Senin, 31 Desember 2012

[gameplay] X:Com Enemy Unknown

Jika Anda ingin melihat gameplay dari game ini, silahkan download video di bawah :

GAMEPLAY


[spec] X:Com Enemy Unknown

XCOM Enemy Unknown system requirements

  • CPU: Dual Core 64-bit Intel Core 2 Duo or AMD equivalent processor
  • RAM: 1GB of main system memory
  • Graphics: DirectX 9 compatible 512 MB graphics card, Nvidia 8000 series series or AMD Radeon 2000 series.
  • Operating system: Windows Vista
  • DirectX compatible sound card
  • 7 GB of hard drive space

XCOM Enemy Unknown system requirements

  • CPU: Quad core 64 bit Intel or AMD processor
  • RAM: 2GB
  • Graphics: DirectX 10 compatible 1GB graphics card, Nvidia 400 or AMD 5000.
  • Operating system: Windows 7
  • DirectX compatible sound card
  • 7 GB of hard drive space

[review] X:Com Enemy Unknown

Berapa banyak gamer yang kenal dengan game klasik yang berjudul X-COM? Game ini mungkin cukup terkenal untuk gamer PC atau yang sudah cukup tua. Game turn-based strategy yang dicampur dengan base management ini ternyata mendapatkan reboot dan remake. Keduanya dilakukan oleh 2K Games. Reboot sendiri berupa game FPS sedangkan remake... Sesuai dengan namanya, membuat ulang game klasik tersebut. Apakah remake ini bisa tetap membawakan kejayaan nama X-COM?

XCOM: Enemy Unknown Review
Loading screen yang cukup keren
XCOM: Enemy Unknown dikembangkan oleh Firaxis Games yang terkenal akan Civilization dan Sid Meier. Game ini ditangani oleh Jake Solomon, yang merupakan fans berat X-COM. Sebelum memulai pengembangan game ini, ia menyuruh semua staffnya untuk memainkan game orisinilnya dan pada saat pembuatan prototype pun membuat ulang game tersebut.

Masih sama dengan game klasiknya, game ini dimulai dengan penyerangan alien ke bumi. Kamu akan ditugaskan sebagai komandan XCOM, sebuah unit spesial untuk melindungi bumi dan melawan serangan tersebut. Sebagai komandan, kamu akan mengatur markas XCOM dan memberikan perintah kepada prajurit-prajurit ketika menjalankan misi.

XCOM: Enemy Unknown Review
Rambut Guile kembali hadir
Game ini tidak terlalu menawarkan cerita yang terlalu spesial. Kamu akan berusaha terus untuk memperkuat XCOM sambil mencari cara untuk mengalahkan para alien. Meskipun begitu, game ini menawarkan gameplay yang sangat dalam.

Masih sama seperti X-COM klasik, dua gameplay utama dalam game ini adalah base management dan turn-based strategy. Dalam base management, banyak yang bisa dilakukan seperti research teknologi alien, membangun markas, dan mencari kegiatan alien.  Hampir semua setiap aksi yang kamu lakukan akan memerlukan sesuatu. Contohnya ketika melakukan research, bisa saja kamu memerlukan mayat dari alien. Tentunya barang-barang yang diperlukan ini biasanya bisa didapatkan dari menjalankan misi.

XCOM: Enemy Unknown Review
Geoscape, bagian penting XCOM
Ketika kamu menjalankan misi, maka gameplay akan berubah menjadi turn-based strategy. Untuk bagian ini, cukup banyak terjadi perubahan dibandingkan dengan sebelumnya. Sekarang setiap prajurit memiliki kelas dan hanya bisa melakukan dua aksi saja. Kelas yang ada dalam game ini adalah Assault, Support, Heavy, Sniper. Perbedaan mencolok dari kelas ini adalah senjata yang digunakan dan skill yang didapatkan. Yup, kali ini prajurit menggunakan sistem skill. Jadi ketika setiap naik pangkat, maka kamu bisa memilih mau memberikan skill apa kepada prajurit tersebut. Sedangkan untuk aksi, dengan hanya bisa melakukan dua aksi saja, gerakan prajurit semakin terbatas. Contohnya kamu hanya bisa jalan kemudian menembak atau dash ke depan tetapi tidak bisa lagi melakukan aksi.

XCOM: Enemy Unknown Review
Interceptor pun masih ada
Hal ini mungkin terlihat seperti menyederhanakan gameplay agar lebih mudah dimainkan. Memang pada awalnya berkesan begitu, tetapi ketika sudah cukup lama, kamu akan merasa perubahan ini membuat gameplay menjadi ketat. Setiap aksi yang kamu lakukan sangat menentukan keselamatan prajurit.

XCOM: Enemy Unknown Review
Markas yang mirip dengan sarang semut
Tentunya banyak elemen-elemen XCOM dari game klasiknya tetap hadir seperti sulitnya tembakan kamu mengenai sasaran atau prajurit yang mati permanen. Kustomisasi juga cukup tinggi dalam game ini. Kamu bisa mengubah-ubah prajurit. Mulai dari nama hingga warna armor. Jadi rasanya asik juga kamu bisa melihat prajurit kamu memakai armor berwarna pink, atau memakai warna Power Rangers.

XCOM: Enemy Unknown Review
Kostumisasi sesuka kamu
Game ini menawarkan beberapa difficulty. Difficulty Normal cukup sulit apabila kamu baru memainkan game ini pertama kali. Tetapi apabila kamu adalah pemain veteran, mungkin difficulty Classic sangat cocok. Selain difficulty, XCOM: Enemy Unknown juga menawarkan Ironman Mode dimana kamu hanya memiliki satu buah save slot dan setiap kamu melakukan keputusan, maka game akan otomatis melakukan save. Ini membuat kamu harus lebih berhati-hati dalam membuat keputusan.

Secara grafik, game ini tidak terlalu wah. Wajar saja, Firaxis memang sengaja membuat model karakternya seperti action figure. Tetapi ini bukan berarti jelek, model dan detail karakternya enak untuk dilihat. Yang menarik adalah alien-aliennya. Meskipun tipe alien masih sama dengan klasik, Firaxis mengubah semua desainnya menjadi lebih modern, tetapi masih tetap terasa klasik. Rasanya sangat segar melihat Unreal Engine 3 dalam game strategy dengan gaya gambar yang cukup berbeda daripada yang biasa digunakan.

XCOM: Enemy Unknown Review
Prajurit terasa lebih dekat dengan kustomisasi
Musik dalam game ini sangat sempurna, benar-benar membuat suasana mencekam. Hal ini tidak aneh, untuk bagian audio ditangani oleh Rolland Rizzo yang telah bekerja untuk seri X-COM sejak awal  dan ditugaskan untuk memperbaharui musik orisinilnya. Dialog untuk tiga karakter utama juga cukup bagus. Mereka juga sekali-kali akan memberikan komentar kepada kamu. Sayangnya hal ini tidak berlaku untuk para prajurit.

XCOM: Enemy Unknown Review
Multiplayer yang cukup menantang
XCOM: Enemy Unknown menawarkan mode multiplayer dimana kamu bisa mengadu strategi kamu dengan pemain lainnya. Meskipun cukup menarik, sayangnya mode ini kurang digarap lebih dalam. Walaupun begitu bukan berarti game ini memiliki waktu bermain yang sebentar. Kamu akan memainkan mode single player hingga puluhan jam dan mungkin bahkan akan terus mengulang game untuk mencoba strategi baru.

XCOM: Enemy Unknown adalah remake game klasik yang hampir sempurna. Meskipun banyak perubahan dan beberapa penyederhanaan, game ini tetap berhasil membawakan suasana mencekam dari pendahulunya. Penyederhanaan yang dilakukan juga membuat gameplay menjadi lebih menantang. Game ini juga cukup nyaman untuk dimainkan dengan gamepad.

XCOM: Enemy Unknown Review
Ayo segera mainkan game ini!
 
XCOM: Enemy Unknown adalah game wajib yang dimiliki oleh fans X-COM dan juga penggemar game strategy. (RG)

VGI Ratings for XCOM: Enemy Unknown

9.5 Gameplay Strategi yang cukup menantang serta micro--management yang cukup dalam.
9.0 Graphic Detail cukup bagus serta animasi yang halus.
9.5 Sound Suasana musik yang mencekam serta sound effect yang bagus.
9.5 Longevity Mode single player yang sangat panjang dan bisa dimainkan berkali-kali ditambah dengan mode multiplayer.
9.5 Perfection
Overall XCOM: Enemy Unknown adalah game wajib yang dimiliki oleh fans X-COM dan juga penggemar game strategy.


http://www.videogamesindonesia.com/reviews/xcom-enemy-unknown.php

Kamis, 27 Desember 2012

[spec] The Amazing Spiderman



The Amazing Spider Man System Requirements

Publisher: Activision
Developer: Beenox
Genre: Action

System Requirement
Operating System
Windows 7 or (Windows® XP (with Service Pack 3) and DirectX® 9.0c) or (Windows Vista® with Service Pack 2)

Video Card
512 MB 3D hardware accelerator card required – 100% DirectX® 9.0c with Shader Model 3 support.
Minimum: NVidia GeForce 8800 GT / AMD Radeon HD4770
Recommended: Nvidia GeForce 285 GTX / AMD Radeon HD4830
Processor
Minimum: Intel Core® 2 Duo 2.6 GHz or AMD Athlon 64 X2 3800+
Recommended: Intel Core® 2 Quad 2.4 Ghz or AMD Athlon II X4 2.6 Ghz
RAM
Minimum: 3 GB of RAM
Recommended: 4 GB of RAM
Hard Drive Space
8.1 GB of uncompressed hard disk space (Plus 500 MB for swap file)
Sound Card
DirectX 9.0–compliant sound card 

[gameplay] The Amazing Spiderman

Jika Anda ingin melihat gameplay dari game ini, silahkan download video di bawah :

DOWNLOAD 

 

[review] The Amazing Spiderman

By
June 28, 2012   ·   
 

Industri hiburan memang memperlihatkan kecenderungan untuk melakukan penetrasi pasar dengan mengembangkan satu kesatuan produk yang akan mampu menarik beragam golongan calon konsumen. Alih-alih merilis dan menjual sebuah film saja secara global, produsen kini lebih memilih untuk menggandeng pemain besar di industri lain untuk merilis konten alternatif yang “memperkaya” pengalaman film tersebut. Mereka tidak akan segan untuk bekerja sama dengan industri musik untuk merilis satu album OST yang didedikasikan khusus untuk film tersebut. Sementara di dunia game? Tidak ada yang lebih baik selain merilis sebuah seri game baru yang didasarkan pada film-film ini. Salah satu yang teranyar? Tentu saja sang manusia laba-laba, Spider-Man.

Hampir semua penikmat film di dunia saat ini tentu saja sedang menunggu film The Amazing Spider-Man yang akan membawa petualangan manusia laba-laba ini ke arah yang berbeda. Sebagai sebuah seri reboot dengan aktor dan alur cerita yang baru, banyak orang yang tentu penasaran bagaimana Spider-Man akan didefinisikan kembali setelah trilogi awal yang berhasil mencapai kesuksesan yang luar biasa. Lantas bagaimana dengan sisi video gamenya sendiri? Keputusan untuk menjadikan video game sebagai media untuk menikmati konten “ekstra” dari film yang akan dirilis tampaknya kini sedang menjadi tren. Tidak sekedar mengadaptasi cerita di film, The Amazing Spider-Man (The Game) ini justru menghadirkan cerita epilogue dari filmnya sendiri. Bagian terbaiknya? Anda tidak perlu takut akan mendapatkan spoiler jika belum menonton versi filmnya, seperti yang kami rasakan ketika melakukan review game yang satu ini.

Lantas bagaimana performa keseluruhan dari game The Amazing Spider-Man ini? Mampukah ia mampu memenuhi ekspektasi dan menandingi hip yang sedang menyelimuti filmnya yang direncanakan akan dirilis akhir bulan ini di Indonesia? Mengapa kami justru melabelnya sebagai sebuah game yang tidak se-“amazing” namanya? Simak review ini.

Plot

Spider-Man..Spider-Man.. Friendly neighbourhood Spider-Man..
Walaupun kami belum menyaksikan film Amazing Spider-Mannya sendiri ketika artikel ini ditulis, namun melihat dari alur cerita yang ada, dapat dipastikan bahwa adaptasi game ini mengambil alur cerita setelah filmnya berakhir. Dari mana kami menyimpulkan ini? Tentu dari kehadiran berbagai karakter kunci di dalam film yang terlihat “dekat” dengan Peter Parker maupun Spider-Man itu sendiri. Selain itu, Dr. Connors yang seharusnya menjadi musuh utama Spider-Man sebagai Lizard di versi filmnya, tidak terlihat aktif sebagai seorang villain utama di seri game ini. Walaupun demikian, Anda yang takut akan mendapatkan spoiler film dari game ini boleh bernapas lega. Selain hubungan antar para karakter, hampir tidak ada yang dapat Anda pelajari dari game ini tentang film The Amazing Spider-Man. Anda bisa menikmati game ini terlebih dahulu sebelum menonton filmnya tanpa masalah.

Setelah kekacauan yang disebabkan oleh serum cross-species Dr. Connors yang kemudian melahirkan Lizard, Manhattan merasakan kembali masa-masa tenang berkat aksi heroik Spider-Man. Walaupun demikian, malapetaka yang jauh lebih besar ternyata sedang menunggu untuk terlepas. Alih-alih menghancurkan serum berbahaya tersebut, Oscorp Industries yang bertanggung jawab atasnya, justru melanjutkan penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan varian cross-species yang lebih sempurna. Dengan menggabungkan DNA manusia dan para hewan, Oscorp berhasil melahirkan beberapa spesimen yang terhitung sempurna. Kita sedang membicarakan Vermin, Scorpion, dan Rhino. Namun kesalahan yang fatal membuat monster-monster ini berhasil terlepas dan “menginvasi” kota Manhattan kembali. Tidak hanya sekedar mendapatkan kekuatan berkali-kali lipat, para cross-species ini juga memiliki kemampuan untuk menyebarkan, menginfeksi, dan membuat manusia biasa menjadi cross-species layaknya mereka. Spider-Man tidak punya alternatif selain bekerja sama dengan Dr. Connors, mantan musuhnya, untuk memastikan infeksi ini tidak berlanjut dan dapat disembuhkan.

Alih-alih menghancurkan serum milik Dr. Connors, Oscorp Industries justru terus bereksperimen dengannya. Hasilnya? Lebih banyak Cross-species yang mengancam kota Manhattan!
Ancaman tidak hanya datang dari para cross-species, tetapi juga robot-robot raksasa milik Oscorp yang dikirim untuk membinasakan mereka. Spider-Man sebagai seorang cross-species tentu saja menjadi incaran.
Alistair Smythe dan Dr. Connors?! Apa yang mereka rencanakan?
Sayangnya, ancaman ini tidak hanya datang dari para cross-species. Oscorp Industries yang dipimpin oleh sang maniak – Alistair Smythe tentu tidak tinggal diam. Mereka meluncurkan varian robot-robot berukuran raksasa untuk berburu dan menghancurkan setiap cross-species yang mereka temukan, termasuk Peter Parker sendiri. Namun berbeda dengan Dr. Connors yang ingin menyembuhkan infeksi ini, Smythe lebih cenderung untuk membumihanguskan semua monster yang ia temui. Ketika infeksi terus berlanjut, ini tidak ubahnya membunuh setengah penduduk kota Manhattan yang tidak bersalah. Spider-Man pun kini menghadapi tiga tugas berat: menyembuhkan infeksi, menangkap kembali para cross-species super kuat yang kabur dari Oscorp, serta memastikan dirinya sendiri tidak tewas di tangan robot-robot Oscorp.

Lantas mampukah Spider-Man melanjutkan tugas heroiknya? Motif apa yang sebenarnya berada di balik otak Alistair Smythe? Apakah mempercayakan serum penyembuh ini ke tangan Dr. Connors aka The Lizard menjadi keputusan yang tepat? Anda harus memainkan game ini untuk mendapatkan jawabannya.

Mekanisme yang Serupa dengan Batman: Arkham City?


Alih-alih menyebutnya sebagai game open-world, kami lebih setuju jika The Amazing Spiderman dikategorikan hanya sebagai sebuah game action belaka.
Jika kita membicarakan satu genre yang dapat mendefinisikan keseluruhan gameplay The Amazing Spider-Man, maka kami akan mengambil kata “Action” sebagai yang paling tepat. Anda tidak mungkin akan menikmati petualangan sebagai seorang tokoh superhero jika ia tidak menampilkan kekuatan, aksi, dan kemampuan yang melebihi manusia biasa. Benar sekali, tidak ada cara yang lebih tepat untuk melakukan hal tersebut selain bertukar pukulan dengan pihak manapun yang berusaha mencegah tujuan baik Anda. The Amazing Spider-Man akan menghadirkan cukup banyak varian musuh untuk Anda kalahkan, dari sekedar manusia biasa, hingga para cross-species dan robot-robot dari Oscorp Industries. Spider-Man akan sangat sibuk di game yang satu ini. Kami tidak menyimpulkannya sebagai sebuah game “Open-World” (walaupun ia memungkinkan Anda untuk menjelajahi kota Manhattan secara bebas) karena suatu alasan yang akan kami jabarkan di bagian berikutnya.

Konsep pertarungan luar biasa yang disuntikkan Rocksteady Studios di seri Batman: Arkham City tampaknya mulai bergeser menjadi sebuah standar game action superhero, setidaknya inilah yang mungkin dipikirkan oleh Beenox dan Activision ketika mengembangkan The Amazing Spiderman. Anda akan lebih banyak terlibat dalam pertarungan dengan beberapa musuh sekaligus. Selain melancarkan kombo pada musuh yang Anda incar, Spider-Man juga dapat melakukan counter-attack ketika spider-sense nya sendiri memperingatkan ada bahaya, seperti yang mampu dilakukan oleh Batman. Tujuan utamanya tentu saja melancarkan kombo serangan sebanyak mungkin dan menutup serangan dengan signature move yang sinematik. Selain bertarung dengan tangan kosong, Anda juga dapat menggunakan jaring Anda untuk melambatkan, “membungkus” dan menarik musuh untuk keuntungan Anda. Anda akan merasakan kesan familiar seperti yang Anda dapatkan di Arkham City, terutama ketika Anda terlibat dengan mekanisme pertarungannya.

Sistem battlenya akan menghadirkan kesan yang familiar dengan gaya yang diusung Rocksteady di Arkham City. Flow pertarungannya juga serupa.
Merasa tidak aman untuk menjajal pertarungan secara frontal? Anda selalu memiliki opsi untuk melakukan stealth takedown.
Spider-Man tidak selalu terlibat dalam petempuran yang terbuka secara frontal. Walaupun ia memiliki kecepatan, kegesitan, dan spider-sense yang mumpuni, Anda selalu dapat memilih opsi untuk mengalahkan setiap musuh dengan gaya bermain yang lebih aman: stealth. Anda hanya perlu mencari posisi yang tepat dan mengeksekusi serangan sembunyi-sembunyi ini dari langit-langit setiap level atau daerah yang lebih tinggi. Tidak hanya 1, Anda juga dapat memperkuat Spider-Man dengan kemampuan untuk mengalahkan dua musuh secara sekaligus. Walaupun terdapat kemungkinan yang cukup besar bahwa Anda akan terekspose, Anda selalu dapat melakukan quick escape, tidak hanya untuk menghindari serangan, tetapi juga membuat musuh bingung akan lokasi Anda dan mengaktifkan kembali stealth mode. Ini selalu menjadi solusi yang tepat untuk menyelesaikan setiap chapter dengan setting indoor.

Lantas bagaimana dengan sistem navigasinya sendiri? Apalah arti seorang Spider-Man jika dia tidak mampu melakukan web-swing untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan satu tombol sederhana, Anda dapat mengeksekusi gerakan yang akan membuat perjalanan Anda jauh lebih nyaman dan cepat daripada sekedar berlari. Tidak hanya web-swing, The Amazing Spider-Man juga menghadirkan sebuah mode baru yang disebut dengan Web-Rush. Dengan mengaktifkan mode yang satu ini, Spidey seolah memberhentikan waktu dan Anda akan masuk ke dalam sudut pandang first person. Dalam web-rush mode, Anda dapat melemparkan jaring Anda untuk mencapai posisi-posisi tertentu secara otomatis, yang direpresentasikan dengan kehadiran bayangan Spidey dalam warna emas. Selain itu Web-Rush juga dapat digunakan sebagai senjata yang mumpuni untuk menarik diri ke arah musuh dan membuka serangan secara tiba-tiba. Kedua gerakan inilah yang harus diakui, mendefinisikan peran Anda sebagai seorang Spider-Man.

Web-Rush Mode akan menghentikan waktu bagi Spidey dan memberikan Anda kesempatan untuk meluncur cepat ke daerah2 yang dipresentasikan dengan bayangan Spidey berwarna emas.
Sebagian besar side-mission yang Anda hadapi akan meninggalkan kesan monoton, repetitif, bahkan terkesan “tidak penting”
Alur cerita yang terus bergerak maju memang akan membuat perjalanan Anda terasa linear. Anda hanya perlu menghabisi semua musuh yang berada di dalam satu chapter dan berlanjut ke chapter selanjutnya dengan intermezzo cerita untuk memberikan pondasi akan petualangan Anda. Walaupun demikian, seperti layaknya game-game “open-world” yang lain, Anda juga akan disuguhi berbagai side-mission yang akan tersebar di Manhattan, dari sekedar mencari foto, mengalahkan para berandalan yang mengancam penduduk, menyelamatkan penduduk yang terinfeksi, terlibat dalam tantangan kecepatan, hingga menghentikan mobil para penjahat yang sedang berada dalam kejaran polisi. Ketika semua side-mission ini muncul untuk pertama kali, Anda mungkin akan merasakan excitement yang begitu tinggi. Namun seiring dengan berjalannya waktu permainan, Anda akan menemukan kesan repeititif yang sangat kuat dari setiap side-mission ini. Kehadiran beberapa misi sampingan dengan bobot cerita justru harus tenggelam karenanya. Beenox harus diakui gagal memanfaatkan konsep “open-world” yang seharusnya potensial untuk dikembangkan lebih jauh. Ia justru jatuh pada “kesederhanaan” misi yang begitu monoton.

Dari sisi action yang ia hadirkan, The Amazing Spider-Man ini memang tidak menawarkan banyak hal baru, bahkan ia justru terkesan “mencuri” inovasi sistem gameplay dari Rocksteady. Di sisi yang lain, dunia “open-world” yang seharusnya potensial untuk mendapatkan kesan petualangan Spider-Man yang lebih maksimal, justru harus jatuh pada usaha untuk menghadirkan side-mission yang repetitif dan monoton.

Buat Spidey Menjadi Lebih Kuat!

Menemukan sebuah game hack and slash yang hanya menuntut Anda untuk datang, menghancurkan setiap musuh, dan merasakan sedikit kemenangan memang bukan lagi sesuatu yang mudah. Sebagian besar game action yang dirilis saat ini, cenderung untuk mengadaptasikan sistem yang memungkinkan karakter Anda untuk ikut berkembang sesuai yang Anda inginkan. Sebuah sistem yang berkorelasi kuat dengan genre RPG yang memiliki basis fans yang besar di industri game. Hal yang sama juga diterapkan oleh Beenox untuk The Amazing Spiderman ini. Tidak hanya sekedar memainkan sosok Spider-Man yang sudah “mapan”, Anda juga dilibatkan untuk mengembangkan dan memperkuat Spider-Man dengan alternatif kekuatan yang cukup banyak. Caranya? Tentu saja dengan sistem konvensional – Level Up!

Anda bisa memperkuat Spidey dengan meningkatkan kemampuannya di dua kategori utama: Character Upgrades dan Tech Upgrades.
Dengan menggunakan upgrade-upgrade ini, Anda dapat mengakses beragam serangan spesial, seperti Web-Hurricane ini
Kemampuan untuk memperkuat Spider-Man akan dibagi menjadi dua kategori utama: Character Upgrades dan Tech Upgrades. Seperti namanya, Character Upgrades berhubungan dengan kekuatan personal Spidey, seperti daya dan kombo-kombo serangannya. Sementara Tech Upgrades lebih berhubungan dengan perangkat yang digunakan oleh Spidey, dari ketahanan suit yang ia gunakan, alat pelacak,  hingga kecepatan lontaran web-ball yang ia kenakan. Syarat untuk meningkatkan setiap kategori ini juga berbeda. Poin untuk meningkatkan kemampuan di Character Upgrades didapatkan dari setiap level up yang berhasil Anda capai. Satu point upgrade untuk satu kali level up. Sementara untuk mendapatkan upgrade dari kategori Tech, Anda harus mendapatkan jumlah points yang cukup dari usaha untuk menghancurkan musuh-musuh mekanikal sepanjang permainan. Ini berarti semakin banyak Anda membunuh robot-robot Oscorp, semakin tinggi probabilitas Anda untuk mengupgrade sisi Tech Anda.

Tidak Ada Spider-Man Jahat: Konsep Open-World yang “Semu”

Mengapa kami mengkategorikan The Amazing Spider-Man ini HANYA sebagai sebuah game action tanpa embel-embel open-world di dalamnya? Bukankah ia memungkinkan Spidey untuk menjelajahi luasnya kota Manhattan secara bebas? Jika Anda hanya merujuk bahwa open-world = kesempatan untuk menjelajahi kota secara bebas, maka The Amazing Spider-Man pantas untuk disebut sebagai sebuah game open-world. Namun menurut kami, definisi open-world bukan hanya sekedar soal menjelajahi sebuah kota. Ia juga harus menghadirkan kesempatan bagi sang karakter utama untuk memanipulasi secara aktif dunia yang ia temui ini. Sesuatu yang sama sekali tidak ditawarkan oleh seri The Amazing Spider-Man ini.


Hanya karena ia mengusung kebebasan untuk menjelajahi Manhattan kapanpun Anda inginkan, game ini tidak otomatis pantas disebut sebagai sebuah game open-world!
Kesempatan untuk menjadi Spidey yang jahat akhirnya sirna begitu saja. Konsep open-world di game ini tidak lebih dari sekedar kosmetik, tanpa kesempatan untuk memanipulasi elemen-elemen di dalamnya sama sekali.
Semua gamer tentu sudah tahu bagaimana rasanya menjadi seorang Spider-Man yang beraksi dan berjalan hanya di jalur kebenaran, namun semuanya tentu penasaran apa yang terjadi jika sosok manusia laba-laba yang satu ini, tiba-tiba berubah menjadi jahat. Atas dasar rasa penasaran inilah, kami kemudian berusaha untuk menjajal konsep “open-world” yang ditawarkan oleh Beenox. Apa jadinya jika Spider-Man menjadi usil dan menembakkan jaring laba-labanya ke setiap mobil di jalan raya dan membuat kemacetan? Apa jadinya jika Spider-Man mulai menembakkan web-ball ke arah para pejalan kaki, membungkusnya, dan memukulinya hanya karena rasa bosan belaka? Kami tentu saja sangat mengantisipasi efek-efek tindakan seperti ini di Amazing Spider-Man. Namun hasilnya? Sangat mengecewakan. Beenox ternyata mendesain sebuah dunia open-world “semu” yang hanya berfungsi sebagai kosmetik belaka. Hampir tidak ada kesempatan untuk memanipulasi dan memancing reaksi dari berbagai elemen yang “hidup” di dalam kota Manhattan ini, baik dari pada penduduk maupun kendaraan yang malang-melintang di dalamnya. Setiap web-ball yang Anda tembakkan hanya akan memunculkan efek jaring saja dan tidak memberikan efek apapun. Sangat mengecewakan! Mimpi kami untuk menciptakan sosok Spider-Man yang super jahat seolah sirna begitu saja!

Kesimpulan

Ada segudang potensi yang mampu membuat The Amazing Spider-Man ini tampil sebagai game terbaik Spider-Man sepanjang sejarah. Namun sayang, tidak mampu dimanfaatkan oleh sang developer – Beenox. Akhirnya? Ia jatuh sebagai sebuah game yang tidak se-”amazing” namanya.
Beenox dan Activision harus diakui gagal untuk menghadirkan sebuah game Spider-Man yang mampu memenuhi ekspektasi. Walaupun ia hadir dalam kualitas visualisasi yang pantas untuk diacungi jempol serta plot epilogue yang terhitung “berani”, Beenox tidak mampu memanfaatkan segudang potensi yang seharusnya dapat meramu game yang satu ini menjadi game Spider-Man terbaik yang pernah dirilis sepanjang sejarah. Keputusan untuk mengadaptasi sistem battle yang diperkenalkan Rocksteady di Arkham City memang membuat flow pertarungan berjalan lebih mengalir, namun hampit tidak menawarkan sesuatu yang baru. Begitu juga dengan sistem stealth takedownnya. Namun untungnya, elemen-elemen dasar ini masih berada dalam tahap dapat dinikmati.

Sayangnya, ada begitu banyak hal lainnya yang membuat seri The Amazing Spider-Man ini ternyata tidak se-“Amazing” yang dibayangkan. Jumlah side-mission yang begitu repetitif dan monoton mematikan excitement untuk mengeksplorasi kota Manhattan lebih jauh. Pada akhirnya, ia hanya bertumpu pada kekuatan jalur cerita linear yang hanya membawa Anda bergerak dari satu chapter ke chapter yang lainnya. Kekurangan lain yang sangat fatal? Tentu saja kehadiran konsep “open-world” yang ternyata hanyalah sebuah kosmetik saja. Tidak ada kesempatan untuk memanipulasi lingkungan sama sekali dan bersenang-senang dengannya. Kekurangan terakhir inilah yang terkesan mengkhianati ekspektasi yang dilontarkan banyak gamer di dunia.

Lantas, pantaskah The Amazing Spider-Man ini dimainkan? Pantas, tetapi tidak menjadi sebuah keharusan. Selain kualitas grafis, cerita, dan sistem battle, hampir tidak ada yang dapat dibanggakan dari game yang satu ini. Namun bagi para gamer yang akan menyaksikan versi filmnya di akhir bulan nanti dan penasaran akan kelanjutan cerita selanjutnya, maka game The Amazing Spider-Man ini tentu “otomatis” menjadi seri yang harus Anda mainkan. Lagi-lagi, hanya karena sisi cerita yang diusungnya.

Kelebihan

Desain Rhino sebagai seorang cross-species? AWESOME!!!
  • Visualisasi jempolan
  • Sisi plot yang berperan sebagai epilogue dari seri filmnya
  • Flow pertarungan yang berjalan cukup mulus
  • Desain karakter, setting, dan musuh yang patut diacungi jempol

Kekurangan

Kota yang luas dan indah, namun dengan side-mission repetitif dan elemen yang tidak bisa dimanipulasi? What a waste!
  • Side-Mission yang repetitif dan monoton
  • Voice-acts yang buruk
  • Konsep Open-World yang semu
  • Tingkat kesulitan yang terlalu mudah
  • Collectibles yang tidak terlalu menarik
Cocok untuk gamer: yang ingin, akan, atau sudah menyaksikan versi film The Amazing Spider-Man dan penasaran dengan cerita kelanjutanya.

Tidak cocok untuk gamer: dengan ekspektasi bahwa game ini akan mengusung konsep Open-World yang sesungguhnya.


http://jagatplay.com/2012/06/xbox/review-amazing-spider-man-the-game-tidak-se-amazing-yang-dibayangkan/

Rabu, 26 Desember 2012

[gameplay] Borderlands 2

Jika Anda ingin melihat gameplay dari game ini, silahkan download video di bawah :

GAMEPLAY

 

[spec] Borderlands 2

 Minimum Requirements

  • OS: Windows XP SP3
  • Processor: 2.4 GHz Dual Core Processor
  • Memory: 2 GB(XP)/ 2 GB(Vista)
  • Hard Disk Space: 20 GB free
  • Video Memory: 256 MB
  • Video Card: NVIDIA GeForce 8500 /ATI Radeon HD 2600
  • Sound: DirectX 9.0c Compatible

Recommended

  • OS: Windows XP SP3/Vista/Win 7
  • Processor: 2.3 GHz Quad Core processor
  • Memory: 2 GB
  • Hard Disk Space: 20 GB free
  • Video Memory: 512MB
  • Video Card: NVIDIA GeForce GTX 560 / ATI Radeon HD 5850
  • Sound: DirectX 9.0c Compatible

[review] Borderlands 2

By
September 27, 2012   ·   
 

Gamer mana yang akan mampu menolak sebuah seri Borderlands dari Gearbox Software? Ada begitu banyak alasan untuk mencintai seri game hybrid yang satu ini. Hal yang paling utama tentu saja keunikan yang ia ciptakan dari keberhasilannya menggabungkan dua genre terbesar di industri game – FPS dan RPG. Tidak hanya sekedar mengangkat senjata dan menembak semua musuh, ada begitu banyak elemen yang membuatnya lebih kompleks. Pertimbangan damage, equipment, dan skill dari dunia RPG membuatnya jauh lebih menarik untuk dimainkan. Gearbox berhasil menyuntikkan begitu banyak alasan untuk terus memainkan seri ini berulang-ulang kali, tanpa ada sedikitpun rasa bosan. Sesuatu yang tentunya menjadi tujuan yang sama untuk seri kedua ini.

Setelah penantian yang cukup lama, basis fans Borderlands yang cukup besar (termasuk kami) tentu sangat mengantisipasi kehadiran seri keduanya. Setelah menjajalnya selama beberapa jam di awal, ia meninggalkan kesan pertama yang begitu kuat. Visualisasi yang tidak banyak berbeda tidak lantas menjadi alasan yang legit untuk tidak menjajalnya. Gearbox mampu menciptakan sebuah atmosfer permainan yang tampil bagaikan dua sisi mata koin yang tidak terpisahkan. Di satu sisi, ia datang dengan mekanisme gameplay klasik yang tidak banyak berbeda, familiar untuk mereka yang sempat memainkan seri pertamanya. Sementara di sisi yang lain, Gearbox menawarkan banyak hal baru yang membuat seri ini jauh lebih, lebih sempurna, lebih adiktif.

Lantas, bagaimana dengan performa keseluruhan yang ditawarkan oleh Borderlands 2 ini? Apa yang membuat kami menyimpulkannya sebagai sebuah seri yang mampu menghasilkan pengalaman unik yang adiktif?

Plot

Lima tahun setelah event pertama Borderlands berakhir, generasi terbaru Vault Hunters hadir – Salvador, Axton, Zer0, dan Maya
Tampil sebagai sebuah sekuel, Borderlands 2 sendiri mengambil timeline 5 tahun setelah berakhirnya seri pertama. Empat orang Vault Hunter yang pemberani – Roland, Lilith, Mordecai, dan Brick akhirnya berhasil menemukan “harta karun” terbesar di Pandora – The Vault Hunters dan menghancurkan alien yang bersemayam di dalamnya – The Destroyer. Namun sebuah konsekuensi yang unik muncul. Terbukanya vault menghasilkan efek yang unik bagi Pandora itu sendiri, membuat mineral berharga Eridium muncul menyebar begitu saja. Hal ini menarik perusahaan raksasa – Hyperion Corporation untuk mampir ke Pandora dan berusaha untuk menambang sebanyak mungkin Eridium yang ada. Sang pemimpin? Tokoh antagonis yang menjadi target utama Anda – Handsome Jack.

Lantas siapa yang menjadi tokoh protagonis di seri kedua ini? Anda akan memerankan satu dari empat karakter generasi terbaru Vault Hunters terbaru – Axton, Maya, Salvador, dan Zer0. Tidak hanya sekedar mencari The Vault yang lain, keempat karakter ini juga menjadi target utama dari Hyperion yang kini tumbuh menjadi sebuah tirani. Handsome Jack tentu saja bukan tokoh antagonis “dangkal” yang hanya sekedar mencari uang dan membunuh siapapun yang menghalangi hal tersebut. Ketertarikannya untuk memburu generasi The Vault Hunters ternyata menyimpan segudang agenda yang lain. Tidak hanya berjuang sendiri, The Vault Hunters akan ditemani oleh kelompok pemberontak yang hidup di sebuah kota yang dikenal sebagai The Sanctuary. Anda juga akan bertemu dengan empat karakter sebelumnya yang kini hidup dengan agenda yang sama – berperang melawan Handsome Jack.

Please welcome Handsome Jack.. Otak di balik Hyperion Corporation yang kini menguasai Pandora.
Hyperion membangun sebuah base militer berbentuk “H” di salah satu bulan Pandora. Dengan misi utama menambang material berharga – Eridium sebanyak-banyaknya, Hyperion tumbuh menjadi tirani yang baru. Namun apa yang sebenarnya mereka cari? Mengapa mereka tertarik dengan Vault Hunters baru ini?
Anda juga masih akan menemukan muka-muka familiar. Ada yang bisa menebak siapa kedua orang ini?
Lantas agenda tersembunyi apa yang dimiliki oleh Handsome Jack? Apa yang membuat ia memburu para Vault Hunters di balik sekedar tambang Eridium yang menguntungkan? Dan mampukan The Vault Hunters terbaru ini menundukkan tirani Hyperion dan membuka The Vault yang baru?

Tidak Ada yang Sama, Keunikan yang Absolut!


Karakter baru bukanlah satu-satunya alasan yang membuat Borderlands 2 begitu unik.
Apa yang membuat seri Borderlands 2 ini menarik? Sebagian besar dari Anda mungkin akan langsung menuju pada karakter baru yang ditawarkan oleh Gearbox di seri terbaru ini, dengan penampilan dan kelas utama yang berbeda dengan seri sebelumnya. Namun, Borderlands 2 bukanlah sebuah game yang dapat dengan mudah disimpulkan dengan hanya melihat satu sisi. Ada begitu banyak yang hal yang membuatnya unik daripada sekedar empat karaker ini. Karena pada akhirnya, terlepas dari karakter apapun yang Anda pilih – Salvador, Maya, Axton, maupun Zer0, Anda masih memiliki kebebasan untuk menciptakan karakter yang Anda inginkan, dengan kesamaan hanya ada pada skill utama yang dimiliki oleh masing-masing karakter ini. Terlepas dari “stereotype” yang mungkin muncul darinya, ada begitu banyak kesempatan untuk mengembangkan peran apapun yang Anda inginkan.

Bagaimana dengan sisi gameplaynya sendiri? Borderlands 2 sendiri masih mengusung akar gameplay yang masih sama, dengan menggabungkan dunia RPG – FPS dengan gaya yang sama. Anda tetap akan memainkan FPS sebagai genre utama, sementara RPG menjadi pondasi bagi sebagian besar mekanisme yang lain. Anda akan menemukan damage, elemental attack and weakness, uang, experience points, dan level seperti halnya Borderlands pertama. Seperti halnya sebuah game RPG, experience didapatkan dari membunuh musuh dan menyelesaikan setiap side dan main mission yang ada. Jumlah misi ini sendiri akan cukup untuk membuat Anda bertahan dengan game ini selama berpuluh-puluh jam. Namun hal “dasar” ini bukanlah sesuatu yang membuat Borderlands 2 begitu menarik.

Gameplaynya sendiri tidak banyak berbeda. Borderlands 2 tetap datang dengan mekanisme hybrid antara RPG dan FPS.
Tidak ada batasan untuk membentuk karakter yang Anda inginkan, terlepas dari streotype yang menyertai setiap karakter yang ada. Contohnya? Zer0 yang kami gunakan. Walaupun dicitrakan sebagai petarung melee, kami menerapkan min-max di satu kategori dan menciptakan spesialisasi senjata darinya.
Apa yang membuat Borderlands 2 begitu menarik? Charm paling utama tentu ada pada kesempatan untuk menciptakan permainan dan karakter seunik mungkin, hingga pada level, tidak mungkin  disamai oleh user yang lain. Ada begitu banyak faktor yang memungkinkan hal ini untuk terjadi. Hal yang paling dasar? Kehadiran sistem skill baru yang tidak lagi linear, tetapi bercabang dengan berbagai perannya masing-masing. Masing-masing dari karakter ini dapat memilih spesialisasi untuk tiga peran yang berbeda melalui skill tree yang ada, atau bahkan menggabungkan setiap dari mereka untuk menciptakan karakter yang Anda inginkan. Tidak ada stereotype atau jalur pasti yang dapat ditempuh. Sebagai contoh? Karakter Zer0 yang kami gunakan. Walaupun sejak awal diperkenalkan dengan karakteristik petarung melee ala ninja yang kental, Anda tetap mampu membangunnya sebagai petarung range dengan senjata yang ingin Anda inginkan. Tidak ada garis yang membatasi Anda sama sekali.

Jika disandingkan dengan proses pembuatan teh, maka Skill Tree hanyalah air panas yang menjadi elemen dasar yang memungkinkan Anda untuk menikmatinya. Elemen utamanya ada tentu ada pada teh celup yang akan membuat minuman ini lengkap dan menjalankan fungsi yang diharapkan darinya. Di Borderlands 2, teh celup ini adalah Loots yang Anda dapatkan selama permainan. Inilah yang menjadi fokus utama yang membuat Borderlands 2 tampil sebagai sebuah Borderlands 2. Ada segudang senjata, shield, skin, dan grenade mod yang dapat Anda temukan di dalam game ini. Masing-masing darinya akan datang dengan karakteristik, spesifikasi, spesialisasi, dan kekuatannya masing-masing.

Sistem loots yang kini jauh lebh masif memungkinkan Anda untuk menciptakan karakter yang Anda inginkan, unik, dan tidak mungkin sama dengan karakter manapun yang Anda temui di Pandora.
Beberapa banyak cara untuk mendapatkan loots yang lebih baik, salah satunya adalah dengan menyelesaikan side quest. Cara terbaik? Terlibat aktif dalam mode multiplayer.
Datang dari beragam manufaktur, semua senjata ini memiliki status yang berbeda, terlepas dari tingkat kelangkaan yang ada. Dengan begitu banyak equipment yang ditawarkan, Anda hampir tidak mungkin untuk menemukan dua senjata yang sama, baik saat bermain single player maupun multiplayer. Darinya, Anda akan menciptakan sebuah karakter yang sudah pasti berbeda dengan setiap karakter yang ada di Pandora, walaupun di sisi multiplayer sendiri. Loots juga akan bergeser menjadi salah satu misi utama yang mendorong Anda untuk terus melanjutkan Borderlands 2, mengulang, menyelesaikan side mission, bergabung dengan game orang lain, meningkatkan tingkat kesulitan, dan akhirnya berujung pada adiksi yang sulit untuk disembuhkan.

Kedua hal inilah yang akan membuat Borderlands 2 tampil begitu memesona. Keacakan yang ditawarkan oleh Gearbox membuat pengalaman setiap gamer yang memainkannya menjadi unik, hingga batas hampir tidak mungkin sama di antara siapapun. Anda juga akan menemukan kebanggaan tersendiri ketika menemukan senjata-senjata langka yang super kuat dan meluncur ke mode multiplayer. Untuk apa? Tentu saja, untuk sedikit menyombongkan diri. Anda bisa menertawakan karakter yang hanya mampu menghasilkan damage 3.000, sembari memperlihatkan apa rasanya memiliki damage critical 50 – 60 ribu. It’s fulfilling the ego!

Become More Badass – Gain More Token!

Add caption

Badass Rank terdiri dari berbagai misi sederhana yang tidak berhubungan dengan side quest maupun main quest yang ada, dan seringkali dapat diselesaikan tanpa Anda sadari. Ia biasanya tampil berupa sejumlah target dengan batas angka tertentu yang akan menghasilkan sejumlah badass rank jika berhasil dilakukan. Contoh misinya? Hal-hal sederhana seperti membunuh para Marauders dalam jumlah tertentu, atau sekedar menghasilkan critical dengan sejumlah senjata khusus hingga batas angka yang disediakan. Anda akan mendapatkan sebuah token jika berhasil mengumpulkan cukup badass rank. Untuk apa token ini? Untuk setiap token yang ada, Anda akan diberi kesempatan untuk mengupgrade status karakter Anda secara permanen dalam bentuk persentase. Secara acak, Anda akan diminta untuk memilih satu dari lima status yang sudah disediakan.

Gearbox sendiri merangkai sistem ini tanpa batas. Ini berarti, Badass Rank akan terus menjadi target yang dapat Anda selesaikan, dan tidak ada batas jumlah token yang bisa Anda dapatkan. Semakin lama bermain, semakin besar kesempatan untuk memperkuat seluruh karakter Anda secara permanen.

Anda Harus Memainkannya Secara Multiplayer!

Menjelajahi luasnya Pandora dan menyelesaikan semua main dan side quest di dalamnya sendirian bukanlah cara yang tepat untuk memainkan Borderlands 2. Mengapa? Karena Gearbox memang mendesainnya sebagai sebuah game yang akan jauh lebih baik dimainkan secara multiplayer, walaupun hanya terbatas pada empat orang untuk setiap room yang ada. Ada begitu banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan memainkan game ini secara multiplayer. Ia menjamin pertempuran yang lebih intens dan memompa adrenalin dengan tingkat kesulitan yang semakin meninggi seiring dengan jumlah pemain yang ada. Bagian terbaiknya? Multiplayer juga menjamin naiknya probabilitas mendapatkan loots yang langka secara signifikan, uang yang lebih banyak, serta chance untuk memperoleh eridium untuk kapasitas peluru senjata. Tidak peduli seberapa tekun dan rajin Anda mengitari Pandora dalam mode single player, Anda tidak mungkin akan mendapatkan equipment yang lebih baik ketika Anda memainkannya secara multiplayer. Semakin banyak pemain yang bergabung, semakin tinggi pula probabilitas ini. Belum lagi peluang Anda akan bertemu dengan pemain level tinggi baik hati yang tidak jarang, membagi-bagikan senjata langka level tinggi mereka begitu saja. There is tons of awesome good guys in Borderlands 2.


Anda harus memainkan Borderlands 2 secara multiplayer untuk mendapatkan pengalaman bermain yang paling maksimal.
Tidak hanya menawarkan peteraungan yang lebih menegangkan karena tingkat kesulitan yang meninggi, mode multiplayer juga akan meningkatkan probabilitas Anda mendapatkan loots-loots berharga yang tidak mungkin Anda dapatkan di mode single player. That’s why multiplayer mode is a must!
The best part? Ini mungkin menjadi berita bahagia, bagi Anda yang masih mengandalkan game bajakan untuk menikmati game teranyar dari Gearbox Software ini. Siapa yang bisa menyangkal, bahwa mode multiplayer selalu menjadi mode yang dikorbankan ketika Anda “terpaksa” menggunakan game bajakan karena alasan tertentu? Ini tentu menjadi kelemahan yang fatal, mengingat Borderlands 2 menjadikan mode ini sebagai kekuatan utama dan Anda memang harus menikmatinya untuk mendapatkan pengalaman yang lebih maksimal. Namun tenang saja, sebuah program untuk mengemulasi server pribadi kini tersebar luas di dunia maya, memungkinkan Anda untuk memainkan Borderlands 2 bajakan Anda secara multiplayer. Caranya? Just google it!

Kesimpulan

Tidak ada batas di Borderlands 2. Selain gameplay yang adiktif, ia menawarkan kesempatan untuk menciptakan pengalaman Anda sendiri, lewat kebebasan untuk menciptakan karakter unik dari berbagai elemen yang ada. Borderlands 2 is as awesome as it can be!
Dengan standar yang sudah diperlihatkan oleh Gearbox Software di Borderlands pertama, kami sempat pesimis developer ini akan mampu mengembangkan sebuah seri terbaru yang mampu tampil lebih baik, lebih sempurna, dan lebih adiktif. But oh my, Gearbox seolah menyanggah semua sikap skeptis ini sejak awal permainan. Borderlands 2 membuktikan diri dengan kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan seri pendahulunya. Walaupun menghadirkan gameplay yang tidak banyak berbeda, ia hadir dengan beragam elemen baru yang membuatnya lebih bebas dan menarik. Kesempatan untuk menciptakan karakter dan pengalaman unik yang absolut hadir dari varian senjata yang jauh lebih masif dan sistem skill yang kini jauh lebih terbuka. Menggabungkannya dengan ambisi untuk mencari loot terbaik dan sistem multiplayer yang ditawarkan, Borderlands 2 akan mengikat jiwa Anda untuk waktu yang lebih lama.

Lantas, apakah game ini datang dengan tanpa kelemahan? Sejauh ini, Gearbox berhasil menciptakan sebuah seri baru dengan ciri identitas yang sama, dengan beberapa penambahan fungsi dan fitur yang justru membuatnya semakin sempurna. Salah satu yang cukup mengganggu hanyalah beberapa desain terrain yang terkesan menyimpan sebuah dinding tidak terlihat. Jangan terkejut ketika tiba-tiba lari karakter Anda terhenti begitu saja atau kendaraan Anda terhempas tanpa alasan yang jelas. Ketika diselidiki, Anda mungkin hanya akan menemukan sebuah kerikil kecil di sudut terrain yang membuat semua hal ini terjadi. Kelemahan lain? Mungkin ada pada desain musuh yang tidak banyak berbeda, sehingga menghilangkan elemen kejutan ketika Anda sudah bertemu dengan sebagian besar bentuk dasar yang ada.

Kekurangan yang terhitung tidak signifikan ini tentu saja tidak akan berpengaruh besar pada pengalaman epik dan adiktif yang Anda rasakan ketika memainkan Borderlands 2 ini. Gearbox Software harus diakui berhasil menciptakan sebuah seri sekuel yang berhasil melakukan tugasnya dengan sangat baik, menarik hati para gamer, baik para pendatang baru maupun mereka yang sudah pernah mencicipi seri pertamanya. Kompleksitas dan keunikan yang ia tawarkan akan cukup untuk membuat mata Anda tidak terlepas dari layar monitor untuk waktu yang cukup lama. Awesome!

Kelebihan

Multiplayer is a must! Ia akan cukup untuk membuat Anda memainkan Borderlands ini lagi, lagi,lagi, dan lagi..
  • Gameplay adiktif
  • Plot yang mengalir
  • Loots yang jauh lebih masif
  • Side Quest yang cukup untuk membuat Anda sibuk dalam puluhan jam
  • AI yang lebih pintar
  • Skill tree yang membuat Anda lebih bebas memilih peran
  • Mode multiplayer yang akan mendorong Anda untuk terus kembali menjajal game ini

Kelemahan

Psycho tetap masih menjadi primadona di seri kali ini.
  • Terrain dengan dinding tidak terlihat
  • Desain musuh yang kurang beragam
Cocok untuk gamer: yang menggemari RPG ataupun FPS, yang memainkan Borderlands pertama
Tidak cocok untuk gamer: yang punya kehidupan lain selain bermain game


http://jagatplay.com/2012/09/pc-2/review-borderlands-2-pengalaman-tanpa-batas/

Jumat, 21 Desember 2012

[gameplay] Call of Duty : Black Ops 2

Jika Anda ingin melihat gameplay dari game ini, silahkan download video di bawah :

DOWNLOAD 

 

[review] Call of Duty : Black Ops 2

By
November 22, 2012   ·   
 


Penggemar game action mana yang tidak mengenal nama besar Call of Duty? Franchise game FPS yang lahir dari tangan dingin Activision bersama dengan rekanannya – Treyach dan Infinity Ward ini memang begitu fenomenal. Terlepas dari kebijakan rilis tahunannya, Call of Duty selalu berhasil terjual dengan angka-angka yang mengagumkan, bahkan cukup untuk membuatnya memecahkan rekor keuntungan berulang kali, bahkan hampir menjadi rutinitas tahunan. Kritik terhadap minimnya inovasi gameplay memang terus ada, namun Activision selalu berhasil menyulap setiap seri terbarunya dengan plot menarik dan dramatisasi yang memanjakan mata. Namun rumus ini ternyata tidak berlaku lagi untuk seri terbaru – Call of Duty: Black Ops II.

Bagi Anda yang sudah membaca preview kami sebelumnya tentu sudah memiliki sedikit gambaran tentang apa yang sebenarnya ditawarkan oleh game yang satu ini. Kami sendiri mengkategorikan kesan pertama kami dengan menyebutnya sebagai sebuah seri COD yang penuh dengan inovasi. Seolah lepas dari akar FPS konvensionalnya, sang developer – Treyach ternyata menyuntikkan beragam fitur baru di seri ini, tidak hanya dari sisi visualisasi, tetapi juga gameplay. Seiring dengan waktu permainan yang semakin mendalam, kami akhirnya berhasil menangkap beragam esensi dasar dari Call of Duty: Black Ops II ini. Review ini sendiri akan lebih difokuskan pada mode single playernya yang memang selalu menjadi kekuatan utama dari franchise ini.

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Call of Duty: Black Ops II ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah seri yang membawa arah baru bagi Call of Duty? Kami akan mengupasnya lebih dalam.

Plot

Berbeda dengan semua seri terakhir COD yang dirilis, COD: Black Ops II menjad seri pertama yang menjadikan perang futuristik sebagai tema utama.

Berbeda dengan sebagian besar seri Call of Duty yang pernah dirilis ke pasaran, Treyach memutuskan untuk membawah arah baru ke Black Ops II ini. Alih-alih terjebak pada konsep perang dunia kedua masa lampau atau representasi perang saat ini, mereka lebih memilih untuk mengambil arah baru dengan menyediakan konsep perang masa depan, tentu saja diperkuat dengan plot dan setting futuristik sebagai dasarnya. Konsep dasar ini sudah cukup untuk membedakan Black Ops II dari semua seri COD yang ada.

Membawa nama “Black Ops II” di dalamnya, seri ini memang menjadi sekuel langsung dari seri COD: Black Ops yang sempat dirilis Activision di tahun 2010 silam. Fokus cerita akan disampaikan lewat dua sudut pandang dengan timeline yang berbeda: David Mason (codename: Section) yang beraksi jauh di masa depan – tepatnya di tahun 2025, dan sang karakter utama dari seri pertama, yang juga merupakan sang ayah – Alex Mason yang beraksi di pertengahan tahun 1980-an. Kedua karakter ini akan membawa Anda dalam satu plot utama yang sama, lewat alur bercerita yang maju dan mundur antara keduanya. Kesinambungan cerita dirangkai oleh satu benang merah yang sama – Raul Menendez.
Ada dua timeline utama yang menjadi inti COD: Black Ops II. DI satu sisi, Anda akan berperan sebagai David Mason (Section) dengan setting tahun 2025. Bersama dengan Harper dan Salazar.


Sementara di timeline yang lain, Anda akan berperan sebagai tokoh protagonis utama dari seri Black Ops yang pertama – Alex Mason. Anda juga masih akan bertemu dengan karakter yang tentu tidak asing lagi – Frank Woods.

Benang merah antara kedua timeline tersebut? Sang tokoh antagonis utama – Raul Menendez, yang tak hanya pintar, tetapi juga brutal. Ia bahkan tidak segan untuk mengobarkan perang dunia hanya untuk balas dendam.

Raul Menendez merupakan tokoh antagonis utama di COD: Black Ops II ini, musuh dari Alex dan David Mason, walaupun dalam timeline yang berbeda. Membangun kekuatan sebagai kartel obat bius, Menendez menyimpan dendam yang mendalam kepada Alex Mason dan Frank Woods atas tewasnya sang adik perempuan tercinta – Josefina. Setelah sempat diburu dan diduga mati, Menendez justru membangun sebuah kekuatan baru yang cukup untuk menggetarkan dunia. 30 tahun setelah konflik ini, tepatnya di tahun 2025 – Menendez membangun sebuah gerakan “idealis” – Cordis Die yang ia sebut sebagai gerakan untuk menghancurkan negara kapitalis dan super kaya di dunia. Dengan miliaran pengikut, Menendez berhasil meretas dan melumpuhkan bursa efek di China dan memicu perang dingin antara dua negara superpower dunia – AS dan China. Di balik nama besar Cordis Die lah, Menendez kemudian membangun rencana balas dendamnya. Bermodalkan sebuah perangkat quantum berbahankan Celerium dan otak jenius dari seorang programmer bernama – KARMA, Menendez siap untuk melancarkan aksinya. Tujuan utamanya? Menguasai semua senjata non-awak Amerika Serikat dan memicu perang dunia. Kepribadian dan skala aksi Menendez sendiri bahkan dapat dikatakan jauh lebih brutal daripada tokoh antagonis ikonik COD – Makarov.

Menendez memiliki satu kendaraan utama untuk memastikan “mimpi”nya terwujud. Sebuah kedok organisasi untuk meruntuhkan pengaruh negara kapitalis bernama Cordis Die.


Siapa pula sosok wanita yang satu ini?

Mampukah Mason mencegah rencana jahat Menendez?

Dengan ancaman yang berada di depan mata, David Mason hanya bisa mengandalkan Frank Woods yang kini sudah tua untuk mencari keberadaan Menendez. Lewat interaksi keduanya inilah, Anda akan dibawa pada serangkaian misi yang akan menuntut Anda untuk bekerja dalam dua timeline yang berbeda, sebagai Alex maupun David Mason.

Apa yang sebenarnya berusaha dicapai oleh Menendez? Bagaimanakah nasib Frank Woods dan Alex Mason selama perburuan Menendez di masa lalu? Berhasilkan David Mason menggagalkan rencana epik sang tokoh antagonis utama yang satu ini? Apa pula itu Celerium dan siapa Karma? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan menyelesaikan mode single player COD: Black Ops II

Beradaptasi Dengan Setting Futuristik!

Untuk timeline lawas Alex Mason, COD: Black Ops II memang menawarkan esensi gameplay yang tetap sama. Perbedaan baru kentara ketika Anda bermain-main di timeline 2025 yang memuat segudang elemen futuristik yang butuh penyesuaian kembali.

Pada dasarnya, pondasi sisi gameplay yang ditawarkan oleh COD: Black Ops II tidaklah jauh berbeda dengan game-game COD yang selama ini pernah Anda mainkan. Ia masih tampil sebagai sebuah game FPS arcade konvensional yang memang menjadi identitas utamanya. Ini berarti, Anda masih hanya harus menghabisi setiap musuh yang ada, berganti senjata sesuai dengan kondisi yang ada, memastikan diri selamat dengan berlindung ketika kritis, dan selebihnya? Menikmati jalinan plot dan dramatisasi epik yang belum luntur dari franchise yang satu ini. Di tingkat yang paling dasar, ia masih menjadi COD yang Anda kenal selama ini.

Satu hal yang mungkin harus diperhatikan oleh para veteran COD mungkin hanya pada setting perang futuristik yang kini menjadi tema utama. Anda sama sekali tidak akan menemukan masalah ketika berperan sebagai Alex Mason dan terlibat dalam perang tahun 80-an, namun ketika berpindah ke sudut pandang sang anak – David Mason, ada beberapa hal yang  harus kembali dipelajari. Setting futuristik ini akan memaksa Anda untuk mempelajari berbagai senjata, teknologi, dan musuh “fiksi” yang memang tidak familiar di franchise ini. Butuh waktu untuk membiasakan diri sebelum Anda mampu memperlihatkan performa perang dalam kualitas yang paling maksimal.

Ada begitu banyak senjata futuristik baru yang dapat Anda gunakan.

Anda harus menyesuaikan diri kembali dengan beberapa senjata futuristik yang ditawarkan COD: Black Ops II ini. Tidak hanya range, kekuatan, reload, atau recoil, tetapi juga berbagai teknologi yang disematkan di dalamnya. Contohnya? Storm PSR ini. Tidak hanya scope yang mampu melihat tembus pandang, senjata ini juga dapat melakukan charge tenaga untuk menghasilkan penetrasi peluru yang lebih dahsyat.

Tidak semua ditampilkan dalam kendali penuh Anda, beberapa teknologi diarahkan sebagai bagian dramatisasi belaka.

Hal utama yang harus dipelajari adalah senjata. Walaupun Activision tidak serta-merta “memaksakan” senjata laser seperti Star Wars, namun beberapa teknologi yang disematkan kepadanya membuat beberapa sifat senjata tampil baru, terutama dari sisi recoil, reload speed, dan kecepatan muntahan peluru. Tidak hanya itu saja, beberapa senjata juga mengadaptasikan teknologi yang belum ada di dunia nyata seperti kemampuan untuk melihat tembus pandang, hingga menghimpun tenaga untuk daya penetrasi peluru yang mampu menembus bahan apapun. Di sisi lain, beberapa tim musuh juga datang dengan teknologi cloaking yang membuat mereka tidak terlihat, sehingga butuh strategi tertentu untuk ditundukkan. Interaksi dari fitur baru inilah yang membuat seri ini terasa menyegarkan dan berbeda. Selain kedua hal di atas, Anda tidak perlu banyak cemas untuk mengadaptasikan diri dengan teknologi fiksi lain yang ada di COD: Black Ops 2. Apa pasal? Karena demonstrasi teknologi ini sebagian besar hanya merupakan bagian dari dramatisasi cerita belaka. Anda tidak serta-merta dapat menggunakan Jet Pack ataupun pesawat dalam kendali manual.

Black Ops II tetap datang dengan identitas utama franchise COD: dramatisasi yang epik.

Hadirnya beragam robot militer otomatis juga memperkuat atmosfer futuristik untuk Black Ops II. Mereka akan menjadi senjata efektif ketika menjadi teman. Namun ketika menjadi lawan? Butuh kewaspadaan ekstra!

Drones mungkin dapat hancur dengan mudah. Namun kecepatan, kemampuan manuver, dan presisi tembakannya dapat menyudutkan posisi Anda dengan cepat ketika berada di pihak musuh.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah masuknya beragam teknologi robotik sebagai “senjata” yang awam di setting futuristik COD: Black Ops II ini. Tidak hanya sebagai pendukung untuk aksi Anda, tetapi juga kemungkinan untuk bertemu dengan mereka di sisi musuh. Jika berada di sisi Anda, Anda dapat mengendalikan arah serangan mereka dengan tombol yang sederhana. Sementara jika berada di sisi musuh, Anda hanya harus menembak mereka hingga hancur. Namun kasus berbeda terjadi pada unit robot yang lebih besar – CLAW yang membutuhkan senjata yang lebih besar untuk dapat ditaklukkan. Tidak dapat dipungkiri lagi, beragam robot ini akan menjadi ancaman yang lebih serius untuk diperhatikan ketika Anda terlibat dalam pertempuran. Mengapa? Presisi serangan, varian senjata, dan kecepatan peluru mereka cukup untuk membuat Anda tewas, bahkan sebelum Anda sadari. Make sure, you destroy them all!

Strike Force – Side Mission RTS yang Krusial!

Strike-Force Mission!

Gameplay utama dari Call of Duty: Black Ops II memang sebuah FPS arcade konvensional, namun bukan berarti hanya hal tersebut yang ia tawarkan. Treyach juga menyuntikkan sebuah mode baru yang berkembang menjadi side mission dengan peran yang sangat krusial – Strike Force mode.

Strike Force mode ini sendiri hanya tersedia dalam dalam kurun waktu yang terbatas selama Anda menjalankan cerita utama yang ada. Ia juga hadir sebagai sebuah side-mission yang dapat Anda mainkan ataupun tidak, tergantung pada pilihan Anda. Namun, ia memegang peranan yang sangat penting untuk menentukan arah cerita yang akan Anda dapatkan di misi utama. Jika misi utama menjadikan upaya perburuan Menendez sebagai fokus utama, maka Strike Force lebih berfokus pada upaya perburuan Tian-Zhao, seorang jenderal yang memiliki kepentingan pribadi untuk bekerja sama dengan Menendez. Misi-misi Strike Force akan berpengaruh pada seberapa genting hubungan antara China dan Amerika Serikat. Semakin sedikit misi yang diselesaikan, semakin rentan pula hubungan dalam Perang Dingin yang sudah tercipta.

Alih-alih kembali pada akar FPS konvensionalnya, Strike Force mengusung konsep RTS yang kental. Anda dapat memberikan perintah unit untuk melakukan aksi tertentu, baik secara bersamaan atau satu per satu.

Anda juga bisa langsung menguasai unit yang Anda ingikan dan permainan akan kembali ke bentuk FPS. Dengan lemahnya AI pada saat mode pengaturan, skill Anda akan sangat dibutuhkan untuk memastikan setiap misi berjalan dengan lancar.

The main target of this mission? The General Tian-Zhao!

Berbeda juga dengan misi utama yang ada, Strike Force justru hadir dengan atmosfer RTS yang lebih kental daripada FPS. Seolah berperan sebagai seorang jenderal di perang kolonial masa lalu, Anda dapat menggerakkan pasukan dan robot yang ada dengan mekanisme yang sederhana. Sudut pandang dari atas tentu saja membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih sempurna akan medan perang yang Anda hadapi. Anda dapat meminta pasukan-pasukan ini sekedar bergerak atau menyerang, dalam unit atau keseluruhan dengan mudah. Namun ingat, AI yang bergerak dalam mode RTS ini begitu rentan dan mudah mati. Tetapi tenang saja, Anda juga bisa mengendalikan secara personal setiap anggota yang ada untuk kembali terlibat dalam mode FPS ala misi utama, dan memastikan setiap misi yang dicapai berhasil.

Satu hal yang perlu diingat, Anda diberikan kesempatan dalam jumlah yang sangat terbatas untuk menyelesaikan setiap misi, jadi pastikan setiap gerak permainan Anda didesain untuk menyelesaikan misi ini secara efektif dalam batas waktu, daripada sekedar mencari kesenangan dan membunuh apapun yang bergerak. Saran kami? Pastikan Anda menyelesaikan setiap misi Strike Force yang ada. Keuntungannya apa? Kita akan bahas di bagian selanjutnya

Pilihan Anda Menentukan Cerita yang Anda Dapatkan!

Berbeda dengan seri-seri COD sebelumnya yang sangat linear, COD: Black Ops II menyediakan beragam alternatif cabang cerita. Semuanya ditentukan tidak hanya lewat pilihan event, tetapi juga aksi Anda dalam gameplay.


Inilah alasan utama yang mungkin membuat kami jatuh cinta pada COD: Black Ops II dan membuat kami menyimpulkannya sebagai sebuah seri yang akan menentukan arah baru bagi franchise ini di masa depan. Tidak lagi terjebak di dalam metode penceritaan yang linear seperti seri-seri sebelumnya, Treyach menyuntikkan sebuah fitur baru yang terhitung “berani” untuk seri terbaru ini. Percaya atau tidak, Anda ditawarkan oleh cabang cerita yang cukup banyak, yang kesemuanya, ditentukan oleh pilihan Anda sendiri selama bermain.

Benar sekali, daripada hanya sekedar menikmati cerita yang ditawarkan oleh Treyach begitu saja dalam satu garis lurus, Anda kini dapat menciptakan cerita Anda sendiri lewat beragam pilihan yang ada. Di beberapa titik, Anda akan ditawari pilihan-pilihan signifikan yang akan berpengaruh besar pada arah cerita yang akan didapatkan. Namun pilihan ini tidak hanya bersifat pasif lewat event, tetapi juga aksi Anda di dalam gameplay. Maksudnya? Untuk mencegah spoiler, kami akan menggambarkannya seperti ini. Di salah satu misi, Anda akan diminta untuk membunuh satu target tertentu. Misi sendiri tidak lantas dianggap game over ketika Anda gagal melakukannya, cerita justru akan terus berlanjut, namun menghasilkan konsekuensi tertentu. Oleh karena itu, tewas atau tidaknya orang ini dalam aksi gameplay Anda akan menghasilkan efek pada cerita. Pilihan-pilihan ini akan tersebar di sepanjang permainan, baik dalam event ataupun gameplay.

Harper? Jika Anda mencoba membunuh Menedez, Anda yang akan mati. Jika Anda membunuh Harper, Anda baru saja kehilangan salah satu karakter utama Black Ops II. Konsekuensi apa yang Anda dapatkan dari pilihan-pilihan ini? itulah menariknya COD: Black Ops II. Semua pilihan pada akhirnya akan menentukan ending yang akan Anda dapatkan.

Pilihan-pilihan tidak hanya ditawarkan lewat event, tetapi juga terintegrasi dalam gameplay. Contoh? Gagal membunuh seorang target tidak lantas membuat game over dan memaksa Anda untuk mengulang misi yang sama. Cerita akan terus berlanjut dan Anda harus berhadapan dengan konsekuensi kegagalan ini di akhir nanti.

Beberapa opsi yang tidak mempengaruhi sisi cerita juga ditawarkan di dalam gameplay.

Lantas apa konsekuensi akhir dari semua pilihan ini? Dipadukan dengan kelengkapan misi Strike Force yang berhasil Anda selesaikan, semua pilihan ini berakhir pada seberapa baik ending yang Anda dapatkan. Benar sekali, Treyach menyuntikkan 5 ending yang berbeda untuk seri terbaru ini, dan semuanya dipengaruhi oleh pilihan-pilihan yang sudah Anda tentukan di sepanjang permainan. Siapa yang Anda biarkan untuk hidup, siapa yang Anda bunuh, dan siapa yang Anda selamatkan. Sebuah konsep yang tidak hanya memberikan arah baru yang menyegarkan bagi frachise yang satu ini, tetapi juga meningkatkan replayability yang ada.

Kesimpulan

Call of Duty: Black Ops II adalah sebuah seri eksperimental yang berpotensi untuk menjadi landasan dan arah baru bagi franchise COD secara keseluruhan di masa depan. Super awesome!

Setelah boleh terbilang mengalami stagnansi dan minim inovasi dalam beberapa tahun terakhir ini, kelahiran Call of Duty: Black Ops II tampil layaknya oase di padang gurun. Kita tidak hanya sekedar membicarakan visualisasi yang lebih baik ataupun timeline perang futuristik yang menjadi tema utama, tetapi keseluruhan desain yang dibangun lewat beragam inovasi berani dari Treyach dan Activision itu sendiri. Yang terbaik saja hadir lewat dua komponen utama yang mengejutkan: side mission Strike Force yang memadukan gameplay ala RTS dan FPS, serta hadirnya beragam pilihan dalam gameplay dan konsekuensinya pada jenis ending yang Anda dapatkan di akhir petualangan. Tidak akan menjadi sesuatu yang mengherankan, jika eksperimen yang ditanamkan pada Black Ops 2 akhirnya berubah menjadi arah baru bagi franchise ini di masa depan.

Lantas apakah game ini datang tanpa kekurangan? Dari mode single player yang menjadi fokus kami, kelemahan klasik yang selalu hadir di COD tetap saja muncul di seri ini. Benar sekali, kita membicarakan masalah AI, baik di sisi kita maupun musuh. Para musuh yang Anda temui masih sama bodohnya, melemparkan tembakan kurang akurat dan hanya berdiam diri untuk dibunuh dengan cepat. Untungnya AI karakter pendamping Anda cukup kuat untuk mengatasi  berbagai ancaman di depan mata. Kekesalan mungkin Anda rasakan ketika mulai menjajal Strike Force dan mengandalkan AI Anda untuk menyelesaikan setiap misi yang ada. Mengapa? Sama bodohnya dengan para AI musuh, AI pasukan Anda juga tak ubahnya boneka. Walapun Anda meminta mereka untuk bermanuver bersama, tidak jarang mereka muncul dan melawan setiap musuh satu per satu, menunggu mati. Oleh karena itu, lebih bijak jika Anda mengendalikan penuh setidaknya satu unit pasukan Anda setiap kali mendekati misi yang harus dicapai.

Namun terlepas dari kekurangan yang ada pada dirinya, Activision dan Treyach berhasil menghadirkan sebuah seri COD yang terasa baru dan menyegarkan lewat Black Ops II. Semua inovasi yang ditawarkan merubah persepsi kami yang mulai pesimis terhadap survivabilitas franchise ini di masa depan, dan memunculkan secercah harapan baru. Call of Duty: Black Ops II adalah sebuah seri eksperimental yang berpotensi untuk menjadi landasan dan arah baru bagi franchise COD secara keseluruhan di masa depan.

Kelebihan

I LOL’ed hard for this.. =)) What the hell..

  • Visualisasi yang lebih apik
  • Strike Force yang unik
  • Alternatif jalan cerita
  • Multiple endings
  • Dramatisasi yang tetap epik
  • “Konsep” perang futuristik yang masih dalam batas nyata
  • Framerate 60 fps (konsol)
  • “Easter Egg” – konser Avenged Sevenfold dalam engine Black Ops II yang super keren!

Kekurangan

Ada sesuatu yang terasa “hilang” dari plot kompleks yang berusaha diciptakan Treyach di seri ini.

  • Plot yang kurang kuat
  • AI musuh yang kurang menantang, AI teman yang kurang dapat diandalkan di Strike Force
Cocok untuk gamer: yang sudah mengikuti franchise ini sejak awal, pencinta FPS, pencinta military shooter.

Tidak cocok untuk gamer: yang membutuhkan game military penuh strategi.


http://jagatplay.com/2012/11/xbox/review-call-of-duty-black-ops-ii-arah-baru-untuk-franchise-fps-terbaik/

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys