Dewitt ini.
Booker yang Anda gunakan bukanlah Booker pertama yang berusaha menempuh tugas yang sama – untuk menyelamatkan Elizabeth, Beberapa clue sebelumnya juga mengindikasikan bahwa Anda adalah Booker nomor 122. Besar kemungkinan 121 Booker sebelumnya gagal melakukan tugas mereka dan tewas di dimensi masing-masing, termasuk Booker yang tumbuh menjadi pemimpin agung Vox Populi.
Skenario dari Elizabeth yang sudah menua juga merupakan konsekuensi dari dimensi lain.
Hanya ada “beberapa” Booker – Elizabeth yang berhasil mencapai lautan mercusuar. Namun Anda menjadi satu-satunya Booker yang tampaknya berhasil mencapai tujuan akhir dari Lutece. Besar kemungkinan Booker yang tampak terlihat di mercusuar ini juga berakhir menjadi Comstock.
“122″
Kemampuan Rosalind Lutece – sang peneliti yang berhasil menerbangkan Columbia, untuk menggunakan kekuatan yang serupa dengan Elizabeth telah melahirkan sosok “alternatif”-nya yang berjenis kelamin laki-laki – Robert Lutece. Untuk menebus kesalahannya karena telah membantu usaha Comstock , Rosalind dan Robert pun berusaha untuk menyelamatkan Anna aka Elizabeth dari kurungannya di Siphon. Mereka membuka dimensi dan membawa Brooker Dewitt ke dalam Columbia. Namun satu yang menarik, ini bukanlah usaha pertama mereka. Ada beberapa hint yang menegaskan bahwa usaha sebelumnya sudah sempat diusahakan dengan Brooker Dewitt yang lain, namun selalu gagal. Salah satu yang kentara? Di awal kemunculan Anda di Columbia, di event pelemparan koin, Robert menegaskan bahwa ini adalah koin ke-122 yang dilempar dan selalu berakhir sama, mengindikasikan bahwa ada 121 Booker Dewitt sebelumnya yang juga melewati proses yang serupa. Ketika Elizabeth membuka dimensi lain, Anda juga akan bertemu dengan dimensi dimana Booker telah tewas sebagai pemimpin agung Vox Populi, bahkan jauh sebelum ia berhasil. Ini juga mengindikasikan kegagalan Booker Dewitt yang lain. Dari semua yang ada, hanya tiga Booker yang berhasil Anda temui di mercusuar yang tersebar luas. Besar kemungkinan, kedua Booker Dewitt lainnya ini juga memilih untuk dibaptis dan berakhir sebagai Comstock. Hanya Anda lah satu-satunya Booker yang selamat dan berhasil melewati skenario yang tepat untuk menghabisi Comstock dan menyelamatkan Elizabeth dari Columbia.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi di ending setelah credit Bioshock Infinite? Keputusan Booker Dewitt untuk mengakhiri potensinya tumbuh sebagai Comstock telah membawanya kembali pada satu semesta tunggal – dimensi dimana Booker Dewitt memilih untuk tidak dibaptis – memiliki anak bernama Anna Dewitt – dan tidak pernah menyerahkannya kepada Comstock untuk dikurung dan dibesarkan di Columbia sebagai Elizabeth. Semua potensi dimensi itu runtuh dalam satu dimensi dimana Booker masih memiliki Anna dan berencana untuk membesarkannya.

Belum semua misteri Bioshock Infinite dijelaskan. Dengan tiga DLC yang masih direncanakan akan meluncur di masa depan, potensi untuk menemukan jawaban sesungguhnya dari beragam misteri ini kian terbuka.
Namun semua kompleksitas teori yang butuh penalaran tersendiri ini memang masih punya segudang potensi untuk tumbuh, mengingat Irrational masih bersiap untuk menelurkan setidaknya tiga buah DLC ekstra di masa depan. Apakah kita akan bertemu dengan lebih banyak misteri atau justru menemukan jawaban yang sudah lama kita nantikan? Untuk sementara ini, belum ada kejelasan. Satu yang pasti, ia kian menarik untuk diantisipasi.


Kesimpulan

Tidak berlebihan rasanya menyebut Bioshock Infinite dibangun dalam sebuah kualitas yang tak ubahnya sebuah mahakarya dengan peran setiap elemen yang sama signifikannya. Indah, memukau, seru, menegangkan, tetapi di sisi lain juga terus memaksa otak Anda untuk terus berimajinasi dan berputar hanya untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Bioshock Infinite menawarkan sebuah kualitas yang sudah lama tidak muncul di industri game.
Sebuah game yang sempurna, ini tampaknya menjadi kalimat yang tidak berlebihan untuk mendefinisikan pengalaman yang berhasil diciptakan oleh Irrational Games lewat Bioshock: Infinite. Selain menawarkan sisi gameplay aksi nya yang tetap fun dan menantang, apalagi di tingkat kesulitan yang lebih tinggi, Bioshock Infinite tetap mempertahankan identitasnya sebagai salah satu game FPS dengan kemampuan cerita, konsep, dan visualisasi yang akan melelehkan hati setiap gamer. Walaupun pada awalnya ia tampil dengan sebuah garis cerita yang sangat sederhana – usaha Booker untuk menyelamatkan Elizabeth dari Columbia, namun pada akhirnya ia ada begitu banyak garis cerita yang bertebaran di atasnya, membuatnya tampil sangat kompleks. Butuh rasa was-was tertentu untuk menyadari dan memahami lebih luas tentang apa yang sebenarnya terjadi di Bioshock Infinite, bahkan cukup untuk mendoron Anda memainkannya berulang kali.

Ketakutan bahwa Elizabeth akan hadir sebagai gangguan yang menyebalkan juga tidak terbukti. Lewat karakterisasi yang sangat kuat, Anda akan membangun keterikatan yang unik dengan karkater yang satu ini. Irrational juga berhasil menyuntikkan akting, emosi, dan animasi gerakan yang begitu hidup untuknya. Tidak hanya dari segi kosmetik, keterikatan dan ketergantungan terhadap karakter yang satu ini juga akan terbangun di setiap pertempuran terbuka yang akan Anda hadapi. Elizabeth memang menjadi nilai jual utama, namun Irrational juga terhitung berhasil membangun sebuah dunia – Columbia yang luar biasa di semua aspek yang ada. Lagu-lagu lawas yang mengalun hampir di setiap kota membuatnya tak ubahnya sebuah opera musikal yang mampu untuk membuat Anda berhenti dari semua hal yang Anda lakukan dan hanya sekedar berhenti menikmatinya.

Dan untuk pertama kalinya, Jagat Play secara terbuka mengungkapkan rasa cinta mati untuk sebuah game karena kesempurnaan elemen yang ia tawarkan. Tidak berlebihan, Bioshock Infinite dibangun dalam sebuah kualitas yang tak ubahnya sebuah mahakarya dengan peran setiap elemen yang sama signifikannya. Indah, memukau, seru, menegangkan, tetapi di sisi lain juga terus memaksa otak Anda untuk terus berimajinasi dan berputar hanya untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Bioshock Infinite menawarkan sebuah kualitas yang sudah lama tidak muncul di industri game.

Kelebihan

You will fell in love with this game!
  • Everything!

Kekurangan

Kesempurnaan, tidak ada kekurangan yang cukup untuk membuat pengalaman bermain Anda menjadi terganggu karenanya.
  • Nothing!
Cocok untuk gamer: pencinta FPS berkualitas, yang menitikberatkkan kecintaan pada sisi plot
Tidak cocok untuk gamer: yang hanya memiliki satu keyakinan,  “COD is the best, no one can beat COD!”
 

sumber : http://jagatplay.com/2013/04/pc-2/review-bioshock-infinite-mahakarya-yang-sempurna/

[gameplay] Bioshock infinite

Jika ingin melihat review dari game ini, silahkan download video di bawah :

REVIEW 

 

Kamis, 03 April 2014

[spec] Dishonored



Dishonored System Requirements

Publisher: Bethesda Softworks
Developer: Arkane Studios
Genre: Action Adventure

Minimum System Requirement
 OS: Windows XP, WINDOWS VISTA , Windows 7 and Windows 8.
 Processor: 3.0 GHz dual core or better
 Memory: 4 GB system RAM
 Hard Disk Space: 9 GB
 Video Card: DirectX 9 compatible with 512 MB video RAM or better (NVIDIA GeForce GTX 460 /
 ATI Radeon HD 5850)
 Sound: Windows compatible sound card

 Recommended Spec:
 OS: Windows XP, WINDOWS VISTA , Windows 7 and Windows 8.
 Processor: 2.4 GHz quad core or better
 Video Card: DirectX 9 compatible with 768 MB video RAM or better (NVIDIA GeForce GTX 460 /
 ATI Radeon HD 5850)
 The Bethesda Blog also points out that the game is "enhanced" for 64-bit multi-core processors.
 The PC version of Dishonored also includes incredibly customizable UI options. 9.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys